PERILAKU ORGANISASI S1 M
MOTIVASI
Gambar 1
Model Motivasi (Chung & Megginson,
1981)
Kemampuan
Produktivitas
Memberikan insentif/Upah
Semangat
motive
Kebutuhan Tindakan
Kepuasan
I. Teori Kepuasan
(Content theory of motivation).
Pendekatan kepuasan dikaitkan dengan tokoh -
tokoh seperti :
X – Theory Y - Theory
Suka bekerja
Mampu mengendalikan diri
Menyukai tanggung jawab
Penuh imajinasi dan kreasi
Mampu mengarahkan
dirinya sendiri
Clayton Alderfer
Teori ERG.
Tanggung Jawab
nPow
nAch nAff
Teori Kebutuhan MC Clelland
Self-
actualization Achievement
Higher Growth Satisfiers Theory
order factors Y
needs
Power
Esteem
Related-
Social ness Affiliation
Lower Theory
Hygiene X
order
Safety Factors
needs
Existence
Physiological
II. TEORI PROSES / PROCESS THEORY
Berpendapat bahwa yang menjadi titik tolak motive
seseorang & tindakannya bukan pada kebutuhan &
kepuasannya tetapi pada bagaimana & tujuan apa
seseorang itu termotivasi.
Semangat
motive
Tujuan Tindakan
apa
Apakah
tercapai
4 TEORI PROSES / PROCESS THEORY
Memaksimalkan
Membuat karyawan •Memilih karyawan yang mempunyai
merasa cukup Dan kemampuan
mampu mencapai •Memilih karyawan untuk menggunakan
tingkat kinerja yang kemampuan yang dimiliki
diinginkan. •Mendukung usaha-usaha kerja
•Menjelaskan tujuan kinerja
Memaksimalkan
Membuat karyawan
yakin dlm •Memperjelas kontrak psikologis
memahami imbalan Menjelaskan kemungkinan hasil akhir
yg akan diterima kinerja
atas tercapainya Menunjukkan imbalan atas kinerja
tugas ttt
Memaksimalkan
Membuat karyawan
memahami nilai Mengidentifikasi kebutuhan karyawan
imbalan yg akan Menyesuaikan imbalan dengan
diterima Dan nilai kebutuhan
dari hasil kerja
Motivasi = Valence x Expectancy
Implementasi bagi organisasi:
1. Manajer perlu membantu para pekerja memahami tugas-
tugas / pekerjaannya, dihubungkan dengan kemampuan /
jenis & kualitas ketrampilan / keahlian yg dimilikinya
2. Sehingga manajer perlu membantu para pekerja agar
mempunyai harapan yg realistis, yg tidak berlebih-lebihan.
Harapannya tidak melampaui usaha yg dapat dilakukannya
sesuai dg kemampuan yg dimilikinya
3. Manajer perlu membantu para pekerja dalam meningkatkan
ketrampilan / keahliannya dalam bekerja, yg dapat
meningkatkan harapannya & akan meningkatkan pula
usahanya melalui pelaksanaan pekerjaan yg semakin efektif
& efisien
J. Stacy Adams
2. Teori Keadilan (Equity theory)
J. Stacy Adams.
Orang : individu yang merasakan diperlakukan adil
dan tidak adil.
Perbandingan dengan orang lain: Setiap
sekelompok orang yang digunakan oleh seseorang
sebagai perbandingan rasio masukan atau
perolehan/hasil.
Masukan (Input) : Karakteristik individual yang
dibawa ke pekerjaan, seperti keberhasilan (Tingkat
pendidikan, Keahlian, pengalaman, kepangkatan
dan produktivitas) atau karakteristik bawaan
(umur, jenis kelamin, ras).
Hasil (Outcome) : Apa yang diterima seseorang
dari pekerjaannya (Promosi, Penghargaan,
tunjangan dan gaji/upah).
Implikasi Teori Keadilan
Edwin Locke
3. Teori Penetapan Tujuan (Goal setting theory)
Edwin Locke
Asumsi dasar teori ini yaitu:
Tujuan tugas dapat sangat memotivasi – jika tujuan itu
ditetapkan dengan tepat dan jika tujuan itu dikelola dengan
baik.
Tujuan memberikan arah kepada para karyawan dalam
karyawan mereka.
Tujuan memperjelas harapan kinerja di antara seorang
atasan dan bawahan, di antara rekan-rekan kerja, dan di
antara sub unit – sub unit pada sebuah organisasi.
Tujuan menetapkan kerangka acuan untuk umpan balik
tugas.
Kemampuan
Produktivitas
Seperti gambar 1, dapat dijelaskan bahwa terjadinya
proses motivasi diawali oleh adanya kebutuhan.
Kebutuhan itu dipenuhi oleh insentif atau gaji/upah dari
organisasi tempat bekerja.
Gaji/upah yang diterima memberikan dampak persepsi,
misalnya jika organisasi semakin maju maka organisasi
semakin untung. Apabila organisasi banyak
keuntungannya, diharapkan gaji/upah atau bonus yang
akan diterima semakin besar pula.
Oleh sebab itu maka muncul usaha-usaha motivasi yang
dapat mempengaruhi tingkat kinerja.
Tingkat kinerja mempengaruhi ganjaran (reward) dan
produktivitas.
Produktivitas mempengaruhi insentif organisasi dan
reward mempengaruhi kepuasan.
Apabila kepuasan terpenuhi maka akan muncul pula
kebutuhan-kebutuhan baru, demikian seterusnya.
PANDANGAN AWAL MULA MOTIVASI