Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

RPS 3

“ TEORI KLASIK ADAM SMITH “

Dosen Pengampu : Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E.,M.Si.

Oleh :

Desak Putu Diah Merta Lestari (1907511280)

Ni Nyoman Angga Tri Sutari (1907511284)

Putu Shannia Krisna Ningrat (1907511295)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana
Denpasar
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan karena telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus. Penyusunan makalah berjudul “Teori Klasik Adam
Smith” membantu kita untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Sejarah Pemikiran
Ekonomi.

Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Pemikiran Ekonomi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Sejarah Pemikiran
Ekonomi yaitu Bapak Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E. ,M.Si karena telah membimbing
kami. Kami berharap agar makalah ini mampu menambah pengetahuan para pembaca.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.

Denpasar, 24 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………..……………………………..…...i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………..2

BAB II Teori Klasik Adam Smith……...…………………..……..………………….….3

2.1 Hakikat Manusia Serakah……………………………………….……..….3

2.2 Mekanisme Pasar Bebas…………………………………………………..3

2.3 Teori Nilai (Value Theory)………………………………………………..4

2.4 Teori Pembagian Kerja……………………………………………..…….4

2.5 Teori Akumulasi Kapital………………………………………………….5

2.6 Pengaruh Pandangan Adam Smith………………………………………..6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….…..7

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….....7

3.2 Kritik dan Saran……………………………………………………….….7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……………………..8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemikiran-pemikiran tentang ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke-XV, saat
terjadi revolusi pertanian di Eropa. Namun, pengakuan ilmu Ekonomi sebagi cabang ilmu
tersendiri baru diakui pada abad ke-XVIII, setelah Adam Smith muncul. Adam smith merupakan
tokoh utama dari aliran ekonomi. Aliran yang dikembangkan oleh Adam Smith disebut aliran
klasik karna gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas oleh pakar-pakar ekonomi
jauh sebelumnya. Seperti, paham Induvidualisme yang dikembangkan Smith dengan paham
hedonisme yang dikembangkan Epicurus.
Pembahasan Smith lebih banyak bersifat mikro yang mekan penentuan harga. Pendekatan
yang digunakan smith adalah pendekatan deduktif, yang digabung dengan penjelasan historis.
Ada dua tokoh pemikir ekonomi yang sangat berpengaruh bagi diri Smith, yaitu Francis
Hutcheson dan David Hume, mereka adalah guru dan teman kuliah Smith semasa kuliah. Setelah
lulus kuliah, smith menjadi dosen di Edinburg University lalu pindah ke Glasgow University.
Selaku dosen Smith sering mengajarkan falsafah moral. Lalu pada tahun 1776, Smith menulis
buku The wealth of nations yang kemudian buku tersebut dianggap sebagai perancang pertama
sejarah perkembangan ilmu ekonomi dan ia diberi gelar sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.
Dalam banyak hal, pemikiran Smith sejalan dengan paham kaum fisiokrat yang
menganggap produksi barang-barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran suatu Negara.
Ketika menjadi dosen tamu di Toulouse, Prancis, ia sering bertemu tokoh kaum fisiokrat, seperti
Quesnay, Turgot, Necker, D’Alembert, Helvetius, dan Marmuntel. Faktanya, kerangka Buku The
wealth of nations mulai disusun ketika ia menajdi dosen tamu di Toulouse. Walaupun banyak
yang sama, namun ada beberapa perbedaan pandangan Smith dengan pandangan kaum Fisiokrat,
yaitu pada penekanan faktor dominan dalam menentukan kemakmuran Negara.

1
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengertian hakikat manusia serakah?

2) Bagaimana system mekanisme pasar bebas?

3) Bagaimana caranya nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga (labor)
yang menghasilkan barang tersebut?

4) Bagaimana cara terbaik meningkatkan laba menurut Adam Smith?

5) Bagaimana teori akumulasi capital?

6) Bagaimana pengaruh pemikiran Adam Smith mengenai perekonomian?

1.3 Tujuan

Penulis makalah ini mempunyai tujuan dari pembuatannya yaitu agar para pembaca dapat
mengetahui mengenai perekonomian menurut teori Adam Smith.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia Serakah

Manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah, rakus, egoistis, dan mementingkan diri
sendiri yang sudah dikenal oleh pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, seperti Plato dan
Mandeville. Mandeville menganggap sikap rakus manusia ini memberikan dampak sosial-
ekonomi negativ bagi masyarakat. Untuk menghindari dampak ini, Mandeville menganjurkan
adanya campuran tangan pemerintah dalam perekonomian. Sebaliknya, menurut Adam Smith,
pada hakikatnya manusia itu rakus, egoistis dan selalu mementingkan diri sendiri. Sifat
manusia seperti ini, oleh Adam Smith, dianggap akan memacu pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan secara keseluruhan. Sifat egoistis manusia ini tidak akan
mendatangkan kerugian dan kerusakan masyarakat sepanjang ada persaingan bebas.
Dan dijelaskan juga bahwa setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang, tidak
akan pernah menaikkan harga di atas tingkat harga pasar. Jadi jika sesorang penjual peniti
mencoba menetapkan harga lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pesaing-
pesaingnya, maka bisnisnya pasti akan hancur. Hal itu, disebabkan orang tidak mau lagi
membeli peniti padanya dan berpindah pada pesaingnya. Begitu juga buruh yang menetapkan
upah lebih tinggi dari upah pasar akan sulit memperoleh pekerjaan. Selanjutnya tuan
tanah yang menetapkan sewa lebih tinggi untuk kesuburan tanah yang sama, tidak akan
menemukan penggarap. Pada intinya, tindak tanduk manusia didasarkan pada
kepentingan diri sendiri (self interest), bukan belas kasihan dan juga bukan perikemanusiaan.

2.2 Mekanisme Pasar Bebas

The Wealth of Nations berpendapat dan menghendaki agar pemerintah sedapat mungkin
tidak terlalu banyak campur tangan mangatur perekonomian. Perekonomian harus dibiarkan
berjalan secara wajar tanpa campur tangan pemerintah, karena pada titik tertentu akan ada suatu
tangan yang tidak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian
tersebut ke arah keseimbangan (equilibrium). Jika banyak campur tangan pemerintah,
pasar justru akan mengalami distorsi yang akan membawa perekonomian dalam

3
ketidakefisienan (inefficiency) dan ketidakseimbangan (disequilibrium). Dengan demikian,
walaupun setiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentingan pribadi, tetapi
hasilnya bisa selaras dengan tujuan masyarakat. Dampak aktivitas setiap individu dalam
mengejar kepentingan masing-masing, justru lebih baik dibandingkan dengan tiap orang
berusaha memajukan masyarakat. Adam Smith tidak percaya dengan ‘maksud baik’, baik dari
perorangan dan dari pemerintah, sehingga mengatakan bahwa jalan ke neraka selalu dihiasi
dengan maksud-maksud baik.

2.3 Teori Nilai (Value Theory)

Menurut Adam Smith, barang memiliki dua jenis nilai, yakni nilai guna (value in use)
dan nilai tukar (value in exchange). Harga barang ditentukan dari jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu barang. Jumlah tenaga kerja yang dimaksud tidak hanya
diukur dari berapa lama waktu yang digunakan untuk bekerja. Tetapi juga diukur dari
keterampilan tenaga kerja. Contohnya, jika Budi menerima upah Rp10.000/hari, sementara
Anton menerima upah Rp5.000/hari, artinya Anton memiliki keterampilan (skill) yang lebih
tinggi dibandingkan Anton.
Perbedaan tenaga kerja yang dicurahkan untuk menghasilkan barang menciptkan
perbedaan harga. Misalnya, waktu yang diperlukan untuk menangkap satu ekor rusa selama 1
jam, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menangkap satu ekor berang-berang selama 30
menit, maka harga rusa lebih mahal daripada berang-berang.
Barang yang memiliki nilai guna tinggi belum tentu bisa dipertukarkan, contohnya air
laut. Sementara barang yang tidak memiliki nilai guna bisa jadi memiliki nilai tukar yang tinggi,
contohnya intan. Nilai tukar dapat diartikan sebagai kemampuan suatu barang untuk memperoleh
barang lain, yang berarti nilai tukar sama dengan harga barang itu sendiri.

2.4 Teori Pembagian Kerja

Dalam beberapa karya-karyanya, Adam Smith cukup banyak memberikan perhatian pada
produktivitas tenaga kerja. Dari hasil pengamatanya yang cukup mendalam, Smith mengambil
kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja
(division of labour). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih
mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

4
Adanya spesialisasi sejatinya dapat diartikan bahwa setiap orang tidak perlu
menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi, hanya
menghasilkan satu jenis barang saja. Kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu dipertukarkan
(diperdagangkan) dipasar.

Untuk lebih menjelaskan pendapat diatas, Smith memberikan contoh dampak pembagian
tugas dalam pembuatan peniti. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri-sendiri
(termasuk didalam nya meluruskan kawat, memotongnya, meruncingkan, dan memasang kepala
peniti, dan sebagainya), hasil yang diperoleh kecil. Akan tetapi, jika dilakukan pembagian tugas
(division of labour), yang satu khusus meluruskan kawat, yang lain memotong, meruncingkan
ujung peniti, dan memasangkan kepala peniti, hasil produksi secara total menjadi lebih banyak.
Mengapa bisa demikian? Menurut Smith, pembagian tugas tadi telah menyebabkan setiap orang
ahli di bidangnya (terspesialisasi). Dengan demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil
produksi secara total juga meningkat.

2.5 Teori Akumulasi Kapital

Akumulasi capital adalah kegiatan atau proses menyimpan sebagian pendapatan untuk
disimpan dan kemudian diinvestasikan kembali agar bertujuan untuk meningkatkan output atau
pendapatan di kemudian hari.

Adam Smith mendifinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem ekonomi bercirikan


kepemilikan perorangan atas perkakas produksi, distribusi dan pendayagunaan untuk
mendapatkan keungtungan dalam keadaan yang kompetitif. Menurutnya, kepentingan pribadi
merupakan kekuatan untuk pengendalian perekonomian dan semua proses yang dijalankan akan
menuju ke arah kemakmuran bangsa, yang seolah-olah, individu didorong dengan “Tangan Tak
Terlihat” (The Invisible Hand) yang mendorong mereka untuk maju.

Adam Smith menjelaskan cara terbaik untuk meningkatkan laba ialah dengan melakukan
investasi, yaitu membeli mesin dan peralatan. Dengan adanya mesin dan peralatan, produktivitas
labor akan semakin meningkat. Produktivitas labor ini berarti peningkatkan produksi perusahaan.
Jika semua perusahaan melakukan hal yang sama, output nasional atau kesejahteraan masyarakat
akan meningkat pula. Smith menganggap pentingnya arti akumulasi kapital bagi pembangunan

5
ekonomi. Maka sistem ekonomi klasik oleh smith ini sering disebut sistem ekonomi liberal, juga
sering disebut sistem ekonomi kapitalisme. Teori akumulasi capital ini sangat di kritik oleh
pakar-pakar sosialis, terutama oleh Karl Marx.

2.6 Pengaruh Pandangan Adam Smith

Pengaruh pemikiran Adam Smith sangat luas, hampir semua pembahasan ekonomi
dikaitkan dengan pemikiran Smith. Pemikiran yang dilontarkan Smith banyak diambil dari para
pemikir terdahulu. Sebagai contoh, Individualisme dan materialisme sebenarnya berasal dari
paham hedonisme yang sudah dikembangkan oleh pemikir yunani kuno. Terdapat perbedaan
anatara paham hedonisme dengan pemikiran Smith. Kalau hedonism, kenikmatan utama adalah
untuk individu, dalam pandangan Smith kenikmatan paling utama ditujukan bagi masyarakat
banyak.

Paham materialisme sering disebarluaskan, ternyatabanyak Negara yang menganut ajaran


ini. Namun paham materialisme dan individualisme sukar dibendung, bahkan oleh gereja
sekalipun. Gereja ingin membendung ajaran materialism ini, akan tetapi berbagai usaha yang
dilakukan tidak berhasil. Kemudian, Paus Leo XII justru mengadakan kerja sama. Ia mengurangi
serangannya dan menganjurkan pelaku ekonomi agar bertindak sebagai penganut Kristen yang
baik. Kerja sama tersebut merupakan momentum baru dalam kehidupan ekonomi politik
masyarakat Eropa.

Penghargaan yang sangat tinggi terhadap Smith ialah karena ia berhasil menciptakan
sebuah sistem ekonomi berupa sistem ekonomi pasar yang juga lebih dikenali sebagai sistem
ekonomi liberal atau sistem ekonomi kapitalis. Penghargaan terhadap sistem ekonomi pasar ini
karena kesederhanaannya yang sangat ampuh untuk meninngkatkan ekonomi masyarakat. Sistem
ini tidak perlu diawasi oleh pihak manapun. Serahkan semua kepada pasar, lalu suatu invisible
hands akan membawa perekonomian ke titik keseimbangan. Jika terlalu banyak campur tangan
pemerintah, pasar justru akan mengalami distorsi. Ajaran Smith ini menandai adanya suatu
perubahan yang revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Sistem ekonomi yang dikembangkan
oleh Smith ini sering diakui sebagai organisasi masyarakat terbaik yang dikembangkan. Hal ini
terbukti dengan semakin banyaknya Negara yang menganut sistem ini.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Karena mempelajari
dan menganalisis sifat manusia dalam pemenuhan kebutuhan, maka Ilmu ekonomi akan selalu
mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya. Di dalam Ilmu ekonomi sendiri
terdapat banyak aliran-aliran dan madzhab-madzhab. Aliran-aliran ekonomi terdiri dari aliran
ekonomi pra-klasik, aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi modern.

3.2 Kritik & Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi tercapainya karya yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/24967446/TEORI_EKONOMI_KLASIK_ADAM_SMITH

Skousen, Mark. 2005. Sang Maestro ”Teori-teori Ekonomi Modern”:Sejarah Pemikiran


Ekonomi. Jakarta: Prenada.

Djoyohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan


Obor Indonesia.

https://didikurniasandi10.blogspot.com/2019/02/teori-klasik-adam-smith-pemikiran.html

https://core.ac.uk/download/pdf/300042135.pdf

Anda mungkin juga menyukai