Menurut Marx sejarah ilmu ekonomi adalah penekanan pentingnya perjuangan kelas
dalam masyarakat. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem
ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik Pengikut teori ini disebut sebagai Marxisme dalam
penyusunannya marx di bantu oleh Friedrich Engels dari pertengahan abad ke-19. Marxisme
mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada
kehidupan sosial, teori marxisme bisa di defenisikan perjuangan kelas buruh untuk
menumbangkan kapitalisme dan menumbuhkan paham sosialisme (tanpa kelas).
Penerapan teori klasik pada tahap-tahap awal pertumbuhannya di Eropa Barat,
terutama di Inggris ternyata telah menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin hari
semakin melebar, khususnya diantara kaum kapitalis yang semakin kaya dan kaum buruh
yang semakin miskin. Teori klasik yang menekankan peranan kapital beserta akumulasinya
dalam pertumbuhan ekonomi mendorong para pemilik modal (kapitalis) memaksimumkan
penggunaan modal melalui operasi perusahaan.
Teori alternatifpun harus di terapkan oleh marx, yang pokok isinya adalah membela
kepentingan para pekerja dan meramalkan runtuhnya sistem kapitalis. Teori ini sering disebut
teori sosialis dan dalam perkembangannya melahirkan sistem ekonomi komunis yang banyak
dipraktekkan di negara-negara Eropa Timur, Uni Sovyet, RRC dan di beberapa NT dan NSB
lainnya.
Menurut Marx pertumbuhan ekonomi melalui lima (5) tahapan berikut :
(1) Sosialis (komunal primitif)
(2) Perbudakan
(3) Feodal
(4) Kapitalis
(5) Sosialis (komunal modern)
Dari kelima tahapan tersebut Marx melihat adanya siklus dalam perkembangan
masyarakat yaitu mulai dari masyarakat komunal (primitif) pada tahap pertama dan berakhir
kembali pada masyarakat komunal (modern) pada tahap kelima. Dalam pada itu pada tahap
kedua, ketiga dan keempat ditandai oleh adanya konflik dan perjuangan kelas diantara
kelompok-kelompok yang mempunyai kepentingan yang bertentangan dalam masyarakat
yang bersangkutan.
1. Sosialis (komunal primitif)
Sebagai suatu tatanan masyarakat yang menekankan kepada pentingnya kebersamaan.
Jadi berbeda dengan tatanan masyarakat kapitalis primitif yang lebih menonjolkan
kepentingan individu. Perekonomian primitif ditandai oleh teknologi atau peralatan kerja
yang sifatnya masih sangat sederhana seperti alat-alat yang berasal dari batu dan sebagainya.
2. Perbudakan
Terbelahnya produsen ke dalam dua kelompok yang satu sama lain disamping saling
membutuhkan, tetapi dalam prakteknya juga sering mempunyai kepentingan yang saling
bertentangan.
3.Masyarakat Feodal ( Tuan Tanah )
Kaum bangsawan menguasai alat - alat produksi utama pada waktu itu yaitu tanah,
sehingga sebagian besar petani tidak memilki tanah, atau hanya memilki tanah yang luasnya
terbatas sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk
memenuhi kebutuhannya para petani bekerja di tanah yang di miliki oleh tuan tanah, baik itu
bekerja sebagai buruh tani atau pun penyewa.
4. Masyarakat Kapitalis
Masyarakat kapitalis diilhami oleh gagasan Adam Smith yang menggaris bawahi
pentingnya peranan kapital dan akumulasi kapital dalam pertumbuhan ekonomi lewat
peningkatan produktivitas per pekerja. Peningkatan produktivitas per pekerja terjadi karena
tambahan kapital membuka peluang untuk mempertajam tingkat spesialisasi dan pembagian
kerja (specialization division of labor). Disamping itu faktor lain yang ikut menunjang proses
pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith adalah:
a. Pasar yang semakin luas, dan
b. Laba usaha.
Syarat utama yang harus dipenuhi untuk memaksimumkan luas pasar menurut Adam
Smith adalah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada anggota masyarakat dalam
mengelola kegiatan ekonominya. Dampak dari perkembangan yang semacam itu adalah
bahwa masyarakat kembali terbagi dua tetapi dengan corak yang berbeda dari periode
sebelumnya. Kedua kelompok itu adalah: a) kelas kapitalis, dan b) kelas buruh.
Dalam hubungan ini para kapitalis mempekerjakan kaum buruh, yang dalam hal ini
mempunyai posisi yang relatif lemah terutama karena tidak memiliki alat produksi.
Pertentangan kepentingan ini makin lama makin besar dan akhirnya timbul pertarungan
diantara keduanya yang oleh Marx disebut perjuangan kelas.
5. Masyarakat Komunal Modern
Dalam masyarakat komunal modern faktor-faktor produksi adalah milik bersama
(social ownership). Namun berbeda dengan masyarakat komunal primitif, dalam masyarakat
komunal modern, alat-alat produksi atau tekhnologi sudah jauh lebih maju. Dalam sistem ini
semua manusia mempunyai peluang yang sama untuk maju pada semua bidang kehidupan
dan terutama dalam bidang ekonomi.