Anda di halaman 1dari 16

TUGAS EKONOMI POLITIK

KAPITALISME

NAMA :

ADAM SETIAWAN

ADINA NATASYA

ADOLFUS EMANUEL DANDO

AYUB NUR SYAMSI

CHIKO ARYAN

INTAN SAFITRI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi politik yang di dasarkan pada hak milik
pribadi dimana dalam kapitalisme terdapat tujuan untuk kepentingan pribadi tanpa
menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum. Dan lebih
mengarahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaannya.
Namun dengan adanya system capital ini menjadikan masyarakat lebih bersemangat
untuk bekerja, melatih untuk lebih kreatif dalam menjalankan usahanya.

Munculnya paham Kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa
pada abad ke-16 hingga abad ke-19, berdampak terhadap berdirinya industri di dunia.
Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam beberapa hal tak sama
dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam negerinya sendiri, yakni Eropa
dan Amerika Utara. Sama halnya dengan Negara lain, dampak dari kapitalisme di
Indonesia adalah berdirinya juga kawasan industri di Indonesia. Buruh pun mulai
bermunculan pada abad ke 19 karena industrial kapitalistik (hubungan barang dengan
modal ). Menurut Prajudi (1984:33) dalam kapitalisme modern, industri-pabrik mencari
kekuatannya terutama dilapangan produksi barang – barang yang murah secara besar –
besaran (massal) atau dilapangan pemberian jasa – jasa (service) yang murah, misalnya:
usaha – usaha angkutan (transport) missal. Produksi massa ini mempunyai kekuatan-
persaingan yang besar serta kemungkinan-kemungkinan memperoleh laba yang besar.
Oleh karena itu kapitalisme modern lalu menyebabkan terjadinya akumulasi modal yang
menyolok, baik pembentukan capital dalam arti ‘’modal-uang’’, maupun dalam arti
perlipatgandaan ‘’barang-barang kapital’’ (mesin-mesin dan ‘’alat-alat produksi yang
diprodusir’’ lainnya). Selanjutnya menurut Cahyono (2003:7) “Dengan berkembangnya
kapitalisme, berkembang pula jumlah kaum buruh sebagai penjual tenaga kerja. Tugas-
tugas yang membebani serikat buruh pun semakin bertambah banyak dan semakin
bervariasi. Lama-kelamaan tuntutan dan aksi-aksi kaum buruh yang di organisasi serikat
buruh semakin melewati jangkauan lama. Walaupun pangkal bertolaknya kepentingan
pokok yang berbeda, menghadapi serikat buruh yang semakin kuat dan berpengalaman,
majikan-majikna dab pemerintahpemerintahan burjuis terpaksa bertoleransi dalam batas
tidak terkutiknya hubungan produksi kapitalis.

Sistem Kapitalisme menggunakan asas bahwa penyelesaian kemiskinan dalam suatu


negara dengan cara meningkatkan produksi dalam negeri dan memberikan kebebasan
bagi penduduk untuk mengambil hasil produksi (kekayaan) sebanyak yang mereka
produksi untuk negara. Dengan terpecahkannya masalah kemiskinan dalam negeri, maka
terpecahkan pula masalah kemiskinan individu, sebab perhatian mereka menekankan
produksi yang dapat memecahkan masalah kemiskinan pada mereka. Maka solusi yang
terbaik untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat adalah dengan meningkatkan
produksi. Kapitalisme mengaitkan kepemilikan sumber-sumber alam untuk produksi dan
cara pendisrtibusian mereka dengan para individu masyarakat beserta energi dan kekuatan
serta kemampuan dan keahlian yang mereka kembangkan, dalam ruang lingkup ekonomi
yang luas yang mengijinkan mereka mendapatkan bagian sebanyak-banyaknya dari
sumber tersebut. Tak hanya itu Kapitalisme juga mengijinkan setiap individu untuk
menguasai kekayaan alam secara eksklusif. Berbeda dengan kapitalisme, menurut
Marxisme setiap bentuk produksi pada fase historisnya menentukan cara distribusi
sumber-sumber material produksi dan kelas individu yang berhak memilikinya. Sistem
ekonomi ini menurut Shadr menghambat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
tersebut hingga hancur berkeping-keping setelah mengalami konflik dengan bentuk
produksi baru.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kapitalisme

Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah
tidak dapat melakukan intervensi pasar (Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas).
Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara pemilik pribadi
atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang, instalasi industry dan
sebagainya, yang secara keseluruhan disebut modal atau capital) dengan para pekerja
yang biar pun bebbas namun tak punya modal yang menjual jasa tenaga kerjanya kepada
para majikan.

Sistem kapitalisme sepenuhnya memihak dan menguntungkan pihak-pihak pribadi kaum


bisnis swasta. Seluruh keputusan yang menyangkut bidang produkasibaik itu alam dan
tenaga kerja dikendalikan oleh pemilik dan diarahkan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap
kaum feodal salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya “The Protestan
Etic of Spirrit Capitalism” mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali
dengan semangat religious terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung
Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuaatan dan karya yang lebih
bain manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh yang mendukung
adalah Benjamin Franklin dengan motonya yang sangat terkenal: “Time is Money’,
bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya system perniagaan
yang dilakukan oleh pihak swasta. Akan tetapi bukan hanya kritik saja yang mengancam
kapitalisme melainkan juga idiologi lain yang ingin melenyapkannya seperti komunisme.

Kapitalisme mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi dunia Barat sejak


runtuhnya feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal bersumber daari filsafat
Romawi kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan
pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap dari feodalisme
bourgeoisme sampai pada kapitalisme. Selama prose situ berlangsung telah bekembang
berbagai pemikirran dan ideology yang melanda dalam arus yang mengarah pada
pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan. Kapitalisme menyeru dan membela
liberalisme. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi kebebasan moral dan sosial,
kemudian berubah menjadi permisifisme. Setelah Eropa memasuki zaman Renaiscance
yaitu zaman dimana pencerahan mulai muncul setelah zaman feudal kapitalisme muncul
bersamaan dengan munculnya ideology baru yaitu munculnya liberalisme.

Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari kapitalisme
yaitu:
Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.

- Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status
sosial ekonomi.
- Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
- Kebebasan melakukan kompetisi
- Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.

Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin
kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan memilih pekerjaannya
sesuai dengan kemampuannya yng dapat mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana produktivitas peredaran produksi dan
distribbusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang
kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara
dirrinya dan masyarakat. Sebsb kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi
produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan
kemanusiaan.

FASE-FASE KAPITALISME

1. Kapitalisme Awal (1500 – 1750)

Pada akhir abad pertengahan (abad 16 – 18), industry di Inggris sedang terkonsentrasi
pada industry sandang. Industry sandang di Inggris menjadi industry sandang terbesar di
Eropa. Meskipun banyak masalah yang dihadapi akan tetapi industry sandang di Ingris
menjadi industry yang sangat pesat. Industry sandang inilah yang menjadi pelopor
lahirnya kapitalisme di Eropa sebagai suatu system sosial dan ekonomi. Kemudian
industry ini berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan, bahan-bahan mentah, barang-
barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain.

Dari beberapa kejadian dan juga factor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan
modal di Eropa Barat pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain:

- Dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat


- Pengaruh logam-logam mulia dari dunia baru terhadap perkembangan relative
pendapatan atas upah, laba dan sewa.
- Peranan Negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan
modal dalam bentuk benda modal aneka guna.
- Etika ekonomi yang diajarkan katolisme abad pertengahan menciptakan banyak
hambatan bagi perkembangan kapitalis dan ideology kapitalis (Dudley Dillar,
1997;17).

Russel mengemukakan adanya tiga factor yang menghambat kapitalisme di pedesaan


dan di berbagai wilayah lain, kendala itu adalah:

Tanah yang ada hanya digunakan untuk becocok tanam sehingga hasil produksinya
sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk mengubah tanah menjadi sesuatu yang lebih
menguntungkan (profitable). Dalam pengertian lalin tanah bisa diperjual belikan seperti
barang lainnya.

Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada system ekonomi subsistensi.
Komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap untuk dipekerjaan dengan upah
tertentu.

Hasil produksi yang diperoleh petani saat tiu hanya sekedar digunakan untuk mencukupi
kebutuhan pribadi. Menurut Russel produksi hasil petani harus ditawarka ke pasar dan
siap dikonsumsi oleh public.

2. Kapitalisme Klasik

Pada fase ini ditandai dengan adanya revolusi industry di Inggris. Di inggris mulai
banyak diciptakan mesin-mesin besar yang sangat berguna untuk menunjang industry.
Revolusi industry dapat didefinisikan sebagai periode peralihan dari dominasi modal
perdagang atas modal industry ke dominasi modal industry atas modal perdagangan
(Dudley Diller 1987:22).

Kapitalisme mulai menjadi penggerak kuat bagi perubahan tekhnologi karena


akumulasi modal memungkinkan penggunaan penemuan baru yang tak mungkin
dilakukan oleh masyarakat miskin. Difase inilah mulai dikenal tokoh yang disebut “bapak
kapitalisme” yaitu Adam Smith. Adam Smith bersama dengan bukunya yang sangat
trkenal yaitu “wealth of nation (1776). Buku ini mencerminkan ideology kapitalisme
klasik. Salah satu poin ajarannya “laissez faire” dengan invisible hand-nya (mekanisme
pasar). Kebijaksanaan laissez faire mencakup pula perdagangan bebas, keuangan yang
kuat, anggaran belanja seimbang, dan bantuan kemiskinan minimum. Tak ada satu
konsepsi barupun tentang masyarakat yang dapat menandingi peradaban kapitalisme.

Beberapa tokoh seangkatan seperti David Ricardo dan John Stuart Mills yang sring
dikenal sebagai tokoh ekonomi neo klasik. Pada fase inilah kapitalisme sering mendapat
hujatan pedas dari kelompok Marx.

3. Kapitalisme Lanjut

Peristiwa besar yang menandai fase ini adalah terjadinya Perang Dunia. Kapitalisme
lanjut sebagai peristiwa penting ini ditandai paling tidak oleh tiga momentum, yaitu :

Pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika.

Bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sebagai akses dari kapitalisme
klasik, yang kemudian memanifestasikan kesadaran itu dengan perlawanan.

Ravolusi Bolshevik Rusia yang berhasrat meluluh lantahkan institusi fundamentak


kapitalisme yang berupa kepemilikan secara individu atas penguasaan sarana produksi,
struktur kelas sosial, bentuk pemerintahan dan kemampuan agama. Dari sama muncul
ideology tandingan yaitU komunisme.

B. Prinsip dan Bentuk Kapitalisme

Prinsip-prinsip kapitalisme yaitu :

Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan
dilarang Negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.

Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang
mengarahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan
meliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan
yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan
Negara dlam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh
peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.

Perfect competition :

Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan bersandar pada
peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan
penjualannya.

Bentuk-bentuk kapitalisme yaitu:

Kapitalisme perdagangan. Muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya system feodal.
Dalam Bentuk-bentuk system ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari
satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan kemudian ia berfungsi
sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

Kapitalisme industry. Lahir karena ditopang oleh kemajuan industry dengan penemuan
mesin tenun tahun 1733 dan mesin uap oleh James Watt tahun 1765. Semua itu telah
membangkitkan revolusi industry di Ingris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme
industry ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh, yakni antara manusia
dan mesin.

System Kartel yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran


internasional. System ini member kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemasaran
seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang. System Trust yaitu sebuah
system yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar
perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk mengontrol dan
menguasai pasar.

Pemikiran dan keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalism yang merupakan dasar


kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut:

Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada system natur yang bukan buatan manusia.
Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan
secara simultan. Tidak ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi dan
membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga
keamanan dan membela Negara.
Kebebasan ekonomi bagi tiap individu dimana ia mempunyai hak untuk menekuni
dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Tentang kebebasan seperti ini
diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “biarkan ia
bekerja dan biarkan ia berlalu.”

Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan
keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda
dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan rohani.

Rendahnya upah dan tunmtutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja.
Akibatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.

Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomian kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin
pada kebebasan individu yang memberikan seseorang bebas memilih pekerjaannya sesuai
dengan kemampuannya yang dapat mewujukan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan dirinya. Kebebasan pedagang dimana produktivitas peredaran produksi dan
distribusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas.

Kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk
menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu adalah suatu
kekuatan pendorong bagi produksi karena ini benar-benar menjadi hak manusia yang
menggambarkan kehormatan kemanusiaan.

C. Kapitalisme di Berbagai Bidang

1. Kapitalisme Pendidikan

Kapitalisme kini telah menyentuh wilayah pendidikan nasional. Munculnya dikotomi


Sekolah Berstandar Internasiaonal (SBI) dan sekolah biasa merupakan pengejawantahan
semangat kapitalis dalam dunia pendidikan. Tidak dipungkiri, akan muncul kelas-kelas
sosial sebagai bias ‘penerapan’ ide kapitalis dalam dunia pendidikan. Kelas sosial karena
system pendidikan yang berbasis modal dan menyampingkan kecerdasan.

Contoh sederhana, jika dikota anda ada sekolah ber-SBI atau minimal masih Rintisan
Standar Internasiona (RSBI) yang bersebelahan dengan sekolah biasa, anda pasti
menyaksikan fenomena memprihatinkan. Betapa kesenjangan sosial kelihatan sangat
nyata dan menjadi pemandangan lumrah. Halaman parkir sekolah ber-SBI dipastikan
penuh dengan mobil dan seluruh siswa masuk sekolah menenteng laptop. Sebaliknya di
sekolah biasa, para siswa diantar dengan sepeda motor, naik angkutan kota, bahkan jalan
kaki. Jarang sekali yang menenteng laptop atau membawa ponsel pun seharga ratusan
ribu. Kesenjangan kenyataan ini merupakan pengejawantahan gagasan kapitalisme dalam
dunia pendidikan.

Perbedaan menyolok performance siswa dan pengajar antara sekolah berstandar


internasional dan sekolah biasa mengindikasikan munculnya kelas sosial dalam
masyarakat pendidikan. Sebuah kelas sosial sebagai akibat system pendidikan yang
berbasis modal dan meletakkan kemampuan atau kecerdasan adalah efek dari kekuatan
modal.

Dalam system pendidikan nasional, kecerdasan bisa dicapai apabila ditunjang oleh
fasilitas lengkap (berteknologi tinggi). Dengan teknologi yang memadai, maka proses
belajar akan berlangsung dengan baik. Logika seperti inilah yang menjadi landasan
kegiatan belajat mengajar dalam system pendidikan kita. Lantas bagaimana dengan siswa
yang tidak mamapu ‘membeli’ segala fasilitas mahal tersebut.

Semestinya konsep SBI dan Non SBI ditinjau ulang. Sesuai amanat UUD 1945 bahwa
setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran. Pemerataan pendidikan harus
dirasakan oleh seluru masyarakat Indonesia. Kenyataanya dalam sisitem pendidikan kita
mereka yang memiliki modal akan menikmati fasilitas pendidikan yang mewah.
Sedangkan yang kurang beruntung hanya bisa menikmati sekolah biasa dengan fasilitas
seperti seadanya.

2. Kapitalisme Dalam Lembaga Keuangan Perbankan

System kapitalis memposisikan uang sebagai sesuatu yang mempunyai nilai


berdasarkan waktu. Keadaan ini akan memaksan lembaga keuangan khususnya perbankan
memberikan pertolongan financial dengan mengharapkan imbalan bunga,sehingga bunga
dapat didefinisikan sebagai ‘tiada pertolongan tanpa imbalan’. Hal ini bertolak belakang
sekali dengan prinsip seseorang muslim, karena islam merupakan agama terbesar di
Indonesia, dimana pertolongan diberikan dengan ikhlas dan biarlah Allah SWT yang
membalas dengan cara-Nya. Disadari atau tidak, bunga merupakan salah satu factor
utama penyebab krisis moneter tahun 1997 dan krisis keuangan global saat ini. Semua
instansi keuangan baik bank maupun non bank menarik dana dari masyarakat dengan
iming-iming bunga dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan memperoleh
imbalan berupa bunga. Keserakahan akan mendorong lembaga keuangan untuk
menyalurkan dana kepada pihak manapun secara besar-besaran, akibatnya terjadi kredit
macet yang berdampak besar terhadap lembaga itu sendiri.

Di Indonesia ini terjadi sebelum krisis dan memacu terjadinya krisis moneter,
sedangkan di Amerika Serikat ini memacu terjadinya krisis kredit perumahan yang
menyebabkan terjadinya krisis keuangan global. Disatu sisi jika pemerintah atau bank
sentral melakukan regulasi ketat akan berdampak buruk juga bagi perekonomian karena
akan terjadi fenomena yang disebut credit crunch. Dimana lembaga keuangan tidak
menyalurkan kredit karena regulasi ketat sehingga roda perekonomian tidak berjalan,
khususnya sector riil yang menyerap tenega kerja.

IMF melalui rezim investai terbuka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Namun pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang didorong liberalisasi
perdagangan, privatisasi, dan rezim investasi bebas hanya menguntungkan negara-negara
maju. Liberalisasi perdagangan tidak hanya transfer hasil produksi, tetapi juga
mempermudah negara maju untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh
negara dunia ketiga. Rezim investasi bebas merupakan pintu untuk mempermudah arus
investasi yang menjadi fakor penting bagi perkembangan perusahaan multinasional dan
transnasional agar mampu bergerak melintasi batas negara.

Segi Negatif Kapitalisme

 System buatan manusia


Sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri
tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.

 Egoistic

Dalam system kapitalisme individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar
untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan
menghormati kepentingan umum.

 Monopolistic

Dalam system kapitalisme seorang kapitalis memonopoli komonditas dan


menimbunnya. Apabila barang tersebut habis di pasar ia mengeluarkannya untuk di jual
dengan harga mahal yang berlipat ganda mencekik konsumen dan orang-orang lemah.

 Terlalu berpihak pada hak milik pribadi

Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik pribadi. Sedangkan komunisme malah


menghilangkan hak milik pribadi.

 Persaingan

System dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga.


Semua orang berlomba mencari kemenangan. Sehingga kehidupan dan system
kapitalisme berubah menjadi riba dimana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering
menimbulkan kebangkrutan pabrik atau perudahaan tertentu.

 Perampasan tenaga produktif

Kapitalisme membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yang harus tumbuh
kepada hokum, permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebai barang yang dapat
ditawarkan setiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti dengan orang lain
yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan pengabdiannya lebih
baik.

 Pengangguran

Suatu fenomena umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran


yang mendorong milik perusahaan untuk menambah tenanga yang akan memberatkannya

 Kehidupan yang penuh gejolak

Ini adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang satu
mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi tidak
diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhannya tanpa kenal belas kasihan.

 Penjajahan

Karena didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil
produksinya kapitalisme memasuki petualangan pejajahan terhadap semua bangsa. Pada
mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi pola piker politik dan kebudayaan. Kemudian
memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi
kepentingan penjajahan.

 Peperangan dan mala petaka

Umat manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar
biasa biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa
umat manusia dibumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.

 Didominasi hawa nafsu

Orang kapitalisme berpegang pada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada
umumnya demokrasi yang mereka gebar-gemborkan diikuti dengan hawa nafsu yang
mendominasi dan jauh dari kebenaran dan keadilan
 Riba

System kapitalisme tegak diatas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar
penyakit yang membuat seluruh dunia menderita.

 Tidak bermoral

Kapitalisme memandang manusia sebagai benda materi. Karna itu manusia dijauhkan
dari kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam system kapitalisme antara
ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.

 Kejam

Kapitalisme serimg memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih dengan cara
dibakar atau dibuang kelaut karena khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya
penawaran. Mereka berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yang
menderita kelaparan.

 Boros

Orang-orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-


besaran tanpa perduli kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan
belaka.

 Tidak berperi kemanusiaan

Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya
kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diringankan akhir-akhir ini dengan adanya
perbaikan dalam tubuh kapitalisme.

 Sebagai system dalam perusahaan modern


Di dalam system yang berlaku sekarang peningkatan keuntungan perusahaan hanya
dapat dinikmati oleh para pemegang saham dan tidak mempunyai dampak yang
signifikan terhadap kesejahteraan karyawan atau buruh.

 Dalam system nilai tukar

System kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara
termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena
perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini
akan mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa
peduli terhadap nasib orang banyak.

Segi Positif Kapitalisme

Kebaikan system kapitalis bagi Indonesia adalah memungkinkan Indonesia untuk


mendapatkan suntikan dana investasi dari Negara kapitalis. Investasi ini sangat
menguntungkan karena kita secara financial tidak dirugikan oleh investasi para kapitalis
ini, jadi mereka memberikan uang (investasi) untuk dikelola oleh kita. Kalo ternyata kita
bisa menggunakan uang tersebut dengan baik dan memperoleh laba, kita bagi-bagi uang
labanya dengan si kapitalis tersebut (bagi hasil).

Kalau ternyata kita merugi, artinya uang investasi habis tapi tidak mendapatkan laba,
maka si kapitalis akan menarik uangnya yang tersisa. Jadi sebenernya dengan adanya
kapitalis itu menanamkan investasi di Indonesia, kita punya kesempatan gratis untuk
membangun bisnis tanpa resiko. Hanya saja biasanya kalau perusahaan bangkrut dan
investasi ditarik lagi, maka para pegawai perusahaan itu akan di PHK dan inilah yang
biasanya di ekspos, seolah-olah ada orang Indonesia yang menderita karena system
ekonomi yang kapitalisme

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Sistem ekonomi kapitalis adalah produk dari teori Adam Smith lahir pada abad ke17,
teorinya menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk berusaha dalam persaingan
sempurna ,dengan meniadakan sama sekali intervensi pemerintah, teori Adam Smith ini
bertahan sampai pada tahun 1930. Setelah terjadi depressi ekonomi dunia, para pemikir
ekonomi beranggapan bahwa perlu adanya intervensi pemerintah dalam menata
perekonomian dunia melalui kebijakan pembelanjaanya, konsep ini diungkapkan oleh
keyness, dalam konsep ini setor swasta dipersilahkan berkembang namun intervensi
pemerintah tetap diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.Sejak tahun 1944 konsep
keyness inilah yang dianut oleh kebanyakan Negara angora PBB, namun dengan
terjadinya krisis minyak dunia pada tahun 1973, mengilhami kembali munculnya system
ekonomi kapitalis dengan nama baru system ekonomi neoliberalime.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.org

http://www.isomwebs.net

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/23/214500170/perkembangan-
kapitalisme--dari-revolusi-industri-hingga-masa-kini?page=all

https://www.militanindonesia.org/dokumen-perspektif/8111-sejarah-perkembangan-
kapitalisme-indonesia.html.

https://media.neliti.com/media/publications/28557-ID-sistem-ekonomi-
kapitalisme.pdf

Anda mungkin juga menyukai