KAPITALISME
NAMA :
ADAM SETIAWAN
ADINA NATASYA
CHIKO ARYAN
INTAN SAFITRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi politik yang di dasarkan pada hak milik
pribadi dimana dalam kapitalisme terdapat tujuan untuk kepentingan pribadi tanpa
menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum. Dan lebih
mengarahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaannya.
Namun dengan adanya system capital ini menjadikan masyarakat lebih bersemangat
untuk bekerja, melatih untuk lebih kreatif dalam menjalankan usahanya.
Munculnya paham Kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa
pada abad ke-16 hingga abad ke-19, berdampak terhadap berdirinya industri di dunia.
Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam beberapa hal tak sama
dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam negerinya sendiri, yakni Eropa
dan Amerika Utara. Sama halnya dengan Negara lain, dampak dari kapitalisme di
Indonesia adalah berdirinya juga kawasan industri di Indonesia. Buruh pun mulai
bermunculan pada abad ke 19 karena industrial kapitalistik (hubungan barang dengan
modal ). Menurut Prajudi (1984:33) dalam kapitalisme modern, industri-pabrik mencari
kekuatannya terutama dilapangan produksi barang – barang yang murah secara besar –
besaran (massal) atau dilapangan pemberian jasa – jasa (service) yang murah, misalnya:
usaha – usaha angkutan (transport) missal. Produksi massa ini mempunyai kekuatan-
persaingan yang besar serta kemungkinan-kemungkinan memperoleh laba yang besar.
Oleh karena itu kapitalisme modern lalu menyebabkan terjadinya akumulasi modal yang
menyolok, baik pembentukan capital dalam arti ‘’modal-uang’’, maupun dalam arti
perlipatgandaan ‘’barang-barang kapital’’ (mesin-mesin dan ‘’alat-alat produksi yang
diprodusir’’ lainnya). Selanjutnya menurut Cahyono (2003:7) “Dengan berkembangnya
kapitalisme, berkembang pula jumlah kaum buruh sebagai penjual tenaga kerja. Tugas-
tugas yang membebani serikat buruh pun semakin bertambah banyak dan semakin
bervariasi. Lama-kelamaan tuntutan dan aksi-aksi kaum buruh yang di organisasi serikat
buruh semakin melewati jangkauan lama. Walaupun pangkal bertolaknya kepentingan
pokok yang berbeda, menghadapi serikat buruh yang semakin kuat dan berpengalaman,
majikan-majikna dab pemerintahpemerintahan burjuis terpaksa bertoleransi dalam batas
tidak terkutiknya hubungan produksi kapitalis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah
tidak dapat melakukan intervensi pasar (Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas).
Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara pemilik pribadi
atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang, instalasi industry dan
sebagainya, yang secara keseluruhan disebut modal atau capital) dengan para pekerja
yang biar pun bebbas namun tak punya modal yang menjual jasa tenaga kerjanya kepada
para majikan.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya system perniagaan
yang dilakukan oleh pihak swasta. Akan tetapi bukan hanya kritik saja yang mengancam
kapitalisme melainkan juga idiologi lain yang ingin melenyapkannya seperti komunisme.
Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari kapitalisme
yaitu:
Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
- Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status
sosial ekonomi.
- Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
- Kebebasan melakukan kompetisi
- Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin
kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan memilih pekerjaannya
sesuai dengan kemampuannya yng dapat mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana produktivitas peredaran produksi dan
distribbusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang
kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara
dirrinya dan masyarakat. Sebsb kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi
produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan
kemanusiaan.
FASE-FASE KAPITALISME
Pada akhir abad pertengahan (abad 16 – 18), industry di Inggris sedang terkonsentrasi
pada industry sandang. Industry sandang di Inggris menjadi industry sandang terbesar di
Eropa. Meskipun banyak masalah yang dihadapi akan tetapi industry sandang di Ingris
menjadi industry yang sangat pesat. Industry sandang inilah yang menjadi pelopor
lahirnya kapitalisme di Eropa sebagai suatu system sosial dan ekonomi. Kemudian
industry ini berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan, bahan-bahan mentah, barang-
barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain.
Dari beberapa kejadian dan juga factor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan
modal di Eropa Barat pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain:
Tanah yang ada hanya digunakan untuk becocok tanam sehingga hasil produksinya
sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk mengubah tanah menjadi sesuatu yang lebih
menguntungkan (profitable). Dalam pengertian lalin tanah bisa diperjual belikan seperti
barang lainnya.
Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada system ekonomi subsistensi.
Komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap untuk dipekerjaan dengan upah
tertentu.
Hasil produksi yang diperoleh petani saat tiu hanya sekedar digunakan untuk mencukupi
kebutuhan pribadi. Menurut Russel produksi hasil petani harus ditawarka ke pasar dan
siap dikonsumsi oleh public.
2. Kapitalisme Klasik
Pada fase ini ditandai dengan adanya revolusi industry di Inggris. Di inggris mulai
banyak diciptakan mesin-mesin besar yang sangat berguna untuk menunjang industry.
Revolusi industry dapat didefinisikan sebagai periode peralihan dari dominasi modal
perdagang atas modal industry ke dominasi modal industry atas modal perdagangan
(Dudley Diller 1987:22).
Beberapa tokoh seangkatan seperti David Ricardo dan John Stuart Mills yang sring
dikenal sebagai tokoh ekonomi neo klasik. Pada fase inilah kapitalisme sering mendapat
hujatan pedas dari kelompok Marx.
3. Kapitalisme Lanjut
Peristiwa besar yang menandai fase ini adalah terjadinya Perang Dunia. Kapitalisme
lanjut sebagai peristiwa penting ini ditandai paling tidak oleh tiga momentum, yaitu :
Bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sebagai akses dari kapitalisme
klasik, yang kemudian memanifestasikan kesadaran itu dengan perlawanan.
Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan
dilarang Negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang
mengarahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan
meliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan
yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan
Negara dlam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh
peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
Perfect competition :
Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan bersandar pada
peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan
penjualannya.
Kapitalisme perdagangan. Muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya system feodal.
Dalam Bentuk-bentuk system ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari
satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan kemudian ia berfungsi
sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
Kapitalisme industry. Lahir karena ditopang oleh kemajuan industry dengan penemuan
mesin tenun tahun 1733 dan mesin uap oleh James Watt tahun 1765. Semua itu telah
membangkitkan revolusi industry di Ingris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme
industry ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh, yakni antara manusia
dan mesin.
Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada system natur yang bukan buatan manusia.
Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan
secara simultan. Tidak ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi dan
membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga
keamanan dan membela Negara.
Kebebasan ekonomi bagi tiap individu dimana ia mempunyai hak untuk menekuni
dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Tentang kebebasan seperti ini
diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “biarkan ia
bekerja dan biarkan ia berlalu.”
Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan
keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda
dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan rohani.
Rendahnya upah dan tunmtutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja.
Akibatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomian kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin
pada kebebasan individu yang memberikan seseorang bebas memilih pekerjaannya sesuai
dengan kemampuannya yang dapat mewujukan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan dirinya. Kebebasan pedagang dimana produktivitas peredaran produksi dan
distribusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas.
Kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk
menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu adalah suatu
kekuatan pendorong bagi produksi karena ini benar-benar menjadi hak manusia yang
menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
1. Kapitalisme Pendidikan
Contoh sederhana, jika dikota anda ada sekolah ber-SBI atau minimal masih Rintisan
Standar Internasiona (RSBI) yang bersebelahan dengan sekolah biasa, anda pasti
menyaksikan fenomena memprihatinkan. Betapa kesenjangan sosial kelihatan sangat
nyata dan menjadi pemandangan lumrah. Halaman parkir sekolah ber-SBI dipastikan
penuh dengan mobil dan seluruh siswa masuk sekolah menenteng laptop. Sebaliknya di
sekolah biasa, para siswa diantar dengan sepeda motor, naik angkutan kota, bahkan jalan
kaki. Jarang sekali yang menenteng laptop atau membawa ponsel pun seharga ratusan
ribu. Kesenjangan kenyataan ini merupakan pengejawantahan gagasan kapitalisme dalam
dunia pendidikan.
Dalam system pendidikan nasional, kecerdasan bisa dicapai apabila ditunjang oleh
fasilitas lengkap (berteknologi tinggi). Dengan teknologi yang memadai, maka proses
belajar akan berlangsung dengan baik. Logika seperti inilah yang menjadi landasan
kegiatan belajat mengajar dalam system pendidikan kita. Lantas bagaimana dengan siswa
yang tidak mamapu ‘membeli’ segala fasilitas mahal tersebut.
Semestinya konsep SBI dan Non SBI ditinjau ulang. Sesuai amanat UUD 1945 bahwa
setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran. Pemerataan pendidikan harus
dirasakan oleh seluru masyarakat Indonesia. Kenyataanya dalam sisitem pendidikan kita
mereka yang memiliki modal akan menikmati fasilitas pendidikan yang mewah.
Sedangkan yang kurang beruntung hanya bisa menikmati sekolah biasa dengan fasilitas
seperti seadanya.
Di Indonesia ini terjadi sebelum krisis dan memacu terjadinya krisis moneter,
sedangkan di Amerika Serikat ini memacu terjadinya krisis kredit perumahan yang
menyebabkan terjadinya krisis keuangan global. Disatu sisi jika pemerintah atau bank
sentral melakukan regulasi ketat akan berdampak buruk juga bagi perekonomian karena
akan terjadi fenomena yang disebut credit crunch. Dimana lembaga keuangan tidak
menyalurkan kredit karena regulasi ketat sehingga roda perekonomian tidak berjalan,
khususnya sector riil yang menyerap tenega kerja.
IMF melalui rezim investai terbuka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Namun pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang didorong liberalisasi
perdagangan, privatisasi, dan rezim investasi bebas hanya menguntungkan negara-negara
maju. Liberalisasi perdagangan tidak hanya transfer hasil produksi, tetapi juga
mempermudah negara maju untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh
negara dunia ketiga. Rezim investasi bebas merupakan pintu untuk mempermudah arus
investasi yang menjadi fakor penting bagi perkembangan perusahaan multinasional dan
transnasional agar mampu bergerak melintasi batas negara.
Egoistic
Dalam system kapitalisme individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar
untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan
menghormati kepentingan umum.
Monopolistic
Persaingan
Kapitalisme membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yang harus tumbuh
kepada hokum, permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebai barang yang dapat
ditawarkan setiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti dengan orang lain
yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan pengabdiannya lebih
baik.
Pengangguran
Ini adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang satu
mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi tidak
diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhannya tanpa kenal belas kasihan.
Penjajahan
Karena didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil
produksinya kapitalisme memasuki petualangan pejajahan terhadap semua bangsa. Pada
mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi pola piker politik dan kebudayaan. Kemudian
memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi
kepentingan penjajahan.
Umat manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar
biasa biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa
umat manusia dibumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.
Orang kapitalisme berpegang pada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada
umumnya demokrasi yang mereka gebar-gemborkan diikuti dengan hawa nafsu yang
mendominasi dan jauh dari kebenaran dan keadilan
Riba
System kapitalisme tegak diatas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar
penyakit yang membuat seluruh dunia menderita.
Tidak bermoral
Kapitalisme memandang manusia sebagai benda materi. Karna itu manusia dijauhkan
dari kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam system kapitalisme antara
ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.
Kejam
Kapitalisme serimg memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih dengan cara
dibakar atau dibuang kelaut karena khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya
penawaran. Mereka berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yang
menderita kelaparan.
Boros
Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya
kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diringankan akhir-akhir ini dengan adanya
perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
System kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara
termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena
perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini
akan mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa
peduli terhadap nasib orang banyak.
Kalau ternyata kita merugi, artinya uang investasi habis tapi tidak mendapatkan laba,
maka si kapitalis akan menarik uangnya yang tersisa. Jadi sebenernya dengan adanya
kapitalis itu menanamkan investasi di Indonesia, kita punya kesempatan gratis untuk
membangun bisnis tanpa resiko. Hanya saja biasanya kalau perusahaan bangkrut dan
investasi ditarik lagi, maka para pegawai perusahaan itu akan di PHK dan inilah yang
biasanya di ekspos, seolah-olah ada orang Indonesia yang menderita karena system
ekonomi yang kapitalisme
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem ekonomi kapitalis adalah produk dari teori Adam Smith lahir pada abad ke17,
teorinya menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk berusaha dalam persaingan
sempurna ,dengan meniadakan sama sekali intervensi pemerintah, teori Adam Smith ini
bertahan sampai pada tahun 1930. Setelah terjadi depressi ekonomi dunia, para pemikir
ekonomi beranggapan bahwa perlu adanya intervensi pemerintah dalam menata
perekonomian dunia melalui kebijakan pembelanjaanya, konsep ini diungkapkan oleh
keyness, dalam konsep ini setor swasta dipersilahkan berkembang namun intervensi
pemerintah tetap diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.Sejak tahun 1944 konsep
keyness inilah yang dianut oleh kebanyakan Negara angora PBB, namun dengan
terjadinya krisis minyak dunia pada tahun 1973, mengilhami kembali munculnya system
ekonomi kapitalis dengan nama baru system ekonomi neoliberalime.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.org
http://www.isomwebs.net
https://internasional.kompas.com/read/2021/10/23/214500170/perkembangan-
kapitalisme--dari-revolusi-industri-hingga-masa-kini?page=all
https://www.militanindonesia.org/dokumen-perspektif/8111-sejarah-perkembangan-
kapitalisme-indonesia.html.
https://media.neliti.com/media/publications/28557-ID-sistem-ekonomi-
kapitalisme.pdf