KAPTALISME
Secara Etimologis, Menurut Lorens bagus, Kapitalisme berasal dari Bahasa
Inggris yaitu Kapitalism dan dari latin dari kata Caput artinya Kepala. Kapitalisme adalah
sistem perekonomian yang menekankan peranan kapital atau modal.
Secara Konseptual Max Weber : Kapitalisme merupakan pebagian industri bagi
kebutuhan-kebutuhan kelompok manusia dimanapun yang dilaksanakan dengan
metode perusahaan dan suatu kemapanan kapitalistik rasional seperti suatu neraca
modal. Dudley Dillard: Kapitalisme merupakan Hubungan diantara pemilik pribadi atas
alat-alat produksi (tanah,Tambang, Instalasi, Industri yang secara keseluruhan disebut
modal) dengan para tenaga kerja yang bebas yang menjual tenaga kerjanya kepada
majikan. Menurut Marxis: Kapiatalisme adalah suatu sistem pergaulan hidup yang
timbul karena cara produksinya memisahkan faktor tenaga dari faktor-faktor
produksinya.
Kamus Bahasa Indonesia: Kapitalisme merupakan sistem dan faham ekonomi
(perekonomian) yang modalnya (Penanaman modal, Kegiatan Indstri) bersumber pada
modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri-ciri persaingan dalam pasar
bebas. Prof. Nussbaum : Kapitalisme adalah suatu sistem pertukaran ekonomi dimana
orientasi prinsip kegiatan ekonomi yang tidak membatasi laba dan ditandai dengan
suatu pemisahan penduduk kedalam “ Para pemilik dan para buruh yang miskin”. JHR
Cromwell dan HE Czerwonky dalam Buku In Defence Of Capitalism: Kapitalisme
sebenarnya berarti sebuah ekonomi persaingan bebas dan jujur dengan keuntungan
dan kesempatan kerja yang terus menerus bagi semua orang. Karl Marx : Kapitalisme
adalah suatu bentuk masyarakat kelas yang distrukturisasikan dengan cara khusus
dimana manusia diorganesasikan untuk produksi kebutuhan hidup. Jorge
Larrain: Mengemukakan bahwa kapitalisme diuraikan oleh dominasi obyek ataus
subyek modal atas pekerja, kondisi produksi atau produsen, buruh mati atau buruh
hidup.
1. PRAKTEK KAPITALISME
B. SOSIALISME
Pengertian sosialisme berasal dari dua pengertian baik secara harfiah
dan konseptual. Pertama, harfiah Sosialisme berasal dari kata ”Socius yang artinya
teman, Sahabat, Saudara dan sebagian lagi mengartikan Sosialisme sebagai hubungan
persahabatan atau hubungan persaudaraan antara sesama manusia.
Pada Tahun 1840 di Eropa Barat ada gerakan sosialis kaum Buruh bersama liga
keadilan (League Of The Lust) motonya All Man are Brothers (semua orang adalah
saudara) kemudian tahun 1847 Liga keadilan dirubah nama menjadi Liga Komunis,
Motonya Workers Of Country Unite artinya kaum pekerja dan semua negara bersatulah
kemudian menjadi kalimat penutup dari manifesto komunis
Tahun 1803 di Italia ditemukan kata-kata socialism dan Socialist, tercetak dalam
sebuah penerbitan tetapi dalam arti yang tidak jelas seperti yang kita kenal sekarang.
Kemudian dijumpai kata Socialist untuk para pengikut gerakan koperasinya Robert
Owen, sedang kata Socialisme terdapat dalam majalah Perancis ”Le Globe” tahun 1832
dibawah pimpinan Piere Leroux, majalah ini menyuarakan cita-cita Saint Simon,
sedangkan arti kata sosialisme dalam majalah ini mencakup keseluruhan doktrin dari
saint Simon Intinya beraneka ragam arti kata sosialisme itu dalam asal mulanya
Kedua: Arti Secara Konseptual, dalam kehidupan sehari-hari istilah Sosialisme
digunakan dalam banyak arti. Istilah Socialisme selain bisa digunakan untuk
menunjukan sistem ekonomi juga bisa digunakan untuk menunjukan aliran Falsafah,
Ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau Gerakan.
Sosialisme adalah suatu ajaran atau Doktrin yang menekankan nilai-nilai
kebersamaan pemilikan dan menentang adanya penguasaan barang-barang produksi
terpenting oleh kelompok orang. Dalam pengertian ini Socialisme dipandang sebagai
pedoman untuk mengatur pola-pola distribusi barang-barang produksi dan memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk bisa menikmati hasil-hasil
pembangunan, baik dalam bidang kebudayaan sosial maupun yang menyangkut materi.
Comte De Saint Simon (1760-1825) mengemukakan bahwa pengaturan dunia ini
seharusnya diserahkan kepada tangan-tangan orang yang berilmu pengetahuan,
pengusaha-pengusaha Industri dan para seniman. Francois Marie Charles Fourier
(1772-1837) juga Robert Owen (1771-1858) berusaha membentuk masyarakat kecil
yang tidak (sekurang-kurangnya diharapkan tidak) mengenal kemiskinan dan
penderitaan. Fourier mengajurkan supaya masyarakat kecil tadi diadakan sistem
pendidikan yang sama bagi anak-anak tanpa membedakan yang miskin dan yang kaya.
Pengaturan masyarakat ini diusahakan sedemikian rupa sehingga tiap anggota merasa
puas dengan bidang pekerjaanya yang terbuka luas baginya dan dimana ia dapat pula
memperhatikan Bidang kerjanya tanpa mengurangi, menurut Fourier akan menambah
hasil produksi.
Tetapi Fourier tidak menghendaki persamaan seluruhnya melainkan ia mengakui
adanya herarkhi pendapatan usaha, menurut pendapatnya haruslah dibagi antara
tenaga, kapital dan kecekatan (Talent) dengan pembagian yang terbesar disediakan
untuk tenaga kerja. Pekerjaan yang kurang disukai mendapat kompensasi yang lebih
dibandingkan dengan bayaran yang diberikan kepada pekerjaan yang lebih
disukai. Robert Owen menghendaki masyarakat yang benar-benar menjalankan
persamaan. Hieraki yang dapat dibenarkan hanyalah berdasarkan umur.
Karl Marx (1818-1883) Melihat Negara sebagai sebuah alat belaka dari kelas
penguasa (berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak punya). Negara
dan Pemerintah Identik dengan kelas Penguasa arrtinya sama dengan kelas berpunya,
dalam sejarah umat manusia dikenal kelas pemilik Budak, Kelas Bangsawan (Tuan
Tanah), Kelas Borjuis, Saat Hak dan keadilan adalah hanya sekedar ucapan penghias
bibir saja dari pihak penguasa. Dialektika Marx mengemukakan sebernya bahwa
perkembangan masyarakat Feodais kemasyarakat Borjuis, atau Kapitalis dan
seterusnya kemasyarakat sosialis merupakan suatu kelanjutan yang tidak dapat
dielakan. Tetapi ini tidak berarti manusia berdiam diri saja dengan menanti
perkembangan itu berjalan sebagai maunya. Kelas-kelas itu endiri adalah kelas-kelas
yang berjuang untuk kelasnya, jadi manusia yang dilihat oleh Marx adalah manusia yang
berbuat. Bagi Marx masalah pokok bukanlah memahami sejarah atau dunia ini,
melainkan bagimana mengubahnya manusia membuat sejarah sendiri marx pun melihat
bahwa menciutnya kekuasaan golongan Feodal adalah dengan berjuang revolusi yang
dilakukan oleh golongan Borjuis. Masa selanjutnya adalah masa sistem produksi
sosialisme dimana klas pekerja yang berkuasa. Oleh sebab itu maka revolusi yang
digambarkan oleh Marx terdiri dari dua tahap yaitu:
1. revolusi yang dipelopori oleh golongan Borjuis yang hendak menghacurkan golongan
Feodal
2. Revolusi yang dilakukan oleh kelas pekerja dalam usaha menghancurkan golongan
Borjuis.
Menurut Brinton 1981 Sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana
pemerintah paling kurang bertindak sebagai pihak –pihak yang dipercayai oleh seluruh
warga maryarakat dan menasionalisasikan Industri-industri besar seperti pertaambngan,
Jalan Jembatan, Kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajad
hidup orang banyak . dalam bentuk yang paling lengkap sosilisme melibatkan semua
alat-alat produksi termasuk didalamnya tanah-tanah persawahan oleh masyarakat dan
menghilangkan untuk swasta.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sosialisme adalah suatu ajaran atau Faham
kenegaraan yang berusaha supaya harta benda, Industri dan perusahaan menjadi milik
Negara.
Jadi, Pandangan Sosialisme menurut :
1. Durkhiem bahwa Sosialisme merupakan suatu protes terhadap keadaan anomie,
yakni keadaan dimana kaidah-kaidah mulai memudar kekuatanya
2. Karl Marx Bahwa adanya persamaan kelas antara kaum kapitalis dan kaum
Proletar, yang mengarah pada komunisme
3. Robert Owen Bahwa ia mengharapkan terciptanya kerja sama yang tulus dan
kesatuan tidak antara Pemerintah, Parlemen, Gereja, dan Rakyat.
4. Lenin Vladimirilich, bahwa kapitalisme menciptakan situasi yang menggiring
kaum pekerja (Proletar) kearah sosialisme.
C. Asal Usul Sosialisme
Tidak mudah untuk menentukan kapan sosialisme itu muncul pertama kali,
sementara orang mengatakan bahwa kemakmuran yang Edial yang terdapat pada buku
Plato yang berjudul Republik bersifat Sosialis karena kelas penguasanya tidak memiliki
kekayaan pribadi dan sama-sama membagikan semua yang ada. Kitab Suci perjanjian
lama yang mula-mula mengatur tentang kode sosialis yang mencakup perlindungan bagi
para buruh wanita dan kaum yang lemah. Orang Kristen pertama menolak konsep miliku
dan milikmu (Mine and Thire) dan mempraktekan sosialisme dalam kehidupanya sehari-
hari. Pada Zaman pertengahan banyak sector dan gerakan terutama yang bersifat
keagamaan, mengcam kekayaan dan perdagangan sebagai kejahatan dan tidak sesuai
dengan kehidupan Kristiani , sebagai protes terhadap ketamakan yang meraja lela di
dunia sekitarnya. Dalam Zaman Renaisace dan Reformasi bangkit lagi protes terhadap
ketimpangan dan kemakmuran.
Sosialisme sebagai gerakan politik yang efektif dan terorganisir merupakan produk
dari Revolusi Industri meskipun pada penjelasan-penjelasan dari masa-masa
sebelumnya. Sosialisme sebagai kekuatan politik utama merupakan hasil dari
kapitalisme Industri modern. Berlawanan dengan komunisme yang akan terjadi hanya
negara-negara yang belum merasakan sepenuhnya dampak dari suatu revolusi dalam
bidang Industri, Sosialisme demokratis terutama berkembang dalam masyarakat yang
sudah mengalami Industrialisasi yang luas.
Sosialisme yang kita kenal sekarang memiliki akar sejarah yang terjadi di Eropa
abad ke 18 yakni Revolusi Perncis dan Revolusi Industri di Inggris. Kemudian
Sosialisme menyebar cepat ke segala Penjuru dunia. Dalam proses penyebaran,
sosialisme mengalami banyak perkembangan baik dalam bentuk maupun isi ajaran.
Sekalipun demikian setiap sosialisme yang tumbuh diberbagai kawasan dan negara
memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama, yakni penghapusan hak-hak pribadi,
pemberian kesempatan yang sama bagi setiap 0rang, perhatian terhadap hakekat
kehidupan sosial setiap orang dan sikap optimis
Baik kapitalisme maupun sosialisme tergabung dalam kelompok yang didominasi
oleh konsep ekonomi kemakmuran, sedangkan Fasisme dan komunisme tergabung
dalam kelompok ekonomi terpimpin, Kapitalisme menekankan kemakmuran dan usaha
pribadi sedangkan sosialisme memegang keyakinan pada kemakmuran dan usaha
kolektif yang produktif. Sosialisme yaitu melestarikan kesatuan faktor tenaga kerja dan
pemilikan.
Secara garis besar asal usul sosialisme adalah sebagai berikut :
1. Revolusi Industri
Masyarakat Eropa sejak abad ke 15 sampai 17 sedang beralih dari masyarakat
yang kehidupanya terutama dari pertanian dan kerajinan tangan yang menghasilkan
produksi untuk keperluan sendiri, menjadi masarakat yang bersumber pada
perdagangan dan kerajinan tangan dalam bentuk Manufaktur.
Di Inggris pada abad pertengahan abad ke 18 ditemukan mesin pemintalan
benang serta mesin tenun yang baru , ditambah dengan penggunaan tenaga air terjun
dana penemuan tenaga uap dari air mendidih , maka berubahlah dengan cepat
perusahaan-perusahaan tersebut. Bengkel-bengkel yang dulunya banyak menggunakan
tenaga manusia berubah menjadi pabrik-pabrik modern, mesin mulai mengganti tenga
manusia.
Perubahan dalam masyarakat Eropa Barat bermuara pada Revolusi Industri
yang mempertemukan Kapitalisme dewasa dengan Revolusi Teknik. Dan Gemuruh
revolusi Industri tidak hanya menciptakan untung tetapi juga menghasilkan penderitaan
kaum buruh. Proses peralihan yang dahsat ini terjadi pada abad ke 18 di Inggris gerak
permulaanya dibidang Industri tekstil, dengan Penemuan-penemuan James Watt.
Menimbulkan Eksploitasi atau pemerasan terhadap kaum buruh. Oleh kaum Borjuis.
Situasi pada akhir abad ke 18 menunjukan bahwa kekuatan kaum borjuis sedang naik,
dan mereka sedang merebut kedudukan sosial yang lebih tinggi lagi. Dan dalam
mencapai tujuan itu maka kaum Borjuis berhadapan dengan kaum Feodal, kaum
Bangsawan, Kaum Gereja, yang mengelilingi raja-raja. Adapun kaum Proletar masih
dalam permulaan pertumbuhan dan belum merupakan suatu kelas yang kuat benar.
2. Revolusi Perancis
Kondisi dan situasi di Perancis pada akhir abad ke 18 masih sedemikian rupa,
sehingga kaum proletar bersamaan dengan kaum taninya dapat dipergunakan
kekuatanya untuk menghantam kaum Gereja dan kaum Feodal. Disinilah letak
semanagat rakyat jelata dalam Revolusi Perancis yang berkobar tahun 1789
Dalam Revolusi ini Kaum Borjuis merupakan kaum pimpinan sedangkan Kaum
Proletar masih belum tumbuh menjadi kelas tersendiri lepas dari kelas borjuis. Sehingga
kaum Proletar masih erat kaitanya dengan kepentingan kaum Borjuis. Tahun 1793-1794
Kaum Proletar bangkit melawan kaum Borjuis ditengah-tengah Golonganya Revolusi
Perancis.
D. Sejarah Perkembangan Sosialisme
Sosialisme menyebar cepat keseluruh penjuru Dunia dalam proses penyebaran Ini
sosialisme mengalami banyak perkembangan tetapi setiap sosialisme yang tumbuh
diberbagai kawasan dan Negara memiliki prinsip dasar yang sama, yakni penghapusan
hak-hak pribadi, pemberian kesempatan yang sama bagi setiap orang, perhatian
terhadap hakekat kehidupan sosial setiap orang dan sikap optimis.
Di Indonesia dikenal Sosialisme Pancasila, yaitu Permusywaratan antara sosialisme
dan Ideologi Pancasila yaitu persenyawaan antara sosialisme dan Ideologi Pancasila,
yang terkadung dalam pasal 33 UUD 1945. Sossilaisme Pancasila mempunyai Hak dan
Kewajiban untuk mensukseskan pendalaman Pancasila yang berusaha mengadakan
keseimbangan antara milik individu dan milik bersama.
Sekalipun terdapat berbagai macam tipe teori sosialisme pada berbagai negara di
dunia tetap ada hal umum yang mencirikanya, mereka berupaya untuk mengubah
struktur lembaga-lembaga kapitalis dan menggantikannya dengan lembaga-lembaga
baru yang ditunjukan untuk membangun dunia baru yang lebih baik
Sosialisme modern, seperti halnya Kapitalisme tumbuh dari Revolusi Industri. Di
Ingris sudah muncul sistem pabrik para pengkritik orde baru disana menjumpai kondisi-
kondisi kejam dan dipekerjakan dengan Kondisi buruk di pabrik-pabrik dan pada
tambang batu bara disamping itu terlihat kota yang dapat penduduknya makin banyak
pekerja yang menentang penggunaan mesin-mesin baru di Perancis peperangan yang
berlangsung lama memperlihatkan bahwa beban pajak makin menekan rakyat yang
harga membiayai pemerintahan korup tahun 1789 terjadinya revolusi yang
mengakibatkan adanya perombakan sosial terbesar dalam sejarah dunia.
Di Jerman Produsen-produsennya mulai membangun Industri-industri yang sanggup
bersaing dengan Industri Inggris
Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut terlihat timbulnya berbagai
reaksi hebat terhadap Kapitalisme. Maka sosialisme dalam perkembangannya muncul
menjadi berbagai aliran yaitu :
1. Sosialisme Utopis
2. Sosilaisme Ilmiah
1. Sosialisme Utopis
Istilah Sosilaisme Utopis ini diberikan karena More pernah menulis tentang
sebuah negara Impian dalam sebuah tulisanya yang sangat terkenal “Utopia” pertama
ditulis dalam bahasa latin tahun 1516 dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun
1551.am buku tersebut More menjelaskan bahwa disebuah pulau Khayal bernama
Utopia yang juga dapat ditafsirkan sebagai sebuah negara. Semua milik merupakan
milik bersama, semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama, dimana makanan
serta segala kebutuhan lainya disediakan secara bersama-sama pula.
Untuk menghasilkan barang dan jasa semua orang harus bekerja tapi tidak perlu
mati-matian cukup sekedar dapat memnuhi kebutuhan. Toleransi hidup bermasyarakat
ditanamkan, pemerintahan dijalankan secara demokratis dimana pimpinan adalah
merupakan hasil pemilihan rakyat.
Sir Thomas More dalam bukunya yang berjudul “Utopis” merupakan suatu
serangan terhadap keburukan-keburukan berupa kemiskinan, perhamburan,
pengangguran dan Lembaga-lembaga “Hak milik Privad´Morer mengkritik kondisi-
kondisi di Inggris dan negara –negara Eropa tertentu yang terlihat pada permulaan abad
ke 16. Ia menganjurkan didirikanya sebuah negara Utopis dimana semjua orang bekerja
dengan gembira, dimana banyak kesempatan untuk memperkaya diri secara kultural
dan terdapat demokrasi dan semua warga masyarakat bekerja untuk kepentingan
masyarakat.
Inggris dan Perancis yang menganjurkan dibentuknya masyarakat-masyarakat
modul yang berdikari dimana alat-alat produksi dimiliki secara kolektif dan
Pemerintahaan dilaksanakan secara Voluntary dan Demokratik
Di Inggris adalah Robert Owen (1771-1858) di Perancis adalah Charle Founev
(1772-1837) Peranan Owen sebagai seorang perombak sosial sangat berperan dlam
pembentukan Undang-Undang Pabrik guna melindungi para pekerja Pabrik The
Farthory Agustus tahun 1844. Pada tahun 1844 muncul aliran di Inggris dikenal sebagai
Fabian sosilism sebagai cabang sosilisme Utopis dianjurkan perombakan secara
Gradual/ Revolusioner didalam sebuah kerangka dasar Demokratik.
2. Sosialisme Ilmiah
Menurut Pendapat Engels bahwa sosialisme ilmiah didasarkan atas dua
penemuan baru dalam bidang hukum perkembangan mesyarakat yakni pengakuan
tentang perkembangan sejarah menurut konsepsi materiaisme historis dan pengakuan
tentang adanya nilai lebih sebagai dasar produksi sistem kapitalis.
Marx dengan Histori materialisnya menegaskan bahwa unsur pokok penggerak
sejarah adalah tenaga produktivited manusia, berdasarkan dorongan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kebendaan ekonominya, jadi dorongan –dorongan utama adalah
keadaan sosial ekonomi, tingkat produksi masyarakat, tingkat kehidupan materiil dari
masyarakat tersebut.
Menurut Marx bahwa keadaan Sosialis ekonomis adalah hal yang terpokok karena
merupakan dasar landasan bagi segala bangunan yang berupa alam pikiran dan cita-
cita.
Perkembangan ajaran dan gerakan sosialisme Ilmiah dapat dilihat sebagai
berikut :
Zaman Karl Marx – Engels Tahun 1818-1841 Pandangan Marx sangat
dipengaruhi oleh dialektiknya Hegel, Materialisme dan Atheismenya Feurbach.
Kemudian tahun 1842-1849 Karl Marx mulai memperkenalkan dan mengembangkan
teori-teori dasarnya yang mencerminkan Manifesto komunis yang didalamnya terdapat
penjelasan secara klasik tentang ide-ide dasar dari sosialisme Ilmiah dan penjelasan-
penjelasan tentang sejarah timbulnya Kaum Borjuis dan kaum Proletar., tentang
hubungan kaum Proletar dan kaum Komunis, tentang literatur sosialis dan komunis dan
tentang posisi kaum komunis dalam hubunganya dengan bermacam-macam partai
oposisi. Tahun 1849-1864 Marx Memperdalam Teori-teori dasarnya dibidang ekonomi,
sedang tahun 1864 – 1883 Marx memusatkan perhatian dan energinya pada penulisan
bukunya Das Kapital, sambil memimpin perjuangan kaum Buruh dalam Internasional ke
1
Menurut Lenin dalam keempat Zaman tersebut Marxisme belum merupakan
sebuah doktrin yang dapat menguasai seluruh gerakan kaum buruh dan gerkan
sosialisme dan teori perjuaangan kelas.
Periode tahun 1872-1904 Kapitalisme Modern telah memasuki kapitalisme dalam
tingkat tertinggi atau Imperialisme modern dimana monopoli-monopoli raksasa mulai
melebarkan sayapnya tidak saja dibidang perdagangan dan Industri saja tetapi juga
dibidang Perbankan. Dalam periode ini Marxisme tidak hanya mencapai kemenangan
tapi dapat melebarkan sayapnya, dan hal ini menurut Lenin harus dibarengi dengan
dialektika hukum sejarah yaitu bahwa lawan-lawan Marxisme yang tidak dapat menahan
kemajuan Marxisme dan menggunakan Marxisme sebagai kedok untuk menutupi arti
Marxismenya. Semua karya-karya Lenin berinti suatu kelanjutan dari Marxisme dalam
situasi dan kondisi sejarah yang lebih berkembang dari masa Karl Marx dan Engels.
Lenin menetang keras aliran Dogmatisme dalam barisan gerakan kaum buruh
Internasional, juga menentang aliran Oportunisme, Revisionisme, yang hendak
melunakan mencairkan jiwa Revolosioner dan Internasionalismenya.
Pola perkembangan Sosialisme Ilmiah dapat dibagi menjadi :
a. Sosialisme Demokratis
b. Sosialisme Komunis
c. Eurokomunisme
d. Teori dan Praktek sosialisme
a. Slosialisme Demokratis
Terdapat dua kelompok besar yang sangat berbeda yaitu Sosial Demokrat dan
sosialisme yang merupakan tahab awal dari komunisme suatu tahab yang dalam masa
mendatang akan menjadi Komunisme penuh (Full Comunism) kelompok yang terakir ini
bertumpu pada ajaran Marxisme Leninisme. Perbedaan yang paling menonjol antara
kedua kelompok ini adalah bahwa Demokrasi sosial melaksanakan cita-citanya melalui
jalan Revolusi, persuasi dan tanpa kekerasan. Sedangkan Marxisme Leninisme bahwa
cita-cita hanya dapat dicapai dengan menghacurkan masyarakat lama melalui suatu
Revolusi Sosialisme yang berdasar pada Demokrasi sosial tumbuh di negara-negara
barat yang Industrinya sudah sangat maju dengan sistem ekonomi yang bercorak
Kapitalis, sedangkan sosialisme yang lain tumbuh di Eropa Timur yang struktur
masyarakat dan ekonominya berlandaskan Komunisme
Pada permulaan berdirinya partai-partai Marxis pada akir abad ke 19 semula
partai memakai nama sosial Demokrat. Penggunakaan nama itu dalam arti sebagai
sosialisme yang moderat baru tahun 1903, ketika Muncul perpecahan dalam tubuh
partai Buruh Demokrat Rusia antara Kelompok Bolshevik yang ingin mengadakan
perubahan secara radikal dengan kelompok Menshevik yang ingin mengadakan
perubahan secara damai dan dengan persetujuan rakyat akhirnya kelompok Bolshovik
menarik diri dari partai tersebut dan mendirikan partai baru yang lebih revolusioner yaitu
Partai komunis Rusia.
Perkembangan Sosialisme Demokratis, umumnya Sosialisme yang dianut oleh
partai-partai dari kaum sosial demokrat di Eropa Barat mempunyai azas dan pemikiran
yang terdapat dalam konsensus sosial demokrat. Dan Partai-partai ini bersikap kritis
terhadap milik pribadi dari lat-alat produksi, berusaha meniadakan ketimpangan-
ketimpangan dalam masyarakat melalui pemerataan pendapatan Nasional yang lebih
adil, sehingga dengan ini perlu mengatur masyarakat melalui aparatur negara dan
menyelenggarakan ekonomi terencana serta lebih mengutamakan kepentingan umum
dari pada kepentingan pribadi. Dalam pelaksanaanya lebih cenderung melakukan
pembaruan-pembaruan dengan mentaati prosedur konstitusional melalui jalan
Parlementer, mereka menjunjung tinggi hak-hak azasi dan pemilihan umum yang bebas
serta demokratis.
Jadi sosialisme dalam arti Sosial Demokrat dewasa ini merupakan usaha untuk
menyelaraskan perencanaan ekonomi, pengendalian pasaran, Nasionalisasi, sebagaian
Industri melalui proses parlementer politik dengan mempertahankan kebebasan-
kebebasan yang biasa dianut pikiran-pikiran Liberalisme.
Sosialisme timbul di Eropa pada awal abad ke 19 karena keprihatinan terhadap
ekses-ekses dari Revolusi Industri, Industri yang telah membawa kesengsaraan
terhadap rakyat kecil, banyak tumbuh kota penuh sesak, muncul banyak penyakit, timbul
persaingan dari berbagai kalangan untuk mendapatkan upah. Dari kondisi tersebut
beberapa cendekiawan di Perancis dan Inggris ingin memperbaiki keadaan tersebut.
Umumnya mereka mencita-citakan suatu masyarakat yang lebih egaliter dimana
kekayaan dibagikan secara merata, milik pribadi dan persaingan dibatasi.
Saint Simon (1760-1850) Berpendapat Bahwa Masalah-Masalah Sosial Dapat
Diatasi Jika Masyarakat Diatur Menjadi Asosiasi Produktif Yang Pimpinanya Diserahkan
Pada Para Tehknokrat dan ahli-ahli Industri, mereka ingin agar alat-alat produksi
menjadi milik masyarakat, tapi tidak bermaksud menghapus milik pribadi selama
merupakan hasil karya sendiri.
Fourier (1772-1837) berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat hanya
dapat dicapai dalam kesatuan–kesatuan kecil. Menurutnya tiga unsur yaitu Modal,
Buruh dan Bakat harus bekerja sama secara harmonis. Sedangkan Robert Owen
berusaha mengurangi Jam kerja, melarang anak dibawah umur untuk bekerja,
mendirikan sekolah tanpa dipungut beaya, Owen lebih berhasil usahanya mendirikan
koperasi dibidang produksi dan Konsumsimembantu pendirian dan Koordinasi antara
serikat-serikat kerja, sehingga dia dikenal sebagai Bapak Koperasi Inggris.
Namun ketiga orang ini tidak berhasil dalam menerapkan cita-citanya karena
mereka terlalu naif dan tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi yang jelas mengenai
bentuk masyarakat yang ingin dibentuk serta upaya untuk mencapainya maka cita-cita
akan tetap angan-angan saja, sehingga mereka diberi julukan Sosialis Utopsi.
Di Jerman ada dua partai buruh yaitu Pimpinan Ferdinand Lasale dan August
Bebel dan Wihelm Liebknecht yang lebih banyak Unsur Marxismenya keduanya
mengadakan Fusi dan akirnya membentuk partai baru yaitu Partai Sosial Demokrat
Jerman yang menjadi partai buruh terkuat. Di Inggris lahir gerakan sosialis yang agak
Independen dari aliran Marxis yaitu Fabian Societ dibawah Sidney dan Beatrice Webb
yang memperjuangkan peningkatan tarap hidup kaum buruh dengan suatu sosialisme,
tidak muluk-muluk dan lebih bersifat Pahmatis, Seorang tokoh sosialis Jerman Eduard
Bernstein (1850-1932) berpendapat bahwa tujuan dapat dicapai tanpa revolusi tapi
melalui jalan Parlementer, karena pemikiranya yang terlalu menyimpang dari ajaran
Marx maka dinamakan Revisionis namun pengikutnya hanya minoritas saja.
Karl Kautsky (1854-1938) Seorang pimpinan Buruh Jerman, secara formal tetap
berpegang pada ajaran Revolusioner Marx tetapi dalam tindakanya (dalam partai
Demokrat Jerman) bertindak lebih mirip Bernstein karena tidak berusaha mengadakan
Revolusi di Jerman tetapi mencoba menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam
pemilihan umum.
b. Sosialisme Komunis
Menurut kaum Sosialis pembangunan kapitalis bukanlah pembangunan yang
sebenarnya melainkan hanya sebagai suatu tahab perkembangan sosial saja yang nanti
akan berakir lewat revolusi sosial untuk menghancurkan sistem itu sendiri.
Pembangunan yang sejati menurut kaum sosialis adalah usaha total yang digerakan
oleh suatu pemerintahan diktator proletariat untuk menciptakan kekayaan masyarakat
dimana alat-alat produksi merupakan milik bersama didstribusikan kepada para pekerja
sesuai jasa mereka dalam produksi. Dengan sistem yang dianggap lebih unggul ini
kebutuhan materi tercukupi, dan kultur atau budaya yang tinggi tetap terjamin
kelestarianya.
Dalam sistem sosialis komunis diutamakan adalah rasa kebersamaan atau
kolektivisme. Peran pemerintah sangat kuat mulai dari tahab perencanaan, tahap
pelaksanaan, hingga tahab pengawasan. Dalam sistem sosialis tidak ada pengakuan
atas hak-hak pribadi, yang lebih ditonjolkan adalah rasa kebersamaan. Dengan
demikian harta dan alat-alat produksi adalah milik semua, yang bisa didistribusikan
untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan cara ini
diharapkan keburukan dari sifat-sifat harta kekayaan dapat dihilangkan, dan manfaat
peradaban dapat dipertahankan untuk kemajuan bersama. Karena masyarakat
dianggap sebagi satu-satunya kenyataan sosial, maka hak milik perorangan tidak diakui
yang ada hanya kekayaan sosial atau kekayaan bersama.
Kaum Marxis ortodok mengatakan bahwa cara produksi ekonomi menentukan
watak dominan dari kebudayaan masyarakat kapitalis, sebagimana semua masyarakat
kelas lainya dan bahwa politik, pendidikan, kesenian, filsafat, dan agama mencerminkan
struktur dasar ekonomi. Para pengritik Marxisme berpendapat bahwa cara produksi
ekonomi tidak kurang menentukan watak dominan dari kebudayaan sosialis,
sedangakan sistem ekonominya yang disosialisasikan tidak memberikan dasar yang
sehat untuk menuju kedunia kebebasan bahkan menghancurkan kebebasan politik dan
kebudayaan yang melahirkan setelah kapitalisme muncul.
Mengolah kembali Ide sosialisme sangat perlu Ekonomi dipandang sebagai alat
untuk menyejahterakan masyarakat dilihat dilihat dari sudut kualitas kehidupan manusia.
Pendekatan ini lebih radikal, demi kepentingan kebebasan untuk membatasi tingkat
sosialisme secara cermat yaitu dengan mengandalkan beberapa industri yang diatur
sejumlah besar perusahaan swasta, korporasi umum, Koperasi, peningkatan partisipasi
buruh dalam pengelolaan pabrik-pabrik, dewan direksi koorporasi besar dan lain-lain.
Cara untuk memperbanyak pusat-pusat kekuatan ekonomi, akan tetapi kebebasan yang
utama yang harus diberikan yakni kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers,
kebebasan berkumpul, serikat buruh, pengadilan yang independen, dan hak-hak yang
berkaitan dengan demokrasi dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosialisme dan komunisme mendukung dua cara berfikir dan cara hidup yang
tidak bisa dipersatukan sebagimana liberal konstitusionaldan totaliterisme revolusioner.
Meskipun para penganjur Ero Komunisme belakangan ini berusaha untuk
mengundurkan antagonisme antara komunisme dengan sosialisme namun belum terpuji
dalam praktek nasional karena kaum komunis mempunyai tujuan revolusi maka bisa
dimengerti jika partai-partai sosialis menganggap mereka sebagai sumber kekacauan
yang harus disingkirkan dari kegiatan lain dari kelas buruh yang terorganisir sehingga
kaum komunis berusaha keras untuk mengendalikan organesasi buruh yang
terorganisir.
Dalam masalah penting yang menyangkut pemilikan alat produksi oleh negara
kaum komunis dan sosialis mempunyai pandangan yang berbeda . Kaum Komunis
mempunyai gambaran bahwa peralihan dari perusahaan kapitalis kepada prinsip
kepemilikan oleh negara bersifat serentak karena kaum komunis menganggab bahwa
harta kaum kapitalis tidak lebih hasil curian.
Kaum sosialis sebaliknya tidak percaya bahwa peralihan dari kapitalisme menuju
kepemilikan alat-alat produksi oleh negara akan berlangsung secara penuh. Kaum
sosialis juga menanut pendirian umum yang demokratis bahwa pencabutan hak milik
warga negara harus melalui protes hukum da warga negara tersebut harus mendapat
kompensasi
c. Eurokomunisme
Sebagai alternatif utama untuk menggantikan doktrin dan praktek Marxisme versi
Sovyet dan China merupakan perkembangan politik dan Ideologi dalam sejarah
pergerakan komunis di Eropa Barat setelah PD II
Sebagai Ideologi Eurokomunis banyak mendapatkan pengaruh pemikiran
Antonio Gramsci (1891-1937) seorang pendiri partai Komunis Italia, salah satu karya
besarnya adalah Prison Note Books yang memuat beberapa tema penting yaitu
perlunya kesadaran sosialis dihati nurani masyarakat karena tanpa itu perebutan
kekuasaan dalam rangka kediktatoran proletariat tidak dapat menghasilkan komunisme
sejati. Perlunya partai komunis yang berakar ditengah masyarakat sebagai agen
perubahan sosial dan bukan partai yang bersifat elastis seperti pandangan Lenin.
Gramsci menyesuaikan Marxisme dengan realitas sosial yang ada, artinya
menafsirkan Marxisme dalam hubunganya dengan Kapitalisme adab ke 20 yang lebih
matang, Selain itu tanpa dukungan kelas buruh secara politik tidaklah berarti dan akan
teresolasi sendiri dari masyarakat umum. Pengerahan berbagai kelompok ini bertujuan
untuk mencapai revolusi sosial sejati dalam masyarakat Borjuis abad ke 20. Program
politik Euorokomunis adalah sebagai berikut :
Kemerdekaan dari Dominasi Sovyet : Para pemimpin Komunis yang menyatakan
kemerdekaan dari Unisovye mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan
kebijakan yang menyangkut masa depan NATO dan MEE. Partai partai Eurokomunis
telah berjanji untuk mendukung kedua Organesasi ini, karena menurut mereka
pengawasan Unisovyet untuk kepentingan partai-partai komunis tetapi untuk
memproklamasikan politik luar negeri Rusia seperti yang diharapkan oleh Lenin dan
Stalin.
Komitmen pada Demokrasi : Selain Bebas dari Uni Sovyet kaun Urokomunis
berkeinginan melestarikan Demokrasi dinegaranya sendiri dan di negara mana saja.
Meskipun menang atau kalah, hal ini termuat dalam dalam deklarasi bersama tahun
1975 oleh partai komunis Spanyol yang mendukung semua kebebasan merupakan hasil
dari Revolusi Demokrasi yang dilakukan oleh kaum Borjuis, termasuk hak Azasi
tradisional untuk berbicara berkumpul dan beragama. Penolakan terhadap kediktatoran
proletar dimaksudkan untuk mendramatisasi pemisahan diri kaum Eurokomunis dari
prinsip-prinsip Lenins, Salah satunya kaum Komunis Perancis yang menekankan
kesediaanya untuk menerima Nilai-nilai demokrasi seperti persaingan politik,
kekuasaan, pemerintahan mayoritas dan perubahan dengan jalan damai.
Aliansi Politik dan Pemerintahan koalisi: Kaum Eurokomunis bersedia membentuk
koalisi dengan partai sayap kiri dan tengah pendukung demokrasi dan membentuk
pemerintahan koalisi dengan mereka seperti yang dinyatakan dalam deklarasi 1975.
Praktek kerja sama dengan kelompok non revolusioner mempunyai tujuan untuk
mengadakan infiltrasi dan subversi telah menjadi teknis komunis sejak lama dalam arti
kerja sama yang dilakukan bukan gtanpa tujuan yang jelas.
d. New Left
Di Eropa Golongan kiri sudah menang, sejak bangkitnya gerakan kaum pekerja
sampai masa Perang Dunia II, Orang berhaluan kiri menjadi gerakan yang radikal dan
menentang masyarakat. Mereka memperjuangkan pemberian Hak suara dibidang
sosial, Politik, dan Ekonomi kepada masa kaum buruh industri yang sebelumnyha
ditekan, di Eksploitasi, dan diperlakukan secara kasar. Kemenangan yang pertama dari
golongan kiri ini adalah kemenangan moral.
Di Unisovyet bentuk sosialisme yang berkembang pada tahun 1920 an
disebarkan dari Moskow keduania luar sehingga Uni Sovyet dianggap sebagai kekuatan
militer dunia, akan tetapi tidak mempunyai kewibawaan moral dan tidak mempunyai
dampak yang serius atas Imajinasi konstruktif.
Sedang Orang berhaluan kiri yang demokratis di Eropa Barat memilih
keberhasilan sampai akir perang Dunia II tidak ada perlawanan, hampir semua partai
politik menyetujuhi ekonomi campuran, Nasionalisasi sektor-sektor penting di bidang
ekonomi, perencanaan Nasional dibidang ekonomi, serta program-program jaminan
serta ansuransi sosial, Orang Berhaluan kiri menempatkan diri dalam tradisi solidaritas,
dimana kepentingan rakyat biasa lebih diutamakan dari kepentingan kaum elit.
Di Seluruh Eropa barat dewasa ini sedikit sekali tetapi terdapat perselisihan
diantara partai-partai besar. Pemerintah diharapkan bertanggung jawab atas
perekonomian dan atas kesejahteraan umum.
Para Penguasa di Eropa kontinental berusaha mempertahankan keuntungan
yang semata-mata sebagai penunjuk efisiensi untuk organesasi-organisasi yang
tujuanya memproduksi barang-barang dan memberikan kesempatan kerja untuk
kepentingan bersama, Selain itu para wiraswastawan dipertahankan untuk menyediakan
komodity yang penting yakni modal resiko.
Golongan Radikal di Perancis partai-partai Liberal ditempat lainya di Eropa dan
partai konservatif di Inggris menduduki tempat tertentu didalam Spektrum politik masa
kini. Di Eropa Barat terjadi Kontroversi Politik dan juga diskusi yang didominasi oleh
masalah ekonomi yang diakiri dengan adanya perdebatan masalah bagaimana untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang sudah disepakati.
Orang Amerika menciptakan Versi mereka tentang kemakmuran yang merata
dan masyarakat terbuka dengan memanfaatkan beberapa faktor yang
menguntungkan. Warga Amerika Serikat Utara merupakan satu-satunya masyarakat
Non sosialis sedunia.
Di Eropa Barat tidak seorangpun menentang sosialisme, sesuatu yang
mengagungkan tercapai yakni usaha membawa rakyat kepada kemakmuran bersama
dan kepada pemerintahan perwakilan rakyat, sehingga Eropa sudah mencapai suatu
titik dimana kategori-kategori Intelektual yang lama hapir tidak berguna lagi untuk
mengatasi masalah-masalah yang baru sehingga dilakukan penataan kembali
pembagian tugas secara Internasional atau dalam menghadapi masalah baru.
Eksistensi Konsensus yang kukuh tersebut disebabkan karena keberhasilan dari kaum
kiri dalam membujuk rakyat untuk mencapai kesepakatan yang mendasar tentang
keadilan.
1. Agama
Dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan yang paling kuat.
Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh Frederick Maurice dan Charles Kingsley
mencapai puncak kejayaanya dalam pertengahan abad ke 19 dan menjadi sumber
penting untuk perkembangan Organesasi kelas buruh dan sosialis kemudian
Prinsisp yang menjadi pedoman kaum sosialis Kristen adalah konsep yang
mendasarkan bahwa sosialisme harus diKristenkan dan diskristianitas harus
disosialisasikan. Ciri dari periode ini ialah kesungguhan tanggung jawab moral dan
pengabdian tanpa pamrih. Agama yang mengakui bahwa rahmat dan Iman merupakan
syarat penting untuk memperoleh keselamatan namun juga tetap menekan prilaku dan
keselamatan melalui karya atau usaha.
Pengaruh Agama lainnya yang sangat penting di Inggris adalah Tradisi
pembangkangan keagamaan yang berwujud tidak seragam (Non Conformity) Bagi
kelompok ini Protestantisme berarti kebebasan hati nurani Individu dan kebebasan
untuk menggabungkan diri dalam serikat-serikat dengan keyakinan yang sama secara
sukarela. Pembangkangan keagamaan ini telah menjadi jembatan antara pembaharuan
yang terjadi dalam agama dan politik. Sosialisme Inggris telah membuktikan kepada
banyak kelompok sosialis negara-negara lain bahwa sosialisme agama benar-benar
bisa dibaurkan asalkan pembaharuan itu tetap dalam semangat kebenaran.
3. Empiris Pabian
Empiris Pabian ini merupakan ciri gerakan Sosialis Inggris yang paling Khas. Menurut
Sidney Webb sosilisme merupakan hasil yang tidak dapat dielakkan dari keberhasilan
Demokrasi, tetapi ia menandaskan bahwa kepastian yang datang secara bertahab yang
sangat berbeda dengan kepastian revolusi yang dicanangkan oleh Marx dalam wujud
perubahan Katastropis
Masyarakat Fabian beranggapan kalau kelas menengah dan kelas diantaranya tidak
diperlihatkan kelogisan dan keadilan yang di tampilkan oleh seruan-seruan pokok dalam
pemikiran dan kebijakan sosialis
Fabianisme sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian
pembangaunan kembali masyarakat tanpa perang kelas, Empirisme politik tanpa dogma
atau Fanatisme. Meskipun organesasinya kecil namun masyarakat Fabian membawa
pengaruh yang besar.
4. Liberalisme
Liberalisme menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme terutama sejak
partai Liberal merosot perananya diberbagai negara. Dari segi temperamen banyak
penganut Liberal yang memenuhi kesulitan untuk bergabung dengan gerakan sosialis.
Perdagangan bebas yang merupakan cita-cita penting dari Liberalisme Inggris abad ke
19 tidak muncul lagi sebagai kepentingan politik baik golongan konservativ
maupun buruh mempunyai Komitmen pada bentuk proteksi tarif, bahkan orang-orang
Liberal sudah menyadari bahwa perdagangan bebas tidak penting lagi.
Banyak orang Liberal yang bergabung dengan Partai Buruh atau memberikan suaranya
untuk partai buruh dan menganggap dirinya sebagai orang sosialis murni. Uberalisme
telah memberi banyak sumbangan yang dapat tahan lama bagi sosialisme Inggris.
Karena pengaruh Liberalisme para pemimpin sosialis menjadi lebih moderat dan kurang
terpaku pada doktrin. Dengan pengaruh tersebut mereka lebih menghargai kebebasan
Individu. Liberalisme telah merubah partai buruh menjadi sebuah Partai Nasional bukan
partai yang didasarkan pada kelas dan pembahasan akan tercapai tanpa kedengkian
dan kebencian.
b. Praktek Sosialis
Di Inggris dlam pertumbuhan dan perkembangan partai buruh muncul protes
melawan tatanan sosial yang lama. Pada tahun 1929 pertama kalinya partai buruh
menjadi partai besar di Inggris, namun adanya depresi Ekonomi yang melanda dunia
tahun 1929 telah melemahkan perekonomian di Inggris dan Pemerintahan Minoritas
partai buruh mengundurkan diri karena tidak mampu mengikuti kebijakan sosialis untuk
mengatasi depresi tersebut. Partai buruh mendorong Nasionalisasi hanya kalau secara
Pragmatis telah terbukti bahwa pemilihan negara akan mendatangkan lebih banyak
manfaat bagi kemakmuran negara dari pada kepemilikan perorangan. Sedangkan dari
Skandinavia gerakan-gerakan sosialismenya lebih mengutamakan pembangunan
ekonomi dan jaminan sosial dari pada Nasionalisasi dan kebijaksanaan–kebijaksanaan
ekonominya dipusatkan pada ketentuan-ketentuan Fiscal dan perpajakan bukan
memperjuangkan prinsip pemilikan oleh agama. Dalam sosialisme Skandinavia ini
penyediaan lapangan kerja secara penuh merupakan tujuan utamanya. Di Negara ini
sebagian besar merupakan Milik umum tidak dibangun oleh negara tetapi oleh
perusahaan-perusahaan yang menggabungkan prinsip pemilikan dan penanganan
secara perorangan dengan bantuan keuangan dari koperasi perumahan dan badan-
badan kota praja.
Di Amerika partai sosial setelah Perang Dunia I mundur, sebagian disebabkan
karena serangan dari pihak pemerintah yang diakibatkan oleh posisi partai ini terhadap
perang tetapi juga dikerenakan kaum komunis memecah partai tersbut, dengan menarik
sejumlah besar anggota sayap kiri untuk membentuk suatu cabang dari Internasional III
Kaum sosialis dan Komunis bersaing untuk mendapatkan dukungan dari gerakan buruh
serta masyarakat umum.
Setelah Perang Dunia II baik partai sosialis maupun kelompok – kelompok
radikal kecil tidak berhasil maju dengan pesat. Partai Sosialis secara resmi pada akir
tahun 1950 an memutuskan untk berhenti mengajukan calon-calon Presiden sebagai
pengganti bekerja sama dengan serikat-serikat buruh, menyokong calon-calon partai
besar yang progresif yang sebagian besar merupakan calon-calon Partai Demopkrat.
Kemudian Partai tersebut pecah menjadi tiga yaitu sebuah partai kecil yang
memepertahankan nama aslinya dan masih mengajukan calon-calon Presiden. Satu
sayap kanan yang bernma Social Democrat USA dan satu yang cenderung lebih kiri
yaitu Democratic Socialis Organizing Comitee.
Menurut pengamatan Marx dan Engels yang ditinjau dari segi sosiologi dan
politik, Amerika Serikat bersifat terlalu progresif, terlalu Egaliter, terlalu terbuka, terlalu
Demokratis, untuk menimbulkan gerakan-gerakan radikal atau Revolusioner. Kegagalan
partai Sosialis di Amerika Serikat disebabakan :