Anda di halaman 1dari 76

TUGAS SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI

Dosen Pengampu :
REZA JUANDA .B.SOC.SC.N.EC.DEV

Nama : Kania Putri


Nim : 220430097
Kelas : II / E
Prodi : Ekonomi Pembangunan

1. Sejarah Tentang Pemahaman

A.) Kapitalisme

Kapitalisme adalah ideologi yang didasarkan pada nilai-nilai kapital

atau permodalan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


kapitalisme adalah sistem atau paham ekonomi yang modalnya

bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri

persaingan di pasaran bebas.

Karl Marx mengungkapkan bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi

yang bebas, yaitu bebas dari pembatasan oleh penguasa dan bebas dari

pembatasan produksi. Hal serupa dikatakan oleh Ayn Rand bahwa

kapitalisme adalah suatu sistem sosial yang berbasiskan pada pengakuan

atas hak-hak individu, termasuk hak milik di mana semua pemilikan

adalah milik privat.

Kapitalisme dapat dilihat dari lembaga dan mekanismenya, yaitu

ekonomi pasar, adanya hak pemilikan, adanya usaha swasta, persaingan

bebas, dan adanya kebebasan. Mengutip Kapitalisme: Sebuah Pengantar

Singkat, perkembangan kapitalisme berasal dari struktur politik multi-

bangsa yang ada di Eropa. Kapitalisme berasal dari kata dasar "kapital"

yang berarti modal.

Istilah kapitalisme awalnya muncul dari konsep ekonomi dari Inggris di

abad ke-18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara

sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja.

Kapitalisme merupakan paham yang meyakini bahwa pemilik modal

dapat melaksanakan usahanya dan meraih keuntungan sebesar-besarnya.


Sejarah Kapitalisme

Sejarah Kapitalisme dipelopori oleh pertumbuhan industri kain Inggris

selama abad 16, 17, dan 18. Berdasarkan publikasi Jeffrey D. Sachs

dalam Oxford Review of Economic Policy, Vol. 15, No. 4, kapitalisme

modern muncul pada awal abad ke-19 di Eropa, Amerika dan Oseania.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Ekonomi Politik Internasional:

Perspektif Historis dan Aktor, ide dasar kapitalisme pertama kali

dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku The Wealth of

Nations (1776).

Adam Smith menjelaskan kapitalisme melalui ilustrasi bahwa “Apa yang

kita harapkan untuk makan malam kita tidaklah datang dari keajaiban si

tukang daging, si pemasak bir atau tukang roti, melainkan dari apa yang

mereka hormati dan kejar sebagai kepentingan pribadi.”


Mengutip buku Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat, kapitalisme

muncul pertama kali di Inggris pada abad ke-18 saat berkembangnya

industrialisasi. Penyebaran hubungan-hubungan di pasar serta

pertumbuhan konsumsi mengakibatkan permintaan pasar yang cukup

besar sehingga investasi di bidang produksi industrial menjadi bernilai.

Kebutuhan untuk menghasilkan uang dan mempergunakan barang-barang

industrial membuat orang mencari lapangan pekerjaan di bidang

industrial. Buruh dikontrol oleh pemilik modal agar mereka

meningkatkan produktivitas dengan cara mengkonsentrasikan para

pekerja di pabrik-pabrik lalu mengenalkan sistem permesinan dan

pengorganisasian buruh kerja dalam cara kerja yang baru.

Hubungan antara pemberi kerja dan pekerja pada abad ke-18 di Inggris

tersebut merupakan bentuk kapitalisme. Pada abad ini, cara berpikir

seorang kapitalis dapat dilihat dari pembagian buruh kerja, kompetisi,

operasi pasar bebas, dan produksi yang menghasilkan keuntungan.

Nur Sayyid Santoso Kristeva dalamSejarah Ideologi Dunia menjelaskan

bahwa pengusaha kapitalis mempelajari pola-pola perdagangan

internasional dengan tujuan untuk mengakumulasi kapital demi

keuntungan sebesar-besarnya.
Kapitalisme modern

Kapitalisme terus berkembang menyesuaikan kondisi masyarakat

modern. Muhammad Ali Fakih dalam Biografi Lengkap Karl

Marxmenjelaskan, kapitalisme modernadalah kapitalisme monopoli,

yaitu kapitalisme negara dan kapitalisme perusahaan.

Kapitalisme monopoli adalah bentuk universal yang mencakup semua

bentuk ekonomi negara dan arus global dari akumulasi modal. Menurut

hipotesis Karl Marx dan Friedrich Engels, kapitalisme monopoli akan

muncul sebagai bentuk akhir dari kapitalisme sebelum akhirnya menemui

kontradiksi sehingga akan digantikan oleh sistem sosialisme.

Ciri utama kapitalisme akhir ini adalah konsumerisme dan finansialisasi,

yaitu proses di mana membuat uang menjadi tujuan dominan setiap

industri. Bersumber dari buku Pengantar Teori-Teori Sosial, kapitalisme

modern adalah hasil akhir dari proses rasionalisasi yang berakar dalam

pengaruh historis dari tradisi intelektual spesifik.

Agar kapitalisme dapat bekerja, modal harus diakumulasi, bukan

dikonsumsi. Modal harus diinvestasikan kembali untuk mengembangkan


teknik-teknik produksi yang lebih efisien untuk memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

Semakin banyak kekayaan yang dikumpulkan, semakin

sukses perusahaan kapitalis, sehingga semakin banyak sumber

daya yang tersedia untuk memperbaiki efisiensi produksi.

Munculnya Kapitalisme di Indonesia

Salah satu tonggak penting dari perkembangan awal kapitalisme

modern adalah ketika Inggris dan Belanda sama-sama mendirikan kongsi

dagang untuk menjalankan penguasaan perdagangan di Asia. Penjelasan

tersebut tercantum dalam buku Ke Timur Haluan Menuju: Studi

Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan

Pemuda di Kepulauan Maluku.

Dalam buku tersebut dijelaskan, Inggris mendirikan The East India

Company atau The Honourable East India Company yang lebih dikenal

sebagai The East India Company (1600-1847). Sedangkan Belanda


mendirikan The Dutch East India Company atau VOC (Vereenigde Oost

Indische Compagnie) yang beroperasi dari tahun 1602 sampai 1799.

Yudi Latif dalam Negara Paripurnamengungkapkan bahwa kapitalisme

VOC mencerminkan keadaan Belanda sebagai negara yang tidak

memiliki basis sumber daya alam yang cukup untuk mengembangkan

industrinya.

Mengutip Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo dalam Nalar Ekonomi Politik

Indonesia, setelah VOC berdiri dan menerapkan Sistem Tanam Paksa dari

tahun 1830 hingga 1870, perekonomian Nusantara berada pada tahap

kapitalisme politik.

Kapitalisme politik adalah istilah Max Weber untuk menggambarkan

suatu macam kapitalisme yang mengandung unsur penggunaan

kekuasaan oleh para penguasa untuk memperoleh keuntungan bagi

dirinya sendiri melalui berbagai cara guna mengelola perdagangan VOC

di Asia.

Setelah sistem Tanam Paksa dihapuskan maka berlaku Undang-Undang

Agraria (Agrarische Wet) yang menandakan tahap kapitalisme rasional,

yaitu keuntungan diperoleh melalui produksi untuk pasar dan persetujuan

sukarela.
Dengan pemberlakuan undang-undang tersebut, kegiatan eksploitasi lebih

didominasi oleh pihak swasta daripada pemerintah kolonial. Menurut

buku Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia, mulai dari abad ke-

19 hingga pertengahan abad ke-20, sektor perekonomian dikuasai oleh

pihak Eropa khususnya modal Belanda.

Setelah merdeka, Indonesia tidak langsung terlepas dari modal asing.

Memasuki tahun1950-an sektor ekonomi Indonesia masih dikuasai

perusahaan-perusahaan asing, khususnya Belanda. Terdapat lima

perusahaan besar Belanda yang disebut The Big Five, yaitu:

 NV Borsumij (bir, tekstil dan apotik).

 NV Jacobson van den Berg (distribusi barang ekspor dan impor).

 NV Internatio (perkapalan).

 NV Lindeteves (peralatan teknik untuk keperluan industri).

 NV Geo Wehry & Co (perkebunan).

Dari penjelasan di atas, kapitalisme di Indonesia mulai muncul sejak

masa Pemerintahan Belanda dan terus berkembang hingga saat ini.

Bersumber dari buku Politik Ruang, Scott Lash & John Urry (1993)

dalam buku Economies of Signs and Spaces mengatakan bahwa ekonomi

kapitalis abad 21 bergerak dan berpusat pada ekonomi yang melintas

batas-batas ruang.
Ekonomi kapitalis berbasis ini menghadirkan dan menjanjikan

keleluasaan serta ruang akomodasi bagi partisipasi konsumen di ranah

produksi. Bagi negara penganut kapitalisme, seperti Amerika Serikat,

seluruh sektor ekonomi dan mekanisme pasar harus dilepaskan dari

campur tangan pemerintah. Negara hanya sebagai regulator.

B.) Marxisme

Marxisme adalah teori dan metode pembebasan diri kelas

pekerja. Sebagai sebuah teori, teori tersebut didasarkan pada

metode analisis sosial ekonomi yang mengkaji hubungan kelas dan

konflik sosial dengan menggunakan interpretasi materialis tentang

perkembangan sejarah dan pandangan dialektis tentang

perubahan sosial. Itu berasal dari tulisan-tulisan filsuf Jerman

abad ke-19 Karl Marx dan Friedrich Engels.


Marxisme menggunakan metodologi yang sekarang dikenal

sebagai materialisme historis untuk menganalisis dan mengkritik

masyarakat kelas, khususnya perkembangan kapitalisme, dan

peran perjuangan kelas dalam perubahan ekonomi, sosial, dan

politik yang sistemik.

Marxisme adalah sistem ekonomi dan sosial yang didasarkan pada

teori politik dan ekonomi Karl Marx dan Friedrich Engels.

Marxisme adalah antitesis kapitalisme, yang didefinisikan sebagai

sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas

alat-alat produksi dan distribusi barang dan dicirikan oleh

persaingan dan motivasi pasar bebas laba.

Marxisme Menurut Para Ahli

1. Urban Dictionary
Marxisme adalah nama dari serangkaian analisis politik, sosial,

filosofis dan ekonomi yang dirumuskan oleh Karl Marx dan teman

dekatnya Friedrich Engles pada abad ke-19 dan yang masih

berpengaruh di seluruh dunia.

Prinsip dasar pemikiran Marxis adalah bahwa sejarah paling baik

dipahami dalam perjuangan kelas dan bahwa kekuatan produksi

material dalam masyarakat memiliki pengaruh dominan pada

struktur atas budaya/makna ideologis suatu masyarakat dan cara

produksi menentukan cara hidup.

2. Encyclopedia Britannica

Marxisme adalah serangkaian ajaran yang dikembangkan

kurang lebih oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada

pertengahan abad ke-19. Ini awalnya terdiri dari tiga ide terkait:

antropologi filosofis, teori sejarah, dan program ekonomi dan

politik.

Ada juga Marxisme yang dipahami dan dipraktikkan oleh berbagai

gerakan sosialis, terutama sebelum tahun 1914. Kemudian

muncullah Marxisme Soviet, yang dikembangkan oleh Vladimir


Ilyich Lenin dan dimodifikasi oleh Joseph Stalin menjadi

Marxisme-Leninisme, yang digunakan dalam Revolusi Rusia

(1917).

Ini termasuk Marxisme yang ditafsirkan oleh anti-Stalinis Leo

Trotsky dan para pengikutnya, Mao Zedong Cina Marxis-Leninis

dan berbagai Marxis di negara-negara berkembang. Setelah Perang

Dunia II, muncul pula Marxisme non-dogmatis, yang

mengandalkan filsafat modern untuk mengubah pemikiran Marx,

terutama Edmund Husserl dan Martin Heidegger, serta Sigmund

Freud dan lain-lain.

3. Collins English Dictionary

Marxisme adalah filsafat politik yang didasarkan pada tulisan-

tulisan Karl Marx dan menggarisbawahi pentingnya perjuangan

antara berbagai kelas sosial.


Sejarah Marxisme

Ideologi Marxisme (Karl Marx) dimulai pada abad ke-19 ketika

kondisi kerja di Eropa Barat buruk dan berkembang begitu pesat

di sektor industri sehingga menciptakan kondisi sosial yang sangat

berbahaya bagi pekerja. Ide ini tidak hanya menjadi inspirasi dasar

“Marxisme” sebagai ideologi perjuangan buruh, tetapi juga

merupakan komponen dasar ideologi komunis (Magnis dan

Suseno, 2003: 3).

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Karl Marx

menyusun teori masyarakat yang diyakininya berdasarkan hukum-

hukum ilmiah karena harus dilaksanakan. Dengan Karl Max di

bangku cadangan, bidang politik yang ditekuninya dianggap

radikal. Dalam menyusun teori perkembangan sosial, ia sangat

tertarik dengan pemikiran dialektika filsuf Jerman Georg Hegel

(1170-1831). Karl Marx menggunakan filosofi Hegel untuk

mengubah masyarakat secara mendasar.

Marxisme merupakan bentuk perlawanan Marx terhadap paham

kapitalisme. Karl Marx percaya bahwa seorang kapitalis

mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.


Karena kaum proletar dipaksa untuk bekerja berjam-jam dengan

upah minimum, keadaan kaum proletar sangat menyedihkan,

sementara kaum kapitalis menikmati hasil dari keringat mereka.

Proletariat harus tinggal di pinggiran kota dan daerah kumuh.

Menurut Marx, masalahnya berasal dari “kepemilikan pribadi” dan

kontrol kekayaan oleh orang kaya. Agar proletariat berkembang,

Marx menganjurkan agar konsep kapitalisme diganti dengan

konsep komunisme. Menurut Marx, jika kondisi terus ditoleransi,

proletariat akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah

dasar dari Marxisme (Supardan, 2008: 334).

Ideologi Marxisme lahir sebagai kekuatan motif bagi kaum buruh.

Karl Marx mengharapkan sains menjadi netral di antara kelas

sosial yang lebih rendah (pekerja). Perkembangan dialektika

terjadi dalam struktur masyarakat yang lebih rendah, sedangkan

strukturnya bergerak ke atas (menurut Marx). Menurut Marx,

perjuangan antara kaum kapitalis dan proletariat adalah konflik

kelas terakhir dan akhir dari gerakan dialektis.


Contoh Marxisme

Berikut adalah beberapa contoh marxisme dalam kehidupan

sehari-hari:

 Pedagang dengan 3 karyawan, tetapi satunya adalah

karyawan baru. Jika mereka menerima gaji bulanan, gaji karyawan

baru sama dengan gaji karyawan lama.

 Nana adalah seorang perempuan, ia memiliki dua adik laki-

laki. Kedua adik laki-lakinya memiliki tanggung jawab yang sama

dengan Nana dalam membantu ibu mereka.

 Jika Irvan memiliki roti dan dua adik lelaki, ia membagi roti

menjadi tiga bagian sehingga ketiganya merasakan hal yang sama.

2.Kelebihan dan Kekurangan


A.) Kapitalisme

Dalam pemikiran Karl Marx lewat bukunya “Das Kapital” mengkritik

sistem ekonomi kapitalisme karena menghadirkan

ketimpangan power(kekuatan) antara borjuis (pemilik modal) dengan

kaum proletariat (buruh), di mana buruh tidak dalam posisi tawar

menawar atas upah atau kebutuhan pribadi lainnya terhadap para

pengusaha kapital. 

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran terhadap

buruh karena kaum borjuis lebih fokus pada peningkatan keuntungan

pribadi agar kapitalnya semakin besar. Karena hal ini, terdapat dua sisi

kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi kapitalisme.

Kelebihan Kapitalisme :

1. Efisien dalam menggunakan sumber daya dan mendistribusikan

barang
2. Setiap individu jadi lebih kreatif untuk dapat bersaing

3. Pertumbuhan ekonomi yang cepat karena persaingan pasar

4. Adanya penghargaan pada kerja keras individu dalam bisnis

5. Konsumen dapat mengendalikan pasar karena persaingan harga yang

terjadi antar perusahaan

Kekurangan Kapitalisme :

1. Bisa munculnya pasar persaingan tidak sempurna dan pasar

persaingan monopolistik

2. Persaingan dapat menimbulkan konflik dan ketidakadilan karena

pemimpin pasarnya adalah pengusaha besar

3. Ekonomi jadi berorientasi pada uang sehingga perusahaan akan

memiliki sudut pandang yang materialistik


4. Profit dijadikan sebagai tujuan utama dalam berbisnis sehingga

perusahaan besar akan mengambil alih perusahaan kecil

5. Eksploitasi sumber daya alam demi keuntungan sebesar-besarnya

6. Kesenjangan dalam distribusi antar individu dan sarana-sarana

produksi yang terpusat pada satu kelompok

7. Timbulnya krisis dan merajalelanya kejahatan karena pengangguran

yang meningkat akibat pihak produsen yang berhenti berproduksi

B.) Marxisme

Kelebihan Marxisme : 

1.  Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik

dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan


maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau

berbagai keburukan ekonomi lainnya.

2.  Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan

perencanaan sehingga pasar      barang dalam negri berjalan dengan

lancer. 

3.  Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. 

4.  Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan

oleh pemerintah.

5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada.

Kekurangan Marxisme :

 1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan

nilai – nilai komunis 

 2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur

oleh pusat 

 3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

 4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.


3. Menjelaskan Secara Lengkap
dan Berikan Contoh Pula Mengenai :

A.) Monopoli Pasar

Pasar monopoli adalah kondisi di mana hanya ada satu atau sedikit

penjual di dalam pasar sehingga tak ada pihak lain yang menyainginya.

Pasar ini menjadi bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di

mana hanya ada satu produsen yang berhadapan dengan banyak

konsumen.

Kata 'monopoli' sendiri berasal dari bahasa Yunani. 'Monos' berarti 'satu'

dan 'polein' berarti 'menjual'.

Ida Nuraini dalam bukunya Pengantar Ekonomi Mikro menuliskan bahwa

dalam jenis pasar ini, penjual memiliki kuasa dalam menentukan harga.
Pasar ini juga disebut tidak memiliki unsur persaingan. Pasalnya, dalam

pasar jenis ini, perusahaan biasanya memproduksi barang atau jasa yang

tidak bisa diproduksi oleh perusahaan lain.

Tak hanya itu, pasar monopoli juga tak bisa atau sulit untuk dimasuki

'pemain' baru. Lisensi pemerintah, kepemilikan sumber daya, hingga hak

cipta menjadi faktor kuat untuk memasuki pasar ini.

Ciri-ciri Pasar Monopoli

Adapun beberapa hal yang menjadi ciri-ciri pasar monopoli. Berikut di

antaranya :

1. Industri satu perusahaan

Dari definisinya, diketahui bahwa hanya ada satu perusahaan di pasar

ini. Barang atau jasa yang ditawarkan tak bisa diproduksi oleh perusahaan

lain. Dengan demikian, para pembeli tidak punya pilihan lain untuk

menggunakan barang atau jasa yang diproduksi perusahaan tersebut.


2. Barang atau jasa tak punya pengganti

Barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan monopoli tak dapat

digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang juga tak bisa

digantikan oleh barang yang mirip (close substitute).

3. Sulit masuk ke dalam industri

Perusahaan tak bisa sembarang untuk masuk ke dalam industri

monopoli.

Ada beberapa bentuk hambatan untuk masuk ke dalam pasar, mulai dari

yang bersifat legal (biasanya berhubungan dengan pemerintah) hingga

finansial.

4. Dapat memengaruhi penentuan harga

Karena hanya ada satu perusahaan di pasar ini, maka perusahaan

tersebut dapat menguasai penentuan harga. Tak heran jika kemudian

perusahaan monopoli disebut juga sebagai penentu harga.


5. Tak perlu promosi iklan

Tak seperti perusahaan lainnya, perusahaan monopoli tak terlalu perlu

mempromosikan barang atau jasa yang dijualnya. Betapa tidak, saat

dibutuhkan, pembeli tak punya pilihan lain selain menggunakan produk

perusahaan yang bersangkutan.

Bagi perusahaan monopoli, iklan dibutuhkan hanya untuk memelihara

hubungan baik dengan masyarakat, bukan untuk menarik pembeli atau

meningkatkan penjualan.

Jenis pasar monopoli

* Monopoli alamiah atau monopoli natural Pasar monopoli alamiah

terbentuk Ketika cangkupan pasar sangat kecil sehingga hanya bisa

mengakomodasi satu penjual saja. Karena bisa jadi potensi keuntungan

tidak menggiurkan sehingga hanya satu penjual yang tertarik

menyediakan barang atau jasa tersebut. 


* Monopoli legal berdasarkan hukum Pasar monopoli legal berdasarkan

hukum merupakan komoditas atau jasa yang diatur pemerintah hanya

boleh dipasarkan satu penjual atau satu perusahaan saja. 

* Monopoli lokal-regionalPasar monopoli lokal-regional terjadi Ketika

perniagaan barang monopoli hanya terjadi di area terbatas pada wilayah

tertentu. 

Kelebihan pasar monopoli :

* Perusahaan monopoli harus menumbuhkan efisiensi untuk dapat bersaing dengan


perusahaan lainnya pada produk sejenis.

* Perusahaan monopoli selalu berusaha melakukan pengembangan produk melalui


research dan develop untuk mengembangkan produknya secara luas dengan
berbagai jenis serta mutu untuk mendapatkan laba tinggi.

* Pasar persaingan monopoli bisa menghasilkan inovasi baru yang melindungi


undang-undang hak cipta dan hak paten, dari berbagai perlombaan untuk penemuan
baru.

* Kekuasaan perusahaan monopoli harus dikontrol dan diawasi negara.

Kekurangan pasar monopoli :

* Monopoli berkuasa dalam penentuan jumlah produksi yang

berdampak pada ketersediaan produk untuk konsumen.


* Persaingan ini menumbuhkan ketergantungan konsumen karena

mereka tidak dapat membeli pada perusahaan yang lain, meskipun

merasa dirugikan.

* Persaingan ini menumbuhkan eksploitasi terhadap pemilik faktor

produksi.

* Monopoli akan bebas menguasai pendapatan yang tidak merata,

karena keuntungan hanya pada monopoli dalam waktu jangka Panjang.

Dampak Pasar Monopoli

* Membuat konsumen tidak memiliki kebebasan Monopoli membuat

konsumen tidak memiliki kebebasan memilih produk sesuai dengan

kehendak dan keinginan mereka. Jika penawaran sepenuhnya dikuasai

oleh seorang produsen, secara praktis para konsumen tidak memiliki

pilihan lain. 

* Kesenjangan dalam pembagian pendapatan usaha Pada pasar

persaingan sempurna, perusahaan di dalamnya memperoleh

pendapatan normal dalam jangka Panjang. Hal ini tentunya berbeda

dengan pasar persaingan tidak sempurna. 


* Menghambat inovasi dan teknologi Pasar atau perusahaan monopoli

memiliki potensi untuk menghambat inovasi dan proses produksi. Dalam

keadaan tidak ada pesaing, produsen lantas tidak memiliki motivasi yang

cukup besar untuk mencari dan mengembangkan teknologi dan proses

produksi baru. 

Contoh Pasar Monopoli di Indonesia

Pada dasarnya, Indonesia sendiri melarang praktik monopoli. Hal

tersebut tercantum dalam beleid Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Kendati demikian, ada beberapa praktik monopoli yang diizinkan oleh

undang-undang. Umumnya, perusahaan ini memproduksi barang dan

jasa yang terkait dengan kebutuhan vital masyarakat.

Berikut beberapa contoh pasar monopoli di Indonesia:

1. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai penyedia listrik.


2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagai penyedia air bersih.

3. PT Pertamina, sebagai penyedia bahan bakar.

4. PT Kereta Api Indonesia (KAI), sebagai penyedia layanan

transportasi kereta api.

5. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), sebagai penyedia

transportasi laut.

6. PT Pindad sebagai produsen alat utama sistem senjata (alutsista).

7. Bulog sebagai penyedia beras, termasuk di antaranya beras impor.

B.) Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah produsen atau

penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh

sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai pasar dengan persaingan tidak

sempurna.

Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa


dibilang memiliki gap tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar.

Selain itu, akan muncul persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak

jarang mereka saling banting harga.

Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah

sedikit tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk

mendapat konsumen sebanyak2nya. Sehingga akan membuat

perusahaan atau produsen baru sulit masuk kedalamnya.

Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang adanya praktek

oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Faktor terbentuknya pasar oligopoly sebagai berikut:

1.Adanya Efisiensi Skala Besar

Maksud dari efisiensi ini adalah adanya penghematan teknologi dan

biaya produksi. Hal ini menjadikan pelaku usaha lebih selektif untuk turut

serta dalam pasar. Efeknya hanya segelintir perusahaan saja yang berani

mengambil peran di dalamnya.


2.Adanya Kompetensi Manajemen yang Kompleks

Maksud dari kompetensi manajemen yang kompleks adalah bahwa

dalam kegiatan pasar, terdapat persaingan bebas yang menuntut

perusahaan untuk mengambil peran dan langkah. Hal ini dibutuhkan

untuk menentukan kebijakan dan arah manajemen termasuk menemukan

inovasi baru sehingga produksi barang tetap berkembang dan diminati

pasar. Melalui kompetensi manajemen yang kompleks inilah yang

menjadikan terdorongnya pembentukan Pasar Oligopoli.

Ciri Ciri Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah praktek ekonomi yang bisa Anda kenali

melalui beberapa karakteristik. Hal itulah yang membedakannya dengan

jenis pasar lain. Jika Anda belum memahaminya, ciri-ciri pasar oligopoli

adalah sebagai berikut.


1 .Penjualan bersifat homogen

Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu
jenis. Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan
mereka. Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.

Misalnya saja, produk yang dijual adalah roti. Namun, seperti yang kita ketahui,
produk roti cukup bermacam-macam. Baik untuk variasi menunya atau brand-nya.
Dengan begitu, cukup mudah menemukan varian satu dan lainnya.

2. Ada dua produsen atau lebih

Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat dua
produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan
mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna.

Karenanya, untuk menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara melarang


adanya praktek oligopoli. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di suatu
negara dapat berjalan lancar. Lebih dari itu, supaya produsen bisa bersaing dengan
sehat.

3. Memerlukan strategi marketing yang matang

Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen
memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para
konsumen dan menjadikannya pelanggan.

Tanpa adanya strategi yang matang, sulit bagi suatu produsen untuk bertahan
didalamnya. Tidak hanya sulit masuk, namun bertahan dalam persaingan oligopoli
juga cukup menantang lho Sobat OCBC.
4. Harga saing relatif sama

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya
terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu
saja, jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan
sulit bersaing.

Misalnya saja, perusahaan A menjual produknya seharga Rp5 ribu. Sedangkan,


perusahaan B menjual produk lebih mahal sebesar Rp8 ribu. Apa hasilnya? Tentu saja
konsumen akan langsung memilih produk perusahaan A.

5. Sulit ditembus produsen baru

Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah


memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat
pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.

Tak jarang produsen baru berusaha mengambil risiko dengan mempersempit pasar
atau membanting harga, namun justru menyebabkan kebangkrutan. Karena alasan
inilah persaingan pada pasar oligopoli tidak sehat/sempurna.

6. Kebijakan dari Produsen Utama berpengaruh pada Produsen lain

Pasar oligopoli adalah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat
mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam
menentukan range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu,
maka produsen lain tidak jauh dari angka tersebut.
Jenis Pasar Oligopoli

Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu

memahami apa saja jenis pasar oligopoli yang umumnya dipraktekkan

dalam perekonomian masyarakat. Berikut diantaranya.

1. Pasar oligopoli terdiferensiasi

Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga, dalam

jenis pasar oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa

dibedakan. Misalnya, harga yang ditawarkan jauh berbeda antara

produsen satu dengan lainnya.

2. Pasar oligopoli non kolusi

Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis ini,

produsen hanya akan memainkan harga dengan melihat perkembangan


harga produsen lain. Tujuannya untuk mengembangkan bisnis dan

membuat kompetitor tidak bisa bersaing.

3. Pasar oligopoli homogen

Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly. Di

dalamnya menjual beragam produk identik dari berbagai produsen,

namun sulit untuk dibedakan. Contoh produknya seperti air mineral,

semen, rokok dan sebagainya.

4. Pasar oligopoli kolusi

Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi, yaitu suatu praktek

dimana para produsen saling bekerja sama untuk menaikkan harga.

Sehingga, bisnis bisa berjalan statis. Bisa dikatakan, jenis yang satu ini

tidak memiliki persaingan ketat.

Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli


Meski dilarang untuk dipraktekkan, namun setiap jenis pasar tentu

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, untuk

kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

Kelebihan Pasar Oligopoli

 Ada persaingan yang cukup ketat bagi produsen untuk memberikan

manfaat terbaik kepada para konsumen. Mereka menyadari bahwa

konsumen akan lebih menyukai produk berkualitas dengan harga

terjangkau.

 Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal ini

dipengaruhi oleh kesadaran produsen untuk menarik konsumen dengan

memunculkan inovasi-inovasi baru.

 Meski cenderung menjual produk homogen, namun di dalamnya

Anda bisa menemukan berbagai merek yang berbeda. Anda dapat

memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.


Kelemahan Pasar Oligopoli

 Produsen membutuhkan biaya serta strategi promosi yang cukup

besar. Upaya ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan

mendapatkan pelanggan.

 Sering terjadi perang banting harga antar produsen untuk memikat

lebih banyak konsumen.

 Adanya persaingan ketat di dalam pasar, membuat produsen baru

sangat sulit untuk masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.

Contoh pasar oligopoli yaitu :

1. Industri semen

2. Industri kendaraan bermotor

3. Rokok

4. Layanan Telekomunikasi
5. Jasa penerbangan

C.) Oligarki

Oligarki Adalah Mengutip dari Islam, Oligarki Politik, dan Perlawanan

Sosial oleh Abdur Rozaki, oligarki berasal dari bahasa Yunani yaitu

oligarchia yang berarti pemerintahan oleh yang sedikit. Oligo berarti

sedikit dan archein berarti memerintah.

Dari istilah tersebut, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang politik

kekuasaannya berada di tangan minoritas kecil. Menurut Endik Hidayat

dari buku Oligarki Dalam Kekuasaan di Pilkades, oligarki berorientasi

pada kepentingan pribadi.

Definisi di atas menegaskan bahwa tujuan penggunaan kekuasaan yang

utama bukanlah untuk masyarakat. Kekuasaan dengan demikian menjadi

sesuatu yang 'elitis' dan tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap

orang untuk menikmatinya.


Suatu organisasi cenderung mengarah ke oligarki karena secara ilmiah

kekuasaan akan jatuh ke tangan segelintir kecil pimpinan dan

mendorongnya menjadi birokratis. Organisasi tersebut memiliki sifat

konservatif sehingga semakin kompleks dan mengarah menjadi oligarki.

Ciri Sistem Oligarki

Melansir dari buku Oligarki 2020 oleh Agus Riswanto, terdapat

beberapa ciri-ciri tertentu yang hanya dimiliki oleh sistem pemerintahan

oligarki. Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Kekuasaan Dipegang atau Dikendalikan oleh Kelompok Kecil

Masyarakat

Ciri-ciri pertama dari sistem pemerintahan oligarki yang paling terlihat

yaitu kepemimpinan dipegang oleh suatu kelompok kecil masyarakat.

Sebagian besar kelompok kecil ini memiliki uang, dan dapat dengan
mudah masuk ke dalam pemerintahan karena mempunyai uang serta

kekayaan.

2. Terjadi Ketidaksetaraan dari Segi Material yang Cukup Ekstrem

Sistem pemerintahan oligarki bisa terjadi karena adanya kesenjangan

dalam hal material yang ekstrim di masyarakat. Orang-orang kaya akan

terlihat menonjol jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak

memiliki uang.

3. Berkaitan Erat dengan Uang dan Kekuasaan

Diunggah dari buku Sistem Politik Indonesia oleh Humairah

Almahdali, dkk, ciri sistem pemerintahan oligarki yang paling mendasar

adalah memiliki kaitan erat dengan uang dan kekuasaan. Hal itu akan
digunakan untuk semakin mengokohkan kekuasaan dan kekayaan

kelompok tersebut.

4. Kekuasaan Menjadi Kunci Melestarikan Kekayaan

Kekuasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berkuasa

dijadikan sebagai sarana untuk menambah kekayaan sepihak. Hak bagi

rakyat kecil bukanlah menjadi tujuan utama kelompok ini.

Dampak Pemerintahan Oligarki

Dilansir dari situs komnasham.go.id, adanya sistem oligarki ini

memberikan dampak yang cukup signifikan bagi rakyat dan negara yang

bersangkutan. Berikut adalah dampak pemerintahan oligarki:


1. Menghilangkan Hak Partisipasi Warga Negara

Jika sebuah negara mengalami atau menganut sistem pemerintahan

oligarki, maka hal pertama yang akan terjadi adalah munculnya ancaman

hak partisipasi warga negara. Kondisi ini bisa saja terjadi karena

masuknya pengaruh oligarki ke dalam proses politik negara tersebut.

Hasilnya, proses politik yang berlangsung akan dipegang secara penuh

oleh kelompok yang berkuasa. Sehingga rakyat-rakyat kecil kehilangan

hak partisipasinya sebagai warga negara.

2. Terancamnya Kesejahteraan Masyarakat

Ancaman atau dampak pemerintahan oligarki selanjutnya yakni

terganggunya kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Kondisi ini


bisa saja terjadi akibat pengaruh ikut campur tangan orang-orang

berkuasa yang ingin melestarikan kekayaannya

Contoh Negara dengan Sistem Oligarki

1. Pemerintahan Rusia

Sejak tahun 1400-an, pemerintahan Rusia sudah digolongkan sebagai

pemerintahan oligarki. Meski begitu, Vladimir Putin–Presiden Rusia saat

ini–sempat membantahnya.

Namun muncul anggapan bahwa di Rusia, oligark melakukan kontak di

dalam pemerintah sehingga pemerintah Rusia pun mengizinkan miliarder

berinvestasi di negara-negara demokratis secara diam-diam sehingga

properti mereka dapat dilindungi oleh hukum.


Pada Januari tahun 2018 lalu, Kementerian Keuangan Amerika Serikat

mengeluarkan daftar kurang lebih 200 oligark Rusia yang terdiri dari

pejabat perusahaan hingga senior pemerintahan Rusia.

2.Pemerintahan China

Praktik Oligarki di China yang berdasarkan pada agama kembali

mendapatkan kendali atas pemerintahannya setelah Mao Zedong

meninggal pada tahun 1976. Orang-orang yang mengaku keturunan dari

“Delapan Dewa” Taoisme yang dikenal sebagai “geng Shanghai” pun

berkuasa.

Mereka kemudian mengendalikan mayoritas perusahaan milik negara,

kesepakatan bisnis, dan juga mengizinkan kawin campur demi

mempertahankan hubungan mereka dengan dewa.

3.Pemerintahan Arab Saudi

Dalam pemerintahan Arab Saudi, raja yang memimpin harus

membagikan kekuasaan kepada keturunannya. Hal ini telah dilakukan


oleh raja pertama Arab Saudi Abd Al-Aziz Al-Sa’ud yang berkuasa dari

tahun 1875 hingga 1953. Saat itu, dia membagi kekuasaannya dengan 44

orang putra dari 17 istrinya.

Begitu pula raja Salman bin Abdulaziz yang memimpin saat ini, dia

menunjuk putranya sendiri, Pangeran Mohammed bin Salman, menjadi

menteri pertahanan serta pengawas perusahaan minyak milik negara yang

bernama Saudi Aramco.

4.Pemerintahan Iran

Iran memang mempunyai presiden yang dipilih secara populer, akan

tetapi negara ini juga dikendalikan oleh oligarki berbasis agama serta

kerabat dan teman-temannya. Konstitusi Iran pun menyatakan bahwa

“Satu Tuhan (Allah)” memegang kedaulatan eksklusif di seluruh negeri.

Oligarki Islam pertama kali mengambil alih kekuasaan pada tahun 1989

setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini meninggal. Sejak itu, Ayatollah Ali

Khamenei yang menjadi penggantinya memberikan jabatan tinggi di

pemerintahan kepada keluarga dan sekutunya.


D.) Imperialisme

Imperialisme berasal dari bahasa Latin 'imperare' yang berarti

memerintah. Pengertian imperialisme adalah sistem politik untuk

menguasai dunia bagi kepentingan negara penakluk dengan melakukan

penjajahan-penjajahan sekaligus menanamkan pengaruh dalam segala

aspek kehidupan di wilayah jajahannya.

Senada, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) imperialisme

adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk

mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Sesuai definisi tersebut, maka tujuan imperialisme adalah untuk menjajah

atau memerintah wilayah yang dikuasai secara tidak sah dan tak jarang

mengorbankan penduduk setempat.

Perbedaan Imperialisme dan Kolonialisme


stilah imperialisme kerap dianggap sama dengan kolonialisme karena

sama-sama dianggap sebagai upaya penaklukan bangsa atau negara lain

untuk dikuasai.

Selain itu, imperialisme dan kolonialisme juga sama-sama

menguntungkan negara penguasa atau penjajahnya. Namun sebenarnya,

ada perbedaan kolonialisme dan imperialisme dari sisi bahasa dan arti.

Kolonialisme berasal dari bahasa Latin 'colonia' yang berarti tanah

permukiman jajahan. Pengertian kolonialisme adalah pengembangan

kekuasaan suatu negara melalui pembentukan permukiman di luar

wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayah

negara tersebut.

Singkatnya, kolonialisme adalah penguasaan suatu negara atas satu

wilayah lain. Sementara menurut KBBI, kolonialisme adalah paham

tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan

maksud untuk memperluas negara itu.


Jenis Imperialisme

Berikut jenis-jenis imperialisme :

1. Imperialisme Kuno

Imperialisme kuno adalah imperialisme yang berlangsung pada zaman

kuno sampai revolusi industri. Imperialisme ini menekankan perluasan

wilayah suatu negara melalui penaklukan negara-negara lain.

2. Imperialisme Modern

Imperialisme modern adalah imperialisme yang berlangsung setelah

revolusi industri pada abad ke-19 sampai akhir Perang Dunia II.
Tujuan imperialisme modern adalah untuk penguasaan bahan baku

industri dan perluasan wilayah pasar untuk memasarkan hasil industri.

Artinya, imperialisme ini lebih karena motif ekonomi.

3. Imperialisme Ultamodern

Imperialisme ultamodern adalah imperialisme yang berlangsung setelah

Perang Dunia II sampai sekarang. Imperialisme ini menekankan

penguasaan mental, ideologi, dan psikologi suatu negara kepada negara

lain.

Latar Belakang Imperialisme

Setelah mengetahui pengertian imperialisme dan jenis-jenisnya, tentu

ada pula penyebab sistem politik ini muncul. Salah satu contoh

imperialisme adalah apa yang pernah terjadi pada Indonesia di era

penjajahan.
Imperialisme di Indonesia dilakukan oleh bangsa Eropa. Berikut latar

belakang imperialisme di Indonesia.

1. Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Utsmani

Salah satu penyebab imperialisme di Indonesia adalah jatuhnya

Konstatinopel ke Turki Utsmani. Konstatinopel adalah ibu kota Romawi

Timur (Byzantium).

Dulu, Konstatinopel merupakan pusat perdagangan rempah-rempah

Eropa di kawasan Laut Tengah. Akses ke Konstatinopel pun dulu

terbuka.

Namun sejak jatuh ke tangan Turki Utsmani pada 1453, akses

perdagangan Konstatinopel jadi tertutup. Harga rempah-rempah pun

melambung tinggi di pasar Eropa, sehingga bangsa Eropa mulai mencari

sumber rempah-rempah baru yang lebih murah.

Mulanya, bangsa Eropa yang mencari rempah ke Indonesia adalah

Portugis dan Spanyol. Kemudian, datang pula Belanda dan Inggris.

Semuanya yang semula hanya ingin mendapatkan rempah-rempah


berubah menjadi ingin menguasai Nusantara dengan menerapkan

imperialisme.

Dari sini dapat disimpulkan, contoh negara imperialisme atau yang

menerapkan sistem politik ini adalah Portugis, Spanyol, Belanda, dan

Inggris di Indonesia.

2. Gold, Glory, dan Gospel

Selain ingin mencari rempah-rempah, para bangsa Eropa juga ingin

mencapai tujuan Gold atau harta, Glory atau kekuasaan, dan Gospel atau

penyebaran agama di Indonesia. Makanya, mereka berusaha menguasai

Tanah Air pada era penjajahan.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa

Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tengah berkembang di Eropa

ketika masa penjajahan. Maka dari itu, mereka sudah mengenal sistem

kompas, pe.ayaran, hingga konstruksi kapal yang dapat digunakan untuk

berjelajah jauh sampai ke Nusantara.


Begitu juga dengan sistem persenjataan yang mendukung keberhasilan

untuk perang dan menguasai suatu wilayah, semuanya juga telah

berkembang di Eropa.

4. Pengaruh tulisan Marco Polo

Marco Polo adalah pedagang asal Venesia, Italia yang telah menjelajahi

bumi, termasuk kekayaan rempah-rempah di bumi bagian timur. Kisah

perjalanannya tertuang dalam buku dan beredar di Eropa.

5. Semangat menaklukkan kembali

Semangat menaklukkan kembali atau reconquista hegemoni Kristen

Eropa atas kekuasaan Islam yang pernah menguasai Semenanjung Iberia

sekitar Spanyol dan Portugis juga berkembang pada era sebelum

penjajahan.

Hal ini turut mendasari terjadinya imperialisme, khususnya di daerah

Asia yang memiliki banyak Kerajaan Islam.


Demikian pengertian imperialisme, jenis, dan latar belakangnya. Semoga

bermanfaat.

Apa Penyebab Munculnya Imperialisme?

Keinginan untuk merebut daerah lain muncul dikarenakan adanya

beberapa faktor pendorong. Berikut faktor munculnya praktik

imperialisme.

1. Keinganan untuk Jaya

Adanya keinginan dari suatu bangsa untuk menjadi negara adikuasa

serta yang paling memiliki oengaruh di seluruh dunia. Maka dari itu,

negara imperialis mencoba untuk merebut daerah lain dan memperluas

kejayaan serta kekuasaannya.

2. Racial Superiority
Perasaan dari suatu bangsa bahwa bangsa tersebut lebih istimewa

apabila dibandingkan bangsa lain di dunia membuat beberapa negara

imperialis melakukan sistem imperialisme untuk memenuhi perasaan

bangga dan meningkatkan harga diri tersebut.

3. Hasrat untuk Menyebarkan Ideologi dan Agama

Salah satu hal yang menjadi penyebab munculnya sistem imperialisme

yakni untuk menyebarkan agama dan ideologi yang dimiliki oleh negara

imperialis agar “pikiran serta jiwa” dari daerah jajahan juga dapat

dikuasai oleh negara imperialis.

4. Letak Negara Kurang Strategis

Suatu negara yang mempunyai letak geografis kurang strategis serta

menguntungkan membuat negara tersebut mempunyai keinginan untuk

menguasai daerah yang terletak di wilayah yang lebih strategis.

5. Faktor Ekonomi
Permasalah ekonomi juga menjadi penyebab utama timbulnya

imeprialisme, terkhusus imperalisme modern. Berikut faktor ekonomi

yang menjadi penyebab munculnya imperialisme:

 Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara.

 Ingin ikut dalam perdagangan dunia.

 Ingin menguasai perdagangan.

 Keinginan untuk menjamin suburnya industri.

Contoh Imperialisme :

Negara Amerika Serikat yang menjadikan Puerto Rico telah menjadi

protektorat Amerika Serikat setelah perang Spanyol Amerika yang

mengakibatkan Puerto Riko telah menjadi wilayah Amerika Serikat sejak

tahun 1898.

Dan orang-orangnya telah menjadi warga negara Amerika Serikat sejak

tahun 1917 hingga akhirnya menjadi negara Persemakmuran Amerika

Serikat meskipun dianggap berbeda dengan 50 negara bagian lainnya.


Delapan negara adikuasa memiliki hak perdagangan di Tiongkok serta

mendirikan kedutaan di Beijing, serta hak ekstrateritorial yang membuat

negara Tiongkok melakukan pemberontakan dan mengusir negara-

negara imperialisme tersebut.

Amerika Serikat mengeksploitasi negara-negara di Amerika Tengah,

seperti Honduras hingga akhirnya dikenal sebagai negara-negara yang

beroperasi sebagai perusahaan komersial swasta untuk kelas penguasa.

E.) Materialisme

Materialisme Secara terminologi, pengertian materialisme terbagi

menjadi 3 macam, yaitu:

* Menurut pengertian awam, materialisme adalah orang yang

menghargai kekayaan atau harta melebihi hal lainnya.


* Menurut ilmu pengetahuan, materialisme adalah ilmu yang bekerja

atas dasar materi (yaitu ilmu-ilmu eksakta / ilmu alam)

* Menurut filsafat, materialisme adalah semuanya dan masuk lebih

dalam menganggap materi sebagai dasar dari kenyataan.

Secara umum, materialisme adalah paham dalam filsafat yang

menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah

materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua

fenomena adalah hasil dari interaksi material.

Paham materialisme tidak mengakui adanya entitas-entitas nonmaterial

seperti Tuhan, malaikat, setan, roh, dan sebagainya. Paham ini

menganggap bahwa realitas satu-satunya adalah materi dan segala

sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi.

Menurut Para Ahli

Beberapa pengertian materialisme menurut para ahli adalah sebagai

berikut:

* Menurut Richins dan Dawson (1992), materialisme dalam psikologi


didefinisikan sebagai suatu keyakinan yang berkenaan dengan seberapa

penting perolehan dan pemilikan barang dalam hidup.

* Belk (1985), mendefinisikan materialisme sebagai the importance a

consumer attaches to worldly possessions (sebuah kelekatan konsumen

pada kepemilikan barang duniawi yang penting).

* Kasser (2002) menyatakan bahwa materialisme adalah pandangan yang

berisi orientasi, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai hidup yang menekankan

atau mementingkan kepemilikan barangbarang material atau kekayaan

material di atas nilai-nilai hidup lainnya, seperti yang berkenaan dengan

hal-hal spiritual, intelektual, sosial, dan budaya

Filsafat Materialisme

Filsafat materialisme terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

1.Materialisme Mekanis
Materialisme mekanis adalah aliran filsafat yang memiliki pandangan

materialis dengan metode atau caranya adalah mekanis

Aliran ini menganggap bahwa matri itu akan senantiasa dalam keadaan

bergerak secara mekanis dan berubah. Gerak mekanis disini berarti gerak

yang tetap dan terus berulang tanpa ada perkembangan atau perubahan

kualitatif.

Menurut filsafat materialisme mekanis, segala macam perubahan dan

gejala alam itu terjadi dengan otomatis melalui pola gerakan mekanika

yang bersifat pasti.

2.Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik adalah aliran materialisme yang  menyatakan

bahwa materi itu senantiasa dalam keadaan statis atau diam dan

terpisah-pisah antara satu dengan lainnya. Adapun perubahan materi itu

terjadi karena adanya faktor atau pengaruh luar.

3.Materialisme Dialektis
Materialisme dialektis adalah aliran filsafat materialisme yang

bersandar pada benda (matter) dengan menggunakan metoda dialektis.

Aliran ini menganggap bahwa antar materi itu memiliki keterkaitan dan

hubungan yang saling mempengaruhi dan bergantung antara satu

dengan lainnya.

Meski nampak diam, materi itu pada kenyataannya selalu bergerak,

berubah, dan berkembang.

Metoda dialektis artinya bahwa gerakan mateeri itu bersifat dialektis

atau bergerak dan berubah menuju bentuk yang lebih maju, lebih tingga

sebagaimana bentuk spiral.

4.Materialisme Historis

Filsafat materialisme historis sebetulnya adalah penerapan pandangan

dari filsafat materialisme dialektis pada gejala-gejala sosial yang ada di

masyarakat.

Dalam pandangan materialisme historis, manusia akan dapat dipahami

ketika ia diletakkan dalam konteks sejarah sebab manusia pada

hakikatnya adalan insan bersejarah yang mana setiap kejadian atau

peristiwa sejarah akan selalu berkaitan dengan manusia.


Tokoh Materialisme

Beberapa tokoh yang mengusung pemahaman materialisme adalah:

1. Demokritos

demokritos merupakan seorang pencetus dan pelopor paham

materialisme klasik yang dikenal dengan istilah atomisme

2. Karl Marx (1818-1883)

Karl Marx adalah seorang filsuf, sejarawan, sosiolog, dan juga ekonom

asal Jerman yang terkenal dengan paham Marxismenya. Karl Marx

merupakan tokoh yang juga menganut paham materialisme.

Menurutnya, hal yang hanya dalam suatu masyarakat adalah masyarakat

yang bekerja karena dengan bekerja maka dia ada (hidup).

Pandangan materislisme Karl Marx dikenal dengan historia materialisme

dan dialektika materialisme.


3. Thomas Hobbes (1588-1679 M)

Thomas Hobbes berpandangan bahwa materialisme menolak adanya

jiwa dan roh serta menganggap bahawa keduanya adalah merupakan

pancaran dari materi saja.

4. Ludwig Feuerbach

menurut Ludwig Feuerbach segala sesuatu yang ada hanyalah materi

yang pasti memiliki jumlah dan bisa diukur.

5. Van Der Welj (2000)

Van Der Welj mengemukakan  bahwa materialisme terdiri dari suatu

aglomerasi atom-atom yang dikuasai aleh hukum-hukum fisika dan

kimiawi.

Contoh Materialisme
Diantara contoh filsafat materialisme yang ada dalam kehidupan

sehari-hari adalah:

* Sistem perhitungan dasar satuan adalah dari 1 sampai 10, dikarenakan

jumlah jari tangan manusia adalah sepuluh.

* Ide pembuatan e-commerce muncul setelah adanya teknologi

(material) yang memungkinkan hal tersebut bisa diwujudkan.

F.) Neoliberalisme

Neoliberalisme adalah penyempurnaan atas teori tindakan liberalisme

sosialme yang menjunjung kebebasan individu. Pendekatan dalam

ekonomi neoliberal ialah materialistik dengan memandang dari sudut


ilmu ekonomi dengan harapan keadaan ekonomi akan menjadi statis.

Keadaan pasar dilihat dari harga dan komoditas yang terjual.

Menurut Para Ahli Neoliberalisme

Berikut merupakan beberapa definisi menurut para ahli, antara lain;

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Neoliberalisme adalah suatu aliran politik ekonomi yang mulai muncul

pada perang dunai I. Hal ini ditandai dengan tekanan berat pada sisi

positif ekonomi pasar bebas. Menggunakan cara untuk menekan

keterlibatan pemerintah dan fokus pada usaha pihak swasta dalam

mendominasi perekonomian.

2. David harvey

Neoliberalisme adalah paham yang menekankan pada kemerdekaan


dan kebebasan individu melalui pasar dan perdagangan bebas, serta

menghargai kepemilikian individu. Harvey memiliki beberapa alasan

sehingga perlu dilakukannya pengembangan atas teori yang ada.

Teori Neoliberalisme

Beberapa pendapat ahli tentang pengembangan teori neoliberalisme

yang dijadikan pedoman dalam menjalankan neoliberalisme, antara lain;

1. Friedrich August von Hayek

Teori ini untuk memberikan kritik kepada teori yang dimiliki oleh Karl

Marx, terdapat beberapa konsep yang berkaitan dengan beberapa ide

pokok yang membahas tentang neoliberalisme.

Free enterprise, manusia akan berkembang dengan adanya kebebasan

untuk melakukan usaha. Kebebasan tersebut meliputi, hak kepemilikan,

perdagangan bebas, kebebasan individu, dan pasar bebas Homo

economicus, manusia adalah makhluk ekonomi. Manusia akan terus

mencari kekayaan untuk dirinya sendiri. Kekayaan yang dimiliki oleh


setiap individu menjadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Konsep ini

menjadi pembeda antara neoliberalisme dengan liberalisme.

Adanya deregulasi, pasar, debirokratisasi, pengurangan program

kesejahteraan dan subsidi, serta privatisasi. Konsep ini diharapkan dapat

menciptakan kondisi sosial ekonomi di masyarakat menjadi semakin

kondusif dan tidak mungkin ditiru.

Kepemilikan swasta, merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dari

kegiatan sehari-hari. Tanggungjawab perusahaan, tergantung pada

kepemilikan perusahaan. Perusahaan swasta maka semua tanggung

jawab pada masing-masing perusahaan. Peran negara pada setiap aspek

sangat terbatas, negara hanya memegang pada sektor penting saja.

2. Mazhan Freiburg

Teori ini untuk memberikan kritik kepada teori yang dimiliki oleh Karl

Marx, kritik tersebut tertuang dalam sebuah jurnal dengan inti

pembahasan tentang konsep ekonomi psar sosialis. Teori ini mengatakan

bahwa aspek politik dan ekonomi tidak dapat terpisahkan satu sama lain.

Tujuan dari neoliberalisme adalah agar terciptanya berbagai jenis usaha

mandiri yang ada di masyarakat. Jumlah wirausaha yang banyak maka

akan membuat kondisi ekonomi lebih baik dan dapat meningkatkan


kesejahteraan masyarakat.

3. Schumpeter

Teori neoliberalisme merupakan sebuah teori yang menjelaskan

tentang pembangunan ekonomi dimana pembangunan merupakan

inisiatif dari masing-masing individu. Masyarakat yang

mengorganisasikan barang merekalah yang akan membuat sebuah

inovasi.

Pembangunan yang dilakukan tidak secara harmonis terjadi tetapi

perubahan terjadi secara spontan dan putus-putus. Pembangunan

disebabkan adanya perubahan-perubahan yang ada di lingkungan

sosial bermasyarakat.

Dari berbagai penjelasan tentang teori neoliberalisme yang disebutkan.

Pada dasarnya dasar dalam arti ideologi pemikiran  ini mucul dari

anggapan bahwa teori Mark sudah tidak relevan pada zaman sekarang

yang habermas sebut sebagai kapitalisme lanjut.


Ciri-ciri Neoliberalisme

Neoliberalisme melibatkan keyakinan bahwa kebebasan ekonomi yang

lebih besar mengarah pada kemajuan ekonomi dan sosial yang lebih

besar bagi individu. Ini mendukung:

* Perusahaan bebas, persaingan, deregulasi, dan pentingnya tanggung

jawab individu

* Oposisi terhadap perluasan kekuasaan pemerintah, kesejahteraan

negara, inflasi

* Meminimalkan kontrol pemerintah atas industri dan meningkatkan

kepemilikan bisnis dan properti oleh sektor swasta

* Kapitalisme pasar bebas dan alokasi sumber daya yang efisien

* Globalisasi daripada pasar yang diatur secara ketat dan proteksionisme

* Pengurangan pengeluaran pemerintah dan pajak yang lebih rendah


* Kurangnya kontrol pemerintah atas kegiatan ekonomi untuk

meningkatkan fungsi ekonomi yang efisien

* Peningkatan dampak sektor swasta terhadap perekonomian

* Pengurangan kekuatan serikat pekerja dan fleksibilitas yang lebih besar

dalam pekerjaan

* Intervensi pemerintah bila diperlukan untuk membantu menerapkan,

mempertahankan, dan melindungi kegiatan pasar bebas

Dampak Neoliberalisme

Hal-hal yang timbul ketika menerapkan neoliberalisme baik untuk

pihak individu atau lembaga. Berikut beberapa dampak yang timbul,

1. Deregulasi
Perubahan sudut pandang yang dianut maka membuat perubahan

dalam sistem pemerintahan. Alur dalam melaksanakan berbagai

tindakan dalam bidang ekonomi dan politik akan menyesuaikan dengan

keadaan yang baru.

2. Peran pemerintah yang berkurang

Pemerintah akan semakin terbatas dalam ikut serta mengontrol

keadaan di negara dalam bidang politik dan ekonomi. Banyaknya jumlah

wirausaha dalam suatu pemerintah maka akan semakin meningkat

kemandirian masyarakat tersebut. Ketika masyarakat telah mencapai

pada kemandirian maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

3. Berbagai sektor dikuasai oleh swasta

Peran pemerintah yang terbatas, maka pihak swasta memiliki

kebebasan untuk mengakses segala hal yang ada di swasta. Pihak swasta

menjadi pelaku utama dalam melakukan segala hal dalam bidang

ekonomi dan politik.


4. Kesenjangan ekonomi

Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda. Kemampuan ini

akan mempengaruhi pendapatan atau usaha yang dilakukan.

Seseorang yang memiliki kemampuan terbatas akan tercipta kesenajngan

ekonomi. Dimana dampak kesenjangan ekonomi sendiri ialah tidak

mampu bersaing dengan yang lain sehingga pendapatan akan semakin

menurun. Ketika seseorang yang mempu berinovasi akan semakin

meningkatkan kemampuannya dan kesejahteraan sosial akan terjamin.

Kritik terhadap Neoliberalisme

Ada banyak kritik terhadap neoliberalisme.

1. Pendekatan Pasar Bebas yang Sesat terhadap Pelayanan Publik

Salah satu kritik umum terhadap neoliberalisme adalah bahwa

mengadvokasi pendekatan pasar bebas di bidang-bidang seperti


kesehatan dan pendidikan adalah salah arah karena layanan ini adalah

layanan publik. Layanan publik tidak tunduk pada motivasi keuntungan

yang sama seperti industri lainnya.

Lebih penting lagi, mengadopsi pendekatan pasar bebas di bidang

kesehatan dan pendidikan dapat menyebabkan peningkatan

ketidaksetaraan dan kekurangan dana sumber daya (kesehatan dan

pendidikan) yang diperlukan untuk kesehatan dan kelangsungan

ekonomi jangka panjang.

2. Monopoli

Adopsi kebijakan neoliberal di dunia Barat telah berjalan bersamaan

dengan meningkatnya ketimpangan kekayaan dan pendapatan.

Sementara pekerja terampil mungkin berada dalam posisi untuk

mendapatkan upah yang lebih tinggi, pekerja berketerampilan rendah

lebih cenderung melihat upah yang stagnan.

Kebijakan yang diasosiasikan dengan neoliberalisme cenderung

mendorong hadirnya monopoli , yang meningkatkan keuntungan

korporasi dengan mengorbankan keuntungan konsumen.


3. Meningkatnya Ketidakstabilan Keuangan

Bertentangan dengan apa yang biasanya diklaim oleh para pendukung

neoliberalisme, deregulasi modal belum tentu membantu

pembangunan ekonomi. Sebaliknya, deregulasi modal telah

menyebabkan peningkatan ketidakstabilan keuangan termasuk peristiwa

ekonomi yang, kadang-kadang, telah mengirimkan gelombang kejutan ke

seluruh dunia.

Faktanya, laporan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang

neoliberalisme mengungkapkan bahwa peningkatan arus modal telah

menjadi faktor peningkatan risiko siklus ekonomi yang merugikan.

4. Ketidaksamaan

Kebijakan neoliberal terbukti meningkatkan ketimpangan.

Ketimpangan ini dapat menghambat prospek pertumbuhan ekonomi

jangka panjang. Di satu sisi spektrum, mereka yang berpenghasilan

rendah memiliki daya beli yang terbatas. Pada saat yang sama, mereka
yang menjadi lebih kaya memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk

menabung.

5. Globalisasi

Akhirnya, penekanan neoliberalisme pada efisiensi ekonomi telah

mendorong globalisasi , yang dilihat oleh lawannya sebagai merampas

hak negara berdaulat untuk menentukan nasib sendiri.

Penentang neoliberalisme juga mengklaim bahwa seruannya untuk

mengganti perusahaan milik pemerintah dengan perusahaan swasta

dapat mengurangi efisiensi. Sementara privatisasi dapat meningkatkan

produktivitas, mereka menegaskan, peningkatan tersebut mungkin tidak

berkelanjutan karena ruang geografis dunia yang terbatas.

Selain itu, mereka yang menentang neoliberalisme menambahkan

bahwa neoliberalisme anti-demokrasi, dapat menyebabkan eksploitasi

dan ketidakadilan sosial, dan dapat mengkriminalkan kemiskinan.

Contoh Neoliberalisme
Berikut merupakan beberapa contoh penerapan neoliberalisme yang

ada dalam lingkungan sehari-hari,

1.Permasalahan tenaga kerja

Tenaga kerja yang dimanfaatkan oleh pihak swasta tergantung pada

kebutuhan masing-masing perusahaan. Semakin canggih teknologi yang

digunakan maka semakin sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan.

Dikhawatirkan akan semakin banyak pengangguran.

2. Penghapusan BUMN

Pembatasan peran pemerintah sehingga semua jenis perusahaan

beralih pada pihak swasta dan semua jenis perusahaan pemerintah di

tutup. Ruang gerak pemerintah hanya pada sektor tertentu saja yang

berkaitan dengan kepentingan orang banyak.

3. Penghapusan program bantuan pemerintah


Bantuan pemerintah tidak lagi diberikan yaitu dengan menghapus

berbagai jenis subsidi pemerintah. Masyarakat dituntut untuk melakukan

segala hal secara mandiri. Kemandirian ini diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan dalam melakukan wirausaha. Semakin

banyak wirausaha semakin meningkatkan pendapatan nasional.

4. Pemangkasan birokrasi

Mengurangi peran pemerintah akan mengurangi birokrasi dalam

berbagai bidang. Kegiatan yang berkaitan dengan bidang ekonomi tidak

perlu melibatkan pemerintah baik secara langsung atau tidak langsung. 

Pasar bebas, perdagangan internasional, dan lain-lain. Hal tersebut tidak

harus melalui kebijakan pemerintah.

4. Pendapat Pribadi Tentang Kapitalisme


Saya tidak setuju dengan paham Kapitalisme, karena menurut

pendapat pribadi saya Kapitalisme itu tidak adil dan tidak melibatkan

banyak orang meskipun mereka bekerja keras. Merasa adanya konflik

yang kuat antara yang miskin menjadi miskin dan yang kaya menjadi

kaya.

Sebagian orang berfikir bahwa ada orang yang mendapatkan sesuatu

karena mereka memiliki sesuatu entah karena “mereka kenal seseorang

atau mereka terlahir dari orang tua yang kaya." Makanya sebagian anak

muda memiliki pandangan negatif terhadap Kapitalisme.

Sebenarnya bukan tidak mau menginginkan berkurangnya kapitalisme,

tetapi mereka bahkan menginginkannya lebih. Oleh karena itu mereka

hanya ingin memastikan kalau kesempatan untuk berbagi menjadi lebih

luas, seperti misalnya dengan membuat kita lebih mudah menjadi

kapitalis dan kemudian membagi kekayaannya yang kita sama-sama

bangun.

Buruknya Kapitalisme ini yaitu timbulnya kesenjangan sosial serta sikap

individualisme yang tinggi. Makanya banyak biasanya yang terjadi itu

karena orang orang yang hanya memiliki modal dan mampu

mengembangkan kegiatan usahanya, makanya hidupnya makmur.

Terlebih lagi dengan adanya persaingan atau kompetisi bebas. Makanya


menurut saya justru kekuatan modal dalam Kapitalisme itu lah yang

membuat Sumber Daya Ekonomi seperti tanah hanya dikuasai oleh

sebagian orang saja.

Anda mungkin juga menyukai