Pada fase sosialisme, para pekerja akan mengambil alih kepemilikan alat-alat produksi
yang kemudian akan digunakan oleh pemerintah (sebagai representasi dari kaum pekerja) untuk
memenuhi kebutuhan sosial secara merata. Pada praktiknya, gagasan Sosialisme-Marxist
inilah yang menginspirasi pembentukan negara-negara yang kita kenal sebagai "negara komunis",
seperti Uni Soviet, RRC, Kuba, Vietnam, dll.
Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah: negara-negara yang kita kenal sebagai
"negara komunis" seperti pada contoh di atas, secara definitif sebetulnya bukanlah negara
komunis, melainkan adalah negara penganut sosialisme ala Marx yang bertujuan kelak mencapai
fase komunisme. Satu hal utama yang menjadi corak golongan sosialis-Marxist adalah
pemerintah mengambil alih segala bentuk perputaran ekonomi. Dengan kata lain, tidak ada
sektor swasta, tidak ada pasar, tidak ada perdagangan, tidak ada pengusaha. Segala bentuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat merupakan tanggung jawab tunggal dari pemerintah yang
terpusat.
Apa itu Kapitalisme ?
Menurut penganut paham kapitalisme, masyarakat yang ideal dapat terbentuk dari adanya
kebebasan dalam berbisnis & dalam persaingan usaha. Dengan adanya persaingan usaha, kualitas
dari produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar/konsumen menjadi lebih baik. Dengan adanya
sistem perdagangan bebas, setiap orang punya hak yang sama mendapatkan keuntungan
sesuai dengan kapabilitas masing-masing. Jika para pengusaha diberi kebebasan dalam berbisnis,
bebas dalam mendapatkan keuntungan, serta bebas bersaing; maka perputaran roda ekonomi juga
semakin cepat. Hal itu akan membuat lapangan kerja menjadi luas, angka pengangguran ditekan,
kesempatan untuk berkarya tidak dibatasi, serta banyak industri baru yang lahir dari kreativitas.
Itulah kurang lebih argumen-argumen dari kaum kapitalis.
Kapitalisme dan Sosialisme menurut Pancasila
Apakah Pancasila cocok dengan sistem ekonomi Kapitalisme dan Negara Kapitalis? Jelas,
sistem ekonomi Kapitalisme menolak kedaulatan Rakyat dalam bidang ekonomi. Jelas pula,
bahwa Negara Kapitalis membela sistem ekonomi Kapitalisme. Negara Kapitalis juga merupakan
alat kepentingan kaum Kapitalis, dan bukan alat untuk mengupayakan keselamatan atau
kesejahteraan seluruh Rakyat. Dengan kata lain, Negara Kapitalis bertentangan dengan Sosio-
demokrasi. Nah, karena Pancasila itu berwatak Sosio-demokrasi dan Sosio-nasionalisme, maka
Pancasila bertentangan dengan sistem ekonomi Kapitalisme dan Negara Kapitalis!
Rakyat harus berjuang menggantikan sistem ekonomi Kapitalisme dengan sistem ekonomi
Sosialisme. Rakyat harus berjuang menggantikan Negara Kapitalis dengan Negara Sosialis,
negara kerakyatan, negara yang dikuasai dan dikelola oleh Rakyat untuk melayani kepentingan
Rakyat! Di situlah kedaulatan Rakyat benar-benar terwujud. Di situlah Rakyat, yang tak lain dari
pencipta-pencipta kekayaan dan kemakmuran masyarakat itu, benar-benar berkuasa atas hasil
jerih payah mereka. Di situlah Rakyat bisa benar-benar sejahtera!