Oleh :
Kelompok 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami penulis dari kelompok 1 dapat
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Ni Luh
Karmini, SE., M.Si selaku dosen pengampu pada mata kuliah Perekonomian Indonesia,
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Luh Karmini, SE., M.Si
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan
yang sesuai dengan bidang studi yang kami tempuh. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan paper ini baik itu seluruh anggota
kelompok yang sudah bekerja sama, begitu pula kepada pihak-pihak yang dapat membagi
sebagian informasi dan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini. Kami
menyadari, paper yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
menjalankan dan mengelola suatu negara. Walaupun ada berbagai faktor baik itu faktor dalam
negeri maupun faktor global yang dapat menjadi faktor penentu. Menurut Prof Simon Kuznets
(Kuznets, 1967) pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan suatu negara untuk menyediakan
barang-barang ekonomi dalam berbagai jenis secara jangka panjang. Perkembangan ini akan
tumbuh seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi dan adanya penyesuaian
kelembagaan serta ideologi. Perekonomian tidak selalu berkembang dengan semestinya tidak
selalu berjalan maju dengan teratur sebab terkadang perekonomian mengalami masa naik dan
perkembangannya. Tentu dalam hal ini akan menjadi masalah merosotnya kemajuan ekonomi,
berjalannya waktu, dan hal ini sangat relevan untuk dapat dibahas dan dipaparkan untuk dapat
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan
1.3 Tujuan
Berhubungan dengan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diuraikan
tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
3. Untuk mengetahui indikator geografis, sosial, dan ekonomi dalam perekonomian Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
ekonomi yang diperlukan untuk mempengaruhi transformasi struktural dan kelembagaan yang
cepat dari seluruh masyarakat demi menghasilkan rentetan kemajuan ekonomi yang benar-
benar bermanfaat, dan melalui proses yang efisien bagi sebagian besar penduduk. Bertolak dari
kenyataan tersebut, maka tidak seperti ilmu ekonomi pada umumnya, perekonomian Indonesia
dan ekonomi pembangunan pada umumnya menganggap penting mekanisme yang membuat
keluarga, daerah, dan seluruh bangsa terperangkap dalam kemiskinan, dan juga strategi yang
Dewasa ini (ilmu) perekonomian Indonesia merupakan satu disiplin ilmu yang terpisah
yang penuh dengan terobosan, penuh dengan berbagai penemuan data dan teori yang baru.
Teori-teori dan statistic ini kadang-kadang mendukung, tetapi kadang-kadang menentang cara
pandang tradisional mengenai dunia. Namun tujuan akhir dari mata kuliah perekonomian
Indonesia tetap, yakni untuk memungkinkan kita lebih memahami perekonomian kita guna
memudahkan upaya perbaikan standar hidup bagi lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia
ini.
wilayah Indonesia yang mempunyai cakupan lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional dan
politik. Di samping cakupan ilmu dalam perekonomian Indonesia juga harus diperhatikan
3
2.2 Periodisasi Perekonomian Indonesia
Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa
periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris,
dan Jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena diusir oleh
Belanda.
Belanda yang berkuasa sekitar 350 tahun, pada masa penjajahan indonesia menerapkan
penguasa perdagangan Indonesia saat itu. VOC adalah lembaga yang menguasai perdagangan
Indonesia saat itu. Pada masa VOC berkuasa mereka menerapkan peraturan dan strategi agar
seperti verplichte leverantie (kewajiban menyerahkan hasil bumi pada VOC ) dan contingenten
(pajak hasil bumi) dirancang untuk mendukung monopoli itu. Disamping itu, VOC juga
menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi, antara lain dengan diadakannya pembatasan
jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam penduduk, pelayaran Hongi dan hak
extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya melebihi peraturan). Semua aturan itu pada
umumnya hanya diterapkan di Maluku yang memang sudah diisolasi oleh VOC dari pola
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan
oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem Ini sudah berhasil di India,
4
dan Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil juga di Hindia Belanda. Selain
itu, dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang
produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan
tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah
pemasaran produk dari negara penjajah. Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam
perekonomian ini sulit dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris
a. Masyarakat Hindia Belanda pada umumnya buta huruf dan kurang mengenal uang,
c. Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan para bangsawan, karena Inggris tak mau
ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya,
merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk
memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur
menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang
sebelumnya didapat dengan jalan impor. Seperti inilah sistem sosialis bala tentara dari Nippon.
Segala hal diatur oleh pusat untuk mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan
5
2.2.2 Perekonomian Indonesia pada masa orde lama
Secara umum, kondisi perekonomian indonesia pada masa orde lama bisa digambarkan
dalam kondisi awal pembangunan pasca kemerdekaan dan juga mengalami masa-masa sulit
karena dibarengi dengan peristiwa-peristiwa kudeta dan pemberontakan dari dalam negeri. Hal
inilah yang menjadi sebab terbesar mengapa kondisi ekonomi pada masa pemerintahan
Soekarno bisa dibilang stagnan (jalan di tempat) atau bahkan mengalami degradasi ekonomi
nasional dengan melihat gejala-gejala di tengah masyarakat yang pada waktu itu mengalami
krisis sosial dan krisis pangan. Perekonomian indonesia pada masa orde lama mengalami masa-
masa yang sulit, terutama setelah terjadinya peristiwa pemberontakan G30S PKI pada tahun
1965, kondisi ekonomi indonesia sangat memprihatinkan dari berbagai hal, seperti terjadi
inflasi yang sangat tinggi dikarenakan beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali, terjadi blokade ekonomi oleh Belanda, kebutuhan harga pangan meroket tajam,
sehingga pada waktu itu surat kabar nasional seperti "Soeara Merdeka" menggambarkan dalam
sebuah headline yang memberitakan bahwa masyarakat ibu kota di wilayah jakarta sampai
harus memakan ''Bulgur" yaitu campuran nasi aking dengan ikan teri. Hal ini menjadi bukti
nyata betapa sulitnya kondisi perekonomian indonesia pada masa orde lama, sampai-sampai
uang sehingga daya beli masyarakat menurun) dan redenominasi (kebijakan menyederhanakan
pecahan mata uang dengan mengurangi digit nol tanpa mengurangi nilai mata uang itu sendiri)
sebagai langkah untuk memperbaiki iklim perekonomian di tanah air pada waktu itu.
Perekonomian indonesia pada masa orde baru, terjadi peningkatan yang cukup
Soeharto, secara otomatis pemerintahan orde baru menghadapi perekonomian dalam kategori
6
minus pada masa awal berjalannya. Seorang peraih hadiah nobel yang bernama Joseph Stick
Rich pernah mengatakan di dalam salah satu jurnalnya bahwa pemerintahan Soeharto
menghadapi skala perekonomian domestik dalam kondisi pertumbuhan minus pasca orde lama
lengser pada tahun 1966. Dalam rentang waktu kurang dari 5 tahun, perekonomian indonesia
pada masa orde baru mengalami tren yang positif dengan pertumbuhan plus sebesar 5 sampai
6%. Hal ini termasuk pencapaian yang luar biasa yang dicatat oleh orde baru pada masa
orde lama pada tahun 1966. Pembangunan juga banyak sekali terlihat pada masa orde baru,
seperti dengan digagasnya konsep REPELITA, kemudian perhatian lebih yang diberikan
kepada sektor agraris, sehingga pada masa orde baru pernah sempat mengalami
pemerintahan Soeharto tercatat perekonomian indonesia ditopang dengan baik oleh iklim
investasi yang maksimal, karena pada orde baru stabilitas nasional sangat dijadikan prioritas
utama guna mengundang investor-investor asing agar berminat menanamkan saham mereka di
dalam negeri, dengan tujuan roda perekonomian masyarakat juga ikut berjalan secara baik.
Berbagai kalangan berpendapat bahwa praktik penjagaan stabilitas nasional pada saat itu
dianggap sebagai wujud "Otoriter" dari pemerintahan orde baru, sehingga cenderung
mengkooptasi pemikiran rakyat secara umum agar tunduk dan patuh secara penuh pada
kebijakan penguasa. Namun kita juga harus menilai secara objektif, bahwa orde baru pernah
memberikan sumbangsi yang positif bagi perekonomian tanah air dengan segala
7
3. Merancang kembali jadwal pembayaran utang luar negeri, termasuk penundaan
pembayaran, lalu mencari kredit utang baru untuk keperluan pembangunan nasional.
dengan Malaysia. Selain itu, Indonesia juga menjadi anggota PBB (perserikatan bangsa
bangsa) kembali.
5. Ikut menjadi anggota badan keuangan internasional seperti World Bank (IBRD) dan
Selain 5 kebijakan ekonomi di atas, pemerintah orde baru juga mengeluarkan peraturan-
1. Kebijakan pada tanggal 3 Oktober 1966 ; Isinya berkaitan dengan penanaman modal
asing, anggaran belanja berimbang, dan penundaan pembayaran utang luar negeri.
Pemerintahan, tanggal 23 Mei 1998 Presiden Habibie membentuk kabinet baru, yang
merupakan awal dari pemerintahan transisi. Pada awalnya Pemerintahan Habibie disebut
pemerintahan reformasi. Akan tetapi, setahun berlalu di masyarakat mulai melihat bahwa
sebenarnya pemerintahan baru ini tidak berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, mereka
juga orang-orang rezim orde baru dan tidak ada perubahan nyata. Bahkan korupsi, kolusi, dan
8
dimenangkan oleh partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). pada tanggal 20 Oktober
1999 dilaksanakan pemilihan presiden yang dimenangkan oleh K.H.Abdurrahman Wahid atau
dikenal dengan nama Gus Dur dan wakilnya Megawati Soekarno Putri. Tanggal 20 Oktober
1999 merupakan akhir dari pemerintahan transisi di awal dan awal dari pemerintahan
reformasi. Selama pemerintahan reformasi, tidak ada satupun masalah yang terselesaikan
dengan baik. Misalnya saja kasus pemberontakan Aceh, konflik Maluku, dan pertikaian etnis
di Kalimantan Tengah. Ketidakstabilan politik ini tidak makin surut, sampai akhirnya Gus Dur
digantikan oleh wakilnya Megawati Soekarno Putri yang menjabat sebagai presiden selama 3
tahun, kemudian dalam satu pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 digantikan
Perekonomian Periode yang dicakup oleh masa ini adalah setelah jatuhnya
Pemerintahan Soeharto (1997) sampai sekarang, 1998-sekarang, satu periode yang mencakup
kekuasaan Presiden Habibie, Presiden Gus Dur, Presiden Megawati, dan Presiden SBY.
begitu pula untuk pemerintahan selanjutnya yang tidak kalah hancurnya. Orde setelah jatuhnya
Presiden Soeharto dikenal dengan Orde Reformasi (ekonomi dan politik). Pembenahan
ekonomi diusulkan oleh IMF (International Monetary Funds) dan disarankan agar dibentuknya
BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Hal ini dikarenakan banyaknya bank yang
pada saat itu memiliki rasio kecukupan modal (CAR= capital adequacy ratio) lebih kecil dari
minus delapan persen dan bank tersebut dilikuidasi. Bank yang memiliki rasio kecukupan
modal lebih besar dari minus lima sampai nol persen akan dibina dan untuk seluruh bank harus
mempunyai rasio kecukupan modal minimal delapan persen. Merosotnya Nilai rupiah dan
hancurnya perbankan nasional merupakan kehancuran di sektor moneter saja, dan oleh
karenanya dikatakan sebagai krisis moneter. Dari masalah ini menyebabkan banyak
perusahaan yang gulung tikar dan menyebabkan pemutusan hubungan kerja dan menyebabkan
9
tingkat pengangguran meningkat. Salah satu hal yang dilakukan adalah dilancarkan makan
gratis di warung Tagal oleh Menteri Sosial dan juga ada beberapa pegawai negeri yang
perhatian ke pengusaha kecil dan menengah menurun dan dari hal ini menyebabkan adanya
wacana bahwa Indonesia dilanda krisis moral. Moral bangsa, moral pejabat harus diperbaiki,
yang kemudian mengakibatkan IGGI menjadi CGI (Consultative Group on Indonesia), tidak
lagi memberikan peran besar kepada World Bank dan IMF. Muncul berbagai diskusi dan
seminar mengenai perekonomian pada masa Reformasi. Masalah yang sering dibicarakan
adalah masalah pemasaran dan terutama masalah modal. Timbul skema kredit tanpa agunan
untuk perusahaan kecil dan mikro, dan sebagainya yang bersifat memberikan prioritas untuk
didefinisikan sebagai suatu tanda dari produk yang dikarenakan pengaruh lingkungan
geografisnya, baik itu faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari keduanya, memberikan
ciri dan kualitas khusus pada produk tersebut. Sederhananya, IG adalah nama geografis dari
produk yang hanya bisa diproduksi pada suatu daerah geografis tertentu.
Yang digunakan sebagai indikator sosial dalam perekonomian Indonesia adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau HDI (Human Development Index) dan Indeks Mutu Hidup
10
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) merupakan
indeks ini untuk menekankan pentingnya manusia beserta sumber daya yang dimiliknya
dalam pembangunan. Indeks ini terbentuk dari rata-rata ukur capaian tiga dimensi
utama pembangunan manusia, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan
standar hidup layak. Dimensi umur panjang dan hidup sehat diukur dengan umur
harapan hidup saat lahir. Dimensi pengetahuan diukur dengan rata-rata lama sekolah
penduduk berusia 25 tahun ke atas dan harapan lama sekolah penduduk yang berumur
7 tahun. Sementara itu, dimensi standar hidup layak diukur dengan pengeluaran riil per
kapita yang disesuaikan. Ukuran tersebut mengacu pada tingkat kesejahteraan hidup
yang digunakan untuk mengkategorikan negara miskin (less developed country), negara
berkembang (developing country), dan negara maju (developed country). Selain itu,
IPM juga digunakan untuk mengukur dampak kebijakan ekonomi pada kualitas hidup
Indeks Mutu Hidup (IMH) / Physical Quality Life Index (PQLI) merupakan salah satu
Yang dimaksud dengan indikator komposit adalah suatu indikator tunggal yang
karena itu indikator ini sangat bermanfaat dalam mengukur hasil kebijakan umum yang
bersifat lintas sektoral. Indeks mutu hidup ini merupakan gabungan dari tiga indikator
tunggal yaitu Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR), Angka Harapan
Hidup satu tahun (Life Expectancy/LE) dan Angka Melek Huruf (Literacy Rate/Lit).
11
IMH secara keseluruhan menurut Moris dan MC Alpin (1982) dapat mencakup
keseluruhan hasil pembangunan sosial ekonomi. Angka kematian Bayi dan angka
harapan hidup satu tahun secara bersama-sama dapat merupakan indikator bagi aspek
kemajuan sosial antara lain dampak dari keadaan gizi, kesehatan, pendapatan dan
aspek –aspek interaksi sosial yang cukup berbeda. Angka kematian bayi secara peka
menggambarkan taraf ketersediaan air bersih, kondisi dalam rumah dan kesejahteraan
ibu. Sementara angka harapan hidup satu tahu merefleksikan taraf gizi dan keadaan
lingkungan luas di luar rumah. Sedangkan angka Melek Huruf merupakan indikator
PDB dianggap sebagai indikator utama kinerja ekonomi makro. PDB nominal
menunjukkan ukuran ekonomi dari sebuah negara. Sementara itu, perubahan dalam
negara yang tidak menggunakan PDB sebagai ukuran ekonomi adalah Kerajaan
Bhutan. Negara ini menggunakan indeks Kebahagiaan Nasional Bruto (Gross National
Sebagai catatan, PDB bukan ukuran ekonomi yang sempurna. Misalnya, statistik ini
(underground economy) dan transaksi barter. Selain itu, PDB juga tidak memberitahu
kita apakah ada peningkatan kualitas produk dalam perekonomian ataukah tidak.
12
Selanjutnya, rilis data PDB juga relatif lama yakni tiga bulan sekali. Oleh karena itu,
untuk membuat keputusan tepat waktu; investor, misalnya, lebih senang menggunakan
2. Inflasi
Inflasi merupakan indikator utama bagi analis keuangan, karena pengaruhnya yang
signifikan terhadap kinerja perusahaan dan aset. Inflasi mengikis nilai nominal suatu
aset, yang mana mengarah ke tingkat diskonto yang lebih tinggi. Berdasarkan prinsip
dasar nilai waktu dari uang (time value of money), itu berarti bahwa arus kas masa depan
Inflasi juga menjadi jangkar dalam pengambilan keputusan moneter. Bank Indonesia
Kerangka ini dikenal dengan Inflation Targeting Framework. Untuk mengukur inflasi,
salah satu indikator yang paling banyak digunakan adalah Indeks Harga Konsumen
(IHK). IHK adalah perubahan harga sekeranjang barang yang dibeli konsumen, relatif
terhadap tahun dasar. Biasanya, otoritas moneter fokus pada inflasi inti daripada inflasi
secara keseluruhan. Inflasi inti tidak mencakup barang-barang dengan volatilitas harga
yang tinggi, misalnya energi dan produk terkait makanan. Sehingga, menghapus dua
Suku bunga adalah salah satu aspek kebijakan terpenting dari bank sentral untuk
perekonomian suatu negara. Suku bunga diawasi ketat oleh investor karena
implikasinya yang besar terhadap pasar keuangan dan ekonomi. Perubahan suku bunga
kebijakan dapat menunjukkan arah ekonomi. Indikator ini juga mempengaruhi biaya
13
pinjaman dan pengembalian atas tabungan, dan merupakan komponen penting dari
4. Nilai tukar
Nilai tukar adalah harga satu mata uang terhadap mata uang lain. Untuk negara dengan
perekonomian terbuka, nilai tukar adalah variabel ekonomi penting. Pergerakan dalam
nilai tukar mempengaruhi keputusan individu, bisnis, dan pemerintah. Nilai tukar
keuangan antara Indonesia dan negara-negara lain. Nilai tukar juga mempengaruhi
5. Tingkat pengangguran
dinyatakan sebagai persentase dari total angkatan kerja. Data pengangguran sering
Tetapi, angka tersebut meningkat secara drastis jika ekonomi memasuki resesi. Data
pengangguran juga bertindak sebagai salah satu faktor untuk mengukur sentimen
investor atau tingkat kepercayaan konsumen dalam suatu ekonomi. Sentimen investor
tertentu.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia yang mempunyai cakupan lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional dan politik. Di
samping cakupan ilmu dalam perekonomian Indonesia juga harus diperhatikan cakupan
wilayah dan cakupan waktu. Adapun periodisasi Perekonomian Indonesia seperti yang telah
dijelaskan yaitu dibagi menjadi empat Perekonomian Indonesia pada masa sebelum
Kemerdekaan, Perekonomian Indonesia pada masa orde lama, Perekonomian Indonesia pada
masa orde baru, dan Perekonomian Indonesia pada masa transisi dan reformasi. Indikator
Geografis, Sosial dan Ekonomi dalam perekonomian Indonesia. Indikator geografis adalah
nama geografis dari produk yang hanya bisa diproduksi pada suatu daerah geografis tertentu.
Indikator sosial dalam perekonomian Indonesia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
atau HDI (Human Development Index) dan Indeks Mutu Hidup (IMH) atau PQLI (Physical
Quality Life Index). Sedangkan indicator ekonomi dalam perekonomian Indonesia meliputi
Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi, Suku bunga, Nilai tukar, Tingkat pengangguran.
3.2 Saran
Dengan membaca materi makalah ini, penyusun mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun, karena makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam bentuk bahasa maupun
penulisan oleh karena itu pembaca diharapkan memahami lebih seksama ini dari makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ima Andika . 2018 . Perekonomian Indonesia sebagai Ilmu yang berdiri sendiri, Periodisasi
dalam Perekonomian Indonesia, dan Indikator Geografis, Sosial, dan Ekonomi dalam
Perekonomian Indonesia
Tirto.od . 2022 . Pengertian Human Development Index (HDI) dan Cara Menghitungnya
https://tirto.id/gm2M
Abdul Rahman Suleman, Hengki Mangiring Parulian Simarmata Pawer Darasa Panjaitan,
16