Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Barang-barang swasta adalah barang yang disediakan melalui sistem pasar


yang menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Mengenai
alokasi sumber tersebut dalam perekonomian menggunakan sistem pasar tanpa
adanya campur tangan pemerintah. Semua barang swasta yang bersifat exludablity
dan rivalry dapat disediakan di pasar, barang-barang tersebut dapat mewujudkan
harga yang berasal dari tarik menarik antara kepentingan produsen dan konsumen.
Jika barang ini disediakan oleh banyak produsen, maka produsen akan ditekan oleh
kompetisi dan menawarkan harga yang serendah mungkin, hal tersebut merupakan
ide dari bekerjannya sistem pasar.
Dalam hal barang swasta, barang-barang tersebut dapat dihasilkan oleh
perusahaan swasta, tetapi dapat juga dihasilkan perusahaan negara, mislnya jasa
kereta api dan jasa penerbangan. Barang publik juga dapat dihasilkan oleh
perusahaan swasta dan perusahaan negara. Jadi yang dimaksud dengan barang
pulik adalah barang yang disediakan oleh pemerintah yang dibiayai anggaran
belanja negara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya. Banyak
ekonom, terlah mencoba untuk membuat definisi yang lebiih spesiik dan teknis
pada istilah barang publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan
antara barang yang cocok untuk pasar komersial. Definisi barang publik yang
paling umum menekankan pasa dua atribut yang kelihatannnya menjadi
karakteristik dari banyak barang yang diproduksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apateori dari barang swasta?
2. Bagaimana teori mengenai barang swasta?
3. Apa definisi dari barang publik?
4. Apa sajateori mengenai barang publik?
1
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan teori dari barang swasta.
2. Menjelaskan teori mengenai barang swasta.
3. Menjelaskan definisi dari barang publik.
4. Menjelaskan teori mengenai barang publik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI BARANG SWASTA

Barang swasta adalah barang yang dapat diperoleh dengan membayar di pasar.
Barang tersebut memiliki ciri “excludability dan rivalry“. Excludablity adalah
prinsip hak milik atau property right, orang lain yang tidak membayar dapat di
exclude atau dikeluarkan dari memilikinya, dan tidak berhak menjualnya.
Rivalry adalah prinsip di mana manfaat diinternalisasi atau dipribadikan. Orang
lain yang ikut mengkonsumsi barang tersebut akan mengurangi hak atau manfaat
orang pertama. Sepotong ikan yang dibeli di pasar akan berkurang manfaatnya jika
orang lain ikut memakannya.
Semua barang yang bersifat swasta yaitu bersifat excludability dan rivarly
dapat disedikan di pasar. Barang barang ini dapat mewujudkan harga, yaitu, berasal
dri tarik menarik dari kepentingan konsumen dan produsen.  Jika barang barang ini
disediakan oleh banyak produsen,  maka produsen akan ditekan oleh kompetisi dan
menawarkan harga yang serendah mungkin. Demikianlah ide dari bekerjanya
pasar. Harga sudah tepat jika besarnya sama dengan biaya marginal untuk
menghasilkannya.  Pada harga itu jumlah yang ingin diproduksi oleh seluruh
produsen sama dengan jumlah yang ingin dibeli oleh seluruh konsumen yang
memiliki daya beli.
Barang-barang nonrival. Jika suatu barang berisfat nonrival, maka jika ada
orang lain yang ikut menggunakan barang itu, tidak mengurangi manfaat orang
yang pertama. Contoh, seseorang yang menikmati lampu jalan, tidak berkurang
mnfaatnya ketika orang lain ikut menikmatinya, tentu saja asal tidak padat sekali.
Orang yang lewat di jalan tidak berkurang manfaatnya ketika orang lain juga ikut
lewat. Biaya marginal untuk menyediakan  satu konsumen tambahan adalah nol, di
mana menurut hukum harga sama dengan biaya marginal,  maka harga di pasar
juga nol. Walaupun biaya tmabahan yang diperlukan untuk bertambahnya satu
konsumen nol, tetapi pengadaan pertamanya tetap memerlukan biaya yang
mungkin besar. Contoh jalan raya dibangun dengan biaya awal yang besar,
walaupun tidak setiap tambahan satu orang lewat perlu disediakan tambahan biaya.

3
2.2 TEORI BARANG SWASTA

1. Kegagalan pasar berkaitan dengan konsumsi nonrival dan nonexclusion.

Jika suatau barang bersifat nonrival, atau, bersifat jointly consumed maka
akan sulit dikecualikan yang membayar atau tidak. Pasar  dalam arti suplai –
demand yang biasa tidak dapat berlaku. Siaran radio sulit membedakan yang
bersedia membayar dan yang tidak, demikian juga orng lewat di jembatan, dan
orang yang menikmati lampu jalan. Mungkin saja suatau barang publik,
konsumsinya bersifat rivalry misalnya penggunaan air sungai, penggunaan jalan
raya pada jam sibuk, akan tetapi mungkin sulit atau tidak efisien melakukan
penjagaan untuk melakukn pengecualian.

Barang barang yang bersifat rival dalam konsumsi dan sangat mungkin
melakukan pengecualian yang membayar dan yang tidak membayar, disebut
barang swasta murni. Barang-barang  tersebut akan efisien diserahkan
pengadaannya kepada mekanisme pasar. Pada sisi lain, barang – barang berisfat
nonrival dalam konsumsi, dan tidak mungkin dilakukan pengecualian disebut
barang publik murni. Terdapat juga barang di antara keduanya, disebut semi
publik, yaitu kosnsumsinya bersaing tetapi pengecualian sulit, atau konsumsi tidak
bersaing dan pengecualian bisa dilakukan, contoh tiket masuk untuk melihat
pemandangan sebuah taman buatan.

Teknik-teknik pengecualian ternyata berkembang sejalan dengan kemajuan


rekayasa, seperti pembuatan jalan tol, penyaluran air ke rumah-rumah, demikian
juga api atau gas dan listrik. Pendidikan atau hak mengindera ilmu pengetahuan
yang semula bersifat publik bisa dibtasi dengan memberi sertifikat yang
membayar. Hal – hal terakhir ini menimbulkan perdebatan, karena ketika
pengecualian dimungkinkan dan klasifikasi konsumen dimungkinkan, maka terjadi
gap konsumsi yang berakibat jauh seperti pelestarian strata sosial melalui
pembatasan akses kepada pendidikan. Demikian pembayaran kepada akses air,
listrik, dan gas menimbulkan masalah sosial. Di negara yang mengalami musim
dingin, sampai nol derajat atau minus, mesin penghangat dengan listrik atau gas
sangat vital. Orang-orang miskin bisa mati kedinginan karena untuk memperoleh
barang ini harus membayar. Demikian juga kasus penyaluran air bersih di negara
sedang berkembang di daerah tropis. Apakah listrik, gas, dan air harus dibebaskan

4
dari membayar, tentu saja konsumsi per keluarga akan berlebihan dan suplainya
menjadi tidak mencukupi.

Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan menswastakan pengadaan barang


publik. Akibatnya perhitungan investasi dan harga serta mekanisme pasar akan
menyaring rakyat yang bisa membayar dan tidak bisa membayar. Hal tersebut akan
menambah beban kemiskinan rakyat, karena barang-barang yang semula gratis kini
harus dibayar dan akan mengurangi daya belinya untuk barang esensial yang lain.

2. Efisiensi Konsumen
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan jasa,
upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan
seluruh konsumen dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam sistem perekonomian
pasar yang sempurna , harga-harga merupakan data yang berarti tidak ada satu
pihak pun, baik produsen maupun konsumen secara sendiri dapat mempengaruhi
harga. Hal ini disebabkan oleh karena dalam sistem pasar persaingan sempurna,
seorang pengusaha maupun pembeli hanya merupakan sebagian yang sangat kecil
sehingga perananya menjadi tidak berarti. Bagi seorang konsumen, permintaannya
akan suatu barang hanya merupakan sebagian kecil dibandingkan dengan
permintaan seluruh konsumen, sehingga ia tidak dapat mempengaruhi tingkat
harga suatu barang dengan merubah permintaannya akan barang tersebut, akan
tetapi konsumen secara berkelompok dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam
analisa efisiensi konsumen, ada beberapa asumsi yang digunakan untuk
mempermudah analisis, yaitu :
Dalam masyarakat hanya ada 2 orang konsumen, dimisalkan antara A dengan
B.Hanya ada 2 barang swasta yang tersedia, Makanan dan Pakaian,Distribusi
pendapatan sudah tertentu, Setiap konsumen dalam menentukan berapa jumlah
barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh harga barang-barang dan tingkat
pendapatannya.
Barang swasta adalah barang-barang yg dapat disediakan melalui sistem
pasar. Sistem pasar dapat menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara
efisien. Asumsi dalam analisis efisiensi konsumen.
 Dalam masyarakat hanya ada dua konsumen, A dan B.
 Hanya ada dua barang swasta yg tersedia, makanan (M) dan Pakaian (P).

5
 Distribusi pendapatan sudah tertentu. Efisiensi konsumen• Efisiensi konsumen
merupakan alokasi barang konsumsi di antara konsumen.

Diagram gambar 2.1 menunjukkan kurva indeferens bagi A, sedangkan diagram


2.2 menunjukkan hal yang sama bagi B, Apabila A menggunakan seluruh
pendapatannya untuk membeli makanan, ia akan memperoleh sejumlah 0M0 unit
makanan. Apabila ia membeli pakaian dengan seluruh pendapatannya, ia akan

6
memperoleh OP0 unit pakaian. Setiap titik pada garis lurus P0M0 menunjukkan
kombinasi pakaian dan makanan yang diperoleh dengan pendapatannya.
Kurva KA1, KA2, KA3 adalah kurva indeferens (indiference curve) bagi A. Setiap
titik pada kurva indiferens menunjukkan kesamaan dalam kesukaan A terhadap
kombinasi makanan dan pakaian yang berbeda-beda. Titik L dan titik M terletak
pada satu kurva indiferens, yang berarti bagi A, ia merasa kepuasannya sama
walupun pada titik L ia mempunyai lebih banyak pakaian dan lebih sedikit
makanan daripada di titik M. Semakin tinggi (semakin jauh letaknya dari titik pusat
O) berarti semakin besar kepuasan A. Jadi setiap titik pada kurva KA2
menunjukkan kepuasan yang lebih besar daripada setiap titik pada kurva K A1.
Begitu juga setiap titik pada kurva KA3 menunjukkan kepuasan lebih besar dari
kurva KA1 dan KA2. A akan memilih kombinasi pakian dan makanan yang
memberikan kepuasan yang terbesar bagin dirinya .Kombinasi pakian dan
makanan pada titik L dan titik M yang terletak pada kurva indeferen KA1 tidak
memberi kepuasan yang terbesar oleh karena dengan merubah kombinasi makanan
dan pakian ,maka A akan memperoleh kepuasaan yang lebih besar yang
ditunjukkan dengan semakin tingginya kurva indiferen yang dapat dicapai. pada
titik kurva indifern KA3 memberikan kepuasan yang lebih besaar dibandingkan KA2,
akan tetapi hal itu tidak dapat dicapai, oleh karena dengan pendapatannya yang
sudah tertentu, ia hanya dapat memilih kombinasi pakaian dan makanan sepanjang
garis M0P0.
Kepuasan tertinggi yang dapat dicapai A dengan pendapatannya adalah kurva
KA2, yaitu kurva indiferens yang menyinggung garis M 0P0.Jadi titik E,dengan
kombinasi makanan sejumlah OMA unit dri pakian sejumlah OPA akan memberikan
kepuasan yang terbesar bagi A.Analisis yang sama juga berlaku bagi B, pada mana
ia akan memperoleh kepuasan yang terbesar pada persinggungan antara garis P 1M1
( garis yang menunjukkan kombinasi makanan dan pakaian yang dapat diperoleh
dengan harga dan pendapatan tertentu) dengan kurva indiferens K B2 . Kombinasi
makanan sebanyak OMB dan pakaian sebanyak OPB adalah kombinasi kedua barang
yang memberikan kepuasan tertinggi bagi D.
Jumlah seluruh pakaian yang ada dalam perekonomian sebanyak OP A+OPB
sedangkan seluruh makanan yang ada dalam perekonomian sebanyak OMA + OMB.

7
2.3 DEFNISI BARANG PUBLIK

Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memilikisifat non-
rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barangyang tidak dapat
dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkanseseorang tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya.
Barang spublik adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu
tidakakan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang
publikmemiliki sifat non-rival dan non-eksklusif.Barang publik hampir sama
dengan barang kolektif. Bedanya, barangpublik adalah untuk masyarakat secara
umum (keseluruhan), sementarabarang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari
masyarakat (satu komunitasyang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara
umum oleh komunitastersebut.Contoh: jalan raya merupakan barang publik,
kebanyaknyapengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut,
semua
orang dapat menikmati dan manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan
jalanraya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang publik
seringdigunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal
iniberarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidakmengonsumsi
barang publik. Dan udara juga dapat dimasukkan sebagaicontoh barang publik
karena secara umum tidak mungkin mencegahseseorang untuk tidak menghirup
udara. Barang-barang yang demikian itu sering disebut sebagai barang publik
murni.

2.4 TEORI BARANG PUBLIK

1. Teori Pigou
Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat
dimana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan
marginal akan pajak yang dipungut untuk membiayai program
pemerintah(menyediakan barang publik).

8
Pada Diagram kurva kepuasan akan barang publik ditunjukan oleh kurva UU.
Kurva UU tersebut mempunyai bentuk menurun yang menunjukan bahwa semakin
banyak barang publik yang dihasilkan maka akan semakin rendah kepuasan
marginalnya yang dirasakan masyarakat. Di lain pihak, semakin banyak pajak yang
dipungut, semakin besar rasa ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu
kurva ketidakpuasan marginal akan pembayaran pajak mempunyai bentuk yang
meninggi. Ketidakpuasan marginal ditunjukan dengan sumbu tegak dari titik O
kebawah dan kurva ketidakpuasan marginal ditunjukan oleh kurva PP. Titik E
adalah keadaan optimum dimana bagi masyarakat kepuasan marginal bagi barang
publik sama dengan ketidakpuasan marginal dalam hal pembayaran pajak.
Kelemahan analisa dari Pigou didasarkan pada ketidakpuasan marginal
masyarakat dalam membayar pajak dan rasa kepuasan marginal akan barang
publik, sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif karena siaftnya ordinal.

2. Teori Bowen
Bowen mengemukakan teori yang didasarkan pada teori harga sama halnya
pada penentuan harga pada barang swasta. Bowen mendefinisikan barang publik

9
sebagai barang dimana pengecualian tidak dapat ditentukan. Jadi sekali suatu
barang publik sudah tersedia maka tidak ada seorang pun yang dapat dikecualikan
dari manfaat barang tersebut.

Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan DB


menunjukan kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang kurva D(A+B)
merupakan kurva permintaan pasar yang diperoleh dengan menjumlahkan kurva
DA+DB secara mendatar(horisontal). Harga pasar yang terjadi adalah OP, yaitu
dimana D(A+B)=S, harga OP adalah harga sepasang sepatu bagi A dan B.
Kelemahan teori ini adalah karena Bowen menggunakan permintaan dan
penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada barang publik tidak ada
prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan
mereka akan barang tersebut sehingga permintaan kurva permintaan menjadi tidak
ada

3. Teori Erick Lindahl


Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja
pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan tetpi

10
berupa presentase dari total biaya penyediaan barang publik. Analisa Lindahl
didasarkan pada analisa kurva indifferen dengan anggaran tetap yang terabatas
(fixed budget costrains).

Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahasmengenai


barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barangswasta yang
dihasilkan oleh sektor swasta. Selain itu kelemahan utamanyaadalah penggunaan
kurva indifferen. Sifat barang publik tidak dapatdikecualikan menyebabkan tidak
ada seorang individu juga yang bersediamenunjukan prefrensinya terhadap barang
publik.kritikan lainya ialah teoriini hanya melihat penyediaan barang publik saja
tanpa memperhitungkanjumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi agar
masyarakatmencapai kesejahteraan optimal.

4. Teori Samuelson
Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua
karakteristik, yaitu; non-exclusionary dan non-rivarly, tidaklah berarti bahwa
perekonomian tidak dapat mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat
kesejahteraan masyarakat yang optimal.

11
SS

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang


publik antara 2 individu.TP adalah kurva yang menunjukan ketersed iaan barang
publik berbanding b arang swasta. Kurva indiferens R dan S, dimana kit a
mengambil R sebagai patokan k esejahteraan. Asumsi jika barang publik yang te
rsedia hanya sebanyak L1, maka barang swasta yang tersedia adalah sebanyak T1 .
Dari kurva indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swas
ta sebanyak T2. Sehingga sisa b arang yang ada yakni T1 - T2 = T3 akan dikons
umsi oleh S. Dengan asumsi yan g sama jika barang publik yang tersedia adalah
sebanyak L2 maka R akan mengk onsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan
m engkonsumsi sebanyak T4 - T5 = T6.
12
publik membuat S tidak menikmati barang swasta. Titik-titik yang
merupakan konsumsi barang swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD
dimana kurva ini bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Asumsi merubah
indife ren R dan S. Dengan proses yan g sama terciptalah konsumsi barang
swasta yang baru. Dan terciptalah konsumsi barang swasta S yang baru.
Kelemahan yang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen
secaraterus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
kesukaan mereka inilah yang menjadi dasar pengenaan biaya
untukmenghasilkan barang publik. Yang menjadi persoalan dalam penentuan
jumlah barang publik yang akan disediakan oleh pemerintah adalah bagaimana
pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang publik.

5. Teori Kesejahteraan Masyarakat


Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009,
kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan
diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang
dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan sosial. Dimana dalam penyelanggaraannya dilakukan atas dasar
kesetiakawanan, keadilan, kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan, keterbukaan,
akuntabilitas,partisipasi, profesionalitas dan keberlanjutan.
Menurut Walter A. Friedlander (1961) kesejahteraan sosial adalah sistem
yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang
bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar
hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang
memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan
meningkatkan kesejahteraannya secara selaras dengan kebutuhan keluarga dan
masyarakat.

13
Menurut Arthur Dunham (1965) kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan didalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan
anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar
kehidupan dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial
memberi perhatian utama terhadap individu-individu, kelompok-kelompok,
komunitas-komunitas dan kesatuan-kesatuan penduduk yang lebih luas;
pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan
pencegahan.
Harold L. Wilensky (1965) mendefinisikan kesejahteraan sosial adalah
suatu sistem yang terorganisir dari usaha-usaha pelayanan sosial dan lembaga-
lembaga sosial, untuk membantu individu-individu dan kelompok dalam
mencapai tingkat hidup serta kesehatan yang memuaskan. Maksudnya agar
individu dan relasi-relasi sosialnya memperoleh kesempatan yang seluas-luasnya
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya serta meningkatkan atau
menyempurnakan kesejahteraan sebagai manusia sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Barang swasta adalah barang yang dapat diperoleh dengan membayar di


pasar. Barang tersebut memiliki ciri “excludability dan rivalry“. Excludablity
adalah prinsip hak milik atau property right, orang lain yang tidak membayar
dapat di-exclude atau dikeluarkan dari memilikinya, dan tidak berhak
menjualnya.
Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-
rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barang yang tidak
dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya.

3.1 Saran

Diharapkan agar seluruh pembaca dapat memahami semua penjelasan


mengenai pengertian barang publik dan dan barang swasta serta teori-teori
yang kami paparkan dalam makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

 https://toshare15.blogspot.com/2017/06/contoh-makalah-teori-barang-swasta.html
 http://PDFferryfebub.lecture.ub.ac.id
 https://toshare15.blogspot.com/2017/06/contoh-makalah-teori-barang-swasta.html?
m=1
 https://dhanywisnup.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/ekonomi-publik/teori-
barang-swasta/
 http://seorangfilsufmuda.blogspot.com/2014/12/teori-kesejahteraan-masyarakat.html

16

Anda mungkin juga menyukai