Dosen Pengampu Mata Kuliah Keuangan Negara Ilmu Administrasi Publik Universitas Medan Area RUANG LINGKUP KAJIAN • MAKNA & RUANG LINGKUP PUBLIC GOODS • KARAKTERISTIK PUBLIC GOODS • ALASAN INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP PUBLIC GOODS • IDENTIFIKASI PUBLIC GOODS • EFEK INTERVENSI: EFISIENSI & EKUITAS • JENIS PUBLIC GOODS • MENGELOLA PUBLIC GOODS • EKSTERNALITAS: PENGERTIAN & JENIS • SOLUSI KREATIF TERHADAP EKSTERNALITAS MAKNA & RUANG LINGKUP PUBLIC GOODS • Public goods adalah segala bentuk barang/jasa yang disediakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (desirable). • Public goods tidak selalu harus diproduksi oleh organisasi sektor publik. • Public goods tidak selalu bermakna ekonomi (barang/jasa). • Integritas, kepercayaan, dan kualitas karakter juga merupakan barang publik jika diproduksi dalam jumlah yang cukup dan memberi manfaat kepada orang lain sebagai teladan. • Barang publik biasanya dibiayai melalui pajak dalam cakupan luas seperti pendapatan, penjualan, dan pajak properti dsb. KARAKTERISTIK PUBLIC GOODS 1. Non-rivalitas (non-rivalry) dalam konsumsi dapat dikonsumsi oleh sejumlah orang secara terus-menerus tanpa mengurangi jumlah yang tersedia untuk dikonsumsi oleh orang lain pada waktu yang sama. Termasuk aktivitas yang berkontribusi pada penurunan public- bads (peningkatan kualitas lingkungan, revitalisasi lingkungan, dan peningkatan keselamatan publik juga menjadi public goods. Persaingan rendah 2. Non-eksklusif (non-excludability) Dapat dikonsumsi secara sama oleh orang yang membayar dan tidak Denda, pembatasan akses,penegakan hukum dapat diterapkan untuk mengatasi dampak negatif dari karakteristik ini. Ekslusivitas rendah. IDENTIFIKASI PUBLIC GOODS ALASAN INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP PUBLIC GOODS • Menentukan tingkat produksi barang publik yang optimal dan mengalokasikan biaya secara tepat di kalangan pengguna merupakan tantangan bagi pejabat publik. • Mengukur eksternalitas dan merancang serta melaksanakan intervensi yang tepat untuk memberikan output kepada penerima yang tepat dan sebisa mungkin membebankan biaya kepada penerima manfaat. • Sektor publik (pemerintah) menghadapi tantangan yang sama dengan sektor privat khususnya terkait aspek efisiensi dan ekuitas. • Efisiensi alokasi sumber daya seharusnya terjadi di pasar. • Sulit mengandalkan pasar untuk menyediakan barang publik. • Beberapa barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat/WN tidak dapat dipenuhi oleh pasar dalam jumlah tertentu atau bahkan tidak sama sekali. • Karena mudah dikonsumsi sambil menghindari pembayaran, banyak pengguna yang menolak membayar (free-riding), dan perusahaan swasta tidak mampu menutupi biaya penyediaannya. • Adanya pilihan perilaku masyarakat: orang yang bersedia berkontribusi pada penyediaan public goods & orang yang berperilaku self-interested. EFEK INTERVENSI: EFISIENSI & EKUITAS • Efek intervensi, bisa saja meningkat atau menurunkan efisiensi ekonomi, tergantung pada apakah intervensi pemerintah menggerakkan tingkat output mendekati optimal atau melampaui optimal • Ukuran public goods optimal? • Biaya sosial marjinal = kemanfaatan sosial marjinal. • Biaya sosial marjinal adalah ukuran dari apa yang masyarakat bayar untuk bisnis atau perusahaan yang memproduksi suatu unit atau menawarkan layanan dalam perekonomian (dampak keseluruhan terhadap masyarakat) • Manfaat sosial marjinal adalah kepuasan yang dialami konsumen atas suatu barang tertentu dengan keseluruhan biaya • Efek intervensi terhadap ekuitas? Tergantung apakah penetapan harga telah dialokasikan secara sempurna kepada para pembayar pajak? Quasi-public goods: local public goods, club goods and congestible goods • Dalam beberapa kasus, metode yang paling efisien dalam menyediakan barang publik adalah dengan menentukan lokasi produksidi tempat lain (pemda atau kelompok nirlaba swasta lokal seperti kelompok masyarakat, gereja, sekolah swasta dsb.) dengan atau tanpa pendanaan pemerintah pusat karena lebih mudah dalam menentukan preferensi warga, dan/atau mencegah free-riding di tingkat lokal. • Merupakan cara terbaik untuk menyeimbangkan antara tax cost dan benefit dari public goods. • Local public goods: barang publik yang disediakan sektor publik atau didanai oleh pemerintah tetapi diproduksi oleh organisasi nirlaba (pemda/kelompok masyarakat). • Club goods: barang publik yang disediakan hanya untuk anggota kelompok sukarela swasta (asosiasi swasta), seperti klub berlayar atau asosiasi lingkungan. Dapat menerapkan biaya keanggotaan tetap tanpa penggunaan atau biaya flat per penggunaan (two part tariff). • Congestible good adalah barang yang konsumsinya bersifat non-rival (tidak ada kompetisi) hingga jika sampai pada titik pengunaan yang sangat banyak dari masyarakat maka akan dapat mengurangi kenyamanan penggunanya. Pada titik tersebut, barang akan menjadi kompetitif dan mirip dengan private good. Congestible goods dapat diproduksi oleh agen publik, perusahaan swasta berorientasi profit dan non-profit. Jenis barang publik ini dapat menerapkan peak-load pricing untuk mengurangi tekanan terhadap pemerintah meningkatkan kapasitas produksi. Common pool resources • Mengelola kumpulan sumber daya bersama menjadi tantangan lain bagi public goods. • Public goods memiliki hak kepemilikan dan pemanfaatan secara bersama. • Hak kepemilikan atas kumpulan sumber daya bersifat lebih kompleks dan memiliki banyak atribut daripada hak milik pribadi atau bukan hak milik. • Ada kecenderungan penggunaan sumber daya bersama secara berlebihan sulit ditolak. • Alternatif: 1. melakukan privatisasi milik bersama untuk kepentingan diri sendiri/kelompok,namun generasi berikutnya sulit mendapatkan akses terhadap sumber daya yang dulunya merupakan sumber daya bersama. 2. mengelola & mengawasi secara kooperatif barang bersama dengan menentukan ketentuan penggunaan sumber daya milik bersama, partisipasi luas dalam pengambilan keputusan, pemantauan yang efektif, sanksi, dan metode penyelesaian konflik. Tugas itu biasanya jatuh ke tangan pemerintah lokal atau regional, kadang-kadang kepada kelompok koperasi swasta. MENGELOLA PUBLIC GOODS • Sinyal dari konsumen, atau pemilih, tidak begitu jelas di sektor publik. • Sangat sulit untuk mendapatkan angka yang tepat terkait menentukan apa yang harus diproduksi di sektor publik, berapa jumlahnya, dan siapa yang harus membayar (salah satu tantangan tersulit dalam keuangan publik). Demand, price, and the level of output • Pada private goods, antar orang memiliki permintaan (demand) yang berbeda pada harga (price)/nilai yang sama. • Pada public goods, antar orang membayar dengan harga/nilai yang berbeda pada jumlah permintaan yang sama, tergantung bagaimana masing-masing orang memandang public goods. • Kaitan antara demand, price dan level output akan menentukan biaya marjinal dan benefit marjinal (kondisi optimal). • Diskriminasi harga lebih besar kemungkinannya terjadi pada sektor publik untuk menghasilkan jumlah barang publik yang optimal (jika mungkin), namun dapat memunculkan ketidakpuasan pada sebagian WN terkait manfaat marjinal dan biaya marjinal. • Jika ada alasan untuk meyakini bahwa permintaan terhadap barang publik sama antar WN, maka setiap WN dapat dikenakan pajak dengan jumlah yang sama (efisiensi), dan jika permintaan akan public good berkaitan erat dengan pendapatan, maka pajak proporsional yang meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan adalah cara yang tepat untuk meningkatkan pendapatan, karena harga pajak yang sesuai untuk mendapatkan manfaat. Who pays for public goods? Kondisi keseimbangan (optimal) di pasar public goods mengalami tantangan karena: 1. Seberapa besar masing-masing A dan B menghargai barang publik sehingga masing-masing mereka dapat dikenakan harga yang sesuai. 2. Menentukan kuantitas optimal ketika tidak mungkin untuk mengecualikan free-riding. 3. Memastikan produksi dalam jumlah optimal dan menetapkan pembayaran kepada penerima manfaat jauh lebih sulit ketika masyarakat mempunyai kurva permintaan yang sangat berbeda terhadap suatu barang publik. Externalities: Dealing with spillover effects • Eksternalitas adalah kondisi ketika public goods memiliki high-rivalry namun low-excludability. • Eksternalitas dapat diakibatkan oleh produksi atau konsumsi. Konsumsi (produksi) eksternalitas terjadi ketika pihak ketiga terdampak oleh konsumsi (produksi) Anda terhadap suatu barang atau jasa, baik secara positif maupun negatif, meskipun pihak ketiga tersebut bukan merupakan pihak yang terlibat dalam transaksi konsumsi (produksi) Anda. • Dalam setiap kasus, produksi atau konsumsi oleh satu orang memberi manfaat/biaya bagi orang lain yang tidak membayar untuk untuk mendapatkan barang atau layanan, dalam kondisi yang tidak bisa dihindarkan. • Perdebatan mengenai eksternalitas sebagian besar terkait dengan distribusi biaya dan manfaat. • Terkait dengan perbandingan manfaat pribadi dan manfaat sosial. JENIS EKSTERNALITAS 1. Eksternalitas positif: ketika kegiatan produksi/konsumsi seseorang memberikan manfaat secara tidak langsung kepada pihak ketiga. ketika terdapat eksternalitas positif baik dari konsumsi maupun produksi, maka akan sangat sulit untuk mengecualikan non-pembayar dari menerima manfaat tersebut (social benefits). 2. Eksternalitas negatif: ketika kegiatan produksi/konsumsi seseorang memberikan dampak negatif secara tidak langsung kepada pihak ketiga. **Mengurangi eksternalitas negatif memiliki tantangan yang sama sulitnya dengan mendorong eksternalitas positif. Eksternalitas Positif • Salah satu metode untuk mengatasi eksternalitas positif adalah dengan memproduksi barang atau jasa di sektor publik, membayar pajak; memberikan subsidi publik kepada produksi swasta; atau mewajibkan konsumsi barang atau jasa tersebut. • Produksi publik mendistribusikan total biaya barang atau jasa kepada semua pembayar pajak meskipun manfaat terbesar dirasakan pengguna utama (menikmati manfaat lebih dari biaya) dibandingkan pengguna ringan (membayarlebih banyak pajak dibandingkan manfaat yang mereka terima). EKSTERNALITAS NEGATIF • Biaya sosial eksternal dapat timbul baik dari produksi maupun konsumsi. • Perokok pasif dari cerutu dan rokok (eksternalitas konsumsi) • Polusi udara dari mengendarai mobil ; • Pencemaran air dari limbah pabrik (eksternalitas produksi) • Biaya perawatan kesehatan akibat residu pestisida pada makanan. • Biaya sosial diperhitungkan dengan menambahkan dampak biaya limpahan terhadap biaya bahan baku, tenaga kerja, modal, dan input lainnya (biaya penawaran). Marginal social cost & marginal social benefit • Perlu pendekatan yang berfokus pada biaya sosial marjinal dan manfaat sosial marjinal atas eksternalitas. • Fokus pada eksternalitas itu sendiri dan bukan pada barang yang diproduksi/dikonsumsi yang memunculkan eksternalitas. • Tidak adanya eksternalitas akan menghentikan produksi dan konsumsi barang dan jasa yang diinginkan. • Pengurangan eksternalitas akan berdampak pada penurunan manfaat marjinal. Eksternalitas: Tantangan Tingkat Pemerintah Yang Mana? • Eksternalitas merupakan tantangan di semua tingkat pemerintahan. • Eksternalitas ini dapat diatasi oleh pemerintah daerah berdasarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat lokal, meskipun sering kali pemerintah pusat dapat menawarkan insentif positif (hibah) atau hukuman atas kegagalan mencapai tujuan sebagai cara mendorong pengurangan eksternalitas negatif yang melampaui batas-batas lokal. • Seringkali eksternalitas, positif atau negatif, tersebar di wilayah yang lebih luas, walaupun proses produksi/konsumsinya berlangsung di wilayah lokal. Karenanya perlu peran pemerintah pusat untuk distribusi pemerataan. • Keberadaan public goods yang melewati beberapa batas wilayah lokal perlu melibatkan penanganan pemerintah pusat. Lanjutan.. • Tanggung jawab atas eksternalitas dibagi antara dua atau tiga tingkatan pemerintah karena tingkat yang lebih rendah memiliki fleksibilitas dalam memenuhi target dan menerima sejumlah dukungan keuangan dari penerima manfaat. • Persaingan antar daerah untuk mendapatkan simpati penduduk dan perusahaan bisnis dapat mengakibatkan rendahnya produksi eksternalitas positif dan kelebihan produksi eksternalitas negatif. Insentif positif (seperti hibah) dan insentif negatif (penalti) dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi diperlukan untuk menggerakkan produksi eksternalitas menuju optimal sosial. Internalisasi eksternalitas: Solusi Kreatif Ada banyak teknik untuk menginternalisasikan eksternalitas: 1. Peraturan dapat memaksa produsen untuk menggunakan metode produksi yang dapat meningkatkan keselamatan pekerja atau produk, mengurangi emisi, limbah,atau kebisingan. 2. Mekanisme biaya, denda, pajak dan retribusi yang ditetapkan sedemikian rupa. 3. Produksi barang atau jasa yang menyebabkan eksternalitas dikurangi ke tingkat yang optimal secara sosial. 4. Peraturan keselamatan, pembatasan akses 5. Program daur ulang, sistem insentif, kampanye edukasi dan berbagai program untuk mempermudah berjalannya layanan dengan biaya dan dampak negatif yang minim. 6. Pengalihan hak kepemilikan; 7. Izin Emisi; 8. Mengalihkan produksi ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah atau penyedia nirlaba. Referensi • Holley H Ulbrich. (2011). Publich Finance In Theory and Pranctice. Taylor and Francis Routledge. • Frank, Howard A. (2006) Public Financial Management. Taylor & Francis Group. • Richard A Musgrave, Peggy. (1989). Public Finance In Theory and Practice. McGraw Hill HigherEducation