PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Pertemuan ke-3
1
A. PENDAHULUAN
• Definisi Sektor Publik
3
A. PENDAHULUAN
4
A. PENDAHULUAN
2. Fungsi Distribusi
Pengaturan distribusi untuk pemerataan pendapatan dan kesejahteraan
3. Fungsi Stabilisasi
Perekonomian yang sepenuhnya diserahkan pada swasta akan peka
terhadap “goncangan” inflasi mengganggu stabilitas ekonomi
5
B. FUNGSI ALOKASI
• Barang Sosial dan Kegagalan pasar
6
B. FUNGSI ALOKASI
• Social goods
Penggunaan oleh seseorang tidak akan mengurangi hak
penggunaan untuk orang lain (non-rivalry)
Konsumen yang tidak membayar tetap bisa
menggunakannya (non-excludable)
• Private goods
Penggunaan oleh seseorang akan mengurangi
kesempatan penggunaan oleh orang lain (rivalry)
Konsumen tidak akan mendapatkan barang jika tidak
membayar (excludable)
Sistem pasar cocok untuk menyediakan barang ini.
7
B. FUNGSI ALOKASI
Jika tidak ada pihak swasta yang ingin masuk ke penyediaan ini maka
pemerintah harus turun tangan menyediakan
8
B. FUNGSI ALOKASI
Penyedian Publik
• Dibiayai oleh anggaran pemerintah
• Pengguna tidak terkena biaya langsung.
Produksi Publik
• Produksi publik bisa menghasilkan social goods maupun private
goods.
• Contoh, barang yang diproduksi oleh public enterprise atau perusahaan milik
publik (BUMN seperti Krakatau Steel dan Pupuk Sriwijaya)
11
C. FUNGSI DISTRIBUSI
12
C. FUNGSI DISTRIBUSI
1
C. FUNGSI DISTRIBUSI
14
D. FUNGSI STABILISASI
15
D. FUNGSI STABILISASI
16
D. FUNGSI STABILISASI
Instrumen Fiskal
Sistem fiskal mempengaruhi demand terhadap barang publik dan privat.
A. Leverage Effects of a Given Budget
Jika belanja pemerintah bertambah, demand meningkat.
Sebaliknya kenaikan pajak mengurangi demand.
Itu adalah efek anggaran terhadap demand.
B. Changes in Budget Policy
Pemerintah bisa mengurangi tingkat pajak atau menambah
belanjanya untuk memperluas demand.
Tergantung dari jenis belanja atau pengaturan pajaknya,
konsumsi atau investasi di sektor privat akan terpengaruh.
17
D. FUNGSI STABILISASI
Instrumen Fiskal
C. Built-In Responses
D. Selective Policies
Di sisi pajak, pemberian insentif bisa dimasukkan ke dalam struktur pajak, sehingga
menarik investasi swasta.
18
D. FUNGSI STABILISASI
Instrumen Moneter
• Mekanisme pasar berfungsi baik alokasi private goods berjalan sendiri
dengan baik.
• Mekanisme pasar tak bisa mengatur suplai uangnya sendiri.
“Uang tak bisa mengontrol dirinya sendiri.” (Walter Bagehot)
• Mekanisme pasar tak bisa mengatur persebaran uang, dan akan mengarah pada
fluktuasi ekonomi.
• Suplai uang dikontrol oleh sistem perbankan pusat
• Peredaran jumlah uang diatur agar sesuai dengan kebutuhan
perekonomian stabilitas jangka panjang maupun jangka pendek.
• Kebijakan moneter merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan stabilisasi.
• Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter akan saling mendukung
satu sama lain.
19
E. KOORDINASI FUNGSI ANGGARAN
B. Namun dapat pula terjadi konflik yaitu ketika permintaan meningkat dan
pengeluaran pemerintah juga meningkat tetapi anggaran yang tersedia
tidak mencukupi.
Contoh :
21
E. KOORDINASI FUNGSI ANGGARAN
Potensi Konflik
22
F. RANGKUMAN
• “Sektor Publik” di sini mengacu pada bagian dari kebijakan pemerintah yang
menggambarkan aliran pendapatan dan belanja pemerintah.
• Tiga tipe utama dari aktifitas anggaran:
a. penyediaan publik terhadap barang-barang dan pelayanan,
disebut sebagai social goods,
b. Menentukan, mengatur distribusi pendapatan dan kesejahteraan,
c. Mengendalikan dan menjaga kestabilan kondisi terkait dengan
pengangguran (tenaga kerja), inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
• Penyediaan social goods dilakukan dengan pembiayaan anggaran pemerintah,
baik apakah itu diproduksi oleh publik maupun oleh privat.
• Walaupun fungsi dari sektor publik dan sektor privat berbeda, tetapi dalam
operasionalnya, kedua sektor akan berinteraksi dengan baik dalam aliran
pendapatan dan belanja di dalam sistem ekonomi.
23
Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta.
BPFE UGM
24