Anda di halaman 1dari 19

GDC 305.

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERTEMUAN KE-6
S U M B E R - S U M B E R PEMBIAY AAN
NON KONVENSIONAL

Nia Kurniasari, ST.,MT


Tarlani, ST.,MT

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik – Universitas Islam Bandung 2020
PENDAHULUAN

PRINSIP PEMERINTAH DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Least-G Proportional-G G-Knows Best

Peran: Enabler Peran: Peran: Provider


Enabler , contoh: progresiv/ tarif Provider,
contoh: subsidi

100% 50% : 50% 100%


Masyarakat & swasta Masyaraat & swasta : Pemerintah Pemerintah
PENDAHULUAN
URUSAN WAJIB PEMERINTAH

 pendidikan;  pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;


 kesehatan;  keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
 lingkungan hidup;  perhubungan;
 pekerjaan umum;  komunikasi dan informatika;
 penataan ruang;  pertanahan;
 perencanaan pembangunan;  kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
 otonomi daerah
 perumahan;
 pemberdayaan masyarakat dan desa;
 kepemudaan dan olahraga;
 sosial;
 penanaman modal;
 kebudayaan;
 koperasi dan usaha kecil dan menengah;  statistik;
 kependudukan dan catatan sipil;  kearsipan; dan
 ketenagakerjaan;  perpustakaan.c
 ketahanan pangan
PENDAHULUAN

PEMETAAN URUSAN WAJIB

MODERNISASI KEBERLANJUTAN

1. Pekerjaan Umum 1. Lingkungan Hidup


2. Penataan Ruang 2. Perencanaan
3. Perhubungan Pembangunan
4. Komunikasi dan
Informatika
5. Statistik
6. Kerasipan
Pemerintah, yang sebelumnya memegang kuat kendali
PENDAHULUAN pemerintahan harus mengalami pergeseran peran dari posisi
diktator ke posisi fasilitator.
Dunia usaha dan pemilik modal, yang sebelumnya berupaya
• Sumber pembiayaan dari pemerintah mengurangi otoritas negara yang dinilai cenderung
tidak mencukup semua kebutuhan menghambat perluasan aktivitas bisnis harus mulai
menyadari pentingnya regulasi yang melindungi kepentingan
• Terdapat financial gap dimana kebutuhan publik.
anggaran untuk pembangunan besar Masyarakat yang sebelumnya ditempatkan sebagai
sedangkan kemampuan pemerintah penerima manfaat harus mulai menyadari kedudukannya
sangat terbatas. sebagai pemilik kepentingan yang juga harus berfungsi
• Peran swasta memiliki andil dalam sebagai pelaku.
pembangunan Partsipasi swasta dan
masyarakat dalam mendukung Good
Governance
Pemerintah
• Didukung dengan semakin berkembangnya secara garis besar prinsip
konsep Urban Enterpreneurialism utama yang melandasi good
Pemerintah kota harus lebih inovatif dan governance, yaitu
mengakomodasi ide –ide enterpreneurial , (1) Akuntabilitas,
dan memikirkan banyak cara untuk (2) Transparansi, dan
Swasta Masyarakat
memenuhi kehidupan perkotaan yang lebih (3) Partisipasi Masyarakat.
baik.
Alternatif untuk menyelesaikan masalah keterbatasan sumber daya
yang dimiliki pemerintah, yaitu anggaran pemerintah dalam
1 menyediakan pelayanan publik sementara tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan publik semakin lama semakin
meningkat.

WHY?
Keterlibatan atau partisipasi swasta merupakan bentuk
2 kontribusisektor swasta dalam pembangunan daerah.
Maka pelaksanaan kemitraan merupakan upaya dalam
rangka meningkatkan peranan swasta dan masyarakat
dalam pelayanan publikdan pembangunan daerah.

Keterlibatan sektor Keterlibatan sektor swasta bisa menciptakan transparansi dan

swasta dalam 3 peningkatan kualitas pelayanan publik dan proses


pembangunan di daerah.
pembangunan
Pelibatan sektor swasta dalam pembangunan daerah merupakan
daerah
4 upaya untuk menumbuhkan sektor swasta agar bisa lebih
berkembang dan percepatan pembangunan daerah.

Sektor swasta memiliki keunggulan komparatif tertentu yang tidak


5 dimiliki oleh Pemerintah. Keunggulan tersebut antara lain berupa
waktu, tenaga, biaya, dan informasi.
• Pembiayaan non-konvensional adalah
PENGANTAR konsep alternatif untuk membiayai
pembangunan sebagai tambahan
Pembiayaan Publik pembiayaan konvensional.
Non Konvensional • Dalam konteks Indonesia, pembiayaan non-
konvensional merupakan pembiayaan
alternative di luar skema yang telah ada
dalam penganggaran pemerintah (APBN
dan APBD).
• Tiga sumber pembiayaan:
• Pemerintahan atau publik,
• Privat, dan
• Public-Private Combination (Susiati B. Hirawan
(1995:18 in Sayuti, 2003)
TIPOLOGI INSTRUMEN/BENTUK PEMBIAYAAN
Jenis Konvensional Non-Konvensional
Pemerintah/Pub Swasta Pemerintah/Publik Swasta
lik
Revenue • Pajak • Provit (tergantung Dana Swadaya • Development
• Retribusi jenis usaha) Masyarakat Impact Fees
• VGF

Debt • Soft Loan • Komersial Loan (tarif •DNS (Debt for Excess
(Hutang) • Bank komersial seperti Nature Swap) Comdenation
Pembangunan meminjam di Bank •Obligasi
biasa) •Obligasi Daerah
Asset/ •Betterment Tax
Equity •Land Consolidation
•Land Readjustment
• Wakaf/ Hibah •Land Pooling
•Linkage
•PPP
•Joint Venture
•Pembayaran Jasa Lingkungan
•Health Insurance
KESEJAHTERAAN

Health Insurance Development Impact Fee


Health Insurance sebagai sistem pembayaran yang dilakukan • Impact fees didefinisikan sebagai kontribusi
oleh pihak ketiga atau pihak asuransi setelah pencari
layanan kesehatan berobat. Sistem health insurance ini dapat finansial yang dikenakan pada pengembang
berupa system kapitasi dan system Diagnose Related (developer) untuk meningkatkan pelayanan
Group (DRG system).
pada komunitas/penduduk yang terdampak
Sistem kapitasi merupakan metode pembayaran untuk jasa
pelayanan kesehatan dimana PPK menerima sejumlah tetap
suatu pembangunan yang dilaukannya.
penghasilan per peserta untuk pelayanan yang telah ditentukkan
per periode waktu yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada PPK.
• Development impact fee juga dijelaskan sebagai
Salah satu lembaga di Indonesia adalah Badan Penyelenggara kontribusi finansial dari para pengembang untuk
JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat). membiayai fasilitas umum di luar wilayah yang
Sistem DRG (Diagnose Related Group). Pada system ini,
dibangun sesuai yang dipersyaratkan oleh
pembayaran dilakukan dengan melihat diagnosis penyakit yang Pemerintah Daerah. (Permenkeu, 1994)
dialami pasien. PPK telah mendapat dana dalam penanganan
pasien dengan diagnosis tertentu dengan jumlah dana yang berbeda • Perhitungan development impact fee didasarkan
pula tiap diagnosis penyakit. Jumlah dana yang diberikan ini, jika pada eksternalitas yang dihasilkan. Di Indonesia,
dapat dioptimalkan penggunaannya demi kesehatan pasien, sisa
dana akan menjadi pemasukan bagi PPK. hal tersebut menjadi syarat dalam penerbitan
IMB.
Contoh health insurance yang di berada dibawah naungan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial diantaranya :

1. Askes 4. Taspen
2. Jamkesmas 5. Jamsostek
3. ASBRI 6. Dan lain sebagainya
KESEJAHTERAAN

Excess condemnation Linkage


• merupakan metode pembiayaan
prasarana secara tidak langsung,
dimana sejumlah tanah Pembiayaan ini dilakukan oleh developer, yangmana
disisihkan untuk developer diharuskan menyediakan dan membiayai
pembangunan prasarana, dan prasarana sejenis di daerah lain yang kurang diinginkan,
sejumlah lainnya diberikan pada dalam rangka mendapatkan persetujuan pembangunan di
developer swasta untuk daerah yang diinginkan.
pembangunan komersial.
Metode semacam ini sudah diterapkan oleh pemerintah,
• Sebagai imbalannya, developer namun masih terbatas dalam sektor perumahan.
berkewajiban Pemerintah melalui Menteri Negara Perumahan Rakyat
untuk membangun prasarana yang menetapkan bahwa developer perumahan perlu
menyeimbangkan pembangunan perumahan mewah,
dibutuhkan. sedang dan sederhana. Dengan kata lain, Para developer
• Instrumen ini biasa digunakan untuk diwajibkan untuk melakukan pembangunan perumahan
membangun kembali daerah- sederhana sebagai konpensasi diberikannya izin untuk
daerah kumuh, dimana melalui membangun perumahan mewah. Adanya ketentuan ini
instrumen ini penyediaan prasarana secara tidak langsung telah membantu pemerintah dalam
perkotaan di daerah tersebut dapat
dilaksanakan tanpa dibiayai oleh penyediaan rumah sederhana maupun sangat sederhana
sektor publik. Contoh:
Penerapan di Indonesia: Konsep Hunian Berimbang
EKONOMI

Betterment Levy Land Readjustment


• Betterment: peningkatan nilai lahan yang
diakibatkan tindakan dari selain pemilik
tanah tersebut. Land readjustment adalah penataan lahan dengan
berbasis pada peningkatan lahan itu sendiri. Land
• Betterment levy adalah pajak yang readjustment dapat dikelola secara bersama- sama atau
dikumpulkan negara hasil eksternalitas
dikelola secara sepihak, oleh pihak swasta atau
positif yang diterima pembangunan
pada suatu lahan (Gupta, 2007) pemerintah.

• Plimmer dan McGill (2003) menjelaskan


bahwa Betterment Levy sebagai pajak
dari nilai tanah dan nilai lain yang Walaupun land readjustment di Indonesia masih belum
memberi kondisi yang lebih baik pada merupakan penerapan land readjustment secara murni,
komunitas. tetapi telah dilaksanakan program semacam land
• Diasumsikan bahwa perbaikan yang readjustment berupa:
dilakukan suatu komunitas harus dibayar • KIP (Kampoeng Improvement Program) ,
oleh para penerima manfaatnya.
• Konsolidasi Lahan (Land Consolidation), dan
• Konsep ini dapat diaplikasikan pada • Peremajaan Kota (Urban Renewal).
proyek berbasis komunitas, termasuk
transportasi dan lingkungan.
EKONOMI

DEBT FOR NATURE SWAPS

• Debt for Nature Swaps adalah


pembatalan hutang dalam
pertukaran dengan komitmen atas
mobilisasi sumber daya domestik
untuk pelestarian
lingkungan/sumber daya alam.
• DNS merupakan mekanisme
alternatif untung mengurangi
hutang luar negeri dan sekaligus
meningkatkan daya dukungan
bagi pelestarian lingkungan.
• Contoh: AS memaafkan utang
sebanyak 28.500 dollar Amerika
ke Indonesia dalam upaya
pelestarian hutan di Kalimatan.
K E B E R L A N J U TA N

Dana Swadaya Masyarakat Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL)


Pembayaran jasa lingkungan (PJL) adalah pemberian imbal
jasa berupa pembayaran finansial dan non finansial kepada
Dana Swadaya Masyarakat adalah pengelola lahan atas jasalingkungan yang dihasilkan.
Uang atau barang/jasa yang dapat dinilai
Sistem pembayaran jasa lingkungan (PJL) adalah
dengan uang yang berasal dari masyarakat
mekanisme pembayaran finansial dan non finansial dituangkan
dan secara langsung digunakan suatu dalam kontrak hukum yang berlaku meliputi aspek-aspek legal,
keperluan pembangunan perkotaan. teknis maupun operasional.

Penerapan di Indonesia: Komponen sistem PJL adalah:


 Program Surabaya Green and Clean (a)jasa lingkungan yang dapat diukur;
 Surabaya Berwarna Bunga (b)penyedia;
(c)pemanfaat;
(d)tata cara pembayaran.

Tujuan pembayaran :
Finansial dan non finansial jasa lingkungan adalah: sebagai
alternatif sistemproduksi dan pengelolaan lahan yang lebih ramah
lingkungan, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pengelola
lahan, sebagai upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan
sumber daya alam untuk pembangunan ekonomi dan sosial yang
lestari.
MODERNISASI

Joint Venture Hybrid Financing

Joint Venture adalah Kerjasama Hybrid Financing adalah pilihan pembiayaan yang
pemerintah dan swasta dalam penyediaan memiliki karakteristik utang dan ekuitas.
pelayanan infrastuktur. Bentuk kerjasama
ini didasarkan atas tanggung jawab dan
kepemilikan bersama. • Oprasional dan pemeliharaan : private
(swasta/BUMN/BUMD)
• Konstruksi : publik (Pemerintah)
Struktur Pembiayaan: Contoh:
pembangunan jalan, pembangkit listrik, pelabuhan
1. Pemerintah dan swasta harus
berkontribusi dalam
pembiayaan dari sejak awal
2. Modal sesuai kesepakatan
3. Perusahaan harus membiayai secara
independen
MODERNISASI
PPP (Public Private 2. Kontrak Sewa (lease)
Kontrak dimana pihak swasta membayar uang sewa (fixed fee)
Parthnership untuk penggunaan sementara suatu fasilitas umum, dan
mengelola, mengoperasikan, serta memelihara, dengan menerima
PPP (Public Private Pertnership) adalah pembayaran dari para pengguna fasilitas (user fees).
Penyewa/pihak swasta menanggung resiko komersial. Masa
suatu perjanjian kerjasama atau kontrak antar
kontrak umumnya antara 5-15 tahun.
instansi pemerintah dengan badan usaha atau Beberapa contoh Kontrak Sewa:
instansi swasta. • Taman hiburan (entertainment complex)
• Terminal Udara/bandara
Jenis-jenis PPP: • Armada bis atau transportasi lainnya
1. Kontrak Servis
Kontrak antara pemerintah dan pihak swasta 3. Kontrak Manajemen
untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya jasa Pemerintah menyerahkan seluruh pengelolaa (operation &
perbaikan, pemeliharaan atau jasa lainnya, maintenance) suatu infrastruktur atau jasa pelayanan umum
umumnya dalam jangka pendek (1-3 tahun), kepada pihak swasta, dalam masa yang lebih panjang
dengan pemberian kompensasi/fee. (umumnya 3-8 tahun), biasanya dengan kompensasi tetap /
Beberapa contoh Kontrak Servis: fixed fee.
• Kontrak pembersihan jalan Beberapa contoh Kontrak Manajemen:
• Pengumpulan dan pembuangan sampah • Perbaikan dan pemeliharaan jalan
• Pemeliharaan jalan • Pembuangan dan pengurugan sampah (solid waste landfill)
• Pengerukan kali • Pengoperasian instalasi pengolahan air (water treatment
• Jasa mobil derek plant)
• Pengelolaan fasilitas umum (rumah sakit, stadion
olahraga, tempat parkir, sekolah)
MODERNISASI

PPP 4. Kontrak Build-Operate-Transfer/BOT


kontrak antara instansi pemerintah dan badan usaha/swasta
(Public Private (special purpose company), dimana badan usaha bertanggung
Parthnership) jawab atas desain akhir, pembiayaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan (O & M) sebuah proyek investasi bidang
infrastruktur selama beberapa tahun; biasanya dengan transfer
5. Kontrak Konsesi aset pada akhir masa kontrak. Umumnya, masa kontrak berlaku
Struktur kontrak, dimana pemerintah antara 10 sampai 30 tahun.
menyerahkan tanggungjawab penuh kepada Beberapa contoh Kontrak Sewa:
pihak swasta (termasuk pembiayaan) untuk • Pembangkit Listrik (Independent Power Producer/IPP)
mengoperasikan, memelihara, dan membangun • Jalan Toll
suatu aset infrastruktur, dan memberikan hak • Terminal Udara (Airports)
untuk mengembangkan, membangun, dan • Bendungan & bulk water supply
mengoperasikan fasilitas baru untuk • Instalasi Pengolahan Air (water/wastewater treatment
mengakomodasi pertumbuhan usaha. plant)
Umumnya, masa konsesi berlaku antara 20 • Pelabuhan Laut (Seaports)
sampai 35 tahun • Fasilitas IT (Information Technology)
Beberapa contoh Kontrak Sewa: Jenis Kontrak BOT:
• Pelabuhan Udara (keseluruhan atau • BT (Build and Transfer)
sebagian) • BLT(Build-Lease-Transfer)
• Jalan Toll • BOO (Build-Own-Operate)
• Pelabuhan Laut • BTO (Build-Transfer-Operate)
• Penyediaan dan distribusi air bersih • CAO (Contract-Add-Operate)
• Rumah Sakit • DOT (Develop-Operate-Transfer)
• Fasilitas olahraga • ROT (Rehab-Operate-Transfer)
• ROO (Rehab-Operate-Own)
MODERNISASI

Perbedaan antara BOT dan Konsesi


• Penerima konsesi (concessionaire) umumnya berinteraksi langsung dengan pemakai
jasa/pelanggan (customers), dan mengandalkan mereka untuk memperoleh pembayaran
atas jasa yang diberikan.
• Konsesi biasanya menyangkut penggunaan dan peningkatan fasilitas yang sudah ada
(existing), sedangkan BOT umumnya menyangkut investasi baru (greenfield project).
MODERNISASI

Viability Gap Fund (VGF) Obligasi

Viability Gap Fund (VGF) adalah Obligasi adalah surat utang jangka menengah-panjang
Dukungan tunai pemerintah yang diberikan yang dapat dipindahtangankan yang berisi
pada proyek infrastruktur yang janji dari pihak yang menerbitkan untuk
diberikan kepada proyek infrastruktur yang membayar imbalan berupa bunga pada
dibangun dengan skema KPS. periode tertentu dan melunasi pokok utang
Tujuan: pada waktu yang telah ditentukan kepada
pihak pembeli obligasi tersebut.
 meningkatkan kelayakan
finansial proyek guna Jenis obligasi berdasarkan penerbitnya, terdiri dari :
menimbulkan minat dan  Government bond (Obligasi yang diterbitkan
partisipasi swasta, pemerintah pusat),
 meningkatkan kepastian  Municipal bond (obligasi yang diterbitkan
pengadaan/lelang proyek pemerintah daerah) dan
infrastruktur sesuai kualitas dan  Corporate bond (obligasi yang diterbitkan perusahaan).
waktu yang ditentukan
 mewujudkan layanan infrastruktur
publik dengan tarif yang terjangkau Sumber: Sapto Rahardjo dalam buku “Panduan Investasi
oleh masyarakat. Obligasi”
MODERNISASI

BAGAIMANA PERAN WAKAF DALAM PEMBIAYAAN PUBLIK?

• BAHAN DISKUSI DI EKULIAH

Anda mungkin juga menyukai