Anda di halaman 1dari 24

REVIEW MATERI

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PL3181


UAS

Nama : Ninik Widi Wahyuni


Nim : (22116081)
Kelas : RB

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
DAFTAR ISI

A. REVIES PEMBANGUNAN KOTA & WILAYAH YANG PERLU DI BIAYAI


B. REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN EKONOMI KOTA & WILAYAH
C. REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN KOTA DAN
WILAYAH
D. REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN MODERENISASI KOTA & WILAYAH
E. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KOTA DAN WILAYAH
A. REVIES PEMBANGUNAN KOTA & WILAYAH YANG PERLU DI BIAYAI
Dalam pembangunan kota dan wilayah yang terlihat dalam pembiayaan tersebut yaitu
pemerintah, Swasta, dan masyarakat. Peran pemerintah dalam pembiayaan ini
terdapat dalam UU No. 23 Tahun 2014 Tentang pembagian urusan seperti dibawah
ini :

Urusan Pemerintah

Urusan Urusan
Absolut Pemerintah
Urusan Umum
konkuren
1.Agama
2.Moneter Kab/Kota Pusat Urusan Presiden
3.Ke luar Provinsi
Negeri
4.Pertahanan
Dijalankan
5.dll sendiri
Urusan
Urusan Wajib
Pilihan Ada juga yang
dijalankan
Provinsi
(kegiatan
Urusan Urusan dekonsentrasi)
wajib terkait wajib tidak
pelayanan
dasar terkait
pelayanan
dasar
Peran dari pihak swasta dalam pembiayaan pembangunan selain membantu
pemerintah, swasta juga mempertimbangkan profit atau keuntungan yang didapatnya,
hal ini terlihat dari bentuk kerjasama antara pemerintah dengan swasta seperti public
privat partnership atau PPP. Secara umum PPP memiliki beberapa bentuk yakni :
a. Kontrak Servis (Service Contract) merupakan kontak anatar pemerintah dan
pihak swasta untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya jasa perbaikan,
pemeliharaan atau jasa lainnya, umumnya daam jangka pendek (1-3 tahun)
dengan pemberian kompensasi/fee.
b. Kontak Manajemen (Management Contract) adalah kontrak kerjasama dimana
pemerintah menyerahnya seluruh pengelolaan (operation and maintance) suatu
infrastruktur atau jasa pelayanan umum kepada pihak swasta, dalam masa yang
lebih panjang (umumnya 3-8 tahun) biasanya dengan kompensasi tetap/fixed fee.
c. Kontrak Sewa (lease) adalah kontrak dimana pihak swasta membayar uang sewa
(fixed fee) untuk penggunan sementara suatu fasilitas umum, dan mengelola,
mengoperasikan, serta memelihara, dengan menerima pembayaran para pengguna
fasilitas (user fees). Penyewa atau pihak swasta menanggung resiko komersial.
Masa kontrak umumnya atara 8-25 tahun.
d. Konsesi (Consession) adalah wujud kerjasama dimana pemerintah memeberikan
tidak hanya tanggung jawab pengelolaan, tetapi juga asset dan investasi baru.
Konsesi adalah pengembangan dari leasing. Dalam hal ini, pihak privat tidak
hanya menyewa asset tetapi juga dapat mengembangkan asset baru. Resiko
kerugian semua ditanggung oleh privat. Konsesi tepat dilakukan jika investasi
skala besar diperlkan untuk pengembangan atau perbaikan layanan. Masa
kontraknya 25-30 tahun.
e. Build Operate Transfer (BOT) dan Build Operate Operation (BOO) adalah
kontrak antar instansi pemerintah dan badan usaha/swasta (special purpose
company), dimana badan usaha bertanggung jawab atas desai akhir, pembiayaan,
kontruksi, operasi, dan pemeliharaan (O&M) sebuah proyek investasi bidang
infrastruktur selama beberapa tahun, biasanya dengan transfer asset pada akhir
masa kontrak. Umumnya, masa kontrak berlaku anatar 20 sampai 30 tahun
Perbedaan antara BOOT dengan BOO adalah jika BOT setelah masa kontrak
habis asset akan dikembalikan ke pemerintah dan jika BOO setelah masa kontrak
habis tidak dikembalikan ke pemerintah.
f. Disvestasi merupakan penjualan asset atau saham atau pengambilalihan
manajemen dimana pemerintah tetap berperan sebagai fungsi regulasi dan control
sedangkan pembangunan, pengelolaan, dan maintance sudah ditanggung oleh
privat.

Komponen Pembangunan Kota dan Wilayah yang perlu di biayai terdiri dari:

 Pembanguna ekonomi kota dan wilayah yang bertujuan agar PDRB suatu wilayah
terus tumbuh, diantaranya adalah:
1. Penanaman modal
2. Koperasi dan UKM
3. Pertanahan
 Pembangunan kesejahteraan kota dan wilayah agar kesejahteraan masyarakat terus
meningkat, seperti:
1. Pendidikan 9. KB dan Keluarga Sejahtra
2. Kesehatan 10. Kesbangpol
3. perumahan 11. Otonomi daerah
4. Kepemudaan dan olahraga 12. Pemberdayaan masyarakat
5. Kependudukan dan catatan dan Desa
sipil 13. Sosial
6. Ketenagakerjaan 14. Budaya
7. Ketahanan pangan 15. Perpustakaan
8. Pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak

 Pmbangunan moderenisasi kota dan wilayah supaya terus mengikuti perkembangan


zaman
1. Pekerjaan umum
2. Penataan ruang
3. Perhubungan
4. Komunikasi dan informatika
5. Statistic
 Pembangunan berkelanjutan kota dan wilayah yang bertujuan untuk sustainable
1. Lingkungan hidup
2. Perencanaan pembangunan

Teknik – teknik Pembiayaan

Jenis Instrumen Keuangan untuk Modal pembiayaan pembangunan ada 3 (tiga) macam,
yaitu:

1. Pembiayaan Melalui Pendapatan (revenue financing) yang dapat bersifat


konvensional maupun non-konvensional

2. Pembiayaan Melalui Hutang, yang dapat bersifat konvensional maupun non-


konvensional

3. Pembiayaan Melalui Kekayaan (Asset) yang dapat bersifat non-konvensional

Macam-macam Bentuk Pembiayaan

Teknik pembiayaan
Kesejahteraan Ekonomi Keberlanjutan Moderenisasi
Development Land Readjustment Pembayaran Jasa Joint Venture
Impact Fees Lingkungan
Excess Betterment Levies Dana Swadaya Hybrid Financing
Condemnation Masyarakat
Health Insurance Debt For Nature Public Private
Swaps
inkage Viability Gap Fund
Parthnership
B. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KOTA DAN
WILAYAH

Pembangunan Wilayah dan Kota terdiri dari : Pembangunan kesejahteraan, ekonomi


modernisasi, dan keberlanjutan wilayah dan kota. Pembangunan Ekonomi Wilayah dan
Kota dapat dilihat dari pertumbuhan GDP / PDB nya.

GDP = C + I + G + (X-M)

Unruk meningkatkan GDP perlu meningkatkan konsumsi, investasi, pengeluaran


pemerintah dan ekspor serta menekan impor.

 Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya
guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan secara langsung. Konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai kepuasan yang maksimal agar tercapai kemakmuran, kesejahteraan, dan
kehidupan yang layak. Konsumsi dalam pembiayaan memiliki hubungan pada
investasi. Ketika pemerintah banyak melakukan investasi dari sumber pembiayaan
yang didapat, secara otomatis konsumsi masyarakat terhadap sarana yang
diinvestasikan tersebut akan meningkat. Akibatnya, Negara mendapatkan penerimaan
lebih melalui pajak yang dihasilkan oleh sarana tersebut.
 Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. istilah tersebut beraitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktifitas dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Investasi
adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih
besar di masa depan. Dengan factor yang memengaruhi invstasi Negara sebagai
berikut:
1. Suku bunga
Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam
modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2. Pengaruh nilai tukar
Pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat dua
saluran, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
3. Pendapatan nasional dan PDRB per kapita
Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan
oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin
menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
4. Tingkat inflasi
Tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan
dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh
pinjam modal

Dari factor-faktor tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan di


Indonesia untuk menarik investasi atau modal asing kedalam negeri, yaitu:

1. Key Industri adalah Industri andalan yang akan dikembangkan biasanya


merupakan kegiatan usaha atau industri di daerah yang memiliki keunggulan daya
saing dibandingkan dengan kegiatan sejenis di daerah pesaing lainnya.
2. Strategy Growth center adalah salah satu faktor yang terpenting dalam upaya
menarik investor ke daerah adalah adanya jaminan kepastian hukum dalam
menjalankan usaha
3. Strategi Pengembangan Ancillary Industry adalah Industri yang berorientasikan
ekspor menjadi cukup berkembang sehingga dapat menciptakan pasar untuk
produk-produk lanjutan
4. Strategy Growth center menekankan pentingnya program penyediaan fasilitas
kota atau infrastruktur untuk suatu kawasan industri pada lokasi atau tempat
strategi.
 Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah menyangkut pengeluaran untuk membiayai program-program


yangditujukan untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Jenis-jenis
pengeluaran pemerintah dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengeluaran investasi
2. Pengeluaran kesejahteraan rakyat
3. Pengeluaran penciptaan lapangan kerja
4. Pengeluaran yang tidak produktif
5. Pengeluaran penghematan masa depan
 Meningkatkan ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, yang dimaksud
dengan daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah
darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen dengan memenuhi ketentuan dan peraturan
yang berlaku - (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009).
1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri
2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif
3. Menjaga kestabilan kurs valuta asing
4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri
 Impor

Impor adalah kegiatan penjualan barang dari luar negeri kedalam negeri dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri. Impor juga dapat diartikan
sebagai transportasi barang dengan memasukkan barang dari luar negeri kedalam
negeri yang dilakukan secara legal. Secara lebih jelas impor adalah kegiatan dalam
perdagangan internasional dengan cara memasukkan barang kewilayah pembean
Indonesia yang dilakukan secara legal. Tujuan kegiatan impor adalah:

1. Memenuhi kebutuhan pokok yang tidak dapat dipenuhi oleh Negara


2. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan oleh Negara
3. Menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan negara lain
4. Memperoleh teknologi yang lebih modern

Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atau
pinjaman dimana investor meminjamkan uang kepada pihak ketiga baik perusahaan
maupun pemerintah. Dana yang dipinjam dengan jangka waktu dan nilai suku bunga
tertentu. Jenis-jenis obligasi adalah sebagai berikut:
1. Government bond (Obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat
2. Municipal bond (obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah)
3. Corporate bond (obligasi yang diterbitkan perusahaan)

Insentif

Insentif adalah suatu sarana untuk memotivasi berupa materi yang diberikan sebagai
suatu pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dapat menimbulkan semangat
yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerja (Gorda, 2004:147). Bentuk-bentuk
insentif adalah sebagai berikut:

1. Intensif fiscal
Pemanfaatan pengeluaran dan pendapatan Negara untuk mempengaruhi keadaan
ekonomi. Contohnya yaitu, insentif pajak, subsidi dan lain lain.
2. Insentif non fiscal
Insentif yang diberikan yang berbentuk fasilitas, baik fisik maupun non fisik.
Contohnya adalah infrastruktur, perizinan, dan lain lain.

Macam-macam insentif pajak baru

1. Tax holiday
Kebijakan tentang fasilitas pembebasan Pajak Penghasilan (PPh)
2. Tax allowance
Pengurangan basis pengenaan pajak. Perhitungan biaya perusahaan akan ditambah
sehingga pendapatan yang dikenakan PPh menjadi lebih kecil.
3. Restitusi pajak
Kebijakan untuk mempercepat pengembalian kelebihan bayar pajak (restitusi).
4. Pusat logistic berikat
Pemerintah memberi insentif khusus kepada pengusaha yang melakukan kegiatan impor
melalui Pusat Logistik Berikat (PLB). Hal ini dilaukan untuk mendorong fungsi dari
PLB.
C. REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN KOTA DAN
WILAYAH
 Merit goods and services

• Merit goods and service adalah kebutuhan yang dianggap bermanfaat dan penting bagi
masyarakat. konsumsinya memberikan dampak pribadi pada konsumen (private benefit)
dan dampak pada oranglain/lingkungan di sekitarnya(external benefit/positive
externalities). Merit Goods & Services memberikan manfaat sosial (social benefit)
kepada masyarakat secara keseluruhan, walaupun sifatnya non-pecuniary (tidak terukur
harga). Manfaat totalnya (net benefit) tidak sepenuhnya disadari oleh konsumen saat
barang/jasa dikonsumsi. Pemerintah pun memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan memberi manfaat kepada mereka, walaupun masyarakat tidak
sepenuhnya menyadari manfaat tersebut. Contoh merit goods and service adalah
Perawatan Kesehatan : orang meremehkan manfaat mendapatkan vaksinasi. Jika orang
mendapat vaksinasi, maka akan ada manfaat pribadi dalam melindungi terhadap penyakit.
Juga, akan ada manfaat eksternal bagi masyarakat lainnya karena akan membantu
mengurangi prevalensi penyakit di masyarakat lainnya. contoh lainnya yaitu museum -
manfaat pendidikan museum.

• Demerit goods and services

Demerit goods and service adalah barang yang membahayakan konsumen.


Konsumsi demerit goods menimbulkan dampak negatif (negative externalities) yang
tidak sepenuhnya disadari oleh penggunanya. Oleh karena itu di pasar bebas, akan terjadi
kelebihan konsumsi barang-barang ini. Eksternalitas negatif yang ditimbulkan
menyebabkan pemerintah berupaya menekan konsumsinya. Caranya dengan
meningkatkan harga jual dengan cara menerapkan cukai (sin tax). Selain menekan
konsumsi demerit goods, cukai dapat meningkatkann pendapatan pemerintah. Contoh
Demerit goods antara lain:

1. Merokok - Orang-orang meremehkan biaya kesehatan atau risiko kecanduan.


2. Minum - Biaya kesehatan untuk peminum. Biaya untuk masyarakat termasuk lebih
banyak pengeluaran untuk perawatan kesehatan dan kepolisian.
3. Narkoba - Biaya kesehatan untuk pengguna narkoba - orang meremehkan risiko
kecanduan.
• Pecuniary goods and services
Pecuniary goods and service adalah barang yang nilainya dapat terukur dengan
uang. Walaupun merit goods memiliki harga(pecuniary), namun manfaat positif(positive
externalities) yang dihasilkan dapat bersifat non-pecuniary; sehingga tidak termasuk
dalam kalkulasi konsumen.
• Sin goods and services (barang yang dianggap bebahaya bagi masyarakat)

Sin Tax adalah pajak yang diberikan pemerintah untuk barang-barang yang
pemakaiannya dikendalikan, diawasi, dan dapat menimbulkan efek negative untuk
masyarakat. Barang yang dikenakan cukai adalah Alkohol dan Tembakau, Narkoba,
Minuman ringan, Makanan Cepat Saji, Kopi, Gula, Perjudian, dan Pornografi.
Pendapatan yang dihasilkan oleh sin tax mendukung banyak proyek penting dalam
mencapai tujuan sosial dan ekonomi. Kritik terhadap pemberlakuan sin-tax adalah Ada
pendapat bahwa pajak yang tinggi tidak dapat menghalau konsumsi demerit goods bagi
mereka yang sudah menjadi pecandu. Pemberlakuan pajak dan harga tinggi terhadap
demerit goods pun dapat memicu penyelundupan dan perdagangan ilegal, yang justru
merugikan pemerintah dan masyarakat.

• Pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun Pembiayaan pendidikan terdiri dari
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Peran pemerintah dalam pembiayaan
pendidikan di Indonesia, melalui program:
1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2. Biaya Operasional Pendidikan (BOP)
3. Bantuan Khusus Murid (BKM)
• Pembiayaan Kesehatan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Penyedia Pelayanan Kesehatan
2. Pemakai Jasa Pelayanan
Sumber Pembiayaan Kesehatan adalah meliputi sumber dari:
1. Bersumber dari anggaran pemerintah
2. Bersumber dari anggaran masyarakat
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
4. Gabungan antara pemerintah dan masyarakat

Contoh penyediaan pembiayaan kesehatan di Indonesia adalah BPJS Kesehatan, Model


asuransi kesehatan ber-asas kegotongroyongan (subsidi silang), dan model
mengakomodasi seluruh jaminan kesehatan yang ada sebelumnya (Askes, dll.)

• Pembiayaan Rakyat Miskin


1. Beras miskin
Program Raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga
sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Program
raskin bertujuan untuk membantu kelompok miskindan rentan miskin mendapat
cukup pangan dan nutrisi karbohidrat tanpa kendala.
2. Kredit Usaha Rakyat
Meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada
usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan menengah
seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat informal,
mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM
3. Program Keluarga Harapan
PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada
Keluarga Sangat Miskin (KSM), selama keluarga tersebut memenuhi kewajibannya.
PKH diarahkan untuk membantu kelompok sangat miskin dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan dan kesehatan, selain memberikan kemampuan kepada
keluarga untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi. PKH diharapkan dapat
mengubah perilaku Keluarga Sangat Miskin untuk memeriksakan ibu hamil / Nifas /
Balita ke fasilitas kesehatan, dan mengirimkan anak ke sekolah dan fasilitas
pendidikan. Dalam jangka panjang, PKH diharapkan dapat memutus mata rantai
kemiskinan antar-generasi
4. KIP, KIS, dan Simpanan Keluarga Sejahtera

Simpanan Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat
Untuk Membangun Keluarga Produktif adalah bagian dari program unggulan
Pemerintah Jokowi - JK yang menandai era baru upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat kurang mampu. Ketiganya merupakan upaya pemerintah memperbaiki
program kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Upaya perbaikan tersebut berupa pemberian:

 Simpanan Produktif;
 Kesempatan berusaha dan bekerja;
 Keberlanjutan pendidikan anak; dan
 Jaminan Kesehatan
Dengan pemberian berbagai bantuan non tunai tersebut, pemerintah berharap dapat
meningkatkan martabat keluarga kurang mampu melalui kegiatan produktif
 Pembiayaan Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah asuransi yang menyediakan jaminan social bagi anggota
masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh golongan masyarakat. Dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pegawai dan pension.
Sumber dana asuransi sosial adalah dari masyarakat sendiri, sepenuhnya atau sebagian
besar dibiayai dari kontribusi para manajer dan karyawan organisasi pemerintah (Bukan
oleh pendapatan negara .
Asuransi-asuran di Indonesia
1. BPJS Ketenagakerjaan
Program Jaminan Hari Tua (JHT)
Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program Jaminan Kematian (JKM)
Bukan Penerima Upah (BPU)
Jasa Konstruksi
Jaminan Pensiun
2. Asuransi Sosial ABRI (ASABRI)
3. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas
4. Tabungan dan Asuransi Sosial Pegawai Negeri
Sipil (TASPEN)

D. REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN MODERENISASI KOTA &


WILAYAH
Modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa
hidup sesuai tuntutan masa kini. Atau secara harfiah modernisasi di definisiskan sebagai
proses menjadi masyarakat modern. Jadi modernisasi merupakan proses kearah yang
lebih baik dan lebih maju.
 Transportasi
Sistem transportasi merupakan bagian penting dan strategis dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sektor transportasi berfungsi untuk
menyediakan angkutan bagi arus pergerakan orang, barang dan jasa baik di tingkat
lokal, regional maupun internasional. Sistem transportasi berkelanjutan sistem
transportasi berkelanjutan adalah sistem yang menggunakan sumber daya secara
efisien dalam mengangkut orang dan barang, mendukung kesetaraan akses dalam
mendukung kebutuhan seluruh masyarakat, serta melindungi lingkungan alami.
Tiga pilar transportasi berkelanjutan
1. Efisiensi Sumber daya digunakan seoptimal mungkin Lingkungan
2. Melindungi lingkungan hidup Keberadilan
3. Mendukung kebutuhan seluruh masyarakat

Tujuan Moderenisasi Pembangunan Transportasi Nasional

1. Keselamatan dan keamanan


2. Pelayanan
3. Meningkatnya pelayanan angkutan umum missal perkotaan
4. Menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN—GRK) di sector transportasi.

Pihak –pihak yang terlibat dalam transportasi perkotaan


Pemerintah Kota Pemerintah Warga Organisasi Donor Sector swasta
Nasional dan negara Internasional
Daerah/Provinsi
Mengumpulkan Mengumpulkan Pengguna Penyedia dana Operator
sumber dana lokal sumber dana dalam transportas (melalui Official transportasi
tingkat i kota Development publik
nasional/regional Assistance atau
bantuan teknis)
Mengkoordinasi Menetapkan Pembayar Transfer teknologi Pembuatan
pendanaan peraturan dalam pajak dan pengetahuan kendaraan
mengalokasikan
dan mendistribusi
ulang sumber dana
di antara tingkat
nasional dan lokal
Menerapkan Membayar Mengedepankan Penyedia
kebijakan biaya dan pemerintahan yang infrastruktur
ngkos baik
Menerapkan
kebijakan

 Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah. Pendidikan
tinggi meliputi pendidikan diploma, sarjana, magister, doctor, dan profesi. Sumber
pembiayaan pendidikan tinggi terdiri dari beberapa sumber, yaitu:
1. Pemerintah : APBN dan APBD
2. Masyarakat : Hibah, zakat, wakaf, persembahan kasih, kolekte, dan sumbangan
individu
3. Swasta : insentif
4. Mahasiswa : biaya pendidikan atau UKT
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012, pendidikan tinggi masih dibiayai APBN dan
APBD baik untuk PTN, PTN-BH ataupun PTS. Alokasinya 30% dari total anggaran
fungsi pendidikan (asalnya 2,5% dalam RUU).

 Perkembangan teknologi
Definisi teknologi menurut Sardar(1987) yaitu teknologi sebagai sebuah sarana dalam
memecahkan masalah yang mendasar dari setiap peradaban manusia.
Pembiayaan pngembangan teknologi
1. Use of facilities & equipments
Mitigasi, energy yang dapat diperbaharui, kehutanan, transportasi, perkotaan, dan
manajemen limbah.
2. Alliances
Alliances adalah gabungan antara dua kelompok menjadi satu yang bertujuan
menjalankan kegiatan menjadi lebih baik lagi karena adanya kerjasama diantara
mereka, sehingga mendapatkan hasil yang lebih besar.
3. Patents
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
4. Sort term financing
Soft term financing meiliki tingkat bunga dibawah biasanya, jangka waktu
pembayaran lebih lama, disediakan pemerintah, dan dialokasikan untuk proyek
yang memiliki manfaat bagi masyarakat. Contoh China Export – Import Bank
dengan Angola.
5. State Subsidies
Bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis atau sektor
ekonomi. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) membuka peluang
memakai dana dari Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi
(Universal Service Obligation/USO). Mekanisme pembiayaan berupa DAK Bidang
Energi Pedesaan, pendanaan dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP), dan juga
kredit program eksisting dengan berbagai pola untuk pengembangan energy
terbarukan.
6. Venture Capital
Perusahaan yang melakukan investasi yang bersifat sementara di dalam
perusahaan lain dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan lain itu
dalam jangka waktu tertentu (biasanya 3 -5 tahun) dan pada akhirnya investasi ini
bisa dilepas/dijual dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai investasi awal.
7. Joint Venture
Joint Venture atau usaha patungan merupakan persetujuan diantara dua pihak atau
lebih untuk melakukan kerjasama di dalam suatu proyek
8. Tax Incentives
Tax insentiv adalah pemberian fasilitas keringanan insentif pajak, yang menarik
partisipasi pengusaha sehingga bertambahnya investasi untuk pengembangan riset
dan teknologi bisa mendorong perkmbangan riset dan teknologi nasional.
 Inovasi
Anggaran yang disediakan oleh pemerintah belum bisa mencukupi sehingga
diperlukannya inovasi dari pembiayaan pembangunan agar dapat menemukan
solusinya. Inovasi pembiayaan pembangunan berfokus pada bidang infrastruktur.
Skema pembiayaan konservatif atau hanya mengandalkan APBD merupakan yang kerap
digunakan oleh para Kepala Daerah, itu yang menyebabkan lebih banyak daerah yang lambat
pembangunannya atau tidak mengalami pembangunan dalam kurun waktu lama. Skema
mengandalkan APBD saja tidak akan membawa daerah-daerah di Indonesia ke tahap
pembangunan lebih maju. Melihat kepada pengalaman pemerintah daerah di negara maju,
terdapat dua pola pembiayaan pembangunan yang bisa dilakukan pemerintah daerah, yaitu:
1. Public Private Partnership (PPP)
2. Municipal Bonds
Skema Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur
Dalam rangka mengoptimalkan dukungan pembiayaan infrastruktur, diperlukan
kerjasama yang sinergi dan terintegrasi antar semua pelaku sesuai dengan peran dan
fungsi masing-masing.

Municipal Bonds
Merupakan kewajiban utang yang diterbitkan oleh badan-badan pemerintah untuk
mengumpulkan uang untuk mendanai proyek-proyek publik besar milik pemerintah
daerah atau kontrak pemerintah daerah untuk membayar sejumlah tertentu uang,
pokok atau nilai nominal, dimasa mendatang ditentukan ditambah bunga,
dengan jatuh tempo yang biasanya melebihi satu tahun. Maksud pemerintah daerah
mengeluarkan Municipal Bonds kepada masyarakat adalah untuk memperoleh dana
yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan daerahnya. Municipal Bonds
di Indonesia hanya untuk membiayai kegiatan investasi sektor publik yang
menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga
termasuk tipe reveneu bond. Untuk memaksimalkan perolehan dari obligasi daerah
maka harus dilakukan proses diversivikasi atau jenis oblikasi yang diterbitkan. Pemda
akan menerbitkan Revenue Bond yang dikeluarkan oleh BUMD. Revenue Bond ini
diterbitkan berdasarkan revenue. Artinya jaminan pembayaran dari Bond tersebut
bersumber dari revenue project itu sendiri. (proyek yang berhubungan dengan captive
market, yang sesuai dengan peran pemda sebagai public service provider, diantaranya
adalah project air bersih, pembangkit listrik, rumah sakit daerah, MRT dll).
 Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki
hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya.
Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Dalam penerapannya pembiayaan demokrasi diindonesia terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Pemilu
Dalam pembiayaan nya berasal dari APBN dan APBD dengan jumlah efisiensi
biaya sebesar 30 triliiun. Berdasarkan peraturan KPU n0 8 tahun 2015 seluruh
kegiatan pemilihan,( kecuali kampanye partai politik dan pasangan calon)
ditanggung oleh APBN. Dan kegiatan pengamanan distribusi logistik dan
sosialisasi pemilu ditanggung oleh APBD.
2. Partai politik
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2011 tentang partai politik, terdapat 3 sumber
keuangan partai politik yaitu:
-Iuran anggota
-Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang maupun jasa
yang berasal dari individu maupun badan usaha
-bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang diberikan secara proporsional kepada Partai
Politik yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota
yang penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara dan diprioritaskan
untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota Partai Politik dan
masyarakat dengan besar persentase dana digunakan 60% untuk pendidikan
politik.
Dana yang diberikan oleh negara kurang lebih sebesar 1,3% dari kebutuhan partai
politik sehingga partai politik lebih bergantung pada sumbangan dari individu
maupun badan usaha. Menyebabkan beberapa kasus parpol lebih mengutamakan
kepentingan penyumbang daripada kepentingan rakyat dan anggota dalam
pengambilan keputusan.

E. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KOTA DAN


WILAYAH

Anda mungkin juga menyukai