Anda di halaman 1dari 9

METODE ABDP

METODE ABDP
 Percapita Multiplier Method
 Service Standard Method
 Comparable City Method
 Employment Anticipation Method
 Case Study Methods
 Proporsional Valuation Method
HUBUNGAN ANTARA METODA KONTEKS ANALISIS BDP

M = Percapita Multiplier Method 1= Proposal perkembangan (permukiman)


SS = Service Standard Method 2= Proposal perkembangan (non-permukiman)
CC= Comparable City Method 3= Rezoning/ variansi
EA = Employment Anticipation Method (NR) 4= Rezoning/ variansi
CS = Case Study Method 5= Penggabungan/ perubahan batas
PV = Propotional Valuation Method (NR) 6= EIS’s
7= Urban renewal/ komunitas/ redevelopment
BEBERAPA DEFINISI
1. Excess capacity:
Sistem pelayanan yang penggunaannya di bawah standar dan ditunjukan untuk
perkembangan pelayanan tanpa harus menambah biaya operasi dan penambahan modal
yang berarti

2. At Capacity:
Sistem pelayanan dioperasikan pada tingkat yang paling efisien; kategori pelayanan
ditunjukan dengan kapasitas pemakaian yang kurang atau berlebihan

3. Deficient Capacity:
Sistem pelayanan di atas standar; sistem ini ditunjukan dengan penggunaan kapital yang
berlebihan
PERCAPITA MULTIPLIER METHOD
 Metoda ini digunakan untuk memprediksi pengeluaran pemerintah daerah yang
diakibatkan oleh adanya pembangunan baru (terutama untuk residential).
 Tiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan delta pertambahan penduduk.
Delta pertambahan ini dihitung terpisah dari pertambahan naturalnya
 Pemerintah daerah harus sudah memiliki standar biaya per kapita untuk
penyediaan tiap jenis prasarana dan sarana
 Perhitungan didasarkan pada delta pertambahan penduduk akibat pembangunan
baru dikalikan pada standar biaya penyediaan tiap jenis prasarana dan sarana
(public goods) per kapita yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah
daerah.
PERCAPITA MULTIPLIER METHOD
 Paling banyak digunakan
 Memperkirakan biaya-biaya dengan menggunakan anggaran PEMDA perkapita penduduk
 Tujuan adalah memprediksi pengeluaran PEMDA dengan menghitung factor-factor pengali
untuk setiap penduduk yang diakibatkan oleh adanya pembangunan baru
 Pertimbangan lain adalah blok bangunan multiplier demografi, dengan factor pengali untuk
konfigurasi standar tipe perumahan tidak berubah-ubah antar wilayah (menggambarkan
kesamaan penyediaan/permintaan pertumbuhan yang saling berhubungan dalam waktu yang
relative tetap)
 Sangat ideal digunakan pada wilayah yang mempunyai penduduk 10.000 – 50.000 jiwa,
dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk 2% - 3% per tahun
 Harus mempunyai informasi detil mengenai tipe unit yang direncanakan
 Digunakan dengan tujuan untuk pembangunan tidak untuk redevelopment atau pengembangan
non perumahan yang ekslusif
ASUMSI DASAR METODA
 Biaya operasional percapita rata-rata saat ini dipakai untuk memperkirakan biaya
operasional yang akan datang akibat adanya pertumbuhan baru untuk perhitungan
jangka panjang
 Tingkat pelayanan PEMDA pada saat ini merupakan indicator yang paling akurat untuk
menghitung tingkat pelayanan yang akan datang secara continue dan pada skala yang
sama untuk masa yang akan datang
 Komposisi biaya kesempatan penduduk saat ini dan kontribusi penduduk pada biaya
yang akan datang hampir sama dengan scenario tidak mengalami perubahan yang
berarti
 Jumlah rumah yang akan dihitung dalam pembangunan baru tsb bervariasi dalam ukuran
uni dan tipe unit
 Distribusi pengeluaran pada beberapa sektor pelayanan kota pada saat ini akan tetap
konstan dalam jangka pendek dan akan melayani sektor utama dengan penambahan
pengeluaran yang akan dialokasikan
PROSEDUR METODA
 Informasi anggaran, penduduk saat ini dan perkiraan untuk masa yang akan datang
 Mengkategorikan pengeluaran daerah dalam 5 fungsi pelayanan kota ditambah dengan 1 fungsi pendidikan (sekolah)
 Meghitung pengeluaran total tahunan PEMDA dan biaya pendidikan (sekolah)
 Pemberian bagian pada pengeluaran tahunan PEMDA pada penggunaan non perumahan yang ada
 Menghitung pengeluaran netto tahunan percapita dan tiap siswa
 Menghitung antisipasi total perumahan dan jumlah murid dengan menggunakan tipe rumah
 Menghitung perumahan yang disebabkan pengeluaran total PEMDA dan pengeluaran sekolah (sarana pendidikan)
 Menghitung pengeluaran PEMDA termasuk untuk penggunaan non perumahan
 Menentukan biaya total tahunan penduduk dan mendistribusikan pada pelayanan pemerintah daerah dan kegiatan
sekolah (sarana pendidikan)
 Memproyeksikan total pendapatan penduduk
Contoh:
• Satu perusahaan pengembangan perumahan mengajukan rencana pembangunan kawasan
perumahan dengan luas 100 Ha dengan 1.000 unit rumah, nilai investasi 2 triliyun rupiah,
dan diperkirakan membuka peluang lapangan kerja bagi 2.000 orang.
• Pembangunan kawasan perumahan di kota Bandung tsb, akan mengakibatkan pertambahan
jumlah penduduk kota Bandung sebesar 1.000 orang.
• Kota Bandung sudah memiliki standar bahwa setiap pertambahan penduduk memerlukan
biaya penyediaan prasarana dan sarana baru sebesar Rp. 200.000.000,-/ orang, yaitu
untuk keperluan pembangunan jalan, saluran air bersih, air kotor, drainage, listrik dll.,
ditambah biaya operasional prasarana dan sarana tsb sebesar Rp. 1.000.000,-/ orang per
tahun.
• Dengan adanya pembangunan kawasan perumahan tersebut, maka kota Bandung akan
terbebani biaya penyediaan prasarana/ sarana sebesar Rp. 200.000.000.000,- ditambah
biaya operasional Rp. 1.000.000.000,-/ tahun.

Persoalannya: BAHAN DISKUSI 1


• Sanggupkah pemerintah kota Bandung menutup semua biaya tersebut.
• Berapa yang harus ditanggung pengembang dan berapa menjadi beban pemerintah
daerah, sebutkan sumber penerimaan dan pengeluarannya
• Sudahkan pemerintah kota Bandung memiliki aturan pembiayaannya, sebutkan aturannya.
• Diijinkan atau tidak kawasan perumahan tsb untuk dibangun.

Anda mungkin juga menyukai