Terciptanya sistem transportasi yang menjamin pengangkutan orang, kendaraan atau barang secara
stabil, aman, cepat, murah, nyaman dan ramah lingkungan selalu menjadi tujuan pembangunan
nasional. Peningkatan volume lalu lintas akan menyebabkan perubahan perilaku lalu lintas. Secara
teori, ada hubungan dasar antara aliran, kecepatan dan kepadatan aliran. Kegiatan dan penggunaan
lahan akan mempengaruhi kinerja berbagai jalan. Jalan Pasar Baru dan Jalan Stasiun digunakan
sebagai area komersial dan pasar serta menjadi pusat keramaian. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui: volume lalu lintas, kepadatan menggunakan metode Manual Count.
Abstract
The creation of a transportation system that ensures the transportation of people, vehicles or goods
in a stable, safe, fast, cheap, comfortable and environmentally friendly is always a national
development goal. An increase in traffic volume will cause changes in traffic behavior. In theory,
there is a basic relationship between flow, speed and flow density. Activities and land use will affect
the performance of various roads. Pasar Baru Street is used as a commercial and market area and
becomes the center of the crowd. The purpose of this study is to find out: traffic volume, density
using manual count method.
• Faktor Penyesuaian
Kapasitas Untuk Lebar Jalan
(FCw)
P(bWc)FCw)erdasarkannent.untukfaktorllebarrpenyesuaianjjllrrlllulittkapasitasefektif
CO = kapasitas dasar (smp/jam) Dari arah jalan Pasar Baru dan arah jalan
Stasiun hanya 1 arah.
FCw = faktor penyesuaian akibat lebar jalur
lalu lintas
• Kapasitas Dasar (Co) (smp/jam) Dari arah jalan Pasar Baru dan arah jalan
Stasiun banyak hambatan samping yang
Kapasitas dasar merupakan ruas jalan untuk membuat hambatan arus pergerakan.
kondisi tertentu, meliputi: geometrik jalan, Hambatan itu ada yang parkir di pinggir
pola arus lalu lintas, dan faktor lingkungan. jalan, ada yang berjualan dan juga
angkutan umum yang menunggu
Dari arah jalan Pasar Baru dan arah jalan penumpang di pinggir jalan.
Stasiun merupakan 2 lajur 1 jalur, maka
digunakan kapasitas dasar 1.650.
= 0,073
09.15) = 317,9
2.694,384
= 0,118
Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat ▪ VCR(09.15-
Ukuran Kota (jumlah penduduk) = 0,90.
10.15) VCR =
Selanjutnya dimasukan semua ke
dalam rumus
= 204,1
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
2.694,384
= 3.300 x 1,08 x 1 x 0,84 x 0,90
= 0,075
= 2.694,384 smp/jam ▪ VCR(11.00-12.00)
VCR =
= 233,3 = 0,263
▪ VCR(16.00-
2.694,384
17.00) = 213,7
= 0,086
2.694,38
▪ VCR(09.15-10.15) VCR =
4 = 0,079
12.00) VCR =
VCR pada jam 08.15-09.15 nilainya VCR pada jam 11.00-12.00 nilainya
adalah 0,086 maka pada jalan Pasar adalah 0,263 maka pada jalan Pasar
Baru tingkat pelayanan masuk pada Baru tingkat pelayanan masuk pada
kategori tingkat pelayanan A, yaitu kategori tingkat pelayanan B, yaitu
kondisi arus lalu lintas bebas dengan kondisi arus lalu lintas stabil tetapi
kecepatan tinggi dan volume lalu lintas kecepatan operasi mulai dibatasi
rendah. oleh kondisi lalu lintas
VCR pada jam 09.15-10.15 nilainya VCR pada jam 16.00-17.00 nilainya
adalah 0,055 maka pada jalan Pasar adalah 0,079 maka pada jalan Pasar
Baru tingkat pelayanan masuk pada Baru tingkat pelayanan masuk pada
kategori tingkat pelayanan A, yaitu kategori tingkat pelayanan A, yaitu
kondisi arus lalu lintas bebas dengan kondisi arus lalu lintas bebas dengan
kecepatan tinggi dan volume lalu lintas kecepatan tinggi dan volume lalu lintas
rendah. rendah.