Anda di halaman 1dari 9

Transit Oriented Development

Dasar Perencanaan
dan Perancangan
Kota 2

Disusun Oleh
Sebastian Deany A
113.15.010
Apakah TOD itu ?
Transit oriented development

ialah konsep perencanaan yang mempromosikan


terciptanya jaringan masyarakat perkotaan
berskala baik yang dirancang dengan matang
yang berfokus pada area sekitar stasiun transit

TOD menyajikan campuran penggunaan lahan


dan layanan masyarakat yang beragam sehingga
masyarakat dapat tinggal, bekerja, berbelanja
dan bersosialisasi dalam perjalanan singkat,
bersepeda atau transit dari rumah mereka.
Menurut Peter Calthrope dalam Transit-Oriented Development Design Guidelines
tahun 1992 pengertian dari Transit-Oriented Development (TOD) adalah "sebuah
komunitas bangunan mix-used yang mendorong masyarakat untuk tinggal dan
beraktifitas di area kawasan yang memiliki fasilitas transportasi umum dan
menurunkan kebiasaan masyarakat mengendarai mobil pribadi"
Manfaat TOD

TOD dapat mendorong emisi karbon kendaraan yang jauh lebih kecil melalui
pengurangan ketergantungan pada kendaraan bermotor pribadi dengan
menyediakan akses mudah ke layanan transportasi umum berkualitas tinggi
dan mengurangi jarak bepergian untuk pekerjaan, barang dan jasa sehari-hari,
dan ke ruang terbuka publik.

Studi menunjukkan bahwa TOD dapat


mencapai pengurangan penggunaan
kendaraan lebih dari 15 persen,
sementara menurunkan angka
kepemilikan mobil di antara orang-orang
yang tinggal dalam jarak berjalan kaki
dari simpul transit.

Bernick & Cervero 1996


indikator untuk mengukur potensi
penerapan TOD.

• Density (Kepadatan)
• Diversity (Keragaman)
• Design (Desain)

sumber : (Sung & Oh, 2011).


Menurut ITDP 8 Prinsip Dasar TOD

• Walk (Berjalan Kaki)


• Cycle (Bersepeda)
• Connect (Berhubungan)
• Transit (Angkutan Umum)
• Mix (Percampuran)
• Densify (Memadatkan)
• Compact (Kerapatan)
• Shift (Memindahakan)
Implementasi TOD di Jakarta

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2030,


dijelaskan Transit Oriented Development (TOD)

Dalam Pasal 16 terdapat beberapa kawasan di wilayah DKI


Jakarta yang direncanakan pengembangannya menerapkan
konsep TOD, dalam sistem pusat kegiatan primer dan sistem
pusat kegiatan sekunder, yaitu kawasan Dukuh Atas,
Manggarai, Harmoni, Senen, Blok M, dan Grogol.
Manfaat TOD di Jakarta

1. Mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi


udara;
2. Kota yang terintegrasi dan saling terhubung oleh transportasi
publik
3. Meningkatkan kualitas lingkungan karna adanya penerapann desain
yang ramah
lingkunngan
4. Pembangunan yang mendukung perubahan dalam gaya hidup
menjadi lebih sehat
dan aktif;
5. Meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi;
6. Menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
Tantangan Pengembangan TOD di Jakarta

1. Mudahnya Kredit Kendaraan di perkotaan saat ini menyebabkan


pertumbuhan
jumlah kendaraan pribadi yang sangat tinggi.
2. Lanskap Kawasan pengembangan TOD sebagaian besar telah dipadati oleh
permukiman. Penataan kembali yang mencakup perubahan tataguna lahan
dan
densitas di sekitar transportasi massal berbasis rel ini akan menyebabkannya
kemungkinan adanya perlawanan dari pemilik lahan dan bangunan pada lahan
yang
terkena perubahan.
3. Mahalnya lahan perkotaan, sehingga penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki
dan
sepeda dianggap hal yang mewah.
4. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum masih
rendah.

Anda mungkin juga menyukai