Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Rekayasa Lalu Lintas, Unisma, Teknik Sipil

ANALISIS PERHITUNGAN LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA


JALAN GAJAYANA & SIMPANG GAJAYANA KOTA MALANG

| Received December 14, 2022 | Accepted January 04, 2023 |

Mohammad Deni Septiawan, Dimas Adi Prayoga , Ach


Riski Ramadhan,Riskul Mubarok.
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Malang
22001051104@unisma.ac.id

ABSTRAK
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu
Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung Jalan raya merupakan sarana atau
tempat untuk dilalui kendaraan baik itu kendaraan bermotor ataupun sejenisnya yang melalui jalan tersebut. Karena jalan
raya merupakan sarana yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari segi manapun jalan
raya merupakan penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari suatu negara. Pengertian Rekayasa laluintas adalah suatu
penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalulintas jalan serta jaringannya,
terminal, berlalulintasPerhitungan lalulintas harian rata-rata adalah volume lalu-lintas rata-ratadalam satu hari yang
melalui satu ruas jalan tersebut dibagi dengan lamanya pengamatan (lamanya survey kendaraan), biasanya dihitung
sepanjang tahun. LHR adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu lintas padasuatu ruas jalan dan
merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun dalam pengukuran polusi yangdiakibatkan oleh arus
lalu lintas pada suatu ruas jalaDisimpulkan nilai volume (V) dan Kapasitas (C) pada Jl. Gajayana No.500a, Dinoyo, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144 Sedangkan derajat kejenuhannya adalah: Maka, pada Jl. Gajayana
No.500a, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144adalah 0,20-0,44 maka jalan tersebut memiliki
tingkat pelayanan B, Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki
kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan.
Kata Kunci: Rekayasa Lalulintas, Volume Lalulintas, Kapasitas Jalan, Kerapatan

PENDAHULUAN aspek kehidupan. Dari segi manapun jalan raya


Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 merupakan penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari
didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang suatu negara.
Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Pengertian Rekayasa laluintas adalah suatu
Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi penanganan yang berkaitan dengan perencanaan,
gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang perancangan geometrik dan operasi lalulintas jalan serta
berupa Jalan dan fasilitas pendukung. (Indonesia, 2009) jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta
Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui keterkaitannya dengan moda transportasi lainnya. Secara
kendaraan baik itu kendaraan bermotor ataupun sejenisnya umum rekayasa lalulintas hanya berfokus pada
yang melalui jalan tersebut. Karena jalan raya merupakan manajemen lalulintas tanpa membangun suatu fasilitas,
sarana yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala dan hanya melakukan rekayasa-rekayasa agar pergerakan
cukup mengambarkan fluktuasi lalulintas selama kendaraan yang melewati suatu penampang tertentu
pengamatan. Volume adalah jumlah kendaraan pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu,
yang melewati suatu titik atau pada suatu ruas jalan satuan volume lalu lintas adalah
dalam waktu yang lama (minimal 24 ja kendaraan/jam. Kerapatan adalah jumlah
m) tanpa membedakan arah dan lajur. Segmen kendaraan yang menempati suatu panjang jalanan
jalan selama selang waktu tertentu yang dapat atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan
diekspresikan dalam tahunan,harian (LHR), jam-an per km per lajur. Nilai kerapatan dihitung
atau sub jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit
volume lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu diukur dilapangan. Ketiga unsur karakteristik dasar
jam tetapi diekspresikan dalam satu jam. lalulintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :
jalan yang terdiri dari banyak tipe kendaraan maka • Kecepatan dengan Kerapatan.
semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus • Volume dengan Kecepatan.
dikonversi kedalam satuan mobil penumpang • Volume dengan Kerapatan.
(smp). Konversi kendaraan ke dalam satuan smp
diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai METODE SURVEI
jenis kendaraan. Metode yang dipakai pada penelitian ini
Volume lalu lintas adalah jumlah adalah metode deskriptif kualitatif. Semua
informasi dan data mengenai objek penelitian yang
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
mengumpulkan literatur baik berupa artikel, jurnal,
dan penelitian tentang transportasi yang telah
dilakukan sebelumnya, dan MKJI 1997.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menghitung langsung jumlah kendaraan yang
melewati titik pengamatan dengan menggunakan
pencatatan secara manual. Penghitungan kendaraan
dilakukan setiap 15 menit. Survei dilakukan oleh dua
pengamat pada titik pengamatan dengan 1 pengamat
pada setiap arah lalu lintas.

Pengolahan data dilakukan dengan


memperhitungkan data yang didapat dari survei yang
telah dilakukan sebelumnya berdasarkan MKJI 1997
tentang Jalan Perkotaan. Perhitungan yang dilakukan
adalah perhitungan lalulintas harian rata-rata.
Sehingga hasil yang didapat adalah volume
kendaraan, kerapatan, kecepatan arus bebas
kendaraan, kapasitas, derajat kejenuhan, dan tingkat
pelayanan jalan (Level of Service).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil hasil pengolahan data dari hasil


survey maka didapat hasil perhitungan sebaga berikut:

Tabel Hasil Perhitungan Interval 15 menit

1. Perhitungan Kecepatan arus bebas


FV = (FV₀ + FVw) × FFVsf × FFVcs
= (42 + -3) x 0,5 x 0,95
diperoleh dari pengamatan langsung (survei) = 18,52 km/jam
Jadi, kecepatan arus bebas (FV) adalah 18,52
km/jam Berikut akan dijabarkan hasil dan pembahasan
mengenai unsur dari setiap objek studi kasus untuk

2. Analisis Kapasitas Jalan (C) • 2176x 4 = 8,704 kendaraan (smp/jam)

Periode jam 06.00 - 07.00 total kendaraan • 1692x 4 = 6,768 kendaraan (smp/jam)
terbanyak (C₀) = 1066
Arah Belok
Periode jam 07.00 - 08.00 total kendaraan
terbanyak (C₀) = 1641,2 • 228 x 4 = 912 kendaraan (smp/jam)
Periode jam 08.00 – 09.00 total kendaraan
• 468x 4 = 1872 kendaraan (smp/jam)

• 2272 x 4 = 9,088 kendaraan (smp/jam) • 376x 4 = 1504 kendaraan (smp/jam)


mengetahui jenis-jenis arsitektur metafora yang
diterapkan pada masing-masing objek studi kasus
bangunan bertingkat tinggi.

3. Analisis Volume Kapasitasi Rasio


Setelah mengetahui nilai volume (v) dan kapasitas (c),

terbanyak (C₀) = 1091,2 maka :


Data diatas adalah data per 15 menit, jadi harus
dikalikan 4 agar data menjadi 1 jam, maka :
V/C Ratio (Jam 06.00 - 07.00)
= 936,6 (smp/jam) / 3277,87 (smp/jam)
 Kondisi jalan 2/2 tak terbagi,lebar lajur 2,5 m (FCw) = 0,87
 2 lajur 1 jalur 50-50 (FCsp) = 1,00
 Jalan 2/2 UD <0,5 kelas hambatan samping LV (FCsf) = 0,94
Penduduk kota malang 844,933 jiwa (BPS Kota Malang) < 0,5-1.0 (FCcs)

C = 669104 smp/jam
Maka : Periode 08.00 – 09.00
C = C₀ x FCw x FCsp x FCsf x FCcs C = C₀ x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
Periode 06.00 – 07.00 C = 6768 x 0,87 x 1.00 x 0,94 x 0,94
C = C₀ x FCw x FCsp x FCsf x FCcs C = 115617 smp/jam
C = 9,088 x 0,87 x 1.00 x 0,94 x 0,94
Jadi, nilai kapasitas (c) pada jam 06.00 - 07.00 adalah
C = 698623 smp/jam 701,08 smp/jam, pada jam 07.00 - 08.00 adalah 1439.06
Periode 07.00 – 08.00 4smp/jam dan pada jam 08.00 – 09.00 adalah 1156.17
smp/jam
C = C₀ x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
C = 8704 x 0,87 x 1.00 x 0,94 x 0,94
(Sumber: MKJI 1997)

Jadi, dari hasil perhitungan V/C ratio didapatkan nilai tingkat pelayanan pada jam :
06.00 – 07.00 = 0,26 % ( klasifikasi tingkat pelayanan F) 07.00 – 08.00 = 0,30 % ( klasifikasi tingkat pelayanan F) 08.00 –
09.00 = 0,23 % ( klasifikasi tingkat pelayanan F)

4. Derajat Kejenuhan (DS)


Derajat kejenuhan (didefinisikan sebagai rasio arus lalulintas Q (smp/jam) terhadap kapasitas C (smp/jam) digunakan
sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
Derajat kejenuhan dirumuskan sebagai berikut :
𝐷𝑆 = 𝑄
𝐶
Dengan :
Q = arus (smp/jam)
C = kapasitas
Tabel Rasio Arus Lalulintas (Q) dan Kapasitas (C)
terhadap DS
Kendaraan Kapasitas (C) Derajat
Jam (Q) Kejenuhan
(smp/jam)
(smp/jam) (DS)
06.00 - 07.00 4570 69862 2,02
07.00 - 08.00 4860.8 66910 2,22
08.00 - 09.00 4032 52002 1,66
(Hasil Perhitungan, 2022)

KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian
diatas, hal yang dapat kami simpulkan, tingkat
pelayanan jalan Gajayana dan Jalan Simpang
Gajayana arusnya yang terhambat, kecepatas arus
rendah, volume kendaraan diatas kapasitas jalannya
dikarenakan arus pergerakan melambat. Arus
pergerakan melambat dikarenakan faktor
pertumbuhan kota malang yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai