Infrastruktur Metropolitan
Cirebon Raya
b. Keberlanjutan (Sustainability)
seperti ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan dua faktor kunci yaitu
Konsep :
“Pengembangan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dasar
penduduk melalui peningkatan pelayanan infrastruktur untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
Konsep :
“Pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi wilayah (growth pole), menciptakan pusat
pertumbuhan ekonomi baru melalui peningkatan investasi”
Konsep :
“Pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan peran dan fungsi
sistem kota-kota yang saling menghubungkan pusat-pusat, pusat-sub
pusat, subpusat-perkampungan yang mempermudah pergerakan
barang/jasa/manusia, jalur distribusi dan pemasaran”
Konsep :
“Pengembangan infrastruktur yang menghubungkan seluruh wilayah
urban dan sub urban”
Kondisi yang tertuang sebagai rencana capaian MCR ini masuk ke dalam skenario
moderat. Kondisi moderat mencerminkan wilayah MCR sebagaimana
perencanaan yang telah dilakukan. Kondisi ini yang akan menjadi dasar
pertimbangan untuk penentuan skenario pesimis dan optimis. Pada skenario
pesimis, diperkirakan pada tahun 2020 wilayah perkotaan yang mendominasi
MCR hanya sebesar 50% dimana ada terdapat beberapa kecamatan yang gagak
menjadi wilayah perkotaan pada perencanaan. Kecamatan tersebut ditentukan
berdasarkan pertimbangan lokasi terhadap aksesibilitas jaringan transportasi
kewilayahan dan proporsi wilayah terbangun yang ada pada kondisi eksisting.
Adapun kecamatan-kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Beber,
Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Greged, dan Kecamatan Dukuhpuntang.
Ketiga skenario pada struktur ruang karakteristik wilayah ini dapat dilihat pada peta
berikut: