PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Lulu Leviani
07011181520052
DOSEN PENGASUH:
DR. ARDIYAN SAPTAWAN, M.SI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Pengelolaan Pajak Hotel Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Prabumulih
Tahun 2017”. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si selaku
Dosen mata kuliah Metode Penelitian Administrasi yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Penulis sangat berharap tulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Prabumulih Tahun 2017. Tulisan ini dibuat
berdasarkan hasil observasi penulis dan referensi yang dapat dipertanggung jawabkan dan
Semoga tulisan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan sekiranya
Lulu Leviani
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.5 Teknik Penentuan Informan ................................................................. 34
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu aspek reformasi yang mendapat perhatian hingga kini ialah
keadaan seperti saat ini terutama situasi dalam negeri yang menghendaki adanya
otonomi yang seluas luasnya, maka perlu diberikan kewenangan yang luas, nyata
daerah. Sejalan dengan hal tersebut Kota Prabumulih sebagai salah satu daerah
5
daerah. Sumber sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan pembangunan
daerah diatur dalam UU No. 33 tahun 2004 Pasal 5dan Pasal 6 yang terdiri dari:
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil perusahaan milik daerah, hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan
dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Salah satu yang merupakan PAD
Kota Prabumulih yang memiliki kontribusi besar adalah pajak daerah. Menurut
Suparmoko (2013: 128) , pajak adalah pembayaran iuran rakyat kepada negara
yang dapat dipaksakan dan tanpa balas jasa yang secara langsung bisa di tunjuk.
6
pungut oleh Pemerintah Daerah yang diatur berdasarkan Peraturan Daerah masing
masing dan hasil pemungutan nya digunakan untuk membiayai rumah tangga
daerahnya.
1. Paj ak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Reklame;
4. Pajak Hiburan;
7. Pajak Parkir;
penerangan jalan, Pajak Mineral bukan logam dan batuan, pajak hiburan serta
retribusi pelayanan kesehtan”, pajak hotel, pajak sarang burung wallet, pajak
air tanah masih menyumbang PAD yang tergolong cukup dan tidak terlampau
7
hotel meningkat maka akan berdampak pada meningkatnya penerimaan pajak,
hal ini seperti yang disampaikan oleh kepala dinas Pekerjaan Umum dan
bahwa terdapat 20 hotel sudah termasuk motel dan losmen serta ada sekitar 20
tahun 2009, sedangkan pajak hotel diatur dalam Peraturan Daerah Kota
Kota Prabumulih Nomor 2 tahun 2011 pada pasal 3,4,5,6,7 tentang Prosedur
pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan dipungut bayaran
bersifat sistem self assesment yakni wajib pajak sendiri yang menyetorkan dan
Pengelola Pajak Daerah Kota Prabumulih setiap bulannya atau melalui Bank
yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kota Prabumulih, dalam hal ini
Prabumulih. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
8
hotel dengan dipungut bayaran kemudian dikenakan pajak 10%. Adapun
objek pajak Hotel yang dikenai pajak menurut PERDA No. 2 tahun 2011 ialah
pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan fasilitas lainnya yang disediakan atau
dikelolah hotel.
Kota Prabumulih tahun 2017” dengan harapan dapat mengetahui apa saja
yang menjadi kendala tidak tercapainya target penerimaan pajak hotel di Kota
Prabumulih.
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang diatas, maka dirumuskan
2017?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Kota Prabumulih.
mendatang.
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
menjelaskan variable yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi
pendapat dari penulis atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar sudah
dapat diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD berarti semakin
11
setiap tahun tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
wewenang pemerintah yang dilimpahkan kepada daerah itu sendiri. Pada saat
penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan
mili daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah dan kegiatan
import ekspor.
2.3 Akuntabilitas
12
orang atau badan yang meminta pertanggung jawaban tersebut. Akuntabilitas
perusahaan.
publik yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi dan hak untuk di
dengar aspirasinya.
publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal hal yang
sudah tepat dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dan apakah manajemen
dalam pelayanan publik, dalam hubungan ini diperlukan evaluasi kinerja yang
penting dalam manajemen yang baik adalah hal yang sangat menunjang
13
Menurut Mardiasmo (2002:20) akuntabilitas publik adalah kewajiban
yaitu :
1. Adanya kekuasaan
hal ini berkaitan dengan otoritas untuk mengatur prilaku birokrat dengan
2. Akuntabilitas Peran
kewajiban utama.
peradilan.
14
Disamping itu ada beberapa metode untuk menegakkan akuntabilitas, yaitu :
1. Kontrol Legislatif
2. Akuntabilitas Legal
3. Ombudsman
membebani masyarakat.
keterampilan teknik.
15
Efektifitas berbagai metode dalam menegakkan akuntabilitas sebagaimana
16
Menurut Mahsun (2011), ruang lingkup akuntabilitas tidak hanya pada
tetapkan
kebutuhan masyarakat.
keuangan.
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
17
2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan
ditetapkan.
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan
1. Akuntabilitas internal
kegiatan.
2. Akuntabilitas eksternal
18
Menurut Brue Stone, O,P. dan Joseph G. Jabbra terdapat 8 jenis
2. Political accountability
3. Legal accountability
4. Professional accountability
5. Moral accountability
empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sekto publik
publik untuk berprilaku jujur dalam bekerja dan mentaati aturan hukum
yang berlaku.
2. Akuntabilitas Proses
19
Akuntabilitas proses terkait dengan prosedur yang digunakan dalam
3. Akuntabilitas Program
yang ditetapkan dapat tercapai atau tidak dan apakah organisasi telah
4. Akuntabilitas Kebijakan
1. Integritas keuangan
2. Pengungkapan
20
mempengaruhi instansi pemerintah untuk suatu priode dan berisi cukup
informasi.
2.4 Pajak
ahli mengenai pajak. Salah satu pengertian pajak yang dikemukakan oleh
menyelenggarakanpemerintahan.”
21
Berdasarkan definisi diatas lebih memfokuskan pada fungsi
macam ragamnya, yaitu dari segi ekonomi, segi hukum, segi sosiologi, dan
lain sebagainya. Hal ini juga akan mewarnai titik berat yang
diletakkannya, sebagai contoh: segi penghasilan dan segi daya beli, namun
antara lain:
daerah.
Fungsi Pajak Dari ciri-ciri tersebut terlihat adanya dua fungsi pajak
1. Fungsi Penerimaan
pemerintah.
2. Fungsi Mengatur
22
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksaakan
1. Menurut Golongan
2. Menurut Sifatnya
Contoh:Pajak Penghasilan
Mewah (PPnBM).
3. Menurut Pemungutannya
23
b. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
Hotel.
sistem pemungutan
sebagai berikut:
fiskus.
24
b. Wajib pajak bersifat pasif.
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak lain selain
Kabupaten atau Kota yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini berkaitan
Kota. Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah Kabupaten
daerah tentang pajak hotel. Peraturan itu akan menjadi landasan hukum
25
1. Hotel adalah bangunan khusus yang disediakan bagi orang
pajak
26
dan dapat dijadikan sebagai data pendukung seperti teori-teori atau temuan
Peneliti Penelitian
penerimaan
masih terdapat
beberapa
indikator yakni
prosedur
pengelolaan.
27
2 AKUNTABILITAS Novear Untuk Masih
mekanisme
masih
kurangnya
kordinasi antara
disependa dan
karena masih
masih belum
terdaftar.
28
PENDAPATAN dispenda masih belum
yang sudah
ditargetkan.
Juni 2016.
lembaga publik untuk menggunakan dana publik secara ekonomis, efesien dan
efektif, sehingga tidak ada pemborosan dan kebocoran dana serta korupsi,
atau target kebijakan (hasil guna), (c) Pelaporan keuangan merupakan segala
29
penyelenggaraan pemerintah yakni informasi tentang kebijakan, proses
AKUNTABEL KEUANGAN
TERHADAP PENGELOLAAN
PAJAK HOTEL
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Akuntabilitas Keuangan
dimensi yaitu :
yang digunakan.
31
d. Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
karena bertujuan untuk: (1) membatasi studi, dan (2) menentukan kriteria-
dari lapangan, artinya dengam melalui bimbingan dan arahan yang telah
ditetapkan.
asli daerah kota prabumulih tahun 2017, yang meliputi efesiensi, efektifitas,
32
2017 Tranparansi Kemudahan masyarakat
dalam mengakses
informasi mengenai
laporan pertanggung
jawaban terhadap
pengelolaan pajak hotel
33
Pengumpulan data primer, yaitu data yang diambil melalui
mendalam.
dengan cara:
1. Studi kepustakaan
2. Studi dokumentasi
ialah teknik triangulasi yang dalam hal ini pemeriksaan dilakukan dengan
cara:
34
3.8 Teknik Analisis Data
35
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Tunggal Mandiri.
Empat.
ALFABETA.
Skripsi :
Ogan Komering Ilir 2016. Inderalaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya
36
Internet:
http://materikuliahs1.blogspot.com/2015/09/definisi,jenisdanteoriakuntabilita
http://hantoro.blogspot.com/2013/03/teori-akuntabilita keuangan.html?m=`1
37