Anda di halaman 1dari 5

PERAN HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

Oleh :
Galuh Darma Putra

Dalam dunia pendidikan perguruan tinggi tentunya mengenal istilah


mahasiswa, secara harfiyah, “mahasiswa” terdiri dari dua kata, yaitu ” Maha ” yang
berarti tinggi dan ”Siswa” yang berarti subyek pembelajar, jadi dari segi bahasa
“mahasiswa” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar di
perguruan tinggi atau universitas. Dalam dunia pendidikan mahasiswa merupakan
seorang yang benar-benar sanggup untuk melewati beberapa ujian kompetensi.
Dalam konteks perkembangan negara mahasiswa memiliki andil yang sangat
besar dalam perubahan dan perkembangan suatu negara karena mahasiswa dituntut
untuk mengetahui dan memberikan ide gagasan terhadap perkembangan negara.
Menjadi mahasiswa tidak hanya datang untuk belajar namun mahasiswa mempunyai
peran yang harus dipertanggungjawabkannya kepada seluruh bangsa negara, dan
seorang mahasiswa memiliki peran seperti: agent of change, iron stock, guardian of
value, social control, dan moral force dari kelima peran ini mahasiswa sangat dituntut
untuk memenuhi ataupun menjalankan perannya karena mahasiswa dianggap pantas
seperti yang di ungkapkan oleh Soekarno yaitu “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan
kucabut Sumeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Dengan yang diungkapkan oleh Presiden pertama Indonesia tersebut bisa
menggambarkan betapa kuatnya mahasiswa (pemuda) untuk menjalankan lima peran
tersebut.
Dengan konsep peran itulah mahasiswa dituntut bergerak dan menyadari
keberadaan kemahasiswaannya itu. Belajar tidak harus selalu di dalam kelas duduk lalu
menerima materi dan pulang, belajar juga tidak selalu harus meraih gelar akademis atau
nilai Indeks Prestasi (IP), tetapi mahasiswa lebih dari sekedar itu saja. Mahasiswa
dituntut untuk bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau
paling tidak ada kemauan mengembangkan dalam ruang lingkup yang kecil atau mikro
seperti Fakultas dan Universitas. Dengan cara mahasiswa menjalankan peran-peran
tersebut maka mahasiswa itu bisa dikatakan berguna karena mahasiswa berprestasi
belum tentu berguna tetapi mahasiswa berguna pastinya berprestasi.
Peran Agent of change bermaksud untuk menjadikan mahasiswa mendapatkan
perhatian dan harapan dari orang lain untuk menjalankan tugas untuk mempengaruhi
seseorang, masyarakat, lingkungan dan juga untuk dapat memimpin dan menjalankan
sistem sosial supaya berubah menuju yang lebih baik. Ingatlah pada sejarah tepatnya
pada bulan Mei 1998, ribuan mahasiswa memaksa Presiden Soeharto untuk mundur
dari jabatannya dan hasilnya para mahasiswa berhasil untuk melepaskan jabatan
Presiden Soeharto. Saat itulah semua sistem di Indonesia berubah oleh aksi perubahan
para mahasiswa, sistem tersebut dikenal dengan orde baru.
Peran iron stock bermaksud untuk menjadikan para mahasiswa mampu menjadi
pengganti orang-orang yang memimpin dalam suatu negara. Mahasiswa sebagai
generasi penerus dan pejuang suatu bangsa diharapkan mempunyai kemampuan dan
akhlak mulia sebagai generasi penerus bangsa yang diimpikan. Peran ini sudah
dilakukan para mahasiswa terdahulu, ingatlah akan sejarah bahwa pada bulan Oktober
1928 terjadinya ikrar sumpah pemuda, semua pemuda bersumpah untuk tanah air
Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia. Semua itu mahasiswa (pemuda)
yang melakukannya karena mahasiswa lah garda terdepan dalam kemajuan bangsa
Indonesia.
Peran guardian of value bermaksud untuk menjadikan para mahasiswa sebagai
penjaga nilai-nilai bangsa dan negara. Nilai-nilai yang dimaksud ialah nilai kebenaran,
kejujuran, dan masih banyak lagi nilai-nilai lainnya karena makna nilai itu luas.
Peran social control bermaksud untuk menjadikan mahasiswa sebagai
penggerak dalam suatu proses dan cara yang terencana ataupun tidak terencana untuk
menertibkan, mengajarkan, membujuk, dan memaksa individu atau kelompok yang
membangkang untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai
sosial. Sadarlah bahwa korupsi di Indonesia merajalela, pendidikan yang mahal,
bahan-bakar minyak yang mahal, yang melakukannya ataupun yang membuatnnya
tidak lain para pemimpin-pemimpin bangsa ini. Tidak bisa hanya pemerintah saja yang
bergerak untuk mengontrol perlakuan menyimpan tersebut, para mahasiswa yang
notabenenya sebagai perwakilan rakyat atau masyarakat harus bisa mengontrol hal-
hal itu dengan cara demo atau turun ke jalan, seperti yang dilakukan oleh para
mahasiswa Universitas Sriwijaya pada 08 Maret 2018 kemarin yang menuntut akan
terjadinya kenaikan harga BBM.
Peran moral force bermaksud untuk menjadikan mahasiswa sebagai kekuatan
moral untuk bangsa dan negara, moral dalam arti perilaku. Dalam peran ini, mahasiswa
dituntut menjadi pusat atau acuan atas percontoh dalam hal bermoral atau berperilaku,
mulai dari tingkah laku, cara berpakaian, perkataan, cara bersikap, dan lain sebagainya.
Semua acuan tersebut harus kita pelajari dan terapkan dalam masyarakat minimal
dalam lingkup mikro yaitu tingkat Universitas atau Fakultas seperti Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Apalagi yang yang berstatus sebagai mahasiswa FISIP,
seharusnya mahasiswa FISIP yang menjadi tonggak utama atau nomor satu dalam hal
bermoral dikarenakan mahasiswa FISIP mempelajari ilmu beserta teori tersebut di
perkuliahan atau kelas dan lebih baiknya diimplementasikan dalam kehidupannya
sehari-hari.
Dalam menjalankan peran tersebut, mahasiswa mempunyai hak dan
kewajibannya. Hak adalah sesuatu yang hal yang sepenuhnya milik individu atau
kelompok, yang penggunaannya tergantung pada individu atau kelompok itu sendiri.
Hak mahasiswa Universitas Sriwijaya telah tercantum pada buku pedoman akademik
Universitas Sriwijaya, hak-hak mahasiswa Universitas Sriwijaya yaitu:
A. Setiap mahasiswa mempunyai hak yang sama,
B. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut
ilmu dan mengkajinya sesuai dengan norma, etika, dan susila yang berlaku
dalam lingkungan akademik,
C. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai
dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan,
D. Memanfaatkan fasilitas akademik Universitas atau Fakultas atau Program dalam
rangka kelancaran proses belajar, sesuai ketentuan penggunaan yang berlaku,
E. Mendapatkan bimbingan dari dosen yang ditugaskan,
F. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang
diikutinya serta hasil belajarnya,
G. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku,
H. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
I. Memanfaatkan sumberdaya Universitas dan Fakultas dan Program melalui
perwakilan atau organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur
kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat,
J. Pindah ke perguruan tinggi (PT) lain atau program studi lain, bilamana
memenuhi persyaratan yang ditetapkan,
K. Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan Universitas dan Fakultas
dan Jurusan atau Prodi.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus atau wajib dilakukan secara suka rela
maupun terpaksa dengan penuh rasa tanggung jawab. Kewajiban dari mahasiswa
Universitas Sriwijaya sudah tercantum didalam buku pedoman Universitas Sriwijaya,
kewajiban mahasiswa Universitas Sriwijaya yaitu :
A. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa
yang diberikan beasiswa oleh Universitas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku,
B. Mematuhi ketentuan akademik untuk tidak melanggar etika penulisan atau
tindakan pidana plagiarisme atau duplikasi dalam kegiatan akademik maupun
riset atau penelitian pada saat penulisan skripsi atau thesis atau disertasi atau
publikasi di Universitas Sriwijaya,
C. Mematuhi semua peraturan atau ketentuan status kemahasiswaan yang berlaku
termasuk etika akademik pada Universitas dan Fakultas dan Program,
D. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian,
E. Ikut bertanggung jawab memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,
ketertiban, keamanan, keindahan, dan pepohonan kampus Universitas
Sriwijaya,
F. Menjaga ketentraman, ketenangan, kenyamanan, serta keindahan kampus
Universitas Sriwijaya,
G. Mencegah pengrusakan, penebangan pohon-pohon yang tanpa alasan dan
perintah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam kampus Universitas
Sriwijaya,
H. Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas dan Fakultas dan Program,
I. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
Pada dasarnya baik itu peran, hak dan kewajiban mahasiswa saling berhubungan
satu sama lain, tanpa adanya hak-hak mahasiswa maka mahasiswa tidak bisa
menjalankan kelima peran mahasiswa yaitu agent of change, iron stock, guardian of
value, social control, dan moral force. Tanpa adanya kewajiban mahasiswa, maka hak-
hak mahasiswa tersebut tidak akan ada, maka dari itu ketiga-tiganya saling berkaitan
dan berhubungan untuk membangun bangsa, universitas, bahkan yang lebih mikro lagi
yaitu fakultas.
Sumber:

Nawawi, Zainudin, dkk. 2016. Buku Pedoman Akademik 2016/2017. Palembang:


Universitas Sriwijaya.

Souljah, Njank. 2012. Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli. (online).
(http://njanksouljah.blogspot.co.id/2012/06/hak-dan-kewajiban-menurut-para-
ahli.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2018).

Zainal, Mega Purnama. 2016. Berikut Peran Dan Fungsi Mahasiswa. (online).
(http://abulyatama.ac.id/?p=4868. Diakses pada tanggal 26 Maret 2018).

Anda mungkin juga menyukai