Anda di halaman 1dari 15

MAHASISWA

&
TANGGUNGJAWAB SOSIAL

By : Shandy Utomo
PENGERTIAN MAHASISWA

 Menurut PP No. 30 tahun 1990 tentang pendidikan


tinggi
 Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar
pada perguruan tinggi tertentu.

 Menurut Pendapat Para Ahli


 Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi.
 Knopfemacher (dalam suwono,1978) adalah merupakan insan-
insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan PT, di
didik dan diharapkan menjadi calon intelektual.
KARAKTER MAHASISWA
• Bentuk mahasiswa yang tidak mau peduli terhadap orang lain dan biasanya cenderung apatis
• Contoh : tidak peduli apapun yang terjadi terhadap lingkungan sekitarnya
PASIFIS

• Mahasiswa yang menggunakan parameter keberhasilan dengan angka dan nilai (IPK) yang tinggi,
selesai kuliah dengan cepat.
• Contoh : mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk kuliah tanpa menimbulkan simpati dan
AKADEMIS empati dalam dirinya terhadap orang lain.

• Mahasiswa yang kehadirannya dalam sebuah perguruan tinggi bukan semata-mata mencari nilai mata
kuliah dengan akreditasi cumlaude akan tetapi mereka yang mempunyai kepedulian terhadap realitas
eksternal mereka tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai mahasiswa (kuliah).
AKTIFIS • Contoh : mahasiswa yang aktif di organisasi.

• Mahasiswa yang mementingkan kesenangannya pribadi dengan hura-hura dan senang-senang


• Contoh : mahasiswa yang kerjanya suka nongkrong dicafe, dan menghambur-hamburkan uang orang
HEDONIS tuanya.
MAHASISWA IDEAL ITU .......

 Mahasiswa yang memprioritaskan prestasi akademisnya


yang merupakan tuntutan orang tua, juga aktif di organisasi
sebagai aktifis yang merupakan tuntutan tanggungjawab
sosialnya kepada masyarakat, agama, bangsa, dan negara.
HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA MENURUT
PASAL 109 DAN PP. NO. 60 TAHUN 1999
PASAL 109
Mahasiswa mempunyai hak :

1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan


mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan
akademik.

2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademika sesuai


dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.

3. Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses belajar.

4. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang
diikutinya dalam penyelesaian studinya.

5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang


diikutinya serta hasil belajarnya.
6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
7. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
8. Memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui perwakilan/organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata
kehidupan bermasyarakat.
9. Pindah keperguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi
persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang
berhak dimasuki, dan bilamana daya tamping perguruan tinggi atau program studi
yang bersangkutan memungkinkan.
10. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
11. Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.
12. Menjadi anggota perpustakaan setelah memenuhi ketentuan khusus tentang
keanggotaan perpustakaan
KEWAJIBAN MAHASISWA
Pasal 110
Setiap mahasiswa berkewajiban untuk :

1. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan perguruan tinggi yang
bersangkutan.

3. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;

5. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan.

6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

7. Tidak mencemarkan nama pimpinan , dosen, karyawan, dan seluruh akademika

8. Menyiapkan diri untuk secara terus menerus mengikuti kegiatan

9. Bertingkah laku, berdisiplin dan bertanggung jawab sehingga suasana belajar mengajar tidak terganggu

10. Memelihara penampilan sesuai dengan statusnya sebagai mahaiswa yang berkepribadian
PERAN MAHASISWA

PERAN PERAN
MORAL SOSIAL

PERAN PERAN
AKADEMIK POLITIK
 PERAN MORAL
Mahasiswa yang dalam kehidupannya dapat memberikan contoh dan
keteladanan yang baik kepada lingkungannya sebagai amanah dan
tanggung jawab sebagai kaum terpelajar.

 PERAN SOSIAL
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dengan kata
lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat
kelompok, namun solidaritas sosial secara universal secara
menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.
 PERAN AKADEMIK
Sesibuk apapun mahasiswa turun kejalan, turun kerakyat dengan aksi
sosialnya, sebanyak apapun agenda aktifitasnya jangan sampai membuat
mahasiswa itu lupa bahwa ia tetaplah Insan akademik. Mahasiswa dengan
segala aktifitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti
ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil.

 PERAN POLITIK
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa
berfungsi sebagai presseur grup (kelompok penekan) bagi pemerintah yang
dzalim.
PERAN POLITIK
 Agent Of Change :
Pemuda harus memberikan konstrubusi yang kongret terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

 Agent Of Control :
Mahasiswa dapat berperan sebagai elemen pengawal segala jenis
kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
peran ini dilakukan dalam rangka menciptakan kesejahteraan yang
merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

 Agent Of Balance :
mahasiswa harus bisa menjadi agen penyeimbang dalam sebuah
negara, karena mahasiswa adalah bagian dari elit masyarakat yang
bisa menjaga keseimbangan negara dengan disiplin ilmunya masing-
masing.
MAHASISWA SEBAGAI “IRON STOCK”
 Mahasiswa itu merupakan aset, cadangan,
harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat
dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada
akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke
golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus
dilakukan terus-menerus.

Sejarah telah membuktikan, di tangan generasi mudalah


perubahan-perubahan besar terjadi.
MAHASISWA SEBAGAI “GUARDIAN OF
VALUE”
 Mahasiswa sebagai penyampai, dan penjaga
nilai-nilai kebenaran mutlak dimana nilai-nilai
tersebut diperoleh berdasarkan watak ilmu yang
dimiliki mahasiswa itu sendiri. Watak ilmu
sendiri adalah selalu mencari kebanaran ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai