Anda di halaman 1dari 4

ESENSI MAHASISWA

Oleh : MUHAMMAD DWIKY WAHYUDI

Esensi Mahasiswa terdiri dari dua kata yaitu Esensi dan Mahasiswa. Esensi
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti hakikat, inti, dan hal
yang pokok. Sedangkan Mahasiwa didefinisikan sebagai intelektual muda
yang berwawasan luas dan memiliki prinsip serta yang tinggi. Jadi,
pengertian dari Esensi mahasiswa adalah hakikat atau inti landasan yang
mendasari diri seorang mahasiswa untuk mampu bersikap dan bertindak
selayaknya mahasiswa sejati.

Ketika kita berbicara tentang mahasiwa, tentang tanggung jawab kita,


dan tentang impian kita. Tidak lain kita adalah pembangun peradaban
negara kita dan bahkan dunia. Kita lah yang harus membuat perubahan-
perubahan untuk menuju kearah yang lebih baik. Kita diibaratkan seperti
seorang arsitek yang dituntut harus mampu merancang kerangka dan
menjadi bangsa yang beradab,tidak terlepas dari lahirnya orang-orang
hebat yang mampu memadukan spiritualitas dan intelektualitas yang
ditempatkan dalam satu jiwa yang besar dan luas.

Tugas dari seorang mahasiswa bukan hanya belajar, belajar , dan belajar.
Namun memiliki tanggung jawab serta peran dalam merancang
perubahan suatu bangsa. Mahasiswa memiliki peran yang penting dalam
bermasyarakat serta untuk memajukan sebuah bangsa dan negara. Ada
tiga peran penting ketika menjadi mahasiswa, yaitu sebagai agent of
change, social control, dan iron stock. Dengan peran tersebut, tentu saja
tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa
untuk mewujudkan perubahan bangsa.Ide dan pemikiran cerdas seorang
mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu
kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap
kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat
para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan
satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa-mahasiswa adalah
semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.

Yang pertama yaitu mahasiswa sebagai agent of change atau agen


perubahan,Mengapa harus mahasiswa yang melakukan agen of
change?ini dikarenakan mahasiswa dianggap mempunyai sifat kritis dan
demokratis terhadap suatu realita yang terjadi di dalam masyarakat dan
mempunyai tugas penting yaitu meluruskan hal-hal yang tidak berjalan
dengan seharusnya. Mahasiswa yang mempunyai idealisme sudah
seharusnya berpikir dan bertindak bagaimana mengembalikan kondisi
negara menjadi negara yang ideal.

Yang kedua adalah peran mahasiswa sebagai social control. Sangat


penting sebagai mahasiswa disini dengan ilmu yang dimilikinya
diharapkan dapat membenahi hal hal yang kurang ideal yang ada di
masyarakat maupun didalam pemerintahan dan mengembalikannya
sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Mahasiswa juga dapat
mengkritisi terhadap peraturan-peraturan pemerintah yang
menyebabkan ketimpangan sosial,poltik,dan ekonomi,dan
seringkali tidak berpihak dan merugikan masyarakat
seperti korupsi,kolusi, dan nepotisme.

Yang ketiga adalah peran mahasiswa sebagai iron stock. Mahasiswa


merupakan generasi penerus bangsa, penerus pemimpin pemimpin yang
dapat diandalkan. Hidup seperti roda berputar semua pasti akan berganti
oleh karena itu setiap yangada pasti akan hilang dan digantikan dengan
yang baru dan disini setiap pemimpin pasti ada masanya dan disaat masa
para pemimpin ini habis maka mahasiswa seharusnya dapat dan siap
menggantikannya. Untuk menjadi mahasiswa yang siap menjadi
pemimpin bangsa maka tentunya mahasiswa harus mempunyai
religiusitas dan intelektualitas yang seimbang sehingga mereka akan
menjadi pemimpin yang dapat diandalkan bagi negara.
Untuk menjadi mahasiswa yang sejati harus memiliki esensi yang
membuat dirinya pantas disebut seorang mahasiwa. Dalam bersikap
seorang mahasiswa memiliki sikap :

1. LOGIS, Mahasiswa adalah intelektual yang berarti pengguna daya


akal, maka hendaklah pola pikir dan perilaku mahasiswa juga
berdasarkan atas logika dan asas rasionalitas.
2. Mandiri dan Bebas, Mahasiswa seharusnya bersikap secara mandiri
yang artinya tidak bergantung dan tergantung orang lain, atau dapat
berpikir, mengerjakan sesuatu, dan bertindak sendiri. Bebas dalam arti
tidak terbelenggu atau memiliki keterikatan secara mutlak dengan suatu
apapun kecuali dengan prinsip hidupnya sendiri.

3. Kritis, dapat diartikan sebagai jeli dan teliti terhadap segala sesuatunya dan
selalu ingin tahu. Jika dirasa terjadi penyimpangan atau tidak sesuai
dengan logika, maka ia dapat menyangkal, menolak, dan memberikan
saran serta solusi yang lebih baik, sebagai perbaikan atau koreksi. Dengan
begitu, mahasiswa bisa membedakan hal yang benar dan hal yang salah.

4. Tanggung jawab, Adalah kemauan dan kemampuan untuk mengetahui dan


menanggung resiko atas segala hal yang dia perbuat, serta siap
menindaklanjuti segala hasil dari pemikiran, perkataan, dan perbuatannya.
Mahasiswa sudah dianggap dewasa, baik secara fisik maupun pikiran,
maka sikap tanggung jawab wajib ada sebagai seorang yang dewasa.

Mahasiswa terbagi ke dalam beberapa kategori, antara lain :

1. Apatis. Mahasiswa jenis ini memiliki sikap acuh terhadap lingkungan sosial di
sekelilingnya. Ia tak peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya, maupun orang
lain. Mahasiswa jenis ini rawan DO (Drop Out), dikarenakan jarang mengikuti
pembelajaran mata kuliah, UTS, UAS, maupun kegiatan kemahasiswaan.

2. Aktivis. Mahasiswa jenis ini merupakan mahasiswa yang aktif dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di kampus, mulai dari kuliah hingga keorganisasian.
Mahasiswa jenis ini akan menjadi mahasiswa yang dikenal banyak orang, memiliki
reputasi yang bagus sehingga memudahkannya lulus dengan cepat.
3. Akademis. Mahasiswa jenis ini aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas
kuliah, dan sering mengikuti lomba-lomba bidang akademis. Namun kebanyakan
dari mereka tergolong pasif dalam kegiatan kemahasiswaan, karena lebih
memprioritaskan akademisnya.

4. Kritis. Mahasiswa jenis ini tergolong aktif dalam diskusi pembahasan suatu
masalah, baik di dalam kelas, maupun di dalam organisasi. Mahasiswa kritis
selalu mempertanyakan setiap perihal yang ia dengar, dan tidak langsung
melakukan instruksi yang diberikan kepadanya. Ia memiliki pemikiran bahwa
apapun yang ia terima harus diseleksi dahulu, dan dipertimbangkan logis tidaknya.

Mahasiswa dituntut untuk memiliki banyak ketrampilan, yaitu :

1. Hardskill (kemampuan di bidang akademis)


2. Softskill (kemampuan berorganisasi)

3. Selfskill (kemampuan memanajemen diri sendiri)


SUMPAH MAHASISWA INDONESIA!!!

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa
penindasan...
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung
akan keadilan...

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa


kebohongan...

Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa! Hidup rakyat

Anda mungkin juga menyukai