Anda di halaman 1dari 14

Antropologi Kampus dan

Keorganisasian

Oleh:
Muhammad Al Faqih
Pendahuluan

Universitas adalah tempat untuk


memahirkan diri kita, bukan saja di
lapangan technical and managerial know
how, tetapi juga di lapangan mental, di
lapangan cita-cita, di lapangan ideologi, di
lapangan pikiran. Jangan sekali-kali
universitas menjadi tempat perpecahan. ***
(Soekarno, Kuliah umum di Universitas
Pajajaran, Bandung, 1958).
Kampus Miniatur Negara
Sebagai miniatur negara dimana didalamnya
terdapat banyak perangkat, satu sama lain saling
mendukung, kampus memiliki pemerintahan dan
rakyat, baik itu antara rektorat dengan
mahasiswa ataupun antara mahasiswa dengan
mahasiswa. Kita akan menemukan berbagai
kelompok yang ada akan selalu bertaruh dalam
memperebutkan eksistensinya di dalam kampus.
Dari level rektorat, dekanat, dosen, pegawai
akademik, mahasiswa hingga tukang sapu akan
terlibat dalam arena perebutan kekuasaan. Bisa
dikatakan kampus adalah miniatur basis
produksi, distribusi dan pertarungan negara.
Kampus Miniatur Negara
Terdapat berbagai lembaga pengembangan bakat
minat UKM seperti lembaga penerbitan, lembaga
olahraga, lembaga seni budaya, lembaga bahasa,
lembaga pecinta alam, lembaga perekonomian
koperasi mahasiswa, dan lain-lain. Keberadaan Pers
Mahasiswa menjadi pelengkap yang ikut
mencerminkan sebuah Negara (miniatur negara).
Pers bisa melakukan kritik dan pencerdasaan
mahasiswa dengan wacana dan informasi yang
disampaikan. Atas berbagai komponen dan
dinamisasi yang ada tersebut itulah maka kehidupan
kampus sepenuhnya bukan hanya terpaku pada
kegiatan akademik, seperti perkuliahan ataupun
aplikasi-aplikasi lain yang berkaitan dengan kuliah.
Kampus Miniatur Negara

Adanya demonstrasi ataupun perebutan kekuasaan


di kampus bukanlah hal yang harus
dipertentangkan, karena dengan adanya dinamika
seperti itu mencerminkan bahwa mahasiswa peka
terhadap berbagai realitas yang ada. Mahasiswa
tidak harus manut-manut di hadapan dosennya
walaupun ada kesalahan dalam kinerja sang dosen.
Mahasiswa tidak mesti berdiam diri ketika melihat
ataupun mendengar sebuah ketidak beresan dalam
lingkungannya. Demonstrasi atas kenaikan BBM,
tarif dasar listrik, dll adalah bukti bahwa
Mahasiswa juga adalah bagian dari masyarakat.
Mahasiswa

* Menurut KBBI
Mahasiswa ialah pelajar yang belajar di
perguruan tinggi. Mahasiswa pada struktur
pendidikan Indonesia menduduki suatu jenjang
tertinggi di antara yang lainnya.
Tipologi Mahasiswa

*   Tipologi Mahasiswa Idealis.


Menurut kamus besar bahasa Indonesia,  kata ideal sangat
sesuai dengan segala sesuatu yang dicita-citakan atau
diangan-angankan atau dikehendaki oleh seseorang.
Mahasiswa ideal adalah mahasiswa atau yang mempunyai
kriteria yang cukup unik (unique) seperti, berpenampilan rapi,
sopan dalam bertutur kata, kritis dalam menanggapi situasi
baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat
di tempat Ia berada, mahasiswa yang membawa setiap
aspirasi masyarakat/rakyat yang dianggap lebih penting,
mempunyai otak yang cerdas, bertanggung jawab, disiplin,
rajin dan terampil dalam menganalisa suatu masalah yang
sedang terjadi maupun masalah yang akan dihadapinya nanti.
Tipologi Mahasiswa
* Tipologi Mahasiswa Hedonis
Mahasiswa Hedonis sering juga disebut dengan istilah
Trend Setter. Mahasiswa tipe ini adalah orang-orang yang
mengalami disorientasi dalam proses belajar-mengajar
dalam perkuliahan. Tipe mahasiswa ini kerjaanya
kebanyakan hanya diisi dengan kegiatan foya-foya,
berdandan habis-habisan, dan menghamburkan uang
tanpa tujuan yang jelas. Tipe Mahasiswa Hedonis adalah
Tipe mahasiswa yang tidak mementingkan perkuliahan
dan tidak juga mementingkan organisasi, dia hanya
memikirkan bagaimana dirinya senang dengan dunianya.
Biasanya mahasiswa yang seperti ini dikategorikan ke
dalam mahasiswa yang hedonis (hura-hura), apatis dan
juga mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah
pulang.
Tipologi Mahasiswa
*  Tipologi Mahasiswa Profesional.
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang
aktifitasnya sebagian besar dipusatkan untuk
dapat memperoleh nilai yang baik, kerjanya
belajar dan belajar, dan cenderung apatis
terhadap masalah-masalah disekelilngnya.
Tipologi Mahasiswa
* Tipologi Mahasiswa Apatis.
Tipe Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang
tidak peduli dengan kehidupan di sekitarnya.
Dapat juga dikatakan Mahasiswa tipe ini adalah
mahasiswa yang hanya mementingkan
kepentingannya sendiri. Adagium mahasiswa
apatis adalah Urusanmu adalah urusanmu,
urusanku adalah urusanku. Tipe ini dapat
dikatakan tipe paling buruk dari tipologi
mahasiswa.
Tipologi Mahasiswa

* Tipologi Mahasiswa Pragmatis


Tipe mahasiswa ini adalah orang-orang
yang mengandalkan kecakapan mereka dalam
berinteraksi untuk dapat menonjol diantara
kawan-kawannya, kecenderungan mereka
adalah mencari muka didepan birokrat-
birokrat kampus.
Tipologi Mahasiswa
* Tipologi Mahasiswa Kritis
Tipe mahasiswa ini sering kita jumpai dari dulu hingga
sekarang. Orang-orang yang termasuk dalam kategori
ini biasanya orang-orang yang aktif dalam dinamika
organisasi. Sehingga Mahasiswa jenis ini sering disebut
sebagai mahasiswa yang mempunyai kecenderungan
berfikir kritis, ia menjadi seorang yang mau
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
komunitasnya, mempunyai pandangan dan analisa yang
mendalam persoalan-persoalan yang dihadapi baik di
dunia kampus maupun di luar kampusnya.
Peran Mahasiswa
Sebagai Agent of Change
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang pertama yaitu sebagai agent of
change (agen perubahan). Sesuai namanya, mahasiswa diharuskan untuk bersungguh-sungguh
dalam menuntut ilmu agar dapat mengaplikasikan ilmu tersebut di kehidupan bermasyarakat.
Sebagai Penjaga Nilai-Nilai
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang kedua yaitu sebagai penjaga nilai-
nilai (guardian of value). Nilai-nilai yang luhur harus selalu dilindungi. Terlebih saat ini nilai-
nilai luhur mulai diguncang. Mahasiswa sebagai garda terdepan harus bergerak untuk
melindunginya.
Sebagai Iron Stock
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang ketiga yaitu sebagai iron stock. Sebagai
seorang mahasiswa, Anda diharapkan dapat menjadi sosok yang berkepribadian baik dan
berakhlak mulia. Hal ini karena Anda berperan sebagai penerus bangsa.
Sebagai Kekuatan Penjaga Moral
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang keempat yaitu sebagai kekuatan penjaga
moral (moral force). Mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nail baik dalam
masyarakat.
Sebagai Pengontrol Kehidupan Sosial
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang kelima yaitu sebagai pengontrol
kehidupan sosial (social control). Dalam peran dan fungsi ini, mahasiswa menjadi jembatan
antara masyarakat dan pemerintah.
SEKIAN

TERIMAKASIH
….

Anda mungkin juga menyukai