Anda di halaman 1dari 2

ALIANSI MAHASISWA SINGAPERBANGSA

PRESS RELEASE
HASIL AKSI DAN AUDIENSI

Aksi yang dilaksanakan oleh Aliansi Mahasiswa Singaperbangsa pada hari Jumat tanggal 11
September tahun 2020, bertempat di halaman Gedung H. Opon Sopandji yang dimulai pukul
13.45 WIB dan selesai pada pukul 19.20 WIB. Aksi yang dilaksanakan oleh Aliansi Mahasiswa
Singaperbangsa ini bertujuan untuk membawa draft hasil kajian yang berjudul “Daftar
Persoalan Kampus yang Masih Menjadi Polemik Selama 100 Hari Kerja Rektor” yang telah
dikaji dan didiskusikan oleh internal BEM UNSIKA dan didiskusikan kembali oleh peserta
Konsolidasi Akbar dengan mengundang Ketua Organisasi Mahasiswa dan perwakilan
Mahasiswa pada hari Kamis tanggal 10 September tahun 2020. Konsolidasi Akbar ini
menghasilkan kesepakatan bahwa draft hasil kajian akan didiskusikan dengan Rektor UNSIKA
untuk diterima saran serta tuntutannya.

Draft tersebut berisi 7 persoalan yang dibahas, yaitu (1) Iuran Pengembangan Institusi, (2)
Penyesuaian dan Penangguhan UKT, (3) Kualitas Pelayanan Mahasiswa, (4) Publikasi Artikel
Ilmiah, (5) Staf Ahli Rektorat, (6) Iuran Dana Kemahasiswaan, dan (7) Struktur Dekanat.
Berdasarkan kesepakatan pada Konsolidasi Akbar memunculkan 3 (tiga) persoalan yang
menjadi isu krusial dan menjadi keresahan banyak Mahasiswa, yaitu (1) Iuran Pengembangan
Institusi, (2) Penyesuaian dan Penangguhan UKT, dan (3) Kualitas Pelayanan Mahasiswa.

Aksi dimulai dengan orasi yang dilakukan oleh Koordinator Aksi, masing-masing Ketua BEM
Fakultas, dan Presiden Mahasiswa UNSIKA. Kemudian proses diskusi dan audiensi antara
Rektor dengan 50 orang perwakilan Mahasiswa dilaksanakan di teras Gedung H. Opon
Sopandji dan disaksikan langsung oleh seluruh massa aksi yang duduk di halaman gedung.

Dari 3 (tiga) isu krusial yang didiskusikan memunculkan 2 (dua) tuntutan yang harus segera
dikeluarkan Surat Edaran Rektor secepatnya, yaitu (1) menolak diterapkannya Iuran
Pengembangan Institusi pada Tahun Akademik 2020/2021 dan (2) mendorong
diperpanjangnya waktu pengisian KRS, dibuka kembali mekanisme penangguhan UKT, dan
pemotongan UKT sebesar 50% bagi Mahasiswa semester akhir.
ALIANSI MAHASISWA SINGAPERBANGSA

Pada pukul 19.05 WIB pihak rektorat menyampaikan hasil pertimbangannya kepada
perwakilan Aliansi Mahasiswa Singaperbangsa dengan menyetujui Tuntutan (2), yaitu
memperpanjang waktu pengisian KRS, membuka kembali mekanisme penangguhan UKT, dan
pemotongan UKT sebesar 50% bagi Mahasiswa semester akhir. Kemudian untuk Tuntutan (1),
Rektor menyatakan bahwa bagi Mahasiswa Baru Jalur Mandiri yang tidak sanggup membayar
Iuran Pengembangan Institusi akan diadakan mekanisme pembebasan Iuran Pengembangan
Institusi, diadakan mekanisme cicilan, dan peninjauan kembali besaran Iuran Pengembangan
Institusi untuk diturunkan besarannya.

Perwakilan Aliansi Mahasiswa Singaperbangsa menyepakatinya, namun ada 3 (tiga) poin


tambahan yaitu, (1) perwakilan Mahasiswa harus dilibatkan dalam tim yang menentukan
Mahasiswa Baru Jalur Mandiri itu dibebaskan atau tidaknya dari Iuran Pengembangan Institusi,
(2) perwakilan Mahasiswa harus dilibatkan dalam rapat peninjauan kembali besaran Iuran
Pengembangan Institusi yang akan diturunkan besarannya, dan (3) perwakilan Aliansi
Mahasiswa Singaperbangsa meminta Rektor mengeluarkan Surat Edaran tentang 2 (dua)
tuntutan krusial di atas pada hari Senin.

Hasil di atas kemudian disampaikan kepada massa aksi Aliansi Mahasiswa Singaperbangsa
dan seluruh massa aksi menyambut dengan baik dan menerimanya. Setelah itu, massa aksi
membubarkan diri dan menunggu tindak lanjut yang sesungguhnya yaitu Surat Edaran Rektor.

Tertanda,
Aliansi Mahasiswa Singaperbangsa

Anda mungkin juga menyukai