Anda di halaman 1dari 19

PEMBELAJARAN IPS

“KEBUDAYAAN BARAT”

Dosen Pengampuh :
Indira Septianty Ramadhan, M.Pd

Disusun Oleh :
Indah Cahyani Futri (2011240094)
Titi Puspa Sari (2011240102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang maha kuasa atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kebudayaan Barat” tepat
pada waktunya, tanpa suatu halangan apapun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan yang membangun demi
perbaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan pembuatan
makalah ini, khususnya kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan
makalah ini.

Bengkulu, Juni 2022

Kelompok

ii
DAFTAR ISI
Halam Judul...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Masuknya Orang Barat atau Eropa Ke Indonesia....................................................3
B. Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia...............................................................4
C. Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia...............................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh setiap kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur, termasuk adat istiadat, bahasa, pakaian
dan suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas 1.
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan
kebudayaan yang sangat kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari
berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau dan masing-masing
suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya
tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi sesuai norma yang
berlaku. Perbedan yang terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarenakan
proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang ikut
bercampur di dalamnya2. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi
sekarang amatlah pesat karena penemuan-penemuan baru disegala bidang.
Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan
dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis
budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan
masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan
mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya modern
dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai
ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia khususnya generasi
1
Muhammad Reyfaldi, Aspek Ilmu Sosial dan budaya Dasar, (Palu: Universitas Tadu Lako,
2014), hal. 8.
2
Budiati, Atik Catur, Sosiologi Kontektual, (jakarta: Psat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009), hal. 20.

1
muda cenderung malu akan kebudayaan yang sebenarnya sebagai jati diri
sebuah bangsa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana masuknya orang barat atau eropa ke Indonesia.?
2. Bagaimana perkembangan kebudayaan barat di Indonesia.?
3. Bagaimana pengaruh kebudayaan barat di Indonesia.?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bagaimana masuknya orang barat atau eropa ke Indonesia.
2. Mengetahui bagaimana perkembangan kebudayaan baraat di Indonesia.
3. Mengetahui pengaruh kebudayaan barat di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masuknya Orang Barat atau Eropa ke Indonesia


Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orng dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari bnyak unsur, termasuk adat istiadat, bahasa, pakaian
dan suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas 3.
Atau dengan kata lain budaya asing merupakan kebudayaan yang masuk ke
suatu daerah dan diterima serta dilakukan oleh masyarakat yang tinggal
didaerah tersebut.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah
melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya
mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka
juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.
Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk
kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dalam
revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena
arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi masuk
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui
media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet.
Masuknya budaya barat ke indonesia melalui beberapa cara yaitu
teknologi, budaya, dan sosiaL (dari kebiasaan-kebiasaan) era globalisasi, turut
mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang
serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi diiringin dengan
budaya-budaya asing yang masuk secara bebas tanpa ada filterisasi.
Arus globalisasi menciptakan ruang waktu sangat luas, bagi
bertemunya aneka budaya, yang pada akhirnya memunculkan berbagai
3
Muhammad Reyfaldi, Aspek Ilmu Sosial dan budaya Dasar…, hal. 8.

3
permasalahan baru yang kompleks di semua lapisan masyarakat dunia, tidak
terkecuali Indonesia. Ironisnya negara Indonesia yang semula sangat kental
dengan berbagai norma-norma yang mengatur segala aspek kehidupan
masyarakat, kini harus kewalahan menghadapi aneka ragam budaya asing
yang masuk ke Indonesia dengan leluasa. Ibarat virus yang bersifat radikal
bebas, budaya asing merasuk ke seluruh penjuru masyarakat Indonesia tidak
terkecuali remaja didukung dengan teknologi komunikasi yang canggih
meracuni alam bawah sadar kalangan remaja, yang berada pada usia kritis,
dimana mereka cenderung menerima dan meniru segala bentuk hal-hal yang
baru nyaris tanpa adanya filterisasi.
Kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi
trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan
menjadi cermin moderen. Hal ini jelas mengikis perilaku dan tindakan
seseorang.

B. Perkembangan Budaya Barat di Indonesia


Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam
waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur 2 pusat
perdagangan internasional pada masa lampau, India dan Cina, memberi
pengaruh besar kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara
dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain
dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era
globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutatama
pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat
akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke
tigkat dasar kehidupan manusia diIndonesia.
Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di
negara ini, di tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahanenergi,

4
dan bahan industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan
teknologi semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan
di masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi
dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang
barat seakan menjadi cermin moderen. Hal ini jelas mengikis perilaku dan
tindakan seseorang.
Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan
dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis
budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan
masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan
mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moden
dalam bentuk pergaulan masyarakat.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah
melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya
mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka
juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.
Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk
kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dalam
revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena
arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi masuk
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui
media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet4.
Revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan
kebebasan informasi sungguh sesuatu sulit dielakkan karena selain
memberikan dampak positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan

4
Dian Swandayani dkk, Kebudayaan Eropa Dalam Media Massa Indonesia Pada Aawal Abad XXI,
Jurnal Sosiologi, vol. 5, No. 15

5
bebas, pakaian yang memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan
hedonis5. Julukan yang sering dipakai untuk menggambarkan peradaban Barat
dan masyarakat-masyarakat komponen nya dewasa ini adalah peradaban
“teknologis”. Gambaran-gambaran optimistik tentang teknologi informasi dan
perananya yang bermanfaat, memajukan gagasan bahwa komputer tidak
pernah salah; ia bisa menyelesaikan semua problem masyrakat; ia bahkan
dianggap sebagai “jampi-jampi ajaib” yang bisa menyediakan informasi bagi
semua orang.
Kebanyakan para remaja di negeri ini telah dibodohi oleh gambaran
indah dan berlebihan tentang teknologi dan komunikasi ini. Sejumlah kecil
negara sekarang dipandang sudah sampai ke tingkat modern, sedangkan
jumlah besarnya masih dalam proses ke arah itu. Moderenisasi kini telah
bergema di dunia. Negara-negara modern merasa bangga karena
modernisasinya telah berhasil, sedangkan negara-negara yang sedang
berkembang dengan penuh gairah menyertai gerak modernisasi itu. Meskipun
demikian, perkembangan teknologi di bidang informasi tersebut, selain
memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyakbanyaknya akan
tetapi tetap ada ruang bagi masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara
selektif sesuai kepentingan, kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua
pihak untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar mampu memilih
dan memilah informasi siaran televisi atau konten informasi di internet agar
tidak terjebak dengan informasi kebudayaan asing yang bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang dianutnya.
C. Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia
Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah
Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat di negara ini, ditambah dengan masalah
persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan industry strategis yang
5
Budiati, Atik Catur, Sosiologi Kontektual,…hal, 36.

6
kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebar berisiko
pada pergeseran perbedaan dan kepentingn dimasyarakat. Kehadiran budaya
barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Hal
tersebut tentunya semakin lama dapat mengikis perilaku dan tindakan
seseorang., dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan
kekinian. Keadaan tersebut terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang
menjadi warisan kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah budaya asing
perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya
modern dalam bentuk pergaulan masyarakat6.
Pada awalnya kebudayaan Asing masuk di Indonesia adalah melalui
kegiatan penjajagan pada masa lampau. Akan tetapi, pada zaman sekarang
pintu masuk kebudayaan asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi.
Dalam revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dankebebasan
informasi sungguh sesuatu sulitdielakkan karena selain memberikan dampak
positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tapi sekaligus dampak negatifseperti pergaulan bebas, pakaian yang
memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan hedonis.
Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang
tinggi.. Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami
oleh negara-negara dunia, sehingga harus diakui bahwa kebudayaan dan
peradaban barat memberi pengaruh besar bagi masyarakat dunia. Pada kondisi
saat ini kebudayaan Indonesia kini kian memudar secara perlahan. Hal ini
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat
memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan
banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan
mudah masuk ke Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan prilaku
masyarakat Indonesia.

6
Putu Sadhvi Sia, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia di Kalangan
Remaja, (Surabaya: Institut Teknologi sepulu November, 2013), hal. 35.

7
Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki
dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif
misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
hidup disiplin dan profesionalitas dan lain-lain. Dampak negatifnya
kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya
kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada
kecenderungan para remaja sudah merupakan kebudayaan bangsanya sendiri.
Remaja merupaka usia paling rentan terhadap pengaruh budaya dari
luar, maka dai itu budaya asing dapat mudah merubah gaya hidup remaja
sehingga cenderung kebarat-baratan. Mereka cenderung bergaya hidup
mengkuti mode masa kini, mode yang merek tiru adalah mode dari budaya
asing. Jika mereka dapat memfilter dengan baik dan tepat, maka pengaruhnya
juga akan positif. Namun, sebaliknua jika tidak pintar dalam memfilternya
maka akan berpengaruh negative pla bagi mereka sendiri7.
Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa
selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang
mereka miliki. Para remaja merasa gengsi jika tidak mengikuti perkembangan
zaman meskipun bertentangan dengan nilai ajaran agama dan budayanya.
Sehingga pada akhirnya para remaja saat ini lebih menyukai kebudayaan
barat, dibandingkan dengan kubudayaan lokal Budaya ikut-ikutan atau latah
terhadap cara berpakaian misalnya.
Para remaja tidak ingin ingin dikatakan kuno, kampungan kalau tidak
mengikuti cara berpakaian ala barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti
perkembangan zaman meski memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh
ajaran agama maupun bertentangan dengan adat istiadat masyarakat secara
turun temurun. Selain cara berpakaian dan mode, pergaulan bebas dan cara
berhurahura di kalangan remaja yang di lihat sebagi prilaku yang

7
Afnidar Ramadhani, Gambaran Gaya hidup (Life style) Beresiko di Kalangan Kaum
Hommoseksual(Gay) (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2011), hal. 17

8
menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi masalah bagi
kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku
ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan
adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa
kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga
para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman
meskipun bertentangan dengan nilainilai ajaran agama dan budayanya.
Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat,
dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri. Budaya juga merupakan
pengetahuan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan, sifat-sifat prilaku
yang dipelajar juga pada anggota dalam satu kelompok sosial 8, atau dengan
kata lain gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negative,
tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya9.
Pengaruh budaya asing terhadap remaja sangat kuat dan membuat
banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal
ini ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Faktanya, sekarang banyak yang menjadikan tontonan sebagai tuntunan dan
tuntunan hanya sebagai tontonan saja yang banyak diabaikan. sehinngga
cenderung mengikuti gaya hidup orang barat seperti gaya hidup bebas yang
bersifat hedonistik atau senang berhura-hura tanpa berpikir akibat yang akan
ditimbulkan dari perbuatan itu dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin
terkikis disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan
Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh
negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-
tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua
8
Deddy Mulyana dan Jallaludin Rahmat, Komunikasi Antarbudaya (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2006), hal. 56.
9
Afnidar Ramadhani, Gambaran Gaya hidup (Life style) Beresiko di Kalangan Kaum
Hommoseksual(Gay)…., hal. 17

9
di rumah. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan dari beberapa pihak seperti
pemerintah, tokoh agama dan budaya, serta orang tua dan keluarga.
Peranan Pemerintah, Pemerintah hendaknya dapat mengambil
kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama
mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan
sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para
remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-minggu
saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah
perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran
atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan
di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik
menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan
mendorong kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman
keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang
dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran
umum juga dapat memasukkan nilainilai agama ketika mengajar di hadapan
siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan
kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional
yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut
sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang
inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus
menyebarkan kebuadyaannya.
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal
masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi
muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program kerja
organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan

10
yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki
ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan
dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program
kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik
dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat
diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan, maka
pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai
Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-
kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar
sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya
kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan
masyarakat sebagai pelaku sosial.
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya.
Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab
terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena
itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau
akhlak anggota keluarga terutama anakanaknya. Lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang
ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam
kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara
porsiyang lainnya. Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi
anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun
langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa
salah pergaulan. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung
pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam
keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-
cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.

11
Dapampak yang ditimbulkan masuknya budaya asing ke Indonesia ada
dampak positif dan dampak negate, berikut ini dampak darik masuknya
budaya asing :
Dampak positf masuknya budaya asing :
1. Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya Indonesia
2. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
menjadi lebih mudah beraktivitas dan mendorong untuk berfikir
lebih lanjut.
3. Dibukanya industry alat-alat komunikasi, transportasi, merupakan
salahsatu usaha mengurangi penganguran dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
4. Modernisasi pembangunan berkembang, perekonomian Indonesia
maju, adil, makmur, dan maju.

Dampak negatif masuknya buda asing :


1. Kesenjangan sosial ekonomi
2. Kerusakan lingkungan hidup (polusi udarah, tanah, dan air)
3. Pola hidup konsumtif
4. Sikap induvidualisme
5. Sikap kebarat-baratan
6. Masalah kriminalitas meningkat
7. Kenakalan remaja, dari faktor internal dan eksternal.

D. Pengaruh budaya barat ke Indonesia


1. Pengaruh budaya barat terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia.
2. Pengaruh budaya barat terhadap sistem religi atau kepercayaan.
3. Pengaruh budaya barat terhadap sistem pengetahuan.
4. Pengaruh budaya barat terhadap sistem teknologi.

12
5. Pengaruh budaya barat terhadap sistem kesenian.
6. Pengaruh budaya barat terhadap sistem bahasa.
7. Pengaruh budaya barat terhadap era globalisasi seperti media
masa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan, dan industri.

E. Cara mengatasi dampak negatif masuknya budaya barat ke


Indonesia.
1. Dari peranan pemerintah.
2. Dari peranan tikoh agama dan budayawan.
3. Dari peranan orang tua dan keluarga.

13
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orng dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari bnyak unsur, termasuk adat istiadat, bahasa, pakaian
dan suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah
melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya
mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka
juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.
Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk
kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dalam
revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena
arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi masuk
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui
media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet.
Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki
dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. oleh karena itu,
kebudayaan asing tersebut akan berpengaruh tergantung bagaimana
masyarakat memfilter kebudayaan asing yang masuk.
B. Saran
Pengaruh budaya ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang
wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita
harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Dengan mengamalkan
pancasila sebaik-baiknya dan bersikap selektif terhadap segala macam
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia di berbagai bidang. Tidak
semua budaya asing membawa dampak negatif maupun positif, oleh sebab itu

14
para remaja harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke
indonesia. Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya
menanggulanginya agar jati diri anak bangsa tidak rusak dan setiap orang
harus memiliki kesadaran tentang budaya yang ada di Indonesia sehingga
dapat bersikap selektif dalam menghadapi pengaruh budaya asing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budiati, Atik Catur, 2009, Sosiologi Kontektual, jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyana Deddy dan Jallaludin Rahmat, 2006, Komunikasi Antarbudaya Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Ramadhani Afnidar, 2011, Gambaran Gaya hidup (Life style) Beresiko di Kalangan
Kaum Hommoseksual(Gay), Medan: Universitas Sumatera Utara.
Reyfaldi Muhammad, 2014, Aspek Ilmu Sosial dan budaya Dasar, Palu: Universitas
Tadu Lako.
Sia Putu Sadhvi, 2013, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan
Indonesia di Kalangan Remaja, Surabaya: Institut Teknologi sepulu
November.
Swandayani Dian dkk, Kebudayaan Eropa Dalam Media Massa Indonesia Pada
Aawal Abad XXI, Jurnal Sosiologi, vol. 5, No. 15

16

Anda mungkin juga menyukai