Anda di halaman 1dari 6

MATERI 1

KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Mata kuliah : Kewarganegaraan


Dosen : Dr. Ratna Susanti, S.S.,M.Pd.
Hari, tanggal : Jumat, 3 November 2023
Prodi : D3 Farmasi
Smt/kelas : 3 / Karyawan
=====================================================
A. Definisi Mahasiswa
Secara umum, mahasiswa adalah sebutan yang ditujukan bagi seseorang yang
tengah menempuh atau tengah menjalani pendidikannya di sebuah perguruan tinggi,
baik di universitas, akademi, sekolah tinggi, politeknik, maupun institut. Mahasiswa
juga dapat didefinisikan sebagai seorang individu yang belajar di perguruan tinggi dan
ia terdaftar sebagai seorang murid di perguruan tinggi tersebut. Namun, definisi
mahasiswa memiliki pengertian yang lebih dari sekadar seseorang yang belajar di
perguruan tinggi.

Secara etimologis, mahasiswa berasal dari kata “maha” yang artinya ialah paling
serta kata “siswa” yang memiliki makna pelajar. Sehingga, mahasiswa dapat diartikan
sebagai seseorang yang paling terpelajar. Jadi, mahasiswa adalah kalangan muda
intelektual yang memiliki peran bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi
masyarakat, bangsa, dan negara. Status mahasiswa merupakan status pada level
intelektual yang tinggi, usia muda dengan idealisme yang masih kuat. Peran dan fungsi
mahasiswa dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu bangsa dan negara.

1
Sejarah mencatat kalangan muda di Indonesia sebagai kalangan terpelajar telah
menggerakkan perjuangan bangsa. Sejarah reformasi tahun 1998 adalah catatan
kegemilangan perjuangan mahasiswa dalam menuntut keadilan di negerinya sendiri.
Saat rakyat tak bisa bicara, mahasiswa menjadi tonggak terdepan yang memang
seharusnya mengaspirasi suara masyarakat. Sebagai kalangan dengan level intelektual
yang tinggi di masyarakat, mahasiswa tak hanya cukup dengan kuliah, kantin, pustaka,
dan kampus saja. Mereka ternyata juga memiliki fungsi sosial yang lebih luas bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Peran dan Fungsi Mahasiswa

Ada beberapa peran serta fungsi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Secara
garis besar mahasiswa setidaknya memiliki tiga peranan yang dinilai penting bagi
mahasiswa maupun masyarakat umum.

1. Peran pertama, ialah peranan moral. Dalam dunia kampus atau universitas, setiap
mahasiswa dapat bebas untuk memilih kehidupan seperti apa yang mereka inginkan.
Karena hal tersebutlah, mahasiswa kemudian dituntut untuk bertanggung jawab
terhadap moral dari diri masing-masing sebagai seorang individu yang memiliki ilmu
dan wawasan, agar mampu menjalankan kehidupan dengan bertanggung jawab serta
sesuai dengan moral yang ada dan hidup di dalam masyarakat.

2. Peran kedua, adalah peranan sosial. Selain bertanggung jawab atas dirinya sendiri,
mahasiswa memiliki peran sosial, artinya bahwa kehadiran mahasiswa serta segala
sesuatu yang diperbuat dapat membawa manfaat bagi lingkungan di sekitarnya,
masyarakat sekitar dan tidak hanya membawa manfaat untuk dirinya sendiri saja.

3. Peran yang ketiga, ialah peranan intelektual. Artinya mahasiswa adalah seseorang
yang disebut sebagai insan yang intelek dan harus mampu mewujudkan status yang
tersemat dalam diri mahasiswa di kehidupan nyata. Mahasiswa diharapkan dapat
mampu menyadari fungsi yang sebenarnya dan dasar ketika menjadi seorang
mahasiswa, yaitu mendalami ilmu pengetahuan serta memberikan pengetahuan yang ia
miliki untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan
intelektualitas atau kecerdasan yang ia peroleh selama mengenyam pendidikan di
kampus.

Selain ketiga peran di atas, mahasiswa juga memiliki fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1. Social Control

Fungsi pertama seorang mahasiswa adalah sebagai social control. Mahasiswa


dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, kemampuan intelektual, kepekaan sosial serta
sikap kritis yang dimiliki, diharapkan dapat mampu menjadi sosok pengontrol sosial
dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat memberikan

2
kritik maupun saran serta solusi bagi permasalahan yang hadir di lingkungan
masyarakat. Fungsi pertama mahasiswa sebagai social control, akan terlihat ketika ada
hal yang dirasa tidak benar dalam masyarakat.

Mahasiswa dianggap dan diharapkan mampu untuk mengubah keganjilan tersebut.


Mahasiswa yang tidak aktif atau acuh terhadap permasalahan yang hadir di lingkungan
sekitarnya, maka akan dianggap bahwa tidak ada harapan bagi sebuah bangsa, karena
mahasiswa sebagai iron stock justru enggan berperan sebagai social control. Selain
sebagai social control, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang tentunya patut
peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kepedulian tersebut, tidak
hanya dapat diwujudkan dalam bentuk demo saja. Akan tetapi, dapat diwujudkan
dengan pemikiran, diskusi maupun bantuan moril dan materil yang dapat diberikan oleh
mahasiswa kepada masyarakat.

2. Agent of Change
Mahasiswa memiliki fungsi dan peran sebagai agen perubahan. Artinya bahwa
mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penggagas dari perubahan. Akan tetapi ia juga
memiliki peran sebagai objek atau pelaku dari perubahan yang ia gagas tersebut.
Sikap kritis serta positif, pada dasarnya harus dimiliki oleh seorang mahasiswa
sebagai agent of change. Kedua sikap tersebut, diharapkan mampu membuat perubahan
yang baik ketika terjadi kejanggalan dalam lingkungan sosial. Sehingga masyarakat pun
akan menjadi lebih waspada, cerdas dan tidak mudah dibodohi, ketika ada hal janggal
terjadi.
Mahasiswa dianggap sebagai sekelompok individu yang harus berada di barisan paling
depan, ketika akan menggerakan sebuah perubahan positif. Melalui kacamata atau
pandangan mahasiswa yang masih netral, maka mahasiswa dianggap mampu melihat
kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh negaranya.
Contohnya adalah ketika mahasiswa melakukan aksi sebagai agen perubahan pada
tahun 1998, yaitu ketika mahasiswa menumbangkan orde baru dan terjadi perubahan
setelahnya. Demo tersebut, kemudian menjadi aksi demo terbesar yang pernah terjadi di
Indonesia dan digerakan oleh mahasiswa, agar terjadi suatu perubahan yang lebih baik
demi Indonesia.

3
3. Iron Stock
Mahasiswa memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa serta diharapkan untuk
memiliki kemampuan, akhlak yang mulia serta keterampilan untuk mampu menjadi
calon pemimpin di masa depan demi bangsa. Mahasiswa dianggap sebagai aset,
cadangan sekaligus harapan untuk bangsa di masa depan. Tidak dapat dipungkiri,
bahwa banyak organisasi yang akan memiliki sifat mengalir, dan ditandai oleh
pergantian kekuasan dari golongan tua pada golongan muda. Oleh sebab itu, kaderisasi
pun akan dilakukan secara berulang dan terus-menerus.
Begitu pula dalam kehidupan di kampus atau dalam berbangsa dan bernegara.
Kaderisasi pada golongan muda, seperti mahasiswa harus terus dilakukan, sebab di
tangan golongan mudalah, perubahan yang besar dapat terjadi, hingga membuat kondisi
dari suatu bangsa menjadi lebih baik. Sebagai iron stock, mahasiswa dapat memperkaya
diri sendiri dengan ilmu pengetahuan dan turut mempelajari kesalahan yang sebelumnya
pernah terjadi pada generasi tua atau generasi sebelumnya.

4. Moral of Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak baik, sebab mahasiswa memiliki peran serta
fungsi sebagai moral of force atau suri tauladan bagi masyarakat. Segala perilaku
maupun keputusan yang dibuat oleh mahasiswa, maka akan diamati serta dinilai oleh
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan pintar-pintar dalam
memilih di mana ia akan menempatkan dirinya dalam masyarakat, serta kemampuannya
untuk mampu hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.
Selain itu, di era globalisasi saat ini, di mana semakin mudah budaya luar untuk masuk
ke Indonesia, mahasiswa memiliki peran untuk menjaga nilai-nilai budaya yang asli
milik Indonesia. Sehingga, budaya Indonesia pun tidak akan hilang terkikis oleh budaya
baru milik luar. Mahasiswa diharapkan mampu untuk mencerminkan nilai serta karakter
terbaik, sesuai dengan tingkatan intelektual yang ia miliki dan telah diperoleh di
perguruan tinggi.

4
5. Guardian of Value
Fungsi mahasiswa yang kelima ialah sebagai guardian of value atau penjaga nilai.
Seperti halnya moral of force, saat ini banyak budaya asing yang mulai masuk ke
Indonesia. Sehingga, dikhawatirkan bahwa budaya-budaya asli milik Indonesia akan
terkikis dan hilang. Oleh karena itu, mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai
yang luhur serta mulia milik Indonesia yang harus dilindungi. Mahasiswa sebagai
penjaga nilai, diharapkan akan berada dalam garda paling depan untuk menjaga nilai-
nilai baik tersebut. Contohnya seperti gotong royong, keadilan, empati serta kejujuran.
Sebagai guardian of value, mahasiswa harus sadar, bahwa tidak akan ada bangsa yang
sejahtera apabila nilai luhur tidak ditegakkan oleh golongan muda maupun golongan tua

C. Langkah-Langkah Mewujudkan Peran Mahasiswa Secara Nyata


Setelah mengetahui peranan serta fungsi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam
kehidupan sosial di masyarakat, mahasiswa pun harus mengetahui bagaimana cara atau
langkah nyata untuk mewujudkan peranan serta fungsi yang telah melekat pada diri
mahasiswa. Ada beberapa langkah yang dapat diikuti untuk mewujudkan peranan serta
fungsi mahasiswa dalam masyarakat secara nyata.
1. Mahasiswa perlu sadar akan kondisi politik serta kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara. Sebab, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki kepentingan
untuk membela masyarakat dan apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar tidak boleh
diabaikan.
2. Mahasiswa dapat memilih gerakan-gerakan yang sesuai dengan visi serta misinya.
Gerakan yang dimaksud ialah gerakan intelektual, yaitu sebagai salah satu cara di mana
mahasiswa dapat bergerak menyalurkan pendapat atau passion yang dimiliki melalui
kegiatan ilmiah, diskusi, aksi yang dilakukan dengan mematuhi hukum, audiensi dan
lainnya.
3. Langkah ketiga untuk mewujudkan peranan serta fungsi mahasiswa dengan nyata,
ialah dengan turut terlibat dalam organisasi serta gerakan mahasiswa yang berjalan
dengan membawa visi misi yang baik dan tidak mengabaikan tugas atau keperluan
kuliah.
4. Tak kalah penting, mahasiswa dapat mewujudkan peranan serta fungsi mahasiswa
dalam masyarakat dengan memiliki manajemen waktu yang baik. Sehingga mahasiswa

5
mampu menjalankan perannya di lingkungan sosial di masyarakat dan tetap
bertanggung jawab pada diri sendiri.
5. Memperluas wawasan dengan membaca buku. Agar mampu menjalankan peran
mahasiswa dengan baik dan nyata, mahasiswa haruslah memiliki wawasan yang luas.
Salah satu caranya ialah dengan membaca buku yang beragam. Sehingga, mahasiswa
akan mendapatkan ilmu pengetahuan, perspektif atau cara pandang yang luas melalui
buku-buku yang ia baca. Selain buku, mahasiswa juga dapat memperluas wawasan
dengan rajin membaca jurnal, koran maupun e-book yang saat ini semakin mudah untuk
ditemui.

TUGAS INDIVIDU
1. Silakan berikan pendapat Anda terkait permasalah berikut ini.
Mahasiswa sebagai warga negara memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut menjadi garda terdepan
yang dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi problema di masyarakat. Namun,
akhir-akhir ini banyak pemberitaan di media massa tentang mahasiswa yang melakukan
bunuh diri akibat depresi, entah apa pun itu masalahnya.
2. Berikan tanggapan atas kasus di atas dan jawaban dikirim melalui link presensi
Gform yang diberikan melalu PJ kelas.

Anda mungkin juga menyukai