Mahasiswa adalah orang yang sedang belajar di sautu perguruan tinggi, baik di Universitas, institut
ataupun di sekolah-sekolah tinggi. dengan harapan perguruan tinggi yaitu bisa menciptakan manusia
yang profesional dalam berbagai bidang bukan hanya dari segi intlektual tapi juga dengan membentuk
kepribadian, keterampilan, kemandirian sosial dan karakter. Dengan harapan bisa membawa
masyarakat kampus khususnya dan masyarakat negara umumnya menjadi negara yang adil dan
makmur, sebagai realisasi hasil dari peroses blajar di perguruan tinggi.
Secara bahasa memang bisa di sebut mahasiswa cukup hanya dengan terdata di suatu perguruan tinggi
itu sudah cukup untuk bisa memilki gelar mahasiswa, tapi makna mahasiswa tidak sesempit itu,
mahasiswa mempunyai tanggungjawab yang begitu besar dalam berperan keadilan dan kemakmkuran
negara ini. dengan begitu mahasiswa harus mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai
agensosial of chang,agen sosial of control, dan iron stoc.
Setelah mengetahui peran mahasiswa di masyarakat, lalu apa peran mahasiswa didalam membangun
budaya akademik dan kemahasiswaan?
Dari peran mahasiswa sebagai agen of change, di tutntutuntuk bisa melakukan sebuah perubabahan ke
arah yang lebih baik, karna akademik di kampus itu menjadi tanggungjawab seluruh mahasiswa kampus
selain dari dosen yang menjadi satu-satunya sumber mendapatkan pendidikan. Namun peroses
pembelajaran dan pengalaman bisa di dapat di organisasi, mau itu organisasi intra kampus ataupun
ekstra kampus.
Peranan mahasiswa sangat di butuhkan di dalam lembaga pendidikan dengan ikut berprtisipasi dalam
segala kretifitas, inovasi dan dengan pemikirannya yang keritis dalam menanggapi dan mengambil
peluang untuk pengembangan di bidang akademik dengan tirut ikutserta dalam mengikuti pembelajaran
dan memahami pembelajaran perkuliahan sehari-hari. Di bidang non-akademik yautu dengan menikuti
kegitan-kegitan selain akademik seperti mengikuti kegiatan UKK (unit kegiatan kampus), UKM (unit
kegiatan mahasiswa, DEMA (dewan eksekutif mahasiswa) dan yang lain sebagainya.
Budaya akademik perguruan tinggi tidak hanya bertujuan untuk mengasah intelektualitas mahasiswa
yang bisa mengemukakan sebuah gagasan dari keilmuan yang sudah di pelajarinya, juga di bagun nilai-
nilai kejujuran, kebenaran, cerdas, peduli, tangguh, tanggug jawab, religius dan nilai-nilai fositif lainnya
yang di internalisasi terhadap budaya akademik dan kemahasiswaan. Dan berorientasi untuk
pengabdian terhadap kemanusiaan. Seperti yang di ungkapkan prof. Ahmad Tafsir dalam bukunya
filsafat pendidikan islami bahwa yang dididik itu bukan hanya otaknya untuk menjadikan siswa yang
pintar dalam berpendapat, bukanhanya mendidik tangan untuk bisa menulis, melukis, memaikan alat
musik dan yanglainnya. Tapi ada hal yang lebih penting dari itu yaitu mendidik menusia dengan nilai
kemanusiaannya. Nilai inilah yang akan menjadi penyokong sebagai peroses terciptanya budaya
akademik. Budaya akdemik ini budaya universal yang harus di miliki setiap civitas akademik yang ada di
kampus, dan mahasiswa harus memiliki itu sebgai objek agent of change di perguruan tinggi tersebut.