Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL TENTANG PERSPEKTIF DEMOGRAFI

Judul Perkembangan Wilayah Peri Urban: Kajian pada Perspekstif Demografi dan
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus: Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman)
Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Penulis Aninda Sarah Kinanti, Wiwandari Handayani
Tahun 2013
Reviewer Lulik Fullela Rakhman
Tanggal 25 Desember 2019

Isu Pada jurnal ini diangkatnya topik mengenai perkembangan wilayah peri urban,
kajian pada perspektif demografi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Yang
dimaksud dengan peri urban itu ialah penduduk akan mencari lahan yang baru
ke wilayah lain yang berdekatan dengan kota. Sebagian besar dari mereka
memilih wilayah yang ada di pinggir kota, namun diluar batasan administrasi
kota. Peningkatan penduduk di wilayah peri urban terjadi secara subtansial,
karena banyaknya pendatang yang menginginkan bertempat tinggal di daerah ini
baik berasal dari bagian dalam kota maupun luar kota. Pada jurnal ini mengambil
sampel lokasi daerah Kecamatan Depok bersinggungan langsung dengan Kota
Yogyakarta. Pertambahan penduduk pendatang yang cukup tinggi di Kecamatan
Depok, yang terjadi dalam beberapa waktu lamanya, secara tidak langsung
membentuk suatu bentuk perubahan‐perubahan pada kondisi demografi, dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat. Perubahan demografi yang meliputi
perubahan jumlah penduduk dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin.
Hasil dari penelitian jurnal ini Kecamatan depok masih memiliki karakteristik
penduduk yang bersifat kedesaan pada tahun 1980-1990, akan tetapi pada
tahun 1990-2010, urbanisasi di kota Jogjakarta telah merubah pembangunan di
area Kecamatan Depok dan karakteristik penduduknya mulai berubah menjadi
karakteristik perkotaan. Perubahannya juga diikuti dengan proses perubahan
peri-urbanisasi.
Metode Bab selanjutnya merupakan metode penelitian yang menjelaskan mengenai
metode yang digunakan dalam Perkembangan Wilayah Peri Urban: Kajian pada
Perspekstif Demografi dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat. Metode deskriptif
dan metode kuantitatif. Deskriptif dalam penelitian ini digolongkan ke dalam
metode deskriptif berkesinambungan karena penelitian diadakan dengan
mengkaji pengetahuan‐pengetahuan dari masalah serta fenomena dan
kekuatan‐kekuatan sosial yang dapat diperoleh. Sedangakan untuk metode
kuantitatif, peneliti sangat memahami bahwa dalam kehidupan ini selalu
terdapat hubungan sebab‐akibat antar fenomena atau gejala
Kesimpulan Kesimpulan pada Jurnal ini ialah Periode pertama Kecamatan Depok masih
bersifat kedesaan kemudian periode kedua dan periode ketiga Kecamatan Depok
mulai berubah bersifat kekotaan dan kondisi wilayahnya mulai berubah karena
pengaruh dari penduduk yang bermigrasi.
Didalam ketiga periode perkembangannya, diiringi dengan proses‐proses peri‐
urbanisasi yang terjadi di Kecamatan Depok.Pada proses perkembagannya,
penduduk pendatang yang bertambah dari periode ke periode membawa
pengaruh besar terhadap kondisi sosial ekonomi Kecamatan Depok. Pengaruh
tersebut terjadi pada tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, dan kesehatan yang
mengalami perbedaan antara penduduk asli dengan penduduk pendatang. Pada
jurnal ini sudah memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan
atau latar  belakang   dari permasalahan mengapa dibuatnya jurnal ini.Penulisan
dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran
menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang perkembangan peri-
urbanisasi dan juga menyertakan refrensi.

REVIEW JURNAL TENTANG LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Judul Analisis Dampak Laju Pertumbuhan Penduduk Terhadap Aspek Kependudukan


Berwawasan Gender Pada Urban Area Di Kota Serang
Jurnal Tirtayasa Ekonomika
Penulis  Ranthy Pancasasti dan Enis Khaerunnisa
Tahun 2018
Tanggal 25 Desember 2019

Isu Pada jurnal ini diangkatnya topik mengenai Analisis Dampak Laju Pertumbuhan
Penduduk Terhadap Aspek Kependudukan Berwawasan Gender Pada Urban
Area. Pada jurnal ini mengambil sampel lokasi daerah kota Serang. Trend
kependudukan di suatu wilayah/daerah ditentukan oleh trend fertilitas,
mortalitas, dan migrasi yang mempengaruhi kuantitas, kualitas penduduk, reit
(laju) pertumbuhan penduduk, dan struktur penduduk. Tingginya laju
pertumbuhan penduduk di beberapa bagian di dunia ini menyebabkan jumlah
penduduk meningkat dengan cepat sehingga mengakibatkan terjadinya
kemiskinan dan kekurangan pangan yang semakin mengkhawatirkan para ahli
demografi dan ekonomi.
Hasil pembahasan jurnal ini jumlah penduduk Kota Serang terus meningkat
selama sepuluh tahun mendatang, akan tetapi laju pertumbuhan penduduk Kota
Serang menunjukkan kecenderungan yang terus menurun. Dalam periode 2010-
2020, laju pertumbuhan penduduk Kota Serang turun dari 2,20 persen menjadi
1,52 persen. Turunnya laju pertumbuhan penduduk Kota Serang ini ditentukan
oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi, dimana saat ini laju pertumbuhan
penduduk Kota Serang menempati peringkat keempat di Provinsi Banten. Bahwa
jumlah penduduk Kota Serang memiliki tren/kecenderungan terus meningkat,
dimana diperkirakan sampai dengan tahun 2050, Kota Serang akan menjadi kota
ketiga dengan jumlah penduduk terbesar di Provinsi Banten.
Metode Pada jurnal ini metode yang digunakan adalah dalam menganalisis trend laju
pertumbuhan penduduk di Kota Serang menggunakan sumber data sekunder
yaitu: BKKBN Banten, BPS. Dalam metodenya menggunakan Tabulasi, Deskriptif,
dan FGD. Dalam menganalisis dampak laju pertumbuhan penduduk terhadap
aspek kependudukan berwawasan gender pada urban area di Kota Serang
mengambil sumber data dari Data primer dan sekunder. Data sekunder: BKKBN
Banten, BPS, dan lain-lain. Data primer: wawancara dengan responden
(penduduk yang tinggal pada urban area di Kota Serang).
Kesimpulan Pada jurnal ini terdapat kesimpulan dengan melihat kecenderungan
peningkatan jumlah penduduk yang tinggi di Kota Serang, yang diproyeksikan
akan mencapai 0,7 juta penduduk pada akhir tahun 2020. Maka, masalah yang
berkaitan dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk, aspek
kependudukan berwawasan gender pada urban area di Kota Serang, dan
meningkatnya pencemaran lingkungan (udara, air dan tanah), masalah-masalah
yang mungkin timbul dari dampak perubahan kependudukan tersebut di atas,
tidak hanya diatasi dengan kebijakan-kebijakan yang reaktif, akan tetapi dengan
kebijakan-kebijakan yang proaktif. Masalah yang muncul akibat terjadinya
ledakan penduduk pada urban area di Kota Serang Alih fungsi lahan/hutan yang
tinggi untuk memenuhi kebutuhan perumahan, pertanian dan industri, Tingginya
angka kriminalitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, persaingan kerja yang
tinggi, gaya hidup konsumtif dan kemiskinan. Pada jurnal ini Penulisan dan isi
abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran menyeluruh
mengenai kegiatan penelitian tentang analisis laju pertumbuhan penduduk dan
juga menyertakan refrensi.

REVIEW JURNAL TENTANG ANALISIS PARAMETER DEMOGRAFI

Judul Analisis Parameter Sosio-demografik Provinsi Nusa Tenggara Barat


Jurnal Majalah Eknomi Universitas Airlangga
Penulis Jalaludin* Anwar Ahri
Tahun 2013
Tanggal 25 Desember 2019

Isu Pada jurnal ini diangkatnya topik mengenai analisis parameter sosio demografik
Pada jurnal ini mengambil sampel lokasi di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Parameter demografi yang dimaksudkan dalam jurnal ini adalah ukuran-ukuran
yang digunakan untuk melihat struktur dan proses penduduk di suatu wilayah
yang dalam hal ini adalah NTB. Struktur penduduk meliputi jumlah,
pertumbuhan, sebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk bersifat
dinamis, selalu berubah karena adanya proses demografi yang menyertainya.
Proses demografi dimaksud meliputi kelahiran, kematian dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut, struktur penduduk juga
dipengaruhi oleh faktor lain seperti perkawinan dan perceraian. Dalam
pembahasannya Persoalan kependudukan di NTB tidak jauh berbeda dengan
persoalan kependudukan secara nasional dimana selain jumlah penduduknya
yang relative besar dan persebarannya yang tidak merata, juga struktur
penduduknya didomnasi oleh kelompok umur usia muda dan anak- anak.
Hasi dari penelitian ini laju pertumbuhan penduduk berdasarkan kabupaten,
penurunan LPP NTB cukup merata kecuali di kabupaten Lombok Barat dan
kabupaten Bima yang masih menunjukkan tren yang meningkat. Penurunan LPP
ini menunjukkan bahwa program pemerintah dalam hal pengendalian laju
pertumbuhan penduduk relatif berhasil.
pemerintah NTB juga berhasil menurunkan angka kematian bayi. Kalau Sensus
Penduduk pertama tahun 1971 angka kematian bayi (AKB) di NTB sangat tinggi
yaitu mencapai 221 kematian per 1000 kelahiran hidup, secara bertahap angka
tersebut mampu diturunkan hingga menjadi 48 per 1000 kelahiran hidup.
Metode Pada jurnal ini metode yang digunakan adalah metode analisis data sekunder
dimana data utama bersumber dari rangkaian hasil Sensus Penduduk yang
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pada jurnal ini khususnya dalam
penggunaan metode tidak dipaparkan secara jelas metode yang digunakannya
hanya mengambil data dari BPS saja.
Kesimpulan Kesimpulan pada jurnal ini ialah Laju pertumbuhan penduduk (LPP) NTB
mengalami penurunan yang cukup tajam dalam 3 dekade terakhir, bahkan
mencapai terendah kelima di Indonesia pada dekade 2000-2010; LPP NTB
dibandingkan Indonesia adalah 1,17 : 1,47. Persebaran penduduk tidak merata di
mana sebagian besar (lebih dari 70 persen) penduduk terkonsentrasi di pulau
Lombok yang luasnya hanya sekitar seperempat dari luas wilayah NTB. Dan pada
jurnal ini pemaparan materinya dijelaskan secara lengkap dan jelas disertai
gambar-gambar yang dapat memudahkan pemahaman pembaca.

Anda mungkin juga menyukai