Anda di halaman 1dari 2

1.

Bedanya teori kependudukan menurut Robert Malthus dengan teori transisi demografi
-Menurut teori Malthus laju pertumbuhan penduduk seperti deret ukur dan laju pertumbuhan
pangan seperti deret hitung dan dampaknya manusia akan keterbatasan SDA, maksudnya
pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Dan Malthus tidak memfokuskan
kemajuan di bidang transportasi dan teknologi.
-teori transisi demografi perubahan populasi penduduk dari waktu ke waktu, yang dimana pada
akhirnya sebuah negara akan mencapai kondisi dimana angka kelahiran dan kematian stabil
rendah sehingga populasi juga akan stabil. Dan teori ini juga terjadi karena ilmu
pengetahuan,tingkat kesehatan dan teknologi yang menyebabkan berubahnya angka kelahiran
dan angka kematian.

2. JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KOTA MEDAN

Dari data kependudukan di wilayah Medan Tuntungan termasuk kedalam karakteristik


penduduk menurut teori Malthus, karena dari data tersebut jumlah penduduk dari
tahun 2011-2015 mengalami pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat.

3. Pandangan Islam mengenai teori kependudukan disertai ayat atau hadist yang
berkaitan!
Peran Pemerintah dalam hal menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung
pengembangan SDM, artinya ledakan jumlah kelahiran menyebabkan penurunan
pembangunan ekonomi yang tidak valid. Sehingga pemerintah harus mendorong
penyediaan fasilitas-fasilitas, akses publik yang terkait kesehatan, pendidikan dsb. Bukan
dengan cara pembatasan jumlah keturunan atau KB.

Namun dalam islam , keluarga berencana menjadi persoalan yang polemik  karena ada
beberapa ulama yang menyatakan bahwa keluarga berencana dilarang tetapi ada juga ayat
al-qur’an yang mendukung program keluarga berencana . Dalam al-qur’an dicantumkan
beberapa ayat yang berkaitan dengan keluarga berencana , diantaranya  :
‫ض َعافًا خَ افُوا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا هَّللا َ َو ْليَقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬
ِ ً‫ش الَّ ِذينَ لَوْ تَ َر ُكوا ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬ .4
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.(Qs.An-Nisa : 9 )
ِ ْ‫^غ ْالفَ َس^ا َد فِي اأْل َر‬
ۖ‫ض‬ ِ ^‫ك ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِس ْن َك َما أَحْ َس^نَ هَّللا ُ إِلَ ْي^^كَ ۖ َواَل تَ ْب‬
َ َ‫صيب‬ َ ‫ك هَّللا ُ ال َّدا َر اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬
ِ َ‫س ن‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَا‬ .5
‫إِ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Qs.Al-Qashash: 77)

Anda mungkin juga menyukai