Anda di halaman 1dari 6

Kartogarafi adalah ilmu yang mempelajari peta atau dapat didefinisikan sebagai pembuat peta.

Tidak
hanya sebagai pembuatan peta akan tetapi penggunaan peta juga termasuk dalam bidang kartografi.
Kartografi merupakan bagian dari ilmu geografi yang berhubungan dengan pemetaan. Hal ini berkaitan
erat dengan sistem komunikasi antara si pembuat peta dan si pengguna peta. Untuk menyampaikan
berbagai informasi, baik berupa informasi grafis maupun informasi atribut, diperlukan media yang tepat
untuk menyampaikannya, yaitu dengan menggunakan peta sebagai media komunikasi dalam bentuk
hardcopy maupun dalam bentuk softcopy. Komunikasi kartografi dapat diterapkan juga pada
peta/gambar. Peta topografi memberikan gambaran dari suatu tempat dan unsur-unsur yang ada di
muka bumi. Meskipun seorang belum mengenal suatu daerah, tetapi dapat membaca dan mengerti peta
daerah itu, ia seakan dapat mengenal bentang darat daerah tersebut. Menurut
International Cartography Association (ICA),kartografi adalah “seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi
tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumenilmiah dan hasil kerja
seni”.Dari definisi tersebut, jelaskan bahwa salah satu tugas seorangkartograf adalah membuat peta.
Membuat peta yang dimaksud disini adalah merancang symbol (symbol design), tata letak peta (map
layout), isipeta(map content), dan generalisasi(generalization)

1. SIMBOL KARTOGRAFI

Simbol kartografi yang digunakan untuk mewakili data spasial muka bumi pada suatu
peta sangatlah penting untuk membedakan data spasial yang akan disajikan.
Pada dasarnya data spasial dapat dibedakan atas:
i. data kualitatif yang menyatakan identitas keadaan asli dari data spasial
yang diwakilinya, sebagai contoh membedakan antara pohon, sungai, jalan,
pabrik,
ii. data kuantitaif yang menyatakan identitas dan menunjukkan besaran/ jumlah
dari data spasial yang diwakilinya.

1) Simbol Titik Simbol titik ini digunakan untuk menunjukkan posisi atau lokasi dan identitas dari unsur
yang diwakilinya. Skala peta sangat menentukan bentuk simbol titik ini, misalnya pada skala 1 : 100.000,
suatu kota mungkin dapat berbentuk titik, tetapi pada skala 1 : 1000 kota tidak dapat digambarkan
dalam bentuk simbol titik. Contoh lain dari simbol titik ini untuk menampilkan boks telepon, titik dasar
teknik, gereja , masjid, kantor pemerintah, hotel dan lain sebagainya

2) Simbol Garis Simbol garis digunakan jika unsur yang diwakilinya berbentuk garis. Sebagai contoh
dapat disajikan di sini antara lain, yaitu: jalan, sungai, rel kereta api, batas administrasi dan lain
sebagainya. Simbol garis juga bisa ditampilkan dengan menggunakan simbol piktorial, geometrik
maupun simbol huruf.
3) Simbol Area atau Luasan Simbol area digunakan untuk menampilkan unsur-unsur yang berhubungan
dengan suatu luasan. Seperti pada simbol titik, simbol area tergantung pada skala petanya. Simbol area
ini dibuat harus memperhatikan bentuk dan isi area sehingga simbol area tersebut dapat mewakili
unsur-unsur di permukaan bumi yang akan digambarkan pada peta, misalnya simbol yang mewakili
bidang tanah, penggunaan tanah, kemiringan tanah dan lain sebagainya. Klasifikasi simbol semata-mata
berdasarkan ciri-ciri dari unsur-unsur yang ada di permukaan bumi, apakah unsur tersebut akan
digambar sebagai simbol titik, garis atau area.

Wujud simbol dalam kaitannya dengan feature yang digambarkan dapat dibedakan menjadi simbol
abstrak, piktorial dan alfanumerik

SIMBOL TITIK KUALITATIF

 Simbol piktorial adalah suatu simbol yang dalam kenampakkan wujudnya ada kemiripan dengan
wujud feature yang digambarkan.

 Simbol abstrak adalah simbol yang tidak ada kemiripannya dengan feature yang digambarkan. Simbol
abstrak juga dikenal simbol geometrik, karena bentuknya diambil dari bangun geometrik seperti
segitiga, lingkaran atau persegipanjang dengan diberi warna.

Simbol deskriptif
Suatu simbol yang digunakan untuk menyatakan unsur-unsur di muka bumi yang
bentuknya mendekati keadaan sebenarnya atau mendekati kenyataan di lapangan

SIMBOL LUAS KUALITIATIF


Simbol deskriptif
Simbol abstrak

SIMBOL TITIK KUANTITATIF


Indikasi harga…… Simbol yang
menyatakan suatu unsur buatan
manusia di muka bumi yang
mempunyai suatu harga
Satuan harga.... Simbol untuk menyatakan besaran dari suatu unsur yang diwakilinya
dengan suatu satuan harga.

Proporsional......Suatu bentuk simbol yang ukurannya bertambah besar sesuai dengan


pertambahan harga.

Bentuk grafik
Penyajian simbol titik kuantitaif dengan menggunakan berbagai bentuk diagram.
a) Grafik berbentuk garis lurus misalnya penyajian curah hujan di suatu tempat yang
memberikan data tentang volume curah hujan per bulan sepanjang tahun.
b) Grafik berbentuk batang (bar graph), digunakan untuk menyajikan data yang
mempunyai suatu besaran tertentu penyajian grafik berbentuk batang dapat
dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
c) Grafik dalam bentuk lingkaran (pie graph), digunakan untuk memberikan informasi
beberapa data dengan persentase yang berbeda

2.1.2SIMBOL GARIS KUANTITATIF


Harga yang sama (isoline)
Suatu bentuk simbol dari data titik-titik pengamatan di muka bumi yang mempunyai harga
sama

Flow line
Suatu bentuk simbol yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas/frekuensi dari unsur-unsur
tertentu

SIMBOL LUAS KUANTITATIF


Simbol luas kuantitaif di dalam penyajiannya menggunakan screen atau warna untuk
menunjukkan kuantitas dari suatu area di muka bumi. Penggunaan warna pada
pembuatan sebuah peta sangatlah penting artinya. warna selalu dikaitkan dengan
pemakaian simbol-simbol kartografis yang mewakili unsur-unsur muka bumi, sehingga
memungkinkan pembuat peta untuk antara lain:
- memperlihatkan detil yang lebih banyak;
- mengembangkan disain serta penyajian;
menimbulkan reaksi psikologi bagi pengguna peta, sehingga unsur di peta akan lebih cepat

2.1TEKS
Teks pada sebuah peta sangat diperlukan karena banyak yang berpendapat bahwa peta
tanpa teks adalah sesuatu yang tidak mungkin, sebab jika demikian halnya maka
produk yang dihasilkan hanya memperlihatkan bentuk grafis atau citra.
Ada lima langkah yang umum dari prose kartografi, yaitu Planning/Perencanaan, Data,
Symbologi/Simbolisasi, Layout dan Output

PROSES PENYUSUNAN PETA

Ada lima langkah yang umum dari prose kartografi, yaitu Planning/Perencanaan, Data,
Symbologi/Simbolisasi, Layout dan Output.

1. Perencanaan
Pada proses perencanaan, kita akan merumuskan sejumlah hal yang berhubungan dengan
tujuan, siapa pengguna dan batas dari peta yang akan dibuat.
Fungsi data

Data yang ada pada peta kita, harus mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
- Mengarahkan pengguna peta
- Mengdukung tujuan dari peta
Menjelaskan penyebaran dari data lain

2. Simbolisasi
Dalam proses simbolosiasi pada diagram alir kartografi, kita menentukan bagaimana cara
untuk mensimbolisasikan data berdasarkan tujuan dari peta tersebut
Pertimbangan Simbologi
Hal hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan simbolisasi dalam peta, adalah
:
- Komposisi warna
- Bentuk/Jenis garis
- Isi Polygon
- Simbol titik
Kita harus juga mempertimbangkan beberapa factor yang berhubungan dengan
tulisan/text yang akan kita tampilkan, yaitu :
- Jenis
- Ukuran
- Warna

3. Layout
Dalam langkah layout peta diagram alir kartografi, kita mendesain layout peta untuk
dicetak. Kita juga menentukan bagaimana tampilan kita peta kita akan ditampilkan dalam
peta online,
4. Output
Tahapan output dari diagram alir kartografi adalah membuat/mencetak peta.
Pada langkah ini, kita akan mempublish peta yang sudah final atau
menjadikan dapat dibaca oleh pengguna.

Sebelum tahap finalisasi data, kita harus menentukan data tersebut apakah
mendukung untuk kartografi yang baik atau tidak. Pikirkan tentang peta yang
akan kita buat, mungkin berhubungan dengan pekerjaan atau kepentingan
sesorang.

FAKTOR MENENTUKAN DATA UNTUK MENCOCOKAN PADA PETA


- Kelengkapan data
- Kecocokan data terhadap skala peta
- Tingkat kedetailan data
Apakah data tersebut berasal dari skala data yang kompatibel

- Evaluasi geometri
dan atribut
Ketika kita mengevaluasi sumber data, pertimbangkanlah kedetaialan pada geometri dan
atirbut data.
Evaluasi geometri
Peta cetak memiliki skala yang fix, seperti 1:5.000 ataupun 1:25.000. Data yang kita
pilih haruslah sesuia dengan level kedetaialan untuk skala tersebut.
Evaluasi Atribut
Ketika kita mengevaluasi data, data atribut sama pentingnya dengan data
geometri. Data atirbut memungkinkan kita untuk melakukan simbolisasi yang
berbeda pada data kita.

Mengorganisasi Data
Setelah mengevaluasi dan memilih data untuk peta kita, kita harus
mengorganisasi/mengatur layer peta dengan cara mengelompokan menjadi basemap
dan operational layer.
Basemap Layer
Sebuah Layer basemap memberikan pengguna tentang konteks geografi dan kerangka
referensi. Data pada layer ini bersifat statis, contohnya batas administrasi, jalan, sungai,
citra satelit dan ketinggian.
Operational Layer
Sebuah Operational Layer menjukan data utama dari peta yang kita buat. Pada layer ini
biasnya berhubungan dengan tujuan atau tema peta kita. Operational layer biasanya lebih
dinamis dibandingkan dengan basemap layer. Contohnya seperti lokasi kejahatan, lokasi
pertokoan dan lokasi kecelakaan. Operational layer biasanya dilekana diatas basemap layer.

Memilih koordinat system proyeksi.


1. Mengidentifikasi standar organisasi
2. Identifikasi lokasi
3. Mempertimbangkan tujuan dari peta
4. Consider the objective of your map.

Generalizing data
Generalizing data melibatkan representasi informasi yang berhubungan dengan tujuan peta
dan skala peta.

Tahapan output dari diagram alir kartografi adalah membuat peta, diperlukan data yang diperoleh
dari survei langsung di lapangan maupun tidak langsung. Data tersebut dikumpulkan, dikelompokkan,
diproses dan ditampilkan dalam bentuk simbol-simbol. Supaya peta informatif dan mudah dibaca oleh
orang lain, elemenelemen yang membentuk peta harus disusun sedemikian rupa menurut aturan
kartografi. 

Anda mungkin juga menyukai