Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Kartografi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat peta


dengan nilai estetika yang baik dan dicampur dengan seni bagaimana cara penyajian
peta sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Peta berdasarkan jenisnya dibagi dua,
yaitu peta dasar, merupakan peta yang yang diterbitkan oleh kelembagaan negara
yaitu pemerintah yang didalamnya terdapat informasi umum yang bisa digunakan
sebagai acuan untuk melakukan pemetaan ataupun pengembangan pada peta tematik.
Peta dasar memiliki kaidah yang baku sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal) sehingga dalam penyusun kartografinya telah diatur dan harus
mengikuti ketentuan yang telah dibuat. Peta Tematik, merupakan yang mempunyai
fungsi khusus ataupun topik yang disampaikan dan dapat dibuat oleh individu
ataupun kelompok yang berasal dari pengembangan dan informasi dari peta dasar.
Pengembangan peta tematik biasanya bertujuan untuk menyampaikan informasi
secara spesifik pada suatu wilayah meliputi informasi tentang perubahan suatu daerah,
sumber daya alam dan cadangan, persebaran flora ataupun fauna dan lain-lain. Dalam
pembuatan peta tematik kaidah dari ilmu kartografi belum ada ketentuan yang baku
sehingga perlu adanya estetika yang baik dalam penyajiannya agar bisa dimengerti
dengan baik. Pada peta tematik penempatan dari kartografi tidak memiliki ketentuan
yang baku sehingga urut-urutan ataupun ukuran dari simbol, deskripsi biasanya
didasari estetika dan kesesuaian informasi.
Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam
sebuah bidang datar dalam komputer. Atau dapat disebut sebagai pengubahan data
peta hardcopy menjadi softcopy. Pada dasarnya untuk mengubah sebuah peta “kertas”
menjadi peta digital ada dua metode yang digunakan, Digitasi langsung dan digitasi

1
tidak langsung. Digitasi peta secara langsung berarti melakukan proses digitasi atau
proses penggambaran ulang secara langsung di atas peta kertas. Digitasi langsung
dilakukan dengan menggunakan alat digitizer. Pada proses digitasi ini, gambar dari
peta garis analog (di atas media kertas) dipindahkan ke media perekam disket dalam
format digital. Sedangkan digitasi peta secara tidak langsung merupakan proses
penggambaran ulang dari peta garis/analog menjadi peta digital dengan bantuan alat
pemindai (scanner).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Aryono Prihandito (1989:1), peta mengandung arti komunikasi,


artinya merupakan suatu signal atau saluran antara isi pengirim pesan (pembuat peta)
dan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian, peta digunakan untuk
mengirim pesan, berupa informasi tentang realita di lapangan.

Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah gambaran konvensional dari


permukaan bumi, sepertinya kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan
ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi

Peta dibuat bukan tanpa tujuan. Adapun tujuan pembuatan peta (Aryono
Prihandito, 1989:2-3), yaitu :

1. untuk komunikasi informasi ruang.


2. untuk menyimpan informasi.
3. digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi
jalan, dan navigasi.
4. digunakan untuk membantu dalam suatu desain misalnya desain jalan.
5. untuk analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.

Menurut ICA (1973), peta tematik adalah suatu peta yang menggambarkan
informasi kualitatif dan atau kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau
konsep-konsep spesifik yang ada hubungannya dengan detil topografi tertentu.
Misalnya peta penduduk, peta penggunaan lahan, peta geologi dan sebagainya.

Menurut E.S BOS (1977), dalam bukunya “Thematic Charthography”


mendefenisikan bahwa peta tematik adalah peta yang menggambarkan iformasi

3
kualitatif dan atau kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau konsep-konsep
yang spesifik, yang ada hubungannya dengan detil topografi. Komposisi peta tematik
meliputi :

1. komposisi peta disesuiakan/tidak sma dengan peta rupa bumi


2. komposisi mempertimbangkan asas keserasian, keseimbangan, keselaraan dan
kerapian dengan memperhatikan wilayah.
3. unsur seni sangat mendominasi hasil peta.
4. tidak ada aturan baku.
5. model komposisi peta bermacam-macam.

Data kualitatif pada peta adalah data yang menyajukan unsur-unsur topografi
beripa gambar atau keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah dan
lain sebagainya. Sedangkan data kuantatif adalah data yang menyajikan titik, nilai
kontur, jumlah penduduk, presentase pemeluk agama tertentu dan lain sebagainya.
Contoh peta tematik yaitu, peta anomaly gaya berat, peta anomaly magnet, peta tata
guna lahan, peta pendaftaran tanah, peta iklim, peta geomorfologi, peta tanah, ;peta
industri, peta penduduk, peta pariwisata dan lain-lain.

Pemetaan merupakan proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran


permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara atau metode
tertentu sehingga di dapat hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang
terbentuk data vektor maupun data raster.

Pemetaan tematik bertujuan untuk menyiapkan dan membuat jenis-jenis peta


tematik, yang mencakup dari sejak pengumpulan datanya, kualifikasi data, desain
simbolnya, penggambarannya, bahkan sampai pada reproduksi petanya.

ArcGIS Arcmap 10 adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi


Geografi (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografik merupakan suatu sistem yang di
rancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisasi, dan menyajikn informasi

4
geografi, dalam bentuk peta. GIS juga merupakan sebuah teknologi berbasis
komputer bidang pemetaan untuk mengolah peta baik unsur gambar (spasial) maupun
unsur teks (atribut). Data spasial adalah gambar garis, titik, luasan maupun gambar
(citra) yang di tampilkan di peta. Data ini mempunyai posisi tertentu di muka bumi
dan di gambarkan dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Adapun data atribut
adalah informasi yang berkenaan dengan data spasial tertentu. Contoh dari data
atribut adalah informasi tentang pemilik kavling, luas kavling dan lain-lain.

5
BAB III

METODOLOGI

a. Metode

Adapun metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode Digitasi
on screen merupakan suatu teknik digitasi atau proses konversi dari data format raster
ke dalam format vektor. Pada proses ini, peta yang akan digitasi terlebih dahulu harus
dibawa ke dalam format raster baik itu melalui proses scanning dengan alat scanner
atau dengan pemotretan. Jika peta tersebut merupakan citra hasil foto udara ataupun
satelit maka langsung dimasukkan ke dalam ArcMap. Metode digitasi inilah yang di
gunakan oleh praktikan dalam praktikum kartografi tematik ini.

b. Cara Kerja

Langkah-langkah yang dilakukan selama praktikum penggunaan software


ArcGIS Arcrmap 10 ini meliputi :

1. Mulai mengolah data dengan cara mengklik ArcGIS Arcmap 10 pada


layar desktop, lalu akan muncul lembar kerja dari ArcGIS Arcmap 10.
Setelah dibuka akan muncul tampilan layar berupa kotak Arcmap
getting strated → Ok. Klik tanda + kuning → ok, (untuk add data
peta RBI).

6
2. Lalu meng-klik file yang akan di olah ke dalam ArcGIS seperti pada
gambar, lalu klik add.

7
3. Langkah 3.

4. Langkah 4

8
5. Langkah 5

6. Langkah 6

9
7. Langkah 7

8. Langkah 8

10
9. Langkah 9

10. Langkah 10

11
11. Langkah 11

12. Langkah 12

12
13. Langkah 13

14. Langkah 14

13
15. Langkah 15

16. Langkah 16

14
17. Langkah 17

18. Langkah 18

15
19. Hasil.

c. Pembahasan
Pemetaan tematik bertujuan untuk menyiapkan dan membuat jenis-jenis peta
tematik, yang mencakup sejak dari pengumpulan datanya, kualifikasi data, desain
simbolnya, penggambarannya, bahkan pada sampai reproduksi petanya.
ArcGIS Arcmap 10 adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi
Geografi (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografi merupakan suatu sistem yang
dirancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan meyajikan informasi
geografi, dalam bentuk peta. GIS juga merupakan sebuah teknologi berbasis
komputer bidang pemetaan untuk mengolah peta baik unsur gambar (spasial) maupun
unsur teks (atribut).
Pada saat pembuatan peta perlu memperhatikan langkah-langkah pembuatan
agar memperoleh hasil yang maksimal, sebelum menggunakan ArcGIS 10 persiapkan
hardware dan software pada komputer, dalam pembuatan peta penggunaan lahan
perlu mempersiapkan peta RBI yang sesuai dengan peta yang di butuhkan, salah satu
objek daerah yang di petakan pada praktikum ini yaitu daerah Buyule Malino, Toli-
Toli, Sulawesi Tengah. Pengelolaan peta penggunaan lahan yaitu melakukan digitasi

16
seperti batas administrasi antara lain batas kabupaten dan batas kecamatan serta
sungai.

17
BAB IV

HASIL

Adapun hasil yang di dapatkan dalam praktikum ini yaitu menggambarkan


peta RBI Buyule Malino, Sulawesi Tengah, dengan mendigitasi batas administrasi
seperti batas kabupaten dan batas kecamatan, serta mendigitasi sungai. Digitasi ini
menggunakan aplikasi ArcGIS Arcmap 10. (Terlampir)

18
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengerjaan praktikum kali ini
adalah :

1. Sebelum melakukan kegiatan praktikum, sebaiknya alat dan bahan yang di


perlukan sudah di siapkan terlebih dahulu.
2. Dalam mengerjakan praktikum ini di perlukan ketelitian dan keterampilan dari
praktikan, untuk membuat maupun mengolah peta, agar dapat diperoleh hasil
yang maksimal.
3. Dengan melalui praktikum ini , praktikan dapat meningkatkan pengetahuan
dalam hal kartografi khususnya dalam membuat peta tematik.
4. Menambah pengetahuan serta melatih keterampilan praktikan dalam
menggunakan program ArcGIS 10.

19
DAFTAR PUSTAKA

BOS, E.S. 1997. “Thematic Chartography”.

Prihandito, Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya.

Raisz, Erwin. 1984. General Kartography. New York: mc.Graw Hill Book Co.inc.

20

Anda mungkin juga menyukai