Anda di halaman 1dari 56

TRIPUTRA AGRO PERSADA

GROUP
Day - 1 - SIG
SEJARAH PERKEMBANGAN SIG

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data
atau informasi geografis (Aronoff, 1989).

Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:


” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam
suatu informasi berbasis geografis ”.
35.000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon
menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-
hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi
gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk
juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan
menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu
oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal
tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario
oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger
Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk
menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah
Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan
lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250.000.
Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
GIS dengan gvSIG.CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang
membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan
menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang
geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah
pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan
beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu
vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan
generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi
kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun
1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer
pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor
menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam
menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)” dalam
pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
Software dalam SIG :
1. ArcInfo
2. Map Info
3. Arc View GIS Hardware dalam SIG :
4. Arc GIS 1. Perangkat Computer
5. AutoCAD 2. Scanner
6. Map Source 3. Meja Digitizer
7. Global Mapper 4. dll
8. Ozzie Explorer
9. Img2GPS
10. CGsMapper
11. dll
Install ArcGIS 9.2 :
1. Install “LM setup “(terdapat d folder License); contoh : “installasi dilakukan pada Windows XP dan
Windows Seven”
Lanjutan Install ArcGIS 9.2 :
2. Pilih : Received the license file by email..... browse ke E:\Crack\arcgis-tbe.lic
Lanjutan Install ArcGIS 9.2 :
3. Setelah selesai install, copy file Arc Gis (terdapat pada folder Crack) ke tempat menginstall LM setup
(C:\program file\esri\license\arcgis 9x\.....)
Lanjutan Install ArcGIS 9.2 :
4. Restart Komputer
5. Install ArcGis Dekstop

6. Pilih Use Lisence Manager On......


Aplikasi software instalansi yang akan digunakan :

1. ArcGIS 9.2 (tabulasi database GIS)


2. Map Source (download & upload database GPS dan GIS)
3. Ozzie Explorer 3.95 (download & upload database GPS dan GIS)
4. CGS Mapper 2.0 (convert *.img upload database GPS dan GIS)
5. Img2GPS (upload database GPS dan GIS)
6. Global Mapper 11 (convert database GIS)

Istilah :
1. Download merupakan “Unduh” file type untuk dapat dilakukan analisa dan dimanfaatkan untuk
tertentu. (*.gdb dan *.gpx)
2. Upload merupakan “Unggah” file type untuk dapat dilakukan analisa dan dimanfaatkan untuk
tertentu. (*.img)
3. Convert merupakan merubah file type, dengan komposisi file type yang sama.
4. Tabulasi merupakan pengumpulan dan pengolahan basis data
5. Database merupakan kumpulan dari berbagai data yang tersimpan secara baik dan rapih.
TRIPUTRA AGRO PERSADA
GROUP
Day - 2 - SIG
REKTIFIKASI / GEOREFERENSI

FORMAT DATA SPASIAL


Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda
antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1. Data vektor adalah bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis).
*) Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan
garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada
basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan
spasial dari beberapa fitur.
*) Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

2. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh.
Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel
(picture element).
Georeference
Menyelaraskan data geografis sehingga ia dapat tepat berada pada koordinat yang tepat dengan demikian data
tadi dapat dilihat, di-query dan dianalisa serta diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki
cakupan wilayah yang sama.
Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan kadang dibutuhkan
warping dan rubber sheeting serta orthorektifikasi.

SUMBER DATA SPASIAL


Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain :
1. Peta analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya
peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala,
arah mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi
peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat
menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data sistem penginderaan jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang
terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-
macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra
satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini
merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan hutan dan lain-lain.
4. Data GPS ( Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS
semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
Aktifkan ekstention Georeferensi pada toolbar ArcMap :
Klik Kanan dan beri tanda select (√)
PETA, PROYEKSI PETA, SISTEM KOORDINAT, SURVEI dan GPS
Peta (Map)
Gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di atas maupun di bawah permukaan dan
disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Karena dibatasi oleh
skala dan proyeksi maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi), karena itu diperlukan
penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.
Proyeksi Peta
Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk menggambarkan sebagian muka
bumi untuk kepentingan pembuatan peta, perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati bulat
tersebut dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol, untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar;
yang sering digunakan adalah PROYEKSI UTM (Universal Transverse Mercator).
Sifat proyeksi UTM :
1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah meridian, yang disebut
dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut sebagai meridian tengah.
2. Daerah diantara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola bumi dibagi menjadi 60 zone.
3. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.
4. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.
5. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.
6. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.
PETA, PROYEKSI PETA, SISTEM KOORDINAT, SURVEI dan GPS
Sistem Koordinat UTM
Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua-dimensi atau tiga-dimensi) yang mengacu pada suatu sistem
koordinat tertentu. Sistem koordinat itu sendiri dapat didefinisikan dengan menspesfikasi tiga parameter berikut, yaitu :
1. Lokasi titik nol dari sistem koordinat
Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem koordinat terestris. Titik nol dari sistem
koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di per-
mukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).
2. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat
Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan dalam suatu sistem koordinat geosentrik.
Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang digunakan, dikenal dua sistem koordinat yang umum
digunakan, yaitu sistem koordinat cartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya diilustrasikan pada
gambar berikut :

Z A
Permukaan
Bumi
Kutub

hA
Greenwich

Koordinat Kartesian
ZA
( XA, YA, ZA)
Pusat Bumi Y

LA
BA Koordinat Geodetik
XA (LA, BA, hA)
YA
X

Ellipsoid
Referensi

Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordinat toposentrik, yaitu umumnya dalam bentuk sistem
koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada gambar diatas.
TRIPUTRA AGRO PERSADA
GROUP
Day - 3 - SIG
Digitize On Screen Data GIS

Digitize On Screen
Merupakan proses konversi data analog ke dalam format digital dengan melakukan interpretasi objek yang ada
di dalam sumber data. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam
format raster. Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi.

Metode Digitize On Screen


Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam :
1. Digitasi menggunakan digitizer
Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
2. Digitasi on screen di layar monitor
Digitasi on screen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan
peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Hal-hal yang diperlukan dalam digitize on screen dalam data SIG, yaitu :
1. Mempersiapkan sumber data SIG yang telah memiliki proyeksi peta.
2. Mempersiapkan data *shp (shapefile); berupa data point, polyline, dan polygon.
3. Mengubah simbol *shp (shapefile).
4. Mempersiapkan *shp (shapefile) yang akan di edit.
5. Mempersiapkan snapping yang telah aktif.
6. Melakukan digitize sumber data.
7. Digitize untuk polygon yang berhimpitan (shared border).
8. Mengubah isi tabel dalam data attribute *shp (shapefile).

Langkah – langkah yang dilakukan, yaitu :


1. Open ArcCatalog

2. Create new shapefile dan tentukan “Spatial Reference Properties”


3. Untuk memulai digitasi, pilih menu Editor > Start Editing > Aktifkan Snapping
3. Lanjutan untuk memulai digitasi, pilih menu Editor > Start Editing > Aktifkan Snapping

Keterangan :
Point (Kanan Atas)
Polyline (Kiri Atas)
Polygon (Kiri Bawah)
Editing Data Vektor
1. Input Data yang akan dilakukan editing, ketika muncul bagan pilihan Build Pyramids lalu pilih OK.
klik kanan pada Table Of Contents sumber data lalu pilih Zoom to Layer
Editing Data Vektor
2. Klik Editor toolbar lalu pilih Editor > Start Editing dengan menyesuaikan data vektor “target” yang akan di
edit.

Catatan :
Editing Data Vektor
3. Membuat New Feature.

Sketch tool : untuk melakukan digitasi secara umum, baik polygon, polyline, dan point.
Intersection tool : untuk melakukan penentuan point atau lokasi yang saling menyilang.
Arc tool : untuk digitasi, apabila diperlukan untuk garis yang melengkung diantara dua titik.
Midpoint tool : untuk digitasi diantara dua titik yang berada di kedua titik tersebut.
End point arc tool : untuk membuat garis melengkung dan garis lurus yang menghubungkan dua titik
pembentuk garis melengkung tersebut.
Tangen tool : untuk mendigitasi garis secara bersambung antara garis lurus dan garis melengkung
sesering mungkin.
Distance-distance tool : untuk membuat garis dengan jarak yang didapat dari dua lingkaran yang berbeda.
Trace tool : Untuk menentukan garis mana yang telah didigitasi dan kemana arah lintasannya,
anda dapat mengikuti arah lintasan digitasi.
Editing Data Vektor
3. Aktifasi Snapping.
TRIPUTRA AGRO PERSADA
GROUP
Day - 4 - SIG
Layout dan Pencetakan Peta

Layout Peta
Penyajian data dalam bentuk peta pada dasarnya dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah kartografis yang
pada intinya menekankan pada kejelasan informasi tanpa mengabaikan unsur estetika dari peta sebagai sebuah
karya seni serta mudah dimengerti oleh pengguna.

Penyusunan layout peta secara garis besar terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu:
1. Konversi Sistem Proyeksi dan Sistem Koordinat Data Spasial
2. Menampilkan Data Spasial dan Mengatur View Property
3. Visualisasi Data Spasial (theme)
4. Menyusun Layout Peta
Menampilkan atau Mengatur Peta
1. Tampilkan sumber data pada layer “View” di “Layout View”
Menampilkan atau Mengatur Peta
2.Tool pada “Layout View”
Fixed Go to Next Toggle
Zoom Zoom Extent/ Draft Change
in/out in/out Previous Extent Mode Layout

Pan Zoom Zoom Zoom Focus


Whole 100% Control Data
Page Frame

1. Zoom in/Zoom out : Memperbesar atau memperkecil peta pada layer yang aktif di halaman layout.
2. Pan : Menggerakkan peta pada layer yang aktif di halaman layout.
3. Fixed zoom in/zoom out : Memperbesar atau memperkecil peta pada layer yang aktif dengan skala yang
diberikan langsung oleh ArcMap.
4. Zoom Whole Page : Menampilkan seluruh halaman layout.
5. Zoom 100% : Menampilkan peta yang aktif dengan skala 1:1.
6. Go to next extent/previous extent : Ke tampilan peta sebelum atau sesudah.
7. Zoom control : Menampilkan peta dengan skala perbesaran yang diinginkan pengguna.
8. Toggle Draft mode : Digunakan untuk membuat layout tanpa tampilan peta, sehingga pengguna tidak
perlu menunggu gambaran peta. Pada toggle draft mode, peta diwakili dengan judul
layer.
9. Focus data frame : Untuk fokus pada salah satu data frame.
10. Change layout : Untuk mengubah layout. Pengguna dapat memilih template peta yang diinginkan.

Perlu dicatat bahwa setiap project di ArcGIS hanya dapat menyajikan satu layout.
Mengatur Proyeksi
1. Klik kanan pada layer yang aktif, lalu klik Properties > Data Frame Properties > Coordinate
System.
2. Akan muncul kotak Data Frame Properties > Coordinate System.
3. Pada Kotak Select a coordinate system, pilih Predefined > Projected Coordinate System >
UTM > WGS1984 UTM Zone “No UTM N/S ”
4. Mengatur hasil cetakan “Page Size” peta File -> Page Setup
Element Layout
1. Menampilkan Grid

Pilih pilih New Grid. Ada dua


tipe yaitu Graticule untuk degree
dan measured untuk meter/feet
atau menggunakan reference
grid. kita pilih graticule.
Element Layout
1. Menampilkan Grid
Element Layout
2. Menampilkan Skala
Element Layout
3. Menampilkan Orientasi/ Penunjuk Arah
Element Layout
4. Menampilkan Judul
Element Layout
5. Menampilkan/ Menambahkan Legenda
Element Layout
6. Menyimpan dan Mengeksport
Contoh Layout :
TRIPUTRA AGRO PERSADA
GROUP
Day - 5 - SIG
UJIAN

Materi Ujian MT Batch XI :

1. Install ArcGIS 9.2, Map Source, Ozzie Eksplorer 3.95 di komputer latihan
2. Download data dari GPS 76CSx (10 Menit)
3. Rektifikasi (10 Menit)
4. Digitize On Screen dan Interpretasi Data (30 Menit)
5. Layout (10 Menit)

Anda mungkin juga menyukai