Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kartografi merupakan seni yang dikembangkan untuk membuat representasi

permukaan bumi ke bidang datar. Namun, dalam perkembangannya Kartografi

sangat diandalkan dalam membantu kegiatan pembelajaran yang terkait dengan aspek

spasial. Pemanfaatan kartografi dalam mengembangkan berpikir spasial tersebut

telah diuji kehandalannya dalam sejumlah penelitian yang menunjukkan adanya

kontribusi positif kartografi dalam mengembangkan kemampuan berpikir spasial.

Objek kartografi adalah pembuatan peta sebagai refleksi dunia atau alam nyata (real

world) yang setepat mungkin.

ArcGis adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak

yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem informasi geografis yang diproduki

oleh ESRI. Produk utama ArcGis terdiri dari tiga komponen utama yaitu: ArcView

(berfungsi sebagai media pengelola data komprehensif, pemetaan dan analisa),

ArcEditor (berfungsi sebagai editor dari data spasial), dan ArcInfo (merupakan fitur

yang menyediakan fungsi fungsi yang ada di dalam GIS yaitu meliputi keperluan

analisa dan geoprocessing).

Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Layout peta

berarti menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala,

sumber data, penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lain-lainnya. Layout ini

akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain

itu

1
2

tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap

yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting.

Pada praktikum ini akan membahas mengenai tahapan melakukan layout peta

pada software ArcGIS sesuai dengan aturan-aturan layout yang ditetapkan.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah melatih mahasiswa dalam

melakukan layout peta sesuai dengan kaidah kartografi.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Praktis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam mengamalkan ilmu yang

telah dipelajari dalam beberapa waktu. Bagi mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi

Kebumian diharapkan bisa tersalurkan ke pembaca lainnya.

2. Manfaat Teoritis

Praktikum ini bermanfaat untuk mengetahui cara melakukan layout

dengan benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Wilayah kajian praktikum berada di Kota Kendari.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kartografi

Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi

merupakan gambaran permukaan bumi. Pengertian lain dari kartografi ialah ilmu

tentang pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental

sejak tahun 1960. Pada awalnya kartografi hanya didefinisikan sebagai ilmu

pembuatan peta, namun saat ini batasan pengertian kartografi mencakup

penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta. Kartografi tidak dapat

dilepaskan dengan peta. Peta merupakan hasil pencerminan secara sistematis dari

suatu ruang geografis (Lovianisa dan Rahadjo, 2017).

Kartografi sangat diandalkan dalam membantu kegiatan pembelajaran yang

terkait dengan aspek spasial. Geografi merupakan mata pelajaran yang fokusnya pada

pengembangan berpikir spasial, sehingga kartografi menjadi sistem pendukung yang

sangat diandalkan. Pemanfaatan kartografi dalam mengembangkan berpikir spasial

tersebut telah diuji kehandalannya dalam sejumlah penelitian yang menunjukkan

adanya kontribusi positif kartografi dalam mengembangkan kemampuan berpikir

spasial. Objek kartografi adalah pembuatan peta sebagai refleksi dunia atau alam

nyata (real world) yang setepat mungkin (Asiyah dkk., 2020).

Kartografi selalu berhubungan serta membahas secara khusus tentang

pembuatan peta serta interpretasinya. Peta secara tradisional sudah dibuat

menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah

3
4

merevolusionerkan kartografi. Dilakukan analisis terhadap keefisienan kenampakan

objek, ukuran objek dan pewarnaan objek yang dilambangkan dengan simbol –

simbol tertentu. Namun simbol – simbol tersebut bisa saja berbeda jika yang

membuat peta adalah orang yang berbeda. Hal ini tentu membingungkan bagi orang

awan yang kurang mengerti mengenai ilmu kartografi (Zulkarnain dan Cahyono,

2017).

Salah satu kemampuan khusus pada studi geografi yakni mampu

menggunakan dan membuat peta, mengetahui bermacam-macam peta berdasarkan

jenis, skala dan penggunaanya. Kartografi adalah mata kuliah yang mempelajari

pengertian kartografi, peta, atlas dan mental map, sejarah kartografi, fungsi peta,

persyaratan peta, unsur-unsur peta kontur, simbol peta, skala, proyeksi peta, nama-

nama geografi, sumber data dan membaca peta. Setelah mengikuti perkuliahan

kartografi mahasiswa diharapkan memiliki wawasan dan keterampilan tentang peta,

meliputi cara membaca peta, membuat peta, interpretasi peta sebagai alat untuk

analisis fenomena/gejala geosfer, sehingga sangat penting peran dan fungsinya untuk

mempelajari permukaan bumi. Hal ini dipelajari dalam ilmu kartografi, ada beberapa

materi yang terdapat pada dasar kartografi seperti : (1) Peta, Atlas, Globe, (2).

Komponen Peta (3) Tata letak Peta (4) Letering (5) Skala Peta (6) Proyeksi Peta (7)

Simbol Peta (8)Penggambaran Relief (9) Membaca dan menginterpretasi citra (10)

Membuat peta sederhana (Rais, 2018).

Kartografi sebagai pembuatan data spasial yang dapat diakses, menekankan

visualisasinya dan memungkinkan berinteraksi dengannya, serta berhubungan

dengan masalah-masalah geospasial. Tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan


5

dan menganalisa data dari lapangan yang berupa unsur-unsur permukaan bumi dan

menyajikan unsur-unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu, sehingga dapat

terlihat jelas, mudah dimengerti dan dipahami (Angriani dkk., 2020).

B. ArcGIS

ArcGIS adalah perangkat yang sangat populer dan andal dalam melakukan

tugas-tugas Sistem Informasi Geografis (GIS). Keandalan ArcGIS tidak saja dalam

hal membuat peta, melainkan yang lebih utama adalah membantu praktisi SIG

melakukan analisis, pemodelan, dan pengelolaan data spasial secara efektif dan

efisien. Salah satu bentuk data yang dapat diolah oleh ArcGIS adalah data DEM yang

mampu menggambarkan geometri muka bumi (Indraswari dkk, 2018).

ArcGIS memiliki kemapuan visualisasi data baik data spasial maupun data

tabular. Selain itu juga kemampuan dari ArcGIS dapat mengelola, menganalisa dan

menampilkan informasi pada peta yang ada pada GIS. ArcGIS pertama kali

digunakan pada tahun 2000-an dengan perangkat pendukung geo database. Dengan

dukungan geo database tersebut ArcGIS dapat membuat GIS skala besar sesuai

dengan kebutuhan pengguna. ArcGIS juga dapat melakukan berbagai hal pada sebuah

GIS diantaranya adalah preview tampilan peta sebelum di-published, published hasil

peta dan melakukan deployment ke dalam bentuk mds file. ArcGIS memiliki dua

versi yaitu versi dekstop dan web. Versi dekstop adalah ArcGIS yang pertama kali

dikembangkan dan hanya dapat berjalan pada stay alone saja sedangkan versi web

adalah pengembangan dari ArcGIS versi dekstop dan memiliki fitur yang lebih

interaktif dan dapat diakses melalui web browser. ArcGIS juga dapat

dikombinasikan. dengan Google Maps dalam pengembangan GIS yaitu pada proses
6

pembuatan peta dengan tahapan file kml dari Google Maps (Earth) dikonversi ke file

shp agar dapat diolah pada ArcGIS (Ependi, 2017).

Meskipun cukup banyak perangkat lunak alternatif yang lebih murah dan

bahkan gratis, tetapi ArcGIS masih menjadi perangkat lunak GIS yang utama.

Keandalan ArcGIS tidak saja dalam hal membuat peta, melainkan yang lebih utama

adalah membantu praktisi SIG melakukan analisis, pemodelan, dan pengelolaan data

spasial secara efektif dan efisien (Putranto dan Alexander, 2017).

Struktur data yang digunakan adalah data raster dan data vektor. Data grafis

yang disimpan dalam rangkaian bujursangkar yang disimpan sebagai pasangan angka

menyatakan baris dan kolom dalam suatu matriks. Resolusi dari data raster

ditentukan oleh ukuran grid-cell. Data digital yang disimpan dalam rangkaian

koordinat (x,y). Resolusi data vektor tergantung dari jumlah titik yang membentuk

garis. Format data atau file yang dapat digunakan yaitu SHP sebagai file utama, SHX

sebagai file index, dan DBF sebagai file table attribute (Mango, 2017).

ArcGIS diproduksi oleh ESRI yang terdiri dari produk perangkat lunak

Sistem Informasi Geografis (SIG). ArcGIS Desktop, memiliki tiga tingkat lisensi:

ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta

berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar; ArcEditor, memiliki kemapuan

sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas

shapefile dan geodatabase; ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor

dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis (Angriani dkk.,

2020).
7

C. Layout Peta

Tata letak atau layout peta merupakan proses tahap akhir dari pengolahan

data peta atau pembuatan peta, dalam penyajian layout peta dapat dibuat bervariasi.

Dalam

penyajian tampilannya, layout atau tata letak harus sesuai dengan kaidah kartografi

agar peta menjadi lebih informatif (Kertanegara dkk., 2017).

Maka menurut Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun

2016 mengenai Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa, terkait dengan peraturan

pemerintah tentang perlunya pembuatan peta desa yang akurat, terintegrasi, dapat

dipertanggungjawabkan, dan memiliki standar kartografi yang sama antar peta desa,

maka perlu adanya Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa yang mengatur tentang

penggunaan simbol kartografi sehingga penggunaan simbol bisa seragam dan sama

persis walaupun pembuat petanya berbeda, serta dapat dijadikan acuan bagi para

pemangku kepentingan (Zulkarnain dan Cahyono, 2017).


8
BAB III
PROSEDUR KERJA

1. Membuka software ArcMap 10.8.

2. Mengklik add data, kemudian memasukkan data yang akan diolah.

3. Mengklik kanan pada layer ibukota kecamatan, kemudian mengklik properties

9
10

4. Pada layer properties mengklik menu symbology, kemudian mengklik unique

values pada bagian categories. Selanjutnya mengklik dua kali pada symbol yang

telah tertampilkan. Pada tampilan symbol selector memilih simbol yang akan

digunakan dimana pada praktikum ini untuk ibukota kabupaten menggunakan

simbol kotak berwarna merah, ibukota kecamatan menggunakan simbol lingkaran

berwarna merah, batas administrasi menggunakan simbol sesuai dengan geosiana

desa.

5. Untuk jaringan jalan, pada layer properties mengklik menu symbology, kemudian

mengklik unique values pada bagian categories. Pada value field mengklik

name, kemudian mengklik add all values, maka akan muncul seluruh tampilan

jalan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Selanjutnya mengubah simbol

sesuai dengan aturan yang ditetapkan.


11

6. Mengklik menu file kemudian mengklik page and print setup. Selanjutnya

memilih ukuran kertas yaitu A0 dengan orientasi landscape dan mengklik ok.

7. Pada bagian bawah layar mengklik layout view.

8. Melakukan layout pada peta dengan mengklik menu insert, kemudian

memasukkan informasi-informasi peta berupa legenda, north arrow, scale bar,

scale text, dan lain-lain.


BAB IV
METODOLOGI

A. Waktu dan Lokasi Praktikum

Praktikum Kartografi Tematik acara 1 layout peta dilaksanakan pada hari

Sabtu, 8 Januari 2022 pada pukul 10.00 sampai 14.00 WITA. Praktikum ini

dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas

Halu Oleo.

Pada praktikum ini wilayah kajian yang diteliti adalah Kota Kendari. Letak

geografis Kota Kendari terletak berbatasan dengan Kabupaten Konawe di sebelah

utara, Kabupaten Konawe Selatan di sebelah selatan dan barat, dan Teluk Kendari di

sebelah timur. Secara astronomis Kota Kendari berada pada koordinat 3°54’40” -

4°5’05” Lintang Selatan dan 122°26’33” - 122°39’14” Bujur Timur.

Persebaran penduduk Kota Kendari terpusat di Kecamatan Baruga berkisar

57.421 jiwa, menyusul Kecamatan Mandonga 53.605 jiwa. Hal ini tidak

mengherankan karena terjadi pergeseran kegiatan perekonomian Kota Kendari

dengan semakin banyaknya sarana perekonomian yang dibangun di

dua Kecamatan ini. Untuk Kecamatan Poasia pada tahun sebelumnya berjumlah

33.524 jiwa, pada tahun 2005 naik menjadi 36.623 jiwa, penduduk Kecamatan

Abeli menjadi 18.685 jiwa bertambah 297 jiwa dari tahun sebelumnya. Kecamatan

Abeli merupakan pemekaran dari Kecamatan Poasia. Adapun penduduk Kecamatan

Kendari Barat berjumlah 38.566 jiwa dan untuk penduduk Kecamatan

Kendari berjumlah 21.156 jiwa. Kecamatan Kendari Barat merupakan pemekaran

12
dari Kecamatan Kendari. Kepadatan penduduk di Kota Kendari tahun 2016 mencapai

1.215 jiwa/km2.

13
14

Gambar 1. Peta Lokasi Kota Kendari


15

B. Alat Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Alat praktikum dan kegunaan


No Alat Kegunaan
.
1. Komputer Sebagai tempat mengolah data
2. Flashdisk Untuk menyalin data praktikum
3. Software ArcMap 10.8 Sebagai aplikasi pengolah data

C. Bahan Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Bahan praktikum dan kegunaan


No Bahan Kegunaan
.
1. Shapefile Kota Kendari Sebagai data yang diolah
2. Shapefile jaringan jalan Sebagai data yang diolah

D. Data Praktikum

1. Data Primer

Data primer adalah data pertama kali yang dikumpulkan oleh peneliti

melalui upaya pengambilan data di lapangan langsung. Karena hal inilah data primer

disebut data pertama atau data mentah.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya

dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi

kebutuhan data penelitian. Data sekunder yang digunakan yaitu shapefile Kota

Kendari dan data jaringan jalan.


16

E. Tahapan Praktikum

1. Tahapan Persiapan

Tahapan persiapan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah pertama

menyiapkan alat dan bahan praktikum seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

2. Tahapan Literatur

Pada praktikum ini literatur yang digunakan yaitu jurnal yang dipublish 5

tahun terakhir. Jurnalnya yaitu mengenai kartografi, layout peta, dan ArcGIS.

3. Tahapan Layout Peta

Tahapan layout peta dilakukan setelah tahapan reklasifikasi selesai,

dimana tahapan ini dilakukan untuk membuat gambaran serta informasi yang ada di

dalam peta. Informasi yang ada seperti judul peta, legenda, skala peta, hingga sumber

peta.
BAB V
HASIL

Gambar 2. Peta Administrasi Kota Kendari


17
BAB VI
PEMBAHASAN

Layout peta merupakan tahapan terakhir dalam pembuatan peta setelah

menginput data dan editing data telah selesai di lakukan. Melalui layout dapat

membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output dari

digunakan serta bagaimana data tersebut akan di tampikan. Layout peta ini sangat

bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu

tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap

yang mampu menjelaskan isi peta berupa informasi-informasi penting.

Pada layout peta sendiri terdiri dari judul peta, system grid, arah mata angin,

daftar keterangan maupun legenda, sistem koordinat referensi, sumber peta, peta

insert dan nama pembuat peta beserta logo dan instansinya. Jenis layout peta sendiri

terdiri dua jenis yaitu layout peta portrait dan landscape. Layout peta jenis portrait

memiliki kelebihan untuk menampilkan gambar peta yang memilki bentuk

memanjang kearah utara atau vertikal sehingga gambar peta yang akan ditampilkan

akan sesuai dan tidak banyak terdapat daerah yang kosong di sekitar peta. Sedangkan

untuk jenis layout peta landscape lebih baik digunakaan untuk peta yang memiliki

bentuk relative lebih besar melebar tidak memanjang seperti portrait hal ini di

karnakan jika peta yang bentuknya relative lonjong vertikal atau memanjang

digunakan pada layout peta landscape hasilnya nanti akan membuat peta yang

ditampilkan akan memiliki banyak daerah yang kosong sehingga akan tidak baik jika

hal tersebut ditampilkan dan membuat tampilan dari peta tersebut menjadi kurang

baik.

18
19

Berdasarkan luas wilayah Kota Kendari, terdapat 11 Kecamatan dimana tiap

kecamatan memiliki luas wilayah yang berbeda, yaitu Kecamatan Abeli seluas

1424,22 Ha, Kecamatan Baruga seluas 4923,09 Ha, Kecamatan Kadia seluas 648,30,

Kecamatan Kambu seluas 2198,37 Ha, Kecamatan Kendari selua 1437,43,

Kecamatan Kendari Barat seluas 2039,06, Kecamatan Mandonga seluas 2166,66 Ha,

Kecamatan Nambo seluas 2523,41 Ha, Kecamatan Poasia seluas 4222,38 Ha,

Kecamatan Puuwatu seluas 4367,78, dan Kecamatan Wua-Wua seluas 1058,89. Dari

total 11 Kecamatan, yang memiliki luas terbesar yaitu Kecamatan Baruga, dan

wilayah terkecil adalah Kecamatan Kadia.

.
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang pada praktikum acara 1 tentang Layout Peta adalah

sebagai berikut :

1. Dalam membuat peta administrasi data yang digunakan adalah data vektor

berupa titik, garis, area yaitu administrasi pemerintahan, shp jaringan jalan, shp

sungai, shp ibukota pemerintahan. Setelah data yang akan digunakan selesai,

selanjutnya akan melakukan editting atau pengolahan data menggunakan

software ArcGis dengan versi yang beragam. Tampilan dari data tiap jenis data

yang digunakan berbeda yang nantinya simbol dari tiap-tiap informasi yang ada

didalam peta akan disesuaikan simbolnya sesuai dengan kaidahpewarnaan

kartografi.

2. Pada proses pembuatan layout peta perlu diperhatikan secara baik seperti judul

peta, skala bar dan skala text, arah mata angin, legenda, system koordinat,

sumber peta, peta insert dan nama pembuat peta beserta instansinya, karna dalam

layout sendiri merupakan salah satu sumber informasi yang dapat memudahkan

pembaca untuk memahami isi dalam peta serta menambah daya tarik dari

tampilan peta itu sendiri.

20
21
22

B. Saran

Adapun saran dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Saran untuk Dosen

Untuk dosen terima kasih atas segala materi yang telah diberi sehingga

praktikan lebih bisa menguasai materi dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

2. Saran untuk Asisten

Saran untuk asisten diharapkan kedepannya dalam menjelaskan agar

lebih jelas dan tidak terburu-buru.

3. Saran untuk Praktikan

Untuk praktikan sebaiknya tidak telat dan tepat waktu saat konsul. Selain

itu, sebaiknya praktikan agar lebih menguasai teori dan tidak hanya sekedar lancar di

praktikum saja
23

Anda mungkin juga menyukai