Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Pemetaan

“Peta Desa Tiouw”

Nama : MALVIN HEIN WARAWARIN

Nim : 201664048

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2019
JUDUL PRAKTIKUM

“Pembuatan Peta Desa Menggunakan Google Earth, Global Mapper Dan ArcView”

TUJUAN PRAKTIKUM

a) Mengetahui cara membuat peta bathdesa


b) Mengetahui cara digitasi jenis dan objek pada peta

ALAT DAN BAHAN

a) Software Google Earth Pro


b) Software Global Mapper
c) Software ArcView
d) Data podes
DASAR TEORI

Pengertian Pemetaan
Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu
proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan
buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta simbol-
simbol dari unsur muka bumi yang disajikan (Jatmiko, 2011).

Pemetaan digital atau sering disebut sebagai digital mapping merupakan suatu cara dalam
pembuatan peta, baik untuk keperluan pencetakan maupun dalam format peta digital (Ronny,
2011).

Menurut Dickinson (1975) yang dikutip oleh Hanum (2013), beberapa alas an suatu data
dapat dipetakan antara lain:
1) Melalui peta dapat menimbulkan daya tarik yang lebih besar terhadap objek yang
ditampilkan.
2) Melalui peta dapat memperjelas, menyederhanakan, dan menerangkan suatu aspek yang
dipentingkan.
3) Melalui peta dapat menonjolkan pokok-pokok batasan dalam tulisan atau pembicaraan.
Melalui peta dapat dipakai sebagai sumber data bagi yang berkepentingan.
4) Peta sebagai alat komunikasi antara membuat peta dengan pengguna dimana akan
memudahkan dalam penyampaian informasi.

Menurut Hagerstand (1953) yang dikutip oleh Fuad (2006), pemetaan dapat memberikan
tiga kontribusi utama yaitu :
1) Dengan menggunakan peta diharapkan muncul gambaran deskriptif mengenai distribusi
serta penyebaran kasus.
2) Keberadaan peta diharapkan dapat memberikan aspek prediktif penyebaran kasus.
3) Model interaktif, jika pada tahap dua, pola prediksi hanya sebatas ramalan kasus, tetapi
jika menggunakan pendekatan interaktif, kita dapat menentukan intervensi serta
dampaknya bagi masa depan.
Perolehan Data spasial
Data spasial memberikan amatan terhadap berbagai fenomena yang ada pada suatu objek
spasial. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai informasi alamat. Dalam bentuk yang
lain, data spasial dinyatakan dalam bentuk grid koordinat seperti dalam sajian peta atau pun
dalam bentuk piksel seperti dalam bentuk citra satelit.

Data spasial diperlukan pada saat harus merepresentasikan atau menganalisis berbagai
informasi yang berkaitan dengan dunia nyata. Dunia nyata yang begitu luas pada kenyataannya
tidak mungkin diambil secara utuh menjadi sebuah data spasial. Dengan demikian data spasial
adalah sebuah gambaran sederhana dari dunia nyata. Dalam sistem informasi geografis, data
spasial menggambarkan sebaran dan lokasi fenomena.

Untuk memperoleh data spasial dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan
perangkat Global Position System (GPS). Perangkat Global Position System (GPS) yang
digunakan dalam pengambilan data sebenarnya adalah perangkat penangkap sinyal (receiver)
dari beberapa satelit Global Position System (GPS) yang mengorbit diatas lokasi survei. Panduan
dari sinyal satelit Global Position System (GPS) memberikan informasi lokasi receiver Global
Position System (GPS) tersebut (Budiyanto, 2010).

Objek Spasial
Objek spasial terdiri dari tiga jenis, yaitu bentuk titik, garis, dan area. Masingmasing
objek spasial ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Perbedaan karakteristik ini menentukan
pemilihan bentuk simbol yang digunakan dalam penggambaran data spasial tersebut, untuk suatu
fenomena seperti kota dalam sebuah pulau sering digunakan simbol titik karena karakteristik
jalan yang selalu membentuk garis. Untuk data spasial yang memerlukan perhitungan luas,
seperti data-data administrasi, sering digambarkan dengan menggunakan bentuk polygon
(Budiyanto,2010).

Model Data Spasial


Secara garis besar model data spasial ada dua, yaitu data vektor dan data raster. Data
vektor adalah data yang minimal terdiri dari sebuah start node dan end node, dan dapat memiliki
beberapa verteks di antara start node dan end node tersebut. Data vektor berupa titik, garis, atau
poligon. Data raster adalah data yang terdiri dari piksel-piksel penyusun data tersebut. Contoh
data raster adalah sebuah gambar (image) hasil scanning (Budiyanto,2010).
A. Langkah kerja PETA DESA :
 Google Earth
1. Pilih lokasi
2. Buka lokasi pada google earth, tandai kampungnya.
3. Klik add placemark dan buat 4 titik yang mengelilingi kampung/desa tsb.

4. Buka excel, utk simpan lang dan lat dari ke-4 titik tadi.

5. Masuk google earth, simpan gambar.


 Global mapper
1. Klik Open your own data dan pilih gambar tadi. Yes to all
2. Klik titik a dan masukan long dan lat klik add point to list. (Buat sampai 4 titik).
3. Setelah membuat point – point, klik Apply kemudian OK. Maka akan muncul tampilan :
4. Save, klik file – export  export raster/image format.

5. Kemudian pilih GeoTIFF pada formatnya dan klik OK.

 Arcview
1. Buka ArcView GIS 3.3. Akan muncul tampilan :
2. Pilih Add Theme pada toolbar,

3. Pilih file podes maluku, dan pilih data 8103.shp  OK

4. Centang warna dibagian kiri layar.


Maka akan muncul tampilan :

5. Perbesar desa penelitian, klik add theme  image data source. Masukkan gambar save
GTIFF. Centang gambar di bagian kiri layar.

Akan muncul tampilan :

6. Klik Theme pada toolbar pilih Start Editing


7. Pilih cursor Vertex Edit pada toolbar dan klik daerah desa yang akan dibuat peta.

8. Pilih lagi Theme  Convert to Shapefile…

 Digitasi
1. Klik view – new theme  polygon untuk pemukiman dan line untuk jalan.


2. Digitasi pemukiman, darat, laut, sekolah, dan tempat ibadah menggunakan tools polygon.
HASIL

Dari layout peta diatas dapat dilihat bahwa pada peta desa Tiouw terdapat beberapa bentang alam
dan juga bentang lahan diantaranya ada bangunan seperti sekolah, gereja dan pemukiman. Dan
juga hutan sebagai bentang alam. Dalam pembuatan peta ini pembaca mesti mengerti dari
symbol atau warna yg dipakai agar memudahkan para pembaca dalam mementukan/
membedakan objek satu dengan objek lainnya. Warna dan symbol ini juga harus merujuk dari
SNI yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai