SALIM ,ST . MT
DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lima puluh tahun yang lalu, kebanyakan orang memiliki hubungan atau
hampir seluruhnya hanya dengan peta. Penggunaan peta pun relatif terbatas,
sebuah peta biasanya hanya ada pada edisi terbaru majalah geografi nasional
atau ditempel pada dinding kelas. Namun dalam dekade terakhir, penggunaan
Pemetaan adalah fitur yang diharapkan dari aplikasi ponsel dan situs web2.
yang lebih luas dari dunia kita. Pertama kali sistem informasi geografi
digunakan secara nasioanal adalah di canada sekitar tahun 1960, oleh Canada
1989). beberapa tahun sejak proyek CGIS Canada tersebut, sig mulai intensif
dikembangkan di berbagai bagian dunia khususnya di eropa dan amerika,
bahkan badan dunia fao (food and agriculture organization) mulai intensif
menggunakan sig sejak tahun 1970 (crain, 1987). Sig awalnya berkembang dari
dunia desain khususnya cad (Computer Aided Design) sejak tahun 1960am.
berbagai disiplin yang sebenarnya saat ini menjadi akar dari perkembangan
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa teknik sipil dapat
KAJIAN TEORI
A. Peta
1. Pengertian Peta
gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar yang
simbol dan dibuat mengikuti ukuran sama luas, sama bentuk, sama jarak,
permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala
baik ukuran maupun bentuknya disertai pula dengan informasi dan detail-
generalisasi (penyederhanaan).
Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau
(pembaca peta).
(gambar) tersebut dapat dimengerti maka harus ada bahasa yang sama
antara pembuat peta dan pembaca peta (Aryono Prihandito, 1989) dalam
2. Klasifikasi Peta
a. Peta umum atau peta dasar adalah peta yang menyajikan informasi
sampai 1:5.000
b. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala lebih dari
1:75.000
d. Peta skala keci adalah peta yang mempunyai skala lebih kecil dari
1:1.000.000
B. Pemetaan
didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk data
spasial vector maupun raster. Pemetaan juga dapat diartikan sebagai proses
pembuatan peta.
atau secara rinci dan tepat dipermukaan suatu daerah tertentu mengenai keadaan
tampung yang lebih besar agar mutu pendidikan lebih berbobotdan mempunyai
Menurut Imran (2009) Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik”
karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta
5) Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas
6) Pencetakan peta
8) Reviewing
9) Editing
10) Finishing
2. Proses Pemetaan
Menurut Hidayat (2012) proses pembuatan peta harus mengikuti pedoman
dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar, serta
memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses pembuatan peta
meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan pengumpulan data hingga sebuah
peta dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut harus dilakukan dengan urut
dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut, tidak akan
a) Secara langsung
tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut
udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan
bantuan pesawat dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat
pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat
digunakan.
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau
langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau
Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut
komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau
aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk
disajikan.
3. Tahap penyajian dan penggambaran data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan
dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan
perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik.
mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan
software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam
tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya
pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya
dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang
baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud
peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya
tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga
terjadi timbal balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta
(map user).
1. Definisi SIG
sedikit bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah
keruangan.
perencanaan.
geografi.
f) Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,
permukaan bumi.
memetakan hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu
sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki
informasi lainnya.
2. Subsistem SIG
a) Data Input
b) Data Output
atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
c) Data Management
tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari
dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-
terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia.
digital) dimulai sejak tahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapat
c) Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data
atribut.
tersebut.
tidak kalah penting yaitu Metode. Sebuah SIG yang baik adalah apabila
didukung dengan metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai
analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG
lama hanyalah digunakannya data digital. Adapun tugas utama dalam SIG
Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital
dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala
karakteristik tertentu.
dibutuhkan.
d) Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan
jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
dan multimedia.
dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut
suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri
dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan
data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para
berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial,
dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih
padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk
nyata.
b) SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik,
merupakan (hasil) turuan dari data spasial yang lain (primer) dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
berbantuan computer yang berkait erat dengan sisitem pemetaan dan analitis
Para pelaku bisnisyang bergerakdalam bidang pemasara, periklnan, real estate, dan
ritel sat ini suda menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan
B. Saran
berkembang pesat. Terutama teknologo informasi yang dapat mendukung kerja kita
dalam bidang agribisnis. Kita tidak boleh menutup mata terhadap ketertinggalan kita,
http://www.tropenbos.org/file.php/332/guideline-of-gis-basic-training.pdf
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/02%20
%20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi%20Geografi,%
20Peng ertian%20dan%20Pemanfaatannya.pdf
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/gis-bab1-100214094850
phpapp02.pdf?responsecontentdisposition=
attachment&Signature=pzMzRDvBm9o7E3nlp3qMXpOIdE4%3D&Expires=13
30347549&AWSAccessKeyId=AKIAJLJT267DEGKZDHEQ