Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN 2023

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Muhammad Rif’an, M.P

Ruly Eko Kusuma, S.P., M.P.

Asisten Praktikum : Faqih Khiar Fauzan (A0B021058)

Lailis Syafiratul Maula (A0B021031)

Peserta Praktikum : Mahasiswa D3 PSL Angkatan 2022 (semester 3)

Waktu Pelaksanaan : 27 September 2023 - 27 November 2023

Tempat Pelaksanaan : Laboratorium SIG Fakultas Pertanian

Acara Praktikum : 1. Penyusunan dan Standarisasi Peta

2. Penggunaan Sumber Peta

3. Peta Penggunaan Lahan

4. Pengenalan dan Penggunaan GPS

5. Survey Lapang

Format Laporan : Mengacu pada Buku Pedoman PKL dan Skripsi Faperta 2019
PEDOMAN PRAKTIKUM PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN

ACARA 1
PENYUSUNAN DAN STANDARISASI PETA

Teori :
Spesifikasi penyajian peta desa disusun dengan maksud memberikan panduan dan acuan
kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dalam tahapan penyajian pembuatan Peta
Desa. Ketersediaan informasi geospasial hingga tingkat desa diperlukan untuk mendukung
progam pembangunan nasional. Peta Desa dapat digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah
untuk merencanakan pembangunan nasional yang lebih menyeluruh dengan tingkat kedetilan
informasi tingkat desa. Pembuatan Peta Desa dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
tata cara yang disusun dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta standar dan/atau spesifikasi teknis yang berlaku secara nasional dan/atau internasional.

Sumber : Perka No 3 Tahun 2016


Tujuan :
1. Praktikan dapat membuat layout peta sesuai standar

Bahan dan Alat :

1. Seperangkat Komputer/Laptop
2. Program QGIS
3. Shp Batas Administrasi

Prosedur Kerja :

1. Buka QGIS dan Atur proyeksi sesuai wilayah kajian


2. Import shp batas administrasi
3. Lakukan export sesuai administrasi desa/kecamatan masing masing
4. Masuk ke menu “project” pilih “new print layout” atau bisa dengan shortcut “ctrl+p”
5. Masukkan judul layout
6. Atur ukuran kertas dengan cara klik kanan pada kertas kosong, pilih page properties,
dan pada kolom size pilih size A3
7. Buatlah garis tepi dengan menggunakan shape, kemudian pilih ractangle dan atur
dengan jarak 1cm dari ukuran kertas
8. Buatlah shape kotak untuk menempatkan judul peta, skala, dan lain sebagainya
dengan lebar 11 cm
9. Masukkan peta kedalam halaman layout dengan jarak 1 cm dari garis tepi
10. Atur posisi peta menggunakan “move item content” serta atur skala di bagian “scale”
11. Klik peta dan pada list item properties pilih grid dan klik icon “+” dan pilih modify
Grid
12. Di bagian Apparance Atur grid type ke solid, Crs pilih WGS 84, Interval Map Units
dengan x dan y disesuaikan dengan skala yang digunakan, dan line style berwarna biru
13. Di bagian Frame, pilih frame style ke line border, frame margin 1,00 mm, frame line
thickness 0.50 mm.
14. Ceklist pada kolom Draw Coordinates, dan pilih format Degree, minute with suffix,
dan ganti posisi kordinat left menjadi vertical ascending dan pada posisi koordinat
right ke vertical descending, serta pada bagian distance to map frame atur manjadi
2,00 mm
15. Kemudian untuk kelengkapan peta, masukkan “add label” untuk menambah tulisan
seperti Judul Peta, Nomor Lembar, Administrasi, Sumber data, proyeksi peta, dan
penyusun peta.
16. Tambahkan orientasi peta, dan skala angka serta skala bar.
17. Tambahkan insert lokasi dengan cara/langkah yang sama dengan memuat muka peta
18. Tambahkan legendha dengan cara mengklik “add legend”
19. Simpan hasil layout dengan klik menu layout dan pilih export to pdf serta export to
image.
Hasil Praktikum :
ACARA 2
PENGGUNAAN SUMBER PETA

Teori :
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
seperti kenampakannya jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda
pengenal. gambaran konvensional pada permukaan bumi ini dilambangkan dengan
simbolsimbol tertentu. simbol-simbol tersebut berfungsi untuk menggambarkan sebagianatau
seluruh permukaan bumi beserta kenampakan-kenampakan yang ada padanya.
Kenampakankenampakan tersebut meliputi kenampakan fisik (medan asli) dan kenampakan
sosial-ekonomi (medan buatan).
Sumber peta menunjukan sumber data yang digunakan dalam pembuatan peta. Sumber peta
memberi kepastian bahwa data dan informasi pada peta akurat. Sumber Peta biasanya
didapatkan dari raster seperti citra satelit, dan foto udara. Selain itu bisa juga didapatkan dari
raster DEM untuk mendapatkan data beda tinggi atau ketinggian. Sumber peta biasanya
diletakan pada bagian bawah peta. Sementara itu, tahun pembuatan dapat membantu pembaca
untuk menganalisis berbagai kecenderungan perubahan fenomena dari waktu ke waktu. Selain
itu, tahun pembuatan memberikan informasi keakuratan data yang digunakan per tahun
pembuatan.

Tujuan :
1. Praktikan mengetahui macam macam sumber peta
2. Praktikan dapat mendownload sumber data dari website
3. Praktikan dapat mengimport sumber peta ke dalam software GIS

Bahan dan Alat :

1. Seperangkat Komputer/Laptop
2. Program QGIS
3. Raster DEM

Prosedur Kerja :

1. Buka google chrome/mozila firefox/software internet lain


2. Kunjungi laman “tanahair.indonesia.go.id” dan klik download pilih menu “Demnas”
3. Buatlah akun di laman tersebut dan verifikasi email melalui gmail.
4. Masuk/log in ke dalam laman tanahair indonesia go id
5. Pilih grid pada wilayah kajian dan klik download
6. Masuk kedalam software qgis
7. Masukkan basemap citra google satelit dengan cara klik kanan pada “xyz tiles” pilih
new connection
8. Pada kolom nama, isi dengan “Google Satelit”, dan pada kolom URL masukkan :
https://mt1.google.com/vt/lyrs=s&x={x}&y={y}&z={z}
9. Pilih high pada kolom tile resolution
10. Import basemap citra google satelit kedalam layer
11. Import DEMNAS yang sudah di download ke dalam QGIS
12. Masukkan proyeksi pada demnas dan pilih WGS 84
13. Masuk ke menu layer styling, dan atur tampilan DEMNAS ke contours untuk
mengidentifikasi perbedaan tinggi di suatu wilayah
14. Layout menjadi Peta Citra Satelit dan Peta Kontur

Hasil Praktikum :
ACARA 3
PETA PENGGUNAAN LAHAN

Teori :
Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia, baik secara permanen maupun
secara siklus terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumber daya buatan secara
keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhannya baik
secara kebendaan maupun spiritual ataupun dua-duanya (Malingreau, 1977). Menurut Luthfi
Rayes (2007:162), penggunaan lahan adalah penggolongan penggunaan lahan secara umum
seperti pertanian tadah hujan, pertanian beririgasi, padang rumput, kehutanan atau daerah
rekreasi. Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian dan lahan yang dibangun menjadi
daerah perkotaan memerlukan perencanaan secara aktif. Menurut Rosnila (2004), perubahan
penggunaan lahan tidak dapat dihindari dalam suatu proses pelaksanaan pembangunan
wilayah. Perubahan tersebut terjadi karena adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk yang semakin meningkat terhadap penggunaan tanah.

Tujuan :
1. Praktikan dapat mengidentifikasi bentuk penggunaan lahan dari visual citra

Bahan dan Alat :

1. Seperangkat Komputer/Laptop
2. Program QGIS
3. Basemap Citra Google Satelit

Prosedur Kerja :

1. Buka QGIS dan Atur proyeksi sesuai wilayah kajian


2. Import Raster Google Satelit
3. Import shp batas administrasi
4. Buat grid melalui “vektor” kemudian “research tool” dan pilih “create grid”
5. Pada grid type pilih rectangle dan spasi horizontal dan vertical 250, kemudian klik run
6. Hapus grid yang tidak bersinggungan dengan batas administrasi.
7. Buatlah shp Jalan dengan bentuk “line”
8. Identifikasi jaringan Jalan dan mulai digitasi jaringan jalan dari kelas jalan tertinggi
terlebih dahulu.
9. Lakukan buffer pada vektor Jalan
10. Buatlah shp Landuse dengan bentuk “polygon”
11. Copy polygon jalan hasil dari proses buffer ke shp Landuse
12. Lanjutkan dengan digitasi penggunaan lahan dengan memperluas area dari polygon
jalan yang sudah ada.
13. Lakukan penyesuaian warna Penggunaan lahan melalui “categorized” di layer styling
sesuai dengan aturan yang ada
14. Layout peta penggunaan lahan sesuai dengan aturan yang ada.

Hasil Praktikum :
ACARA 4
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN GPS

Teori :
GPS merupakan alat untuk pengambilan data spatial yang paling mudah, cepat, murah dan
akurasinya bisa dipertanggung jawabkan. Saat ini GPS bukan lagi merupakan alat survey yang
mahal atau terlalu rumit untuk diaplikasikan. Dengan menggunakan GPS genggam saja sudah
bisa dilakukan kegiatan survey dan hasil dari survey dapat digunakan sebagai data dasar dalam
melakukan kegiatan perencanaan.
GPS bisa menghasilkan data spatial berupa titik, garis dan polygon. Data-data menyangkut
lokasi seperti lokasi infrastruktur seperti jembatan, gardu listrik, lokasi pusat pemerintahan
mulai dari desa sampai ke pprovinsi, lokasi pusat pelayanan seperti puskesmas. Pada survey
untuk fitur line dilakukan pada survey jalan, sungai atau juga perencanaan untuk saluran air
dan batas wilayah dengan menggunakan GPS. Sementara data polygon atau area dapat
dilakukan pada survey untuk landuse, survey untuk perencanaan wilayah lindung dan banyak
lagi.
Kemudahan teknologi menjadi factor penunjang lainnya sehingga penggunaan GPS
menjadi pilihan yang paling mudah dalam mengambil data GPS. Saat ini GPS terkoneksi
dengan software GIS sehingga bisa mempermudah pengolahan data dari GPS untuk langsung
menjadi data digital peta dalam software GIS. Setelah data GPS dikonversi dalam peta digital,
langkah selanjutnya adalah menambahkan database sebanyak mungkin yang dilakukan dengan
menggunakan survey.
Teknologi online saat ini dengan menggunakan google earth atau bing map memungkinkan
plot titik GPS langsung ditampilkan. Menampilkan data GPS dalam google earth akan sangat
efektif untuk membuat perencanaan secara cepat dengan data dasar citra satelit.

Tujuan :
1. Praktikan dapat mengenal dan memahami fungsi GPS
2. Praktikan dapat mengoprasikan GPS baik aplikasi maupun device

Bahan dan Alat :

1. GPS
2. Smartphone
3. Aplikasi Qfield dan Geotracker

Prosedur Kerja :

1. Install Qfield dan Geotracker di smartphone


2. Buka Qfield dan masukkan data peta yang sudah di siapkan sebelumnya
3. Import file zip ke dalam aplikasi Qfield
4. Atur informasi posisi dan akurasi melalui setting dan pada menu positioning ceklist
pada menu “show positioning information”
5. Qfield sudah siap digunakan untuk tracking
6. Apabila menggunakan Geotracker, posisi, akurasi, statistik sudah langsung
ditampilkan sehingga sudah siap digunakan untuk tracking

Hasil Praktikum :

Hasil Geotracker Trial Survey di sekitar Kampus


ACARA 5
SURVEY LAPANG

Teori :
Kegiatan survey lapangan merupakan suatu bagian yang tidak dapatdipisahkan
maupun ditinggalkan dalam segala bentuk kegiatan. Ground checkmerupakan kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk mengetahui kondisi antara dipeta/citra/foto udara dengan
kondisi sebenarnya dilapangan. Kegiatan lapanganmerupakan pelengkap dalam interpretasi
foto udara. Hasil kegiatan interpretasifoto udara bagaimanapun juga belum menunjukan
kondisi sebenarnya (realworld) karena kenampakan tersebut diperkecil, direkam
dalam kurun waktutertentu dan tak bersentuhan langsung dengan objek. Integrasi
teknologipenginderaan jauh dengan sistem informasi geografis telah dipercaya
mampumenghasilkan peta yang memiliki koordinat, luasan area, maupun kajian analisishasil
dari pengolahan data maupun di lapangan.
Tujuan :
1. Praktikan dapat mengetahui perbedaan data yang dibuat dengan kondisi real lapang
2. Praktikan dapat membuktikan kebenaran dari peta yang dibuat.

Bahan dan Alat :

1. Seperangkat GPS (device maupun aplikasi)


2. Smartphone
3. Peta Penggunaan Lahan yang dibuat sebelumnya

Prosedur Kerja :

1. Persiapkan alat dan bahan sebelum melakukan groundcheck


2. Kunjungi desa/kecamatan lokasi kajian
3. Kunjungi titik lokasi yang ingin di groundcheck
4. lakukan tracking batas lahan pada polygon lahan yang ingin di check.
5. Bandingkan garis hasil tracking dengan bentuk polygon yang ada di peta
6. Screenshoot perbedaan antara di peta dan hasil tracker
TIMELINE PRAKTIKUM PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN

A
AS A1 2-3 A4 A5 RS LP

27/09/2023 18/10/2023 25/10/2023 01/11/2023 04/11/2023 15/11/2023 27/11/2023

Asistensi Acara 1 Acara 2-3 Acara 4 Acara 5 Responsi Pengumpulan


dilakukan pada dilakasanakan dilaksanakan pada dilakasanakan dilakasanakan dilakasanakan Laprak dilakukan
hari rabu, 27 pada hari rabu 18 hari rabu 25 pada hari rabu 08 pada hari pada hari rabu 22 pada hari senin 27
September 2023 oktober 2023 Oktober 2023 november 2023 sabtu/minggu November 2023 November 2023
04/05 november
Asistensi Pada acara 1 Pada Acara 2-3 ini Pada acara 4 ini Pada Responsi ini
2023
dilakukan dengan praktikan akan praktikan akan praktikan akan praktikan akan di
penyampaian belajar membuat belajar mengenai belajar mengenai Pada acara 5 ini uji terkait teori dan
rangkaian acara layout peta sesuai proses input penggunaan gps praktikan akan praktek terkait
dan timeline dari standar dan basemap dan untuk kegiatan melakukan praktikum ppl
praktikum ppl aturan yang ada teknis digitasi ground check ground check. yang sudah di
menggunakan jalankan
system grid

Anda mungkin juga menyukai