Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

POKOK BAHASAN MINGGU 3

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

DIGITASI

Disusun Oleh :

BASKORO WICAKSONO (121230041)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN

KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
A. MATA ACARA PRAKTIKUM
Mata acara pada Praktikum Penginderaan Jauh minggu ke-2 ini dilaksanakan pada
Kamis, 22 September 2023 pukul 13.00-15.45 WIB secara luring yang diadakan di
LAB Multimedia di Gedung laboratorium Teknik 5/OZT Institut Teknologi
Sumatera yang membahas mengenai “Digitasi”.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama
praktikum.
b. Mahasiswa dapat memahami konsep digitasi dalam Sistem Informasi
Geografis.
c. Mahasiswa dapat melaksanakan proses digitasi pada peta dasar (gambar citra).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop/Komputer
2. Aplikasi ArcGIS
3. Aplikasi Google Earth

D. LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem komputer yang digunakan
untuk mengumpulkan, mengelola, mengolah, dan menghasilkan data geografis
(Rahmat Al Fauzi, 2022). SIG memiliki empat kemampuan utama dalam mengelola
data yang memiliki referensi geografis, yaitu kemampuan untuk memasukkan,
menyimpan, mengambil, menganalisis, dan menghasilkan data tersebut (Aronoff,
1989). Dengan kata lain, SIG digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis yang melibatkan lokasi
geografis sebagai karakteristik penting dalam proses analisisnya.
Digitasi adalah proses mengubah fitur geografis dari peta analog ke format digital
menggunakan perangkat meja digitasi atau perangkat lunak khusus. Hasil dari
proses digitasi ini adalah file dengan format Shapefile (.Shp) yang berisi informasi
tentang lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis seperti titik, garis, atau
poligon. Proses overlay juga dilakukan untuk menggambarkan data geografis sesuai
dengan kondisi fisik sebenarnya di permukaan bumi, dengan memberikan atribut
atau keterangan tambahan pada data tersebut.

E. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Digitasi Bangunan

a) Mulailah dengan membuka aplikasi Google Earth, kemudian masukkan data


AOI yang telah diberikan oleh asisten praktikum. Setelah itu, cari bagian
wilayah yang perlu dijadikan objek digitalisasi, yaitu Desa REJO SARI.

b) Ciptakan titik koordinat perbatasan dengan mengklik tanda tempat baru


seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah. Kemudian, catat koordinat
tersebut di Microsoft Excel.
titik E/X N
A 462934.77 9503532.54
B 468265.87 9503509.43
C 468288 9500449
D 462884.04 9500420.43

c) Save Image.

d) Lalu masukkan image yang telah disimpan sebelumnya pada aplikasi Arcgis.
e) Lakukan georeferensi dengan langkah sebagai berikut: tambahkan titik
kontrol, perbesar gambar hingga mencapai titik yang diinginkan, lalu klik
kanan dan masukkan nilai x dan y yang sudah dicatat sebelumnya. Hasil dari
proses georeferensi akan ditampilkan di layar.

f) Lalu klik view link table lalu lihat akurasinya.


g) Pada menu katalog cara folder data, klik kanan, lalu klik new file database.
Raname menjadi Kampung Baru.

h) Klik kanan pada file geodatabase lalu klik new future database. Lalu lakukan
seperti gambar di bawah ini hingga finish.
i) Lalu klik kanan pada bangunan, klik new future class pada menu catalog.
Klik selanjutnya hingga finish.
j) Setelah melakukan pembuatan new future class langsung menbuat digitasi
dengan memulai star editing

k) Langsung melakukan digitasi dengan klik sebalakan kanan layar yang telah
dibuat
l) Setelah diklik langsung mengdigitasi pada layar atau obyek yang ada pada
layout tersebut

m) Itulah bentuk rupa yang telah digitasi dengan menggunakan perintah


RECTENGEL yang ada pada sudut kanan bawah untuk mengubah format
bentuk yang akan digitasi

2. Digitasi Jalan, Tutupan Lahan, dan AOI


a) Membuat sebuah geodatabase.
b) Memberi nama jalan_ln dengan alias jalan-ln, dengan tipe fitur line.
c) Menggunakan gambar garis sebelumnya untuk membuat kelas fitur.
d) Mengubah koordinat menjadi WGS 84 48S.
e) Memulai pengeditan dari menu editor dan mengaktifkan jendela pengeditan
untuk membuat fitur. Pastikan skala maksimum adalah 1:500 agar tidak
terjadi kesalahan saat mencari segmen lengkung.
f) Berhenti mengedit, pilih fitur, klik di tengah jalan, lalu ukur panjangnya
menggunakan perintah measur. Gunakan geoprocessing untuk membuat
buffer dengan input jalan_ln dan output 03 SHP dengan nama jalan_an.
g) Membagi jalan menjadi dua bagian.
h) Mulai mengedit jalan_ar, lalu pilih semua fitur, salin jalur yang telah
dibuffer, dan tempelkan. Setelah itu, hapus jalur aslinya.
i) Setelah dilakukan langkah-langkah di atas seperti yang sudah dijelaskan
asisten praktikum, berikut hasil digitasi jalan, bentang lahan, dan AOI.
 Hasil digitasi bangunan

 Hasil digitasi jalan dan tutupan lahan


 Hasil digitasi bangunan, jalan, dan tutupan lahan AOI

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1 DIGITASI PETA (BANGUNAN)


Gambar 2 DIGITASI PETA (BANGUNAN, JALAN,DAN TUTUPAN LAHAN )

Ini lah bentuk hasil dalam melakukan digitasi peta administarsi yang di lakukan
dengan menggunakan georeferenci di aplikasi ARCMAP dilakukan secara manual
dengan menitik satu satu dalam membentuk bangunan tersebut. Pembahasan ini
mencakup beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan saat melakukan
digitasi peta. Proses digitasi adalah langkah awal dalam memanfaatkan peta dalam
aplikasi SIG atau analisis geografis lainnya, dan kualitas data yang dihasilkan
sangat bergantung pada perhatian terhadap detail dan prosedur yang benar selama
digitasi. Pada saat melakukan digitasi peta, berbagai aspek dan pembahasan perlu
dipertimbangkan.
Untuk pembuatan digitasi bangunan,jalan,dan tutupan lahan, memiliki untuk
ketelitian yang detail karena untuk menyempurnakan bentuk yang sesuai dengan
citra dihasilkan maka dari itu digitasi ini penting sebagai informasi yang akurat
karena harus memiliki ke sempurnaan dalam mendigitasi. Hasil itu sendiri harus
lebih bagus karna untuk menjadi informasi

G. KESIMPULAN
Peta digitasi memungkinkan konversi data geospasial dari format fisik atau analog
menjadi format digital. Ini meningkatkan efisiensi pengelolaan data dan
memudahkan akses, penyimpanan, dan analisis data geografis. Pembuatan peta
digitasi dapat meningkatkan akurasi peta karena memungkinkan penggunaan
teknologi seperti GPS dan citra satelit untuk mengumpulkan data yang sangat tepat.
Kesalahan manusia dalam menggambar atau mengukur peta secara manual dapat
dihindari
peta digitasi adalah alat yang sangat berharga dalam pemetaan dan pengelolaan data
geografis modern, tetapi juga memerlukan perhatian khusus dalam
pengembangannya dan penggunaannya.
kesimpulan yang telah dilakukan ini adalah ada baiknya untuk melihat dan telitih
padasaat digitasi karena itu adalah peta yang untuk informasi yang berkaitan maka
itu harus miliki kesamaan atau serupa dan tidak mebingungkana
H. DAFTAR PUSKATA
1. Fadilla, Restu. 2018. Analisis Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan
Terhadap Rencana Tata Ruang / Wilayah di Kecamatan Penjaringan Kota
Administratif Jakarta Utara Menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Semarang: Universitas Diponegoro. Gallego, F. Javier. 1995. S.
2. Aronoff, Stanley. 1989. Geographic Information Systems: A Management
Perspective. Ottawa, Ont., Canada: WDL Publications.
3. RAUF, A. (2014). PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
TERHADAP KOEFISIEN LIMPASAN ( RUN OFF ) KOTA MAKASSAR
BERBASIS SIG. https://core.ac.uk/, 2-6.
4. Rahmat Al Fauzi, E. O. (2022). PERBANDINGAN ARCGIS DENGAN
GOOGLE MY MAPS DALAM MEMBANTU PELAJARAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 1-5.

Anda mungkin juga menyukai