Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


(Praktikum 1. Pengenalan Data dan Software)

NAMA : VICKA DEVIANTY


NIM : I1C119016
KELOMPOK : SEMBILAN
PROGRAM STUDI : ILMUKELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITASHALU OLEO
KENDARI
2021
1. GAMBARAN UMUM

a. Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah system yang dapat mendukung
pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi
dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. SIG yang
lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data sapsial,
perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi (Prahasta, 2002).

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya


akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang terdiri atas
perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak (software), data geografis dan
sumberdaya manusia (brainware) yang mampu merekam, menyimpan, memperbaharui,
menampilkan dan menganalisis informasi yang bereferensi geografis (Jaya, 2002).
(Burrough,1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan
dengan pemetaan dan perencanaan. Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data
management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)
Manfaat Fungsi adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara
terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan (Rudianto,2015).

b. Data
Metode pengkelasan kemampuan lahan dan faktor pembatasnya dalam pengaplikasian SIG
berbasis data raster adalah dengan menggunakan metode baru yang disebut dengan “nilai piksel
pembeda”. Metode ini merupakan pengembangan dari klasifikasi kemampuan lahan berdasarkan
metode Arsyad (1989). dengan bantuan extensions Spatial Analyst, sedangkan untuk analisis data
atribut menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Sebelum dilakukan proses analisis,
seluruh data vektor dikonversi kedalam bentuk raster dengan besar pixel 30 m.

c. Software
ArcGIS diciptakan khusus untuk kompabilitas sistem informasi berbasis geografis
(SIG) yang membutuhkan performance besar seperti Server GIS, Data base GIS, Web GIS
dan lain sebagainya. Didalam software ArcGIS telah tersedia berbagai macam tool-tool,
Tutorial serta extension yang mudah dipahami dan digunakan (Wijaya,2014)
Sehubungan dengan efektivitas SIG seperti yang dijelaskan di atas maka sangat
diperlukan terciptanya suatu sistem yang dapat menjamin keberadaan data spasial yang
diperlukan oleh setiap SIG termasuk cara perolehannya, yang mana secara realitas berbagai
data spasial ini tersebar di berbagai sumber. Jenis sistem yang diinginkan saat ini dikenal
dengan Infrastruktur Data Spasial (IDS). Secara umum, IDS adalah sistem yang disepakati
bersama oleh para pengguna (stakeholder) data spasial dalam hal pengaturan data
acquisition dan data sharing. Secara implementatif IDS merupakan suatu konsep yang
memudahkan para pengguna data spasial dalam pengadaan, pengambilan, penggunaan data,
pertukaran data atau berbagi pakai data spasial (Hakim,2013)
Menghitung jarak antara 2 titik di bumi dapat dilakukan dengan Haversine
Formula. Persamaan yang dikenal akurat untuk menghitung jarak di antara 2 titik dengan
memperhitungkan panjang garis lurus antara dua titik dengan mempertimbangkan
kelengkungan tertentu yang dimiliki bumi. Pengguna sistem dapat mengetahui posisi
keberadaannya terhadap lokasi tertentu walaupun masih mengabaikan relief bumi yang
sebenarnya. Jarak dari suatu titik koordinat / tempat merupakan data yang berkaitan
dengan bidang dan ruang (spasial). Data spasial berupa titik (point) mampu
merepresentasikan grafis yang paling sederhana pada suatu objek. Penggunaan data
spasial-point dalam kehidupan diantaranya untuk menentukan lokasi fasilitas kesehatan,
lokasi sekolah, lokasi tempat umum, dll. Pemanfaatan data spasial di kolaborasikan dengan
basis data untuk mendapatkan informasi baru. Data spasial titik koordinat suatu objek
ditampung dalam fieldGeolocation yang memuat latitude dan longitude, dimana tipe data
yang dapat digunakan untuk menyimpan field tersebut memiliki 2 macam penerapan yang
dapat dilakukan. Penerapan pertama untuk penyimpanan titik koordinat dari suatu objek
dengan menggunakan 2 field, yaitu field latitude dan field longitude. Penerapan kedua
dengan menggunakan tipe data point yang dapat menyimpan latitude dan longitude
sekaligus dalam 1 field (Hajar dkk, 2021).
Dalam pengaplikasiannya, SIG menggunakan dua bentuk struktur data yaitu
struktur data raster dan struktur data vektor. Kedua struktur data tersebut masingmasing
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Struktur data raster bisa mempersingkat waktu
tumpang susun akan tetapi informasi yang ditampilkan dalam atributnya tidak selengkap
struktur data vektor. Struktur data rester juga memerlukan ruang penyimpanan (hard-disk)
yang lebih besar dibandingkan struktur data vektor (As-syakur, 2009).
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengenal data dan Software arcGIS
dan untuk mengetahui cara penggunaan arcGIS baik dari data spasial mapun atribut.
I. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pratikum ini sebagai berikut yaitu:
a. Tampilan layer desktop
Pastikan aplikasi ArcGIS sudah terinstal di computer masing - masing dengan
membuka aplikasi dengan cara tekan dua kali dan tunggu sampai proses selesai.

Gambar 1. Tampilan layer desktop

b. Proses membuka aplikasi

Gambar 2. Proses pembukaan aplikas Arcmap


c. Tampilan awal
Setelah aplikasi terbuka maka munculah tampilan seperti ini
Gambar 3. tampilan awal
d. Menu bar
Pengenalan bagian bagian tampilan software

e. Menu toolbar
Pengenalan bagian-bagian toolbar

Gambar b: pilihan data di menu catalog

f. masukan data ibu kota


setelah pengenalan bagian-bagian dari toolbar, selanjutnya masukkan data
ibu kota, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini

Gambar c: data ibu kota

g. Masuk data jalan


Selanjutnya setelah memasukkan data ibu kota, kita memasukkan data jalan
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar d: data jalan


h. Masukkan data sungai
Setelah memasukkan data jalan, kita memasukka data sungai, seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar e. data sungai


i. Data administrasi kabupaten
Setelah memasukkan data sungai, kita memasukkan data administrasi
kab. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar f: data adiministrasi_kab

j. Fitur merubah warna tampilan data ibu kota


Jika ingin merubah warna tampilan ikon ibukota pada peta maka, harus
memkai fitur ini,

Gambar g: merubah warna tampilan data ibu kota

k. Merubah simbol jalan


Untuk merubah symbol jalan maka, memakai fitur ini

Gambar h: pilihan simbol jalan


l. Merubah symbol jalan
Untuk merubah symbol jalan maka, memakai fitur ini

Gambar i: pilihan merubah warna simbol sungai


m. Merubah warna administrasi kab.

Gambar j: pilihan untuk merubah warna adiministrasi_kab

n. Pilihan membedakan warna kab.

Gambar k: pilihan untuk membedakan warna kab.


o. Fitur unutk pilihan menyimpan pembedaan warna kab.

Gambar i: pilihan untuk menyimpan pembedaan warna kab

p. Contoh hasil perubahan warna, dengan menggunakan beberapa fitur

Gambar m: hasil perubahan warna kab yang kita pilih tadi


q. fitur untuk zoom layer

Gambar n: zoom to layer

r. fitur untuk merubah warna degradasi pada peta

Gambar o: menambah warna degradasi peta


s. contoh hasil merubah warna degradasi pada peta

Gambar q: hasil perubahan warna degradasi peta

t. Setelah beberapa fitur digunakan, maka dapat di simpan pada penyimpanan pc masing-
masing

Gambar r: tempat penyimpanan peta


u. Hasil penyimpanan

Gambar s: hasil penyimpana peta yang di buat


DAFTAR PUSTAKA

Aranof, Stan. 1989. “Geographic Information System a Management Perspective”. WDL


Publiction. Ottawa-Canada.
As-syakur, A.R. 2009b. Estimation of Gross Primary Production using Satellite Data and
GIS in Urban Area, Denpasar, Thesis, Postgraduate Program Udayana
University, Denpasar.
Prahasta, E. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem InformasibGeografis.
Informatika.Bandung. 334 hal.
Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources
Assesment, Oxford, Claredon Press.

Anda mungkin juga menyukai