NIM : I1C119039
Alkaloid
Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang tersebar luas di alam, sesuai
struktur kimianya yang termasuk flavonoid yaitu flavonol, flavon, flavanon, katekin,
antosianidin dan kalkon. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan
senyawa C6-C3-C6. Artinya, kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin
benzen tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon. Pengelompokan
flavonoid dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus
hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan pada rantai C3 (Robinson, T.,
1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB, Bandung, hal 71, 153-156, 191
dan 281.)
Tanin
Saponin
Saponin berasal dari bahasa latin Sapo yang berarti sabun, karena sifatnya
menyerupai sabun. Saponin merupakan glikosida triterpenoid dan sterol (Robinson,
T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB, Bandung, hal 71, 153-156,
191 dan 281), terdiri dari gugus gula yang berikatan dengan aglikon atau sapogenin.
Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa bila
dikocok dalam air dan pada konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisis
pada sel darah merah (Cheeke, 2004 dalam Faradisa, 2008, Faradisa, M., 2008, Uji
Efektifitas Antimikroba Senyawa Saponin dari Batang Tanaman Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi Linn), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Malang).
Triterpenoid
Steroid
Steroid merupakan golongan lipid yang diturunkan dari senyawa jenuh yang
dinamakan siklopentanoperhidrofenantrena, yang memiliki inti dengan empat cincin.
Beberapa turunan steroid yang penting ialah alkohol steroid atau sterol. Steroid lain
antara lain asam-asam empedu, hormon seks (androgen dan estrogen) dan hormon
kortikosteroid (Daintith, J., 1990, Kamus Lengkap Kimia, Erlangga, Jakarta, hal 178,
282, 327, 414-415, 443 dan 458). Senyawa steroid terdapat dalam setiap makhluk
hidup. Steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan disebut fitosterol,
sedangkan yang ditemukan dalam jaringan hewan disebut kolesterol (Robinson, T.,
1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB, Bandung, hal 71, 153-156, 191
dan 281.)