OLEH :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusun ucapkan karena atas
limpahan rahmat-Nya modul Praktikum Dasar Bioteknologi Laut dapat diselesaikan.
Modul praktikum ini tidak terlepas dari kendala baik teknis maupun non-teknis selama
proses pengerjaannya, namun segala bentuk kendala dapat diatasi oleh tim
penyusun.
Modul ini dibuat sebagai dasar pegangan agar pelaksanaan praktikum dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan untuk memperdalam teori yang diberikan
selama perkuliahan. Modul praktikum ini berisi panduan kesehatan dan keselamatan
pada saat bekerja di laboratorium, serta panduan dalam melakukan esktraksi
senyawa bioaktif dan ekstraksi DNA.
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 5
II. MATERI PRAKTIKUM .............................................................................................................. 6
2.1 Panduan Kesehatan dan Keselamatan Laboratorium ........................................................ 6
2.1.1 Standar Pakaian di Laboratorium dan Keamanannya .................................................... 6
2.1.2 Aturan Dasar Pekerjaan Laboratorium ........................................................................... 7
2.1.3 Karakteristik Bahan Kimia .............................................................................................. 8
2.1.4 Alat dan Bahan yang digunakan di Laboratorium ......................................................... 12
2.2. Ekstraksi Senyawa Bioaktif ................................................................................................. 21
2.2.1 Preparasi Sampel ........................................................................................................ 21
2.2.2. Ekstraksi Sampel ......................................................................................................... 22
2.3. Ekstraksi DNA ................................................................................................................. 24
2.4. Elektroforesis .................................................................................................................. 25
2.4.1 Preparasi ..................................................................................................................... 25
2.4.2 Running Elektroforesis ................................................................................................. 25
III. PRAKTIK LABORATORIUM ............................................................................................... 28
3.1 Preparasi Sampel ............................................................................................................ 28
3.2 Ekstraksi Sampel............................................................................................................. 29
3.3 Ekstraksi DNA ................................................................................................................. 29
3.3.1 Metode Konvensional .................................................................................................. 29
3.3.2. Metode Chelex ............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 34
CATATAN PRAKTIKUM ................................................................................................................ 35
CATATAN PRAKTIKUM ................................................................................................................ 36
CATATAN PRAKTIKUM ................................................................................................................ 37
CATATAN PRAKTIKUM ................................................................................................................ 38
TIM ASISTEN DASAR BIOTEKNOLOGI LAUT ............................................................................. 39
Dewasa ini kajian yang bersifat molekuler sudah sangat berkembang. Biologi
molekuler merupakan ilmu pengetahuan merupakan multi disiplin ilmu dari biokimia,
biologisel, dan genetika yang mempelajari aktivitas biologi pada level molekular,
termasuk interaksi antara perbedaan tipe DNA, RNA, protein, dan biosintesisnya.
Aktivitas atau mekanisme apa yang terjadi pada level molecular sangat penting
untuk dipelajari sehingga dapat menunjukkan gen apa yang mempengaruhi suatu
penyakit genetik, identifikasi gen, identifikasi DNA, identifikasi DNA forensik, terapi
gen dalam mengobati, dan mencegah penyakit dan sebagainya.
Bahan kimia merupakan media yang mengandung unsur kimiawi yang sensitive
atau resistan terhadap kondisi lingkungan tertentu sehingga dibutuhkan penanganan
khusus dalam proses penyimpanannya. Beberapa karakteristik bahan kimia yang
sering kita temui di laboratorium diantaranya yaitu :
Penyimpanan bahan aktif antar bahan aktif akan berbeda sesuai dengan
karakteristiknya. Bahan kimia perlu dikelompokkan sesuai karakteristik sebelum
disimpan. Misal penyimpanan bahan kimia dengan karakteristik cairan mudah
Bahan kimia dengan kategori explosive merupakan bahan kimia dengan sifat
yang mudah meledak. Penyebab ledakan dapat berupa benturan, pemanasan,
pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, adanya sumber percikan api.
Ledakan terkadang dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Contoh bahan
kimia dengan sifat explosive antara lain TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.
2.1.3.2 Oxidizing (Mudah Teroksidasi)
Bahan kimia dengan label tersebut merupakan bahan kimia yang bersifat
mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab
kebakaran dapat berupa reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan
api, atau karena reaksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Contoh bahan
kimia yang mudah teroksidasi antara lain hidrogen peroksida dan kalium perklorat.
Terdapat dua kategori bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
dapat menimbulkan kebakaran, yaitu :
a. Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar). titik nyala pada suhu 0
derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. umumnya berupa
gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan
tinggi.
b. Highly Flammable (sangat mudah terbakar). memiliki titik nyala pada suhu 21
derajat Celcius dan titik didih pada suhu yang tak terbatas. Pengaruh
kelembaban pada terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar. Oleh karena
itu, bahan ini biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi.
a. Zat terbakar langsung : aluminium alkil fosfor. Keamanan: hindari kontak bahan
dengan udara.
b. Gas amat mudah terbakar : butane dan propane. Keamanan: hindari kontak
bahan dengan udara dan sumber api.
c. Cairan mudah terbakar : aseton dan benzene. Keamanan: jauhkan dari sumber
api atau loncatan bunga api.
d. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila
terkena air atau api.
Keracunan akibat bahan kimia dapat bersifat akut dan kronis, bahkan hingga
menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan akibat bahan kimia bukan
hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut, bahan ini juga bisa meracuni lewat
proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit. Contoh bahan kimia
yang memiliki sifat toxic antara lain arsen triklorida dan merkuri klorida.
2.1.3.5 Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
Simbol bahan kimia Harmful Irritant terbagi menjadi 2 kode, yakni :
Simbol bahan kimia tersebut menunjukan bahwa suatu bahan kimia bersifat
korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat ini
umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif
lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Jangan menghirup uap dari bahan ini
dan kontak langsung dengan mata dan kulit. Contoh bahan kimia yang bersifat korosif
antara lain belerang oksida dan klor.
2.1.3.7 Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)
Simbol bahan kimia pada gambar di atas menunjukan bahwa bahan tersebut
berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem. Contoh bahan berbahaya bagi lingkungan
antara lain tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin.
2.1.4 Alat dan Bahan yang digunakan di Laboratorium
2.1.4.1 Rotary Evaporator
Rotary Evaporator merupakan alat yang digunakan di laboratorium untuk
menghilangkan pelarut secara efisien dan perlahan-lahan serta untuk preparasi
destilasi dan penemuan ekstrak. Rotary Evaporator digunakan pada komponen
pelarut yang akan dihilangkan dari sampel setelah ekstraksi segera setelah isolasi
dari produk ekstrak tersebut. Dengan Rotary Evaporator akan didapatkan cara
Terdapat beberapa bagian dari alat Rotary Evaporator dengan fungsi sebagai
berikut :
2.1.4.3 Sentrifuge
Mesin sentrifuge digunakan untuk memisahkan DNA dari selnya
menggunakan prinsip sentrifugasi. Partikel dimasukkan pada tube dan dicampur
dengan media cair dan ketika mesin dinyalakan, rotor dengan tube yang telah
terpasang akan mulai bekerja dan berputar sesuai dengan kecepatan yang dipilih
oleh pengguna. Ketika rotor berputar, dihasilkan gaya sentrifugal yang
menyebabkan partikel mulai mengendap sesuai dengan besar gaya sentrifugal yang
diberikan. Kecepatan mengendapnya suatu partikel bergantung pada ukuran,
bentuk, densitas, ataupun kekentalannya, sehingga pada akhirnya, partikel-partikel
akan terpisahkan sesuai dengan sifat-sifat tersebut.
2.1.4.4 Mikropipet
Mikropipet menjadi alat yang sangat penting saat proses pengujian senyawa
bioaktif dan analisis DNA mulai proses ekstraksi hingga elektroforesis. Skala
mikropipet beragam mulai dari 10 µl, 20 µl, 100 µl, hingga 1000 µl.
Metanol merupakan bahan kimia yang masuk dalam golongan Alkohol serta
memiliki nama dagang atau sinonim Alcohol metalico; Alcohol methylique; Carbinol;
Colonial spirit; Hydroxymethane; Metanolo; Methanol; Methylol; Methyl alcohol;
Methylalkohol; Methyl hydrate; Methyl hydroxide; Monohydroxymethane;
Olumbianspirits; Pyroxylic spirit; Synthetic wood naphtha; Wood alcohol;
Woodnaphtha; Wood spirit.
2.1.4.8.1 Terhirup
Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran napas, batuk, pusing, sakit
kepala, mual, lemah, gangguan penglihatan. Menghirup udara yang mengandung
kadar metanol tinggi dapat menyebabkan iritasi membran mukosa, sakit kepala,
rasa mengantuk, mual, kehilangan kesadaran, gangguan saluran cerna dan
penglihatan, bahkan kematian.
2.1.4.8.4 Tertelan
Jika tertelan dapat menyebabkan nyeri perut, napas pendek, muntah, kejang,
tidak sadarkan diri, kebutaan, kematian. Menelan metanol walaupun hanya sedikit,
dapat menyebabkan kebutaan atau kematian. Efek sub letal dapat berupa mual,
sakit kepala, nyeri perut, muantah, gangguan penglihatan yang bervariasi dari
pandangan buram hingga sensitif terhadap cahaya.
a. Terhirup
Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan
jika dibutuhkan. Jika mengalami kesulitan bernapas, berikan oksigen. Segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.Jika Terhirup Serius :
Segera pindahkan korban ke tempat yang lebih aman. Longgarkan pakaian yang
Kontak kulit serius: Cuci kulit menggunakan sabun desinfektan dan beri krim
antibakteri pada bagian kulit yang terkena bahan. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
d. Tertelan
Menelan metanol berpotensi mengancam jiwa. Mula timbulnya (onset) gejala
dapat tertunda selama 18 hingga 24 jam setelah menelan metanol. Jangan
lakukan induksi muntah, kecuali ada instruksi dari petugas kesehatan. Jangan
berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Longgarkan
pakaian yang melekat ketat, seperti kerah baju, ikat pinggang, atau dasi.
Bersihkan mulut menggunakan air bersih. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
ke dalam trashbag kemudian dibawa menuju laboratorium, lalu ditimbang berat basah
sampel. Bagian kelopak buah dikeluarkan lalu dicuci bersih dan ditiriskan. Buah
tersebut selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di ruang terbuka.
2.2.1.2. Pencucian
Pencucian merupakan salah satu tahapan yang dilakukan pada saat preparasi
sampel. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, garam, maupun epifit
digunakan pada saat penghalusan bisa secara otomatis (dengan bantuan mesin)
maupun secara manual (menggunakan alu mortar). Sampel yang sudah halus akan
dikemas dengan kemasan plastik hingga siap digunakan untuk pengujian fitokimia.
Proses penghalusan merupakan proses terakhir dalam tahapan preparasi sampel.
a. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel
b. Pencucian sampel
Pencucian Sampel
- Ambil sampel
- Cuci menggunakan air mengalir
- Bilas sampel dengan tangan secara perlahan
- Tiriskan sampel buah
Hasil
c. Pengeringan sampel
Pengeringan sampel
Penghalusan
Hasil
a. Maserasi sampel
Maserasi sampel
Hasil
Bahan :
1. Deterjen/sabun cuci
2. Garam
3. Aquades
Prosedur Kerja:
1. Diukur sabun cuci sebanyak 5 ml
2. Ditimbang garam seberat 1 gr
3. Dihomogenkan dalam beaker glass dengan aquades 45 ml
Alat :
1. Mikropipet
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Beaker glass
5. Mini centrifuge
Bahan:
1. Masing-masing 0,6 gram stroberi dan tomat
2. Masing-masing 0,3 gram hati ayam dan ikan kembung
3. Larutan Lisis Buffer ekstraksi
4. Microtube
5. Kantung plastik zip
6. Aquades
7. Alkohol 96% dingin
Metode chelex merupakan metode ekstraksi DNA yang efektif dan efisien. Berikut
merupakan tahapan-tahapan ekstraksi DNA dengan metode Chelex.
3.3.2.1 Pembuatan Larutan Chelex 10%
Alat :
1. Mikropipet
2. Magnetic bar stirrer
3. Hot plate
4. Beaker glass
5. Toples penyimpan stock
6. Timbangan digital
Bahan :
1. Microtube
2. Tip pipet
3. Lateks
4. Chelex 100 Resin
5. Aquabides
Materi :
Materi :
Materi :
Materi :