Dosen Pengampu :
Afif Ari Wibowo, M.Sc.
Asisten :
Abidzar Alghifari
Arya RahmadDani
Dwija Firas Sudarsono
Febby Bangkitya Sri Rahayuni
Oktavia Safa Berliana
Surya Chalik Perdana Dirgantara
Disusun oleh :
Ajeng Regina Larasati
E100210216
(Kelompok 6, Jum’at 11-12)
I. TUJUAN
1. Praktikan memahami konsep georeferencing dan digitasi pada data
spasial.
2. Praktikan mampu melakukan georeferencing serta digitasi.
Georeferencing
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi
dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem
koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Proses ini
diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster (hasil
scan) ke dalam SIG (ARCGIS). Raster yang digunakan berupa citra satelit,
foto udara, peta hasil scanning (peta analog), dan peta digital. Data
tersebut belum mempunyai referensi spasial, sehingga perlu dilakukan
georeferencing. Setiap raster citra satelit, foto udara, peta hasil scanning,
dan peta digital, mempunyai keterkaitan dalam melakukan georeferencing.
Misalnya, peta digital mempunyai sistem koordinat proyeksi dan geografis
dapat digunakan untuk georeferencing citra satelit dan foto udara yang
belum mempunyai sistem koordinat. Selain raster, data vektor dapat
dimanfaatkan untuk melakukan georeferencing terhadap raster (citra
satelit, foto udara, dan peta hasil scanning). Vektor yang digunakan berupa
titik (point), garis (polyline), dan area (polygon). Transformasi koordinat
yang relevan biasanya disimpan dalam file gambar, meskipun ada banyak
mekanisme yang mungkin untuk mengimplementasikan georeferensi.
Digitasi
A. Georeferencing Citra
1. Membuka aplikasi ArcMap klik Add (+) data mencari folder
penyimpanan (Citra Manahan) klik Add OK.
b. Citra
VI. ANALISIS
VII. KESIMPULAN