Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

MENAMPILKAN DATA KECAMATAN BUKIT KAPUR DENGAN QUANTUM GIS

DOSEN PENGAMPU: IRWANDI, M.Kom

DISUSUN OLEH:
NAMA : HABIB ZULFANI
NIM : 2204016
SEMESTER : 6

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS DUMAI
DUMAI
2023
MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Quantum GIS
2. Mahasiswa dapat menampilkan data dengan Quantum GIS
3. Mahasiswa dapat menampilkan peta kecamatan dengan Quantum GIS
B. DASAR TEORI
Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic
Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi khusus yang mengelola
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih
sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis atau data
geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
suatu wilayah, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini (Suseno, dan Ricky, 2012).
Menurut Prahasta (2009) dalam Setyawan (2014) Sistem Informasi Geografis (SIG)
merupakan sistem komputer yang memiliki sub sistem yang terdiri atas empat
kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu ;
a. Data input, subsistem ini terkait dengan tugas mengumpulkan, mempersiapkan dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
b. Data output, merupakan subsistem yang mampu menampilkan atau menghasilkan
keluaran keseluruhan atau sebagian data dalam bentuk tabel, grafik, peta ataupun
laporan.
c. Data management, bertugas untuk mengorganisasikan data, baik data spasial maupun
atribut yang terkait ke dalam sistem basis data sehingga mudah untuk dipanggil
kembali. Sehingga sering disebut juga sebagai subsistem storage and retrieval
(penyimpanan dan pemanggilan data).
d. Data manupulation and analysis, subsistem ini melakukan manipulasi dan pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem
Informasi Geografis (SIG).
Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial
dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS
komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU, Quantum
GIS mendukung format data vektor, raster dan database (PostGIS Oracle). Quantum GIS
juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik.
Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada
sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP
(Dharmaputeri, 2009).
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam
selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita
akan mudah dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama
dalam hal waktu dan biaya (Miswar, 2013).
Peta memuat berbagai informasi tentang judul, skala, orientasi, letak koordinat,
legenda, dan sumber peta, semua informasi peta ini dinamakan informasi tepi peta.
Informasi tepi peta ini sangat penting untuk mengetahui identitas dan tema peta. Peta
dengan komposisi informasi tepi peta yang diatur dan disusun dengan baik dan benar
pada ruang garis tepi peta, akan diperoleh penampilan peta yang menarik. Penampilan
peta yang menarik dapat mengundang pengguna peta (map users) untuk mempelajari dan
memanfaatkan peta tersebut. Komposisi peta disebut juga tata letak peta atau layout peta.
Komposisi peta merupakan unsur terpenting dalam mengatur informasi tepi peta.
Informasi tepi peta adalah semua keterangan yang terdapat di tepi peta, pada bagian atas,
bawah atau samping kanan dan kiri peta (Miswar, 2013).
Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam mengatur komposisi peta adalah adanya
keseimbangan (balance) dalam komposisi atau tata letak informasi-informasi tepi peta.
Penempatan dan pengaturan informasi tepi peta ke dalam ruang-ruang kosong dalam garis
tepi peta sangat menentukan hasil komposisi peta. Selain itu ukuran huruf (text) dan tipe
huruf (style) mempunyai peranan pula, karena itu besar kecil huruf sangat perlu
dipertimbangkan secara tepat (Miswar, 2013).

C. CARA KERJA
I. Langkah-langkah membuat peta awal/layout dasar
1. Dibuka program QGIS dengan menekan QGIS 3.8.0 Dekstop
2. Dipilih layer kecamatan, kelurahan se-DUMAI, dan batas kec-Kota Dumai, lalu
klik add di tombol yang berbentuk kertas putih dengan tanda tambah berwarna
hijau di bawah kanannya
3. Tampil layar seperti ini, pada kota layer pastikan urutan layernya adalah
kelurahan > kecamatan > batas kecamatan > se_DUMAI_POL, lalu klik kanan
pada layer batas kecamatan dumai dan pilih properties

4. Di panel properties ini, pilih kolom style di sebelah kiri panel yang bergambarkan
kuas, dan akan muncul tampilan dibawah ini, pada bagian “single symbol” ganti
dengan “Categorized”, dan pada pada bagian “Column” pilih kecamatan, dan
setelah itu klik tombol “Classify” maka akan muncul daftar kecamatan pada layer
tersebut.
Dikarenakan kita hanya akan memilih kecamatan Bukit Kapur, maka pilih semua
yang legend yang bukan Bukit Kapur dan klik tanda minus “-“ yang ada disebelah
tombol “classify” lalu tekan apply dan ok untuk menerapkan perubahan.

5. Begitu juga untuk file layer kelurahan, langkah yang sama dilakukan seperti
langkah sebelumnya, tapi Column yang dipilih adalah column DESA, lalu klik
classify dan kita pilih 5 kelurahan yang sesuai dengan kecamatan Bukit Kapur,
yaitu Bagan Besar, Bukit Kayu Kapur, Bukit Nenas, dan Gurun Panjang, lalu
sama seperti sebelumnya maka selain yang kita pilih akan dihapus, lalu tekan
apply.
6. Setelah itu kita akan berpindah ke panel Label yaitu yang bersimbol “abc” di
bagian kiri halaman properties, kita akan menampilkan nama kelurahan yang kita
pilih. Langkahnya klik panel tersebut dan akan ditampilkan gambar seperti
dibawah, klik pada bagian No Labels, dan pilih Single Labels, setelah itu kita
ganti pada bagian “label with” dari propinsi menjadi desa, setelah itu klik apply
dan OK
7. Maka akan tampil peta yang sudah kita buat seperti dibawah ini

D. HASIL GAMBAR
Gambar Hasil Layout Peta Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai
E. PEMBAHASAN
Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat free digunakan untuk
mengolah data spasial kebumian. Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan
misalnya dapat digunakan untuk membuat peta daerah mana saja yang terdapat
penyebaran/distribusi suatu penyakit, peta penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat
juga bagi peneliti dari hasil peta tersebut untuk mengambil suatu keputusan atau tindakan
yang akan direncanakan kedepannya.
Peta adalah bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar dengan
menggunakan simbol, ukuran dan sistem yang sederhana. Peta yang baik adalah peta
yang memenuhi komponen-komponennya. Komponen peta berisi informasi-informasi
dalam peta. Komponen peta adalah adanya judul peta, arah mata angin, skala, legenda,
dan pembuat peta. Komponen peta sangat penting karena informasi yang disampaikan
dalam peta akan mudah dipahami oleh pembaca. Berdasarkan hasil gambar dapat
dijelaskan bahwa peta tersebut menginformasikan tentang peta Kota Yogyakarta yang
terdiri dari beberapa kecamatan.
Komponen peta tersebut terdiri dari judul peta, arah mata angin, skala, legenda, dan
pembuat peta. Judul peta dibuat secara singkat dan jelas serta sesuai dengan tema peta.
Antara isi peta dan judul harus ada hubungan yang jelas, terutama unsur-unsur yang
disajikan. Skala adalah perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model
atau skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak
horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang sama).Peta
tanpa skala akan kurang berarti atau bahkan tidak berguna. Skala peta menunjukan
ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar (angka
penyebutnya kecil) lebih teliti dan lengkap dibandingkan peta skala kecil (angka penyebut
besar) (Santoso, 2009).
Arah orientasi peta harus tersajikan dalam suatu lembar peta. Arah ini bergantung
pada kedekatan lokasi kawasan peta terhadap kutub utara atau selatan bumi. Orientasi
peta akan dibuat ke arah mendekati kutub. Menurut Santoso (2009), arah orientasi peta di
Indonesia adalah arah kutub utara atau arah utara peta. Arah utara peta pada peta
topografi dibuat sejajar dengan tepi lembar peta. Arah utara peta biasanya dinyatakan
dalam arah utara geografis berdasarkan:
a. sistem proyeksi peta (sistem berlaku umum nasional)
b. arah utara geografis berdasarkan satu titik sistem kerangka dasar tertentu (sistem
lokal)
c. arah utara magnet berdasarkan satu titik sistem kerangka dasar tertentu (sistem lokal)
Dalam sistem proyeksi peta tertentu, arah utara peta menunjukan arah utara geografi yang
melalui titik awal (nol) sistem proyeksi peta. Arah utara (True North) dalam petabiasanya
digambarkan dengan anak panah yang digambar menunjuk ke arah atas.
Legenda adalah simbol dalam bentuk titik, garis atau polygon dengan atau tanpa
kombinasi warna, yang dapat memberikan keterangan tentang unsur-unsur yang
tercantum pada gambar peta, selain simbol seringkali juga dibuat notasi tambahan, yaitu
sebagai catatan penjelasan. Legenda atau simbol yang tercantum dalam peta diberi
keterangan singkat dan jelas dengan susunan kata atau kalimat yang benar. Menurut
Santoso (2009), untuk peta yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, pembuatan
peta adalah pejabat instansi Departemen Kehutanan, swasta atau perorangan yang
berwenang dan bertanggungjawab terhadap isi peta. Selain itu dicantumkan juga
mengenai identitas pembuat peta, bulan dan tahun pembuatannya.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil gambar dan pembahasan diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat free digunakan untuk
mengolah data spasial kebumian.
2. Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan misalnya dapat digunakan untuk
membuat peta daerah mana saja yang terdapat penyebaran/distribusi suatu penyakit,
peta penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat juga bagi peneliti dari hasil peta
tersebut untuk mengambil suatu keputusan atau tindakan yang akan direncanakan
kedepannya.
3. Informasi tepi adalah merupakan keterangan yang dicantumkan pada setiap lembar
peta agar pengguna peta dengan mudah dapat memahami isi dan arti dari informasi
yang disajikan. Informasi tepi antara lain memuat : judul peta, skala, arah utara,
legenda, angka koordinat geografis (gratikul), diagram lokasi/peta situasi, sumber
data dan pembuat peta.

G. REFERENSI
Dharmaputeri, Endah, 2009, Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan
Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS, Universitas Gunadarma:
Depok
Miswar, Dedy, 2013, Kartografi Tematik, Universitas Lamppung: Bandar Lampung
Santoso, 2009, Survei, Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis,
http://mbudisantoso.file.wordpress.com/2009/01/survei-pemetaan-dan-sistem-
informasi-geografis, diunduh pada tanggal 11 Oktober 2014
Setyawan, Dodiet Aditya, 2014, Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Kesehatan
Masyarakat, Poltekkes Kesehatan Surakarta: Surakarta
Suseno, dan Ricky, 2012, Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Informasi Geografis,
IPB: Bogor

Anda mungkin juga menyukai