Kata globasasi berasal dari kata globe yang bermakna dunia,maka secara harfiyah
globasasi bisa dikatakan sebagai proses mendunia,sebagian pemikir berpendapat bahwa
globalisasi merupakan sebuah proses kehidupan yang menghubungkan seluruh bangsa
dan negara di dunia menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bisa menghapus
batas geografi,ekonomi dan sosial budaya. Akibatnya,kini globalisasi masuk dan
memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Contohnya seperti dampak globalisasi di
bidang ekonomi yang memuncul kebebasan di pasar internasional dan kemudahan
ekpor-impor sebagai dampak positif serta memunculkan dampak negatif lain seperti
kegiatan impor yang melebihi ekspor. Globalisasi yang terjadi dalam bidang sosial
budaya berhubungan dengan proses sosialisasi serta proses silang budaya antar bangsa
lintas negara.
Secara etimologi, globalisasi merupakan proses interaksi yang intensif antara individu
dan proses integrasi pasar global, yang hasilnya bukanlah suatu kebetulan, tapi telah
dikemudikan olehperubahan-perubahan politik,ekonomi,dan teknoligi tetentu yang
menghapus adanya batas-batas negara.
Menurut Dr Khalid Abdul Halim As-suyuti dalam artikelnya ‘Al-Hiwaar Baina al diyanaat
al-tsalasfi, ‘Asri al-‘Aulamah, globalisasi merupakan kebebasan dalam menuangkan
komoditas,kapitalisme,dan berfikir liberal dalam segala aspek kehidupan universal tanpa
adanya batas dan ikatan.
GLOBALISASI BUDAYA
Adalah penyebaran gagasan,makna,dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk
memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya
bersama yang dibantu oleh internet,media budaya masyarakat,dan perjalanan luar negeri.
Konsumsi budaya bersama turut mendorong pertukaran barang dan kolonisasi yang
menyebarkan budaya keseluruh dunia. Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat
dalam hubungan sosial lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial
seperti ini tidak terlihat ditingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma
dan pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka,baik individu maupun
kelompok. Globalisasi budaya terus meningkat keterkaitan penduduk dan kebudayaan di dunia.
Aspek globalisasi budaya yang terlihat jelas adalah percampuran masakan sepertiyang terjadi di
jaringan restroran cepat saji Amerika yang sering dijadikan contoh globalisasi, masing-masing
perusahaan ini memiliki lebih dari 32000 dan 18000 gerai di seluruh dunia per tahun 2008.
Contoh Globalisasi Budaya
Masyarakat sosial budaya ASEAN,merupakan bagian dari tiga pilar penting yang saling terkait
dan saling melengkapi. Masyarakat sosial budaya ASEAN bersifat terbuka dan dinamis
berdasarkan pendekatan yang berfokus pada masyarakat (people-centered approach).
Masyarakat sosial budaya ASEAN mencakup kerjasama yang luas dan multisektor. Sebagai satu
masyarakat sosial budaya,masyarakat ASEAN akan bersama-sama mengatasi berbagai
tantangan di bidang kependudukan,ketenagakerjaan,kemiskinan,dan kesejahteraan
masyarakat. Negara-negara ASEAN perlu meningkatkan kerjasama untuk memperkuat daya
saing kawasan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas
lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang luas bagi seluruh penduduk dinegara
anggotanya dengan memperhatikan kesetaraan gender di berbagai bidang,misalnya di bidang
pendidikan,kebudayaan,ilmu pengetahuan dan teknologi,kesehatan,serta lingkungan hidup.
Selain itu untuk dapat melaksanakan kerja sama yang baik di sekitar pemerintahan, ASEAN
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan public melalui peningkatan kapabilitas pegawai
negeri dan good governance serta peningkatan keterlibatan masyarakat madani(civil society)
dalam pengambilan keputusan.
Guna mewujudkan semua itu, warga ASEAN harus menciptakan “rasa ke-kekitaan (we feeling)”
terhadap ASEAN. Warga ASEAN perlu menumbuhkan rasa saling menghormati dan
kesetiakawanan sosial yang tinggi sehingga warga ASEAN akan berkembang menjadi sebuah
masyarakat yang saling perduli dan bernagi (a caring and sharing community).sebagai salah satu
upaya untuk mewujudkan terbentuknya Masyarakat Sosial Budaya ASEAN telah disusun cetak
biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASSC Blueprint) sebagai pedoman bagi negara anggota
ASEAN dalam melaksanakan langkah aksi menuju terbentuknya masyarakat ASEAN tahun2015.
Cetak biru ini diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam memperkuat integrasi ASEAN
yang berpusat pada masyarakat serta memperkokoh kesadaran,kesetia,kemitraan,dan rasa “ke-
kita-an”kita terhadap ASEAN,Cetak biru tersebut membuat enam elemen utama.
Beberapa Perkembangan Dari Kerja sama Bidang ,dan rasa “ke-kita-an” terhadap ASEAN. Cetak
Biru tersebut membuat enam elemen utama: