Anda di halaman 1dari 4

Teori Mengenai Peningkatan Pengeluaran Pemerintah.

A. Hukum Adolph Wagner


Adolf Wagner menyatakan bahwa pengeluaran pemerintah dan kegiatan
pemerintah semakin lama semakin meningkat. Tendensi ini oleh Wagner
disebut dengan hukum selalu meningkatnya peranan pemerintah. Inti
teorinya yaitu makin meningkatnya peran pemerintah dalam kegiatan dan
kehidupan ekonomi masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Wagner
menyatakan bahwa dalam suatu perekonomian apabila pendapatan per
kapita meningkat maka secara relatif pengeluaran pemerintah pun akan
meningkat terutama disebabkan karena pemerintah harus mengatur
hubungan yang timbul dalam masyarakat, hukum, pendidikan, rekreasi,
kebudayaan dan sebagainya. Teori Adolph Wagner yang mengemukakan
suatu hukum yang disebut Law of ever Increasing State Activity (Hukum
tentang Selalu Meningkatnya Kegiatan Pemerintah). Ia menyatakan
berdasarkan penelitiannya abad ke-19 bahwa pengeluaran pemerintah
selalu meningkat dari tahun ke tahun, baik dalam arti uang riil maupun
secara absolut atau relatif dalam perbandingannya dengan pendapatan
nasional (GNP). Yang disebabkan karena adanya perkembangan sosial
akibat perkembangan industri.
Hal ini berarti pengeluaran yang meningkat itu dapat dilihat pula dari
besarnya proporsi pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional
bruto (GNP) meskipun ukuran ini bersifat kasar (Dalton dalam Suparmoko
(1997:24)

B. Teori Suparmoko (1997:26)


Yang menyebabkan kegiatan pemerintah selalu meningkat dikarenakan
kegiatan pemerintah selalu meningkat menurut Suparmako (1997:26)
adalah :
1. Adanya perang
Pengeluaran pemerintah akan meningkat bila terjadi perang dimana
pengeluaran pemerintah akan meningkat bukan hanya pada saat terjadi
perang tetapi juga pada saat pasca perang. Hal ini karena banyaknya
personil untuk perang yang digunakan dan ditetapkan jadi pegawai,
sehingga pengeluaran meningkat untuk membiayai para tentara
dimaksud dan juga tentunya biaya perang tidak sedikit, sehingga hal ini
juga menambah pengeluaran. Hal lain yang membuat pengeluaran
meningkat adalah untuk pembiayaan personalia militer, operasi dan
pembelian peralatan, pemeliharaannya sesuai dengan yang disampaikan
oleh Due Friedlaender.
2. Adanya kenaikan tingkat penghasilan dalam masyarakat
Hal ini disebkan oleh karena meningkatnya penghasilan maka
kebutuhan akan konsumsi barang maupun jasa yang meningkat. Dalam
hal ini pemerintah menyediakan sarana pendukung seperti sarana jalan,
jembatan, penyediaan air bersih karena kebutuhan akan hal ini tidak
bisa disediakan oleh pihak swasta.
3. Adanya urbanisasi sebagai konsekuensi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang melakukan urbanisasi akan membuat pengeluaran
negara meningkat yaitu untuk membiayai penataan kota.
4. Adanya perkembangan demokrasi
Dalam melaksanakan pesta demokrasi, tentunya pemerintah harus ikut
mendukungnya dan tentunya hal ini akan menambah pengeluaran
suatu Negara.
5. Adanya inefisiensi / pemborosan dalam birokrasi.
6. Kondisi negara yang sedang berkembang lebih memerlukan biaya untuk
pembangunan.
7. Adanya program kesejahteraan masyarakat, misal bantuan langsung
tunai.
C. Teori Larasati (1994:.16-2.18)
Selain pendapat Due dan Firedlaender, Larasati (1994:.16-2.18) juga
melengkapi beberapa alas an mengapa meningkatnya suatu pengeluaran
Negara, yaitu
1. Meningkatnya fungsi pertanahan, keamanan dan ketertiban.
2. Meningkatnya fungsi kesejahteraan.
3. Meningkatnya fungsi perbankan.
4. Mningkatnya fungsi pembangunan.

D. Adam Smith
Adam Smith mengemukakan prinsip pokok dalam pengeluaran pemerintah
yang disebut dengan Canon or Government Expenditure. Prinsip atau asas
pengeluaran pemerintah tersebut adalah :
1. Asas moralita, yaitu pengeluaran pemerintah harus sesuai dengan nilai-
nilai yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa yaitu agama.
2. Asas nasionalita, dimana pengeluaran pemerintah harus
memperhatikan kepentingan rakyat banyak dan bersifat nasional.
3. Asas kerakyatan, yaitu pengeluaran pemerintah harus memperhatikan
kepentingan rakyat banyak dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
4. Asas fungsionalita, yaitu pengeluaran pemerintah harus berdasarkan
pada fungsi yang telah ditentukan
5. Asas rasionalita, yaitu pengeluaran pemerintah harus bersifat rasional
dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas pengeluaran.
6. Asas perkembangan dimana pengeluaran pemerintah harus sesuai
dengan perkembangan negara dan dunia.
7. Asas keseimbangan dan keadilan, yaitu harus ada keseimbangan antara
pengeluaran pemerintah antara kegiatan fisik dengan non fisik agar
tercipta keselarasan dan keserasian.
Analisis Mengenai Kondisi Pengeluaran Negara Dari Tahun Ke Tahun
Dengan Menggunakan Salah Satu Teori Pengeluaran Negara.

Belanja pemerintah pusat dalam periode 2016–2019 mengalami peningkatana


dari tahun ke tahun yang mana disebabkan oleh peningkatan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan berbagai program/kegiatan
Pemerintah. Penanganan bencana, kegiatan berskala internasional (Asian
Games dan Asian Paragames), dan pelaksanaan pemilu merupakan hal-hal
membuat peningkatan ini terjadi.
Realisasi belanja pemerintah pusat dari Tahun 2016 adalah sebesar
Rp1.154.018,2 miliar dan pada Tahun 2019 menjadi Rp1.496.313,9 miliar
yang artinya adanya peningkatan yang sangat signifikan.
Di Tahun 2020, belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.975.240,2 miliar
atau meningkat 32,0 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2019. Hal ini
terjadi akibat bencana yang sedang di alami oleh sdunia yaitu Covid-19 yang
mana pemerintah menggunakan besar-besaran dalam penanganannya. Yang
dilakukan oleh pemerintah yaitu mendukung penanganan pandemi Covid-19
dan juga pemulihan ekonomi, antara lain di bidang kesehatan, perlindungan
sosial, sektoral K/L dan Pemda, serta dukungan UMKM.
Pada Tahun 2021 dana dialokasikan sebesar Rp1.954.548,5 miliar.
Untuk mendukung program-program prioritas urgent seperti pemberian
bantuan pendidikan dari usia dini sampai dengan jenjang pendidikan tinggi,
bantuan kepada masyarakat seperti PKH, BST, Kartu Sembako, untuk
membayar utang Negara, memberikan subsidi, dan pembangunan
infrastruktur.

Sumber Referensi :
1. BMP Administrasi Keuangan ADPU 4333 edisi 3
2. Buku-ii-nota-keuangan-beserta-apbn-ta-2021.pdf

Anda mungkin juga menyukai