Anda di halaman 1dari 23

STATISTIKA ANGKA INDEKS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Statistika
Dosen Prof. Dr. H.Kartawan.,S.E.,M.P

Disusun Oleh : Jundun Khair Soja


NPM : 203402037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas Statistika yang berjudul “ANGKA INDEKS” tepat pada waktunya, dan juga
sebagai penunjang untuk penilaian dari Bapak Prof. Dr. H.Kartawan.,S.E.,M.P selaku
Dosen yang mengajarkan Mata Kuliah Statistika

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini kami selesaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua orang yang memerlukan informasi terkait.

Tasikmalaya, 08 November 2020

Jundun Khair Sofja

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Angka Index

2.2 Langkah Penyusunan Angka Index

2.3 Perhitungan Angka Index dengan Banyak Metode

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa

yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam

perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk

pada tahun sekarang dibandingkan dengan produksi yang tahun lalu atau

perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka

pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi

produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.

Apakah kalian tau apa itu angka index? Apa pengertian dri angka index? Dan

bagaimana cara-cara perhitungannya? Untuk itu pada makalah ini akan dibahas

semua yang berkaitan dengan Angka Index.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian dari angka index?

 Langkah Penyusuanan Angka Index?

 Bagaimana cara-cara perhitungannya?

1
1.3. TUJUAN

Dalam penyusunan makalah ini tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut.

 Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai angka index.

 Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan tujuan dari angka index.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGKA INDEX

Angka index adalah ukuran statistika yang menunjukan perbandingan suatu kuantitas

dengan yang lain, perbandingan itu dinyatakan dalam persentase dan biasanya tanda

persennya tidak disebutkan. Menurut DR. Winardi, angka index merupakan sebuah

alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume

perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat

harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100.

Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka index merupakan suatu analisis data

statistik yang terutama ditunjukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi

perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu

tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka index mempunyai peranan yang

sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi dan

deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa

yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dlam

perrekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk

pada tahun sekarang dibandingkan dengan produksi yang tahun lalu atau

perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka

3
pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi

produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.

Dalam menghitungangka index, waktu atau tahun yang lalu disebut tahun dasar (base

periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk

menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun

pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung angka index perlu

memperhatikan tiga faktor, yaitu :

 Tahun dasar hendaknya dipilih pada saat kondisi perekonomian relatif stabil

 Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh

 Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting.

Misalnya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk

mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak

mempertimbangkan kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi

tiga, yaitu : Angka Indeks Relatif, yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam

nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda.

Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu membandingkan jumlah dari harga-harga

barang persatuan untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah : I =

(ΣPn/ΣPo) x 100%. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang

4
dicari indeksnya; dan Po = Jumlah harga tahun dasar Angka Indeks Rata-Rata Relatif,

yaitu dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian

dicari rata-rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang digunakan adalah : I =

[(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun

yang dicari indeksnya; Po = Jumlah harga tahun dasar; dan k = Jumlah barang.

2.2 LANGKAH PENYUSUNAN ANGKA INDEX

Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:

a. Menentukan Tujuan

Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus

dikumpulkan.Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan

Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas

pada tingkat grosir.Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK)

maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat

eceran.

b. Menentukan Cara Pengambilan Data

Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi

(keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara

sampel yang digunakan.

5
c. Memilih Sumber Data

Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki

teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang

berbeda pula. Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga

Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat

Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran,

sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.

d. Memilih Tahun Dasar (Base Year)

Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan.Angka indeks pada

tahun dasar selalu diberi nilai 100.Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya

melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan.Dan bila angka

indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan.Misalnya, jika tahun 2000

dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100.Jika

setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi

kenaikan.

Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:

1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan

perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).

6
2) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin

dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar

tidak lebih dari 10 tahun.

e. Memilih Metode Penghitungan

Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak

tertimbang dan tertimbang.Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor

penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor

penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu

barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus

menentukan faktor penimbang yang tepat.

2.3PERHITUNGAN ANGKA INDEX DENGAN BANYAK METODE

Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode.Oleh karena

itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan

dapat tercapai.Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu

sebagai berikut.

a. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative

methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau

agregative relative.

7
b. Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-

rata harga relatif tertimbang.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini.

a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.

Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang

meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya

masing-masing.

1) Angka indeks harga (price = P)

Keterangan:

IA = indeks harga yang tidak ditimbang

Pn = harga yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

8
Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:

IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%

Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.

2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

Keterangan:

IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang

Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya

Qo = kuantitas pada tahun dasar

9
Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:

IA = 1000/800 x 100 = 125%

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.

3) Angka indeks nilai (value = V)

Keterangan:

IA = angka indeks nilai

Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya

Vo = nilai pada tahun dasar

10
Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan

karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode

ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang,

maka angka indeksnya juga akan berubah.

b. Angka Indeks Tertimbang

Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode.

Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.

1) Metode agregatif sederhana

Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan

rumus seperti di bawah ini.

Keterangan:

IA = indeks harga yang ditimbang

Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

W = faktor penimbang

11
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan

cara:

 Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%.

2) Metode Laspeyres

12
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor

penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).

 Keterangan:

IL = angka indeks Laspeyres

Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

Qo = kuantitas pada tahun dasar

Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh

di bawah ini.

Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.

IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%

Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.

13
3) Metode Paasche

Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor

penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

IP = angka indeks Paasche

Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode

Paasche.

Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.

IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%

Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2004.

14
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai

berikut.

 Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan

lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik,

sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian

besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.

 Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan

cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan

menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.

Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan

angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and

Bowley.

4) Metode Drobisch and Bowley

Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan

sebagai berikut.

Keterangan:

D = angka indeks Drobisch

15
IL = angka indeks Laspeyres

IP = angka indeks Paasche

Contoh soal:

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas

dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut.

Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004.

5) Metode Irving Fisher

Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks

yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata

ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung

besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut.

Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.

6) Metode Marshal Edgewarth

16
Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan

kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga

pada tahun dasar atau harga pada tahun n.

Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat

mencari angka indeks Marshal Edgewarth.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung

sebagai berikut.

4. Angka Indeks Rantai

Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahun

sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000

17
dengan tahun dasar 1999, angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan

angka indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001.

Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut.

- Indeks tahun 2000 = 500/500 × 100 = 100,00

- Indeks tahun 2001 = 600/500 × 100 = 120,00

- Indeks tahun 2002 = 700/600 × 100 = 116,67

- Indeks tahun 2003 = 800/700 × 100 = 114,29

- Indeks tahun 2004 = 900/800 × 100 = 112,5

18
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan

alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil

keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang

dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang

akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistika Deskriptif memberikan informasi

yang terbatas, yaitu memberi informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh

karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum

atas data yang terbatas.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomisku.blogspot.com/2015/04/pengertian-macam-penyusunan-angka-
indeks.html

http://www.ensikloblogia.com/2017/12/pengertian-angka-indeks-macam-macam.html

http://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-menghitung-indeks-harga-
dengan.html

20

Anda mungkin juga menyukai