Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STATISTIKA “ ANGKA INDEX “

MATA KULIAH :

STATISTIKA 1

DISUSUN OLEH :

1. VINNY ALFIONITA DAMANIK [ 173304010282 ]


2. FITRI SARI BINA [ 173304010281 ]
3. ELSA TARIGAN [ 173304010287 ]

PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan penyertaanNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Statistika 1 yang
berjudul “ANGKA INDEKS” tepat pada waktunya, dan juga sebagai penunjang untuk penilaian
dari Bapak Dosen yang mengajarkan Mata Kuliah Statistika 1.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Demikian makalah ini kami selesaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang yang memerlukan informasi terkait.

Medan, 29 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2 Perumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Angka Index....................................................................................... 2

2.2 Langkah Penyusunan Angka Index...................................................................... 3

2.3 Perhitungan Angka Index dengan Banyak Metode.............................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus

diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan

mengetahui perkembangan produksi suatu produk pada tahun sekarang dibandingkan dengan

produksi yang tahun lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang

lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi

produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.

Apakah kalian tau apa itu angka index? Apa pengertian dri angka index? Dan bagaimana cara-

cara perhitungannya? Untuk itu pada makalah ini akan dibahas semua yang berkaitan dengan

Angka Index.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian dari angka index?

 Langkah Penyusuanan Angka Index?

 Bagaimana cara-cara perhitungannya

1.3. TUJUAN

Dalam penyusunan makalah ini tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut.

 Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai angka index.

1
 Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan tujuan dari angka index.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGKA INDEX

Angka index adalah ukuran statistika yang menunjukan perbandingan suatu kuantitas dengan

yang lain, perbandingan itu dinyatakan dalam persentase dan biasanya tanda persennya tidak

disebutkan. Menurut DR. Winardi, angka index merupakan sebuah alat angka matematik yang

digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode

tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang

nilainya dinyatakan dengan 100.

Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka index merupakan suatu analisis data statistik yang

terutama ditunjukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari

berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis

perekonomian, angka index mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan

untuk mengetahui besarnya laju inflasi dan deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus

diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dlam perrekonomian. Misalnya, dengan

mengetahui perkembangan produksi suatu produk pada tahun sekarang dibandingkan dengan

produksi yang tahun lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang

2
lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi

produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.

Dalam menghitungangka index, waktu atau tahun yang lalu disebut tahun dasar (base periods

atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan

suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk

menghitung angka index perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu :

 Tahun dasar hendaknya dipilih pada saat kondisi perekonomian relatif stabil

 Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh

 Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting. Misalnya

kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui

perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan

kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi tiga, yaitu : Angka Indeks Relatif,

yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang

berbeda.

2.2 LANGKAH PENYUSUNAN ANGKA INDEX

Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:

a. Menentukan Tujuan

Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus

dikumpulkan.Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

3
maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir.Jika

pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus

mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.

b. Menentukan Cara Pengambilan Data

Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan).

Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.

c. Memilih Sumber Data

Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara

pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai contoh,

jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah

pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka

indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.

d. Memilih Tahun Dasar (Base Year)

Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan.Angka indeks pada tahun dasar

selalu diberi nilai 100.Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun

dasar) artinya telah terjadi kenaikan.Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi

penurunan.Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000

pasti bernilai 100.Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti

telah terjadi kenaikan.

Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:

4
1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang

stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).2) Tahun dasar yang dipilih

sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya

jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.

e. Memilih Metode Penghitungan

Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan

tertimbang.Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan metode

tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan

untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih

metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.

2.3PERHITUNGAN ANGKA INDEX DENGAN BANYAK METODE

Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode.Oleh karena itu, perlu

dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai.Pada

dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut.

2.3.1 angka indeks relative sederhana [ simple index numbers]

Angka indeks relatif sederhana dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa

memperhitung bobot setiap barang dan jasa. Setiap barang dan jasa diberikan porsi yang sama,

sehingga peran bahan pangan (beras, daging, dan sayuran) sama saja dengan barang lain seperti

pakaian, elektronika dan sebagainya.

a. Angka indeks harga relative sederhana

5
Angka indeks harga relative sederhana menunjukkan perkembangan harga relative suatu

barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot

terhadap kepentingan barang dan jasa. Angka indeks harga relative sedarhana sbb;

Ht
IH = Ho
x 100

Dimana:
IH: indeks harga
Ht: harga pada tahun t
Ho: harga pada tahun dasar

Contoh
Berikut adalah harga beras perkilogram dijakarta. Hitunglah indeks harga relative sederhana
dengan tahun dasar 2000.
tahun harga
2000 1.014
2001 1.112
2002 2.461
2003 2.058
2004 2.240
2005 2.524
2006 2.777

Penyelesaian:
a. Tahun dasar 2000, maka angka indeks adalah 100
b. Indeks harga relative sederhana untuk tahun 2001 adalah:
Ht
IH = Ho
x 100

maka

1.112
= 1.014 x 100 = 110

6
c. Dengan cara yang sama pada no b, maka indeks harga relative sederhana adalah sbb:

Tahun harga indeks perhitungan


2000 1.014 100 [1.014/1.014]x100
2001 1.112 110 [1.112/1.014] x100
2002 2.461 243 [2.461/1.014] x100
2003 2.058 203 [2.058/1.014] x100
2004 2.240 221 [2.240/1.014] x100
2005 2.524 249 [2.524/1.014] x100
2006 2.777 274 [2.777/1.014] x100

Dari indeks harga sejak 2000-2006 harga telah naik 174%[274-100] atau setiap tahunnya

24,86%

B. Indeks Kuantitatif Relatif Sederhana

Indeks kuantitatif relative sederhana dimaksudkan untuk melihat perkembangan kuantitas

barang dan jasa. Seberapa besar perkembangan kuantitas tersebut dibandingkan dengan tahun

atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot setiap

komoditas, karena masih dianggap mempunyai kepentingan yang sama.

Indeks kuantitas relative sederhana dirumuskan sebagai berikut.

Kt
IK=
Ko
x 100

Dimana:

Ik : indeks kuantitas

Kt: kuantitas pada tahun t

Ko: kuantitas pada tahun dasar

7
Contoh:

Berikut adalah produksi beras diindonesia. Hitunglah indeks kuantitas relative sederhana

dengan tahun dasar 2000.

tahun Produksi [ into ton]


2000 31
2001 30
2002 32
2003 33
2004 32
2005 30
2006 31
Penyelesaian:
a. Tahun dasar 2000, maka angka indeks adalah 100
b. Indeks kuantitas relative sederhana untuk tahun 2001 adalah:
Kt 30
IK=
Ko
x 100 = 31
x 100= 97

c. Dengan cara perhitungan yang sama pada bagian b, maka indeks kuantitas relative
sederhana adalah:
Tahun Produksi [ into ton] indeks perhitungan
2000 31 100 [31/31]x100
2001 30 97 [30/31]x100
2002 32 103 [32/31]x100
2003 33 106 [33/31]x100
2004 32 103 [32/31]x100
2005 30 97 [30/31]x100
2006 31 100 [31/31]x100

Dari indeks kuantitas terlihat bahwa produksi yang lebih kecil dari 2000 adalah tahun
2001 dan 2005. Produksi selama 2000 – 2006 mengalami penurunan 3%[97%-100%] dan
kenaikan tertinggi sebesar 6%[106%-100%]

C. indeks nilai relative sederhana


Indeks nilai relative sederhana menunjukkan perkembangan nilai[ harga dikalikan dengan
kuantitas] suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasar.

8
Indeks nilai relative sederhana dirumus sebagai berikut:

Vt Ht Kt
IN=
Vo
x 100= H o KO
x 100

Dimana:

IN: indeks nilai relative sederhana

Vt: volume atau nilai pada periode/tahun t

Vo: volume atau nilai pada periode/tahun dasar

Ht : harga komoditas pada periode/tahun t

Kt; kuantitas komoditas pada periode/tahun t

Ho: harga komoditas pada periode/tahun dasar

Ko: kuantitas komoditas pada periode/tahun dasar

Contoh

Berikut adalah beras dan produksi beras diindonesia tahun 2000-2006. Hitunglah indeks dengan

tahun dasar 2000.

Tahun Harga kuantitas


2000 1.014 31
2001 1.112 30
2002 2.461 32
2003 2.058 33
2004 2.240 32
2005 2.524 30
2006 2.777 31

Penyelesaina;

a. Menghitung nilai yaitu perkalian harga dengan kuantitas

Contoh 2000 = 1.014[RP/kg]x 31.000.000.000 kg

= 31.434.000.000.000

9
Untuk menyederhanakan ditulis Rp 31.434 M

b. Membagi masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar.

tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan


2000 1.014 31 31.434 100 [31.434/31.434]x 100
2001 1.112 30 33.360 106 [33.360/31.434]x 100
2002 2.461 32 78.752 251 [78.752/31.434]x 100
2003 2.058 33 67.914 216 [67.914/31.434]x 100
2004 2.240 32 71.680 228 [71.680/31.434]x 100
2005 2.524 30 75.720 241 [75.720/31.434]x 100
2006 2.777 31 86.087 274 [86.087/31.434]x 100

Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun

2000-2001, sedang selama periode 2000-2006, penerimaan meningkat 174% atau

meningkat 24,86% per tahunnya.

2.3.2 Angka indeks agregat sederhana

Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu. Harga, kuantitas,

dan nilai dari beberapa komoditas dijadikan satu, sehingga mendapatkan angka indeks yang

mewakili agregasi tersebut. Contohnya berdasarkan pada metode BPS, ada agregasi

makanan[ merupakan kelompok dari beras, jagung, keledai, minuman, tembakau,dll], perumahan

[ alat dan bahan perumahan],sandang [ tekstil dan produk tekstil], dan aneka barang dan jasa

[ untuk seluruh barang dan jasa yang tidak masuk agregasi yang lainnya].

a. Angka indeks harga agregat sederhana

Angka indeks harga agregat sederhana adalah angka indeks yang menunjukkan perbandingan

antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu denga periode dasarnya.

Angka indeks harga agregat sederhana dirumuskan sebagai berikut:

H
IHA = ∑ H x 100
t

10
IHA = indeks harga yang tidak ditimbang[ agregat sederhana]
Hn = harga yang dihitung angka indeksny
Ho = harga pada tahun dasar

Contoh:
Macam barang Harga 2003 Harga 2004
A Rp 200 Rp 300
B 300 350
C 500 500
D 100 50
E 200 300
1.300 1.500

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:
IHA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%
Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.

b. Angka indeks kuantitas agregat sederhana


indeks kuantitas Agregat sederhana adalah Angka angka indeks yang menunjukkan
perbandingan antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa pada periode tertentu
dengan periode dasarnya. Angka indeks kuantitas agregat sederhana dirumuskan sebagai
berikut.
Kt
IKA = ∑ K x 100
o

IKA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang[agregat sederhana]


kn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
ko = kuantitas pada tahun dasar

Contoh:
Macam barang Harga 2003 Harga 2004
A 50 unit 100 unit
B 100 unit 100 unit
C 200 unit 250 unit
D 300 unit 450 unit
E 150 unit 100 unit
Ʃ 800unit 1.000 unit

11
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IKA = 1000/800 x 100 = 125%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.

C. indeks nilai agregat relative sederhana

Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkemangan nilai (harga dikalikan dengan
kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun
dasarnya.
Indeks nilai agregat relatif sederhana dirumuskan sebagai berikut.

V H K
INA= ∑ V t x 100= ∑ H t K t x 100
o o O

Contoh:
INA = angka indeks nilai agregat sederhana
Vt = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar

2.3.3 Angka indeks tertimbang

Angka indeks tertimbang (weighted index), indeks ini berbeda dengan indeks sederhana. Indeks
tertimbang memberikan bobot berbeda terhadap setiap komponen karna pada dasarnya setiap
barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda. Beras
mungkin dirasakan lebih penting dibandingkan dengan sayuran atau jenis barang lain. Indeks
tertimbang biasa digunakan untk indeks agregat dimana banyaak jenis komoditas, sehingga
setiap komoditas mempunyai bobot yang berbeda. Untik indeks relatif tidak perli diadakan
pembobotan karna barang dan jasanya tunggal.

a) Indeks harga tertimbang

Rumus indeks tertimbang adalah sebagai berikut:

[ Pt xW ]
IHT=∑ X 100
[ Po xW ]

12
IHT : Indeks harga agregat tertimbang
Pt : Harga agregat pada tahun t
Po: Harga agregat pada tahun dasar
W: Bobot penimbang
Ʃ: Lamabang operasi penjumlahan

b) Rumus laspeyres
Ettienne laspeyres mengembangkan metoe ini pada akhir abad ke-18 dalam menentukan
sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang yaitu periode dasar.
Indeks tertimbang laspeyres dirumuskan sebagai berikut.

Ht Ko
IL=∑ x 100
HO Ko

Dimana:
IL : Indeks laspeyres
Ht: Harga pada tahun t
Ho: Harga pada tahun dasar
Ko: Kuantitas pada tahun dasar sebagai pembobot (W)

c) Rumus paasche

Rumus paasche adalah sebagai berikut:

Ht Kt
IP=∑ x 100
HO Kt

13
Dimana:

IP : Indeks paasche

Ht : Harga pada tahun t

Ho:Harga pada tahun dasar

Kt : Kuantitas pada tahun berjalan sebabagai pembobot(W)

CONTOH:
Macam harga kuntitas
barang Ht x Kt Ho x Kt
2003(Ho] 2004[Ht] 2003[Kt] 2004[Kt]
A Rp 200,00 Rp 300,00 50 unit 100 unit Rp 15.000,00 Rp 10.000,00

B Rp 300,00 Rp 350,00 100 unit 100 unit Rp 35.000,00 Rp 30.000,00

C Rp 500,00 Rp 500,00 200 unit 250 unit Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

D Rp 100,00 Rp 50,00 300 unit 450 unit Rp 15.000,00 Rp 30.000,00

E Rp 200,00 Rp 500,00 150 unit 100 unit Rp 45.000,00 Rp 30.000,00

Rp 210.000,00 Rp 200.000,00

Berdasarkan data diatas maka indeks laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.

IL=210.000/200.000X100=105%
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.

d) Rumus fisher

14
Menurut fisher indeks agregat adalah paduan dari kedua indeks dan merupakan akar dari perkalian

kedua indeks. Indeks fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indels yang lain bail laspeyres

maupun paasche.

IF=√ ILxIP

Dimana:

IF : Indeks fisher

IL : Indeks plaspeyres

IP : Indeks paasche

Contoh:

Berdasarkan contoh sebelumnya dapat dihitung sebagai berikut:

IF= √ 105 X 101,04 =103,00

Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.

e) Rumus drobisch

Indeks drobisch dipergunakan apabila nilai indeks laspeyres dan indeks paasche berbeda terlalu jauh.

Indeks drobisch juga merupakan jalan tengah selain indeks fisher. Indeks drobisch merupakan nilai rata-

rata dari kedua indeks rumusnya sebagai berikut.

IL+ IP
ID=
2

Dimana:

ID : Indeks drobisch

IL : Indeks laspeyres

Ip : Indeks paasche

Contoh:

15
Berdasarkan contoh sebelumnya dapat dihitung sebagai berikut:

105+101,04 206,04
ID= = =103,02%
2 2

Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004.

3.3.2 Rumus marshal-edgeworth

Marshal edgeworth menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t dengan kuantitas pada

tahun dasar. Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih baik.indeks marshal

edgeworth di rumuskan sebagai berikut :

Ko+ Kt
¿
Ko+ Kt
¿
H o¿
Ht ¿
¿
IME=∑ ¿

Dimana :

IME :Indeks marshal Edgeworth

Ht :Harga pada tahun t

Ho :Harga pada tahun dasar

Kt :Kuantitas pada tahun t

ko :Kuantitas pada tahun dasar

16
Contoh :

Macam harga Kuantitas Ht[ko+kt] Ho[ko+kt}


barang 2003 2004 2003 2004
A Rp 200,00 Rp 300,00 50 unit 100 unit Rp Rp
45.000,00 30.000,00
B Rp 300,00 Rp 250,00 100 unit 100 unit Rp Rp
20.000,00 60.000,00
C Rp 500,00 Rp 500,00 200 unit 250 unit Rp Rp
225.000,00 225.000,00
D Rp 100,00 Rp 50,00 300 unit 450 unit Rp Rp
37.500,00 75.000,00
E Rp 200,00 Rp 300,00 150 unit 100 unit Rp Rp
75.000,00 50.000,00
Rp Rp
452.500,00 440.000,00

Berdasarkan data di atas ,maka angka indeks marshal Edgeward dapat dihitung sebagai berikut

452.000
IM= X100=102,84%
440.000

5.4.7.Angka indeks rantai

Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahhun sebelumnya

sebagai tahun dasar .

Contoh

Menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999,angka tindeks tahun 2001 dengan

tahun dasar 2000, dan indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001.

Tahun 2000 2001 2002 2003 2004


Harga Rp 500,00 Rp 600,00 700,00 800,00 900,00

Indeks rantai dapat di hitung sebagai berikut .

17
-indeks tahun 2000 = 500/500x100=100,00
-indeks tahun2001 =600/500x100=120,00
-indeks tahun 2002 =700/600x100=116,67
-indeks tahun 2003 =800/700x100=114,29
-indeks tahun 2004 =900/800x100=112,5

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat analisis

data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil

kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita

bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistika Deskriptif

memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi yang terbatas pada data apa

adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang

umum atas data yang terbatas.

18
DAFTAR PUSTAKA
Suharyadi dan Purwanto, 2007, statistika untuk ekonomi dan keuangan modern edisi 2, Jakarta.

Anas sudijono, 1987, pengantar statistika pendidikan , PT Rajagrafindo persada, Jakarta.

http://ekonomisku.blogspot.com/2015/04/pengertian-macam-penyusunan-angka-
indeks.htmlhttp://www.ensikloblogia.com/2017/12/pengertian-angka-indeks-macam-
macam.htmlhttp://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-menghitung-indeks-harga-
dengan.html

19

Anda mungkin juga menyukai