MATA KULIAH :
STATISTIKA 1
DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan penyertaanNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Statistika 1 yang
berjudul “ANGKA INDEKS” tepat pada waktunya, dan juga sebagai penunjang untuk penilaian
dari Bapak Dosen yang mengajarkan Mata Kuliah Statistika 1.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Demikian makalah ini kami selesaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang yang memerlukan informasi terkait.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus
diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan
mengetahui perkembangan produksi suatu produk pada tahun sekarang dibandingkan dengan
produksi yang tahun lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang
lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi
Apakah kalian tau apa itu angka index? Apa pengertian dri angka index? Dan bagaimana cara-
cara perhitungannya? Untuk itu pada makalah ini akan dibahas semua yang berkaitan dengan
Angka Index.
1.3. TUJUAN
Dalam penyusunan makalah ini tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut.
1
Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan tujuan dari angka index.
BAB II
PEMBAHASAN
Angka index adalah ukuran statistika yang menunjukan perbandingan suatu kuantitas dengan
yang lain, perbandingan itu dinyatakan dalam persentase dan biasanya tanda persennya tidak
disebutkan. Menurut DR. Winardi, angka index merupakan sebuah alat angka matematik yang
digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode
tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang
Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka index merupakan suatu analisis data statistik yang
terutama ditunjukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari
berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis
perekonomian, angka index mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya laju inflasi dan deflasi yang terjadi di negara tertentu.
Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus
diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dlam perrekonomian. Misalnya, dengan
mengetahui perkembangan produksi suatu produk pada tahun sekarang dibandingkan dengan
produksi yang tahun lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang
2
lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi
Dalam menghitungangka index, waktu atau tahun yang lalu disebut tahun dasar (base periods
atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan
suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk
Tahun dasar hendaknya dipilih pada saat kondisi perekonomian relatif stabil
Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh
Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui
perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan
kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi tiga, yaitu : Angka Indeks Relatif,
yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang
berbeda.
a. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus
3
maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir.Jika
pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan).
Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara
pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai contoh,
jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah
pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka
indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan.Angka indeks pada tahun dasar
selalu diberi nilai 100.Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun
dasar) artinya telah terjadi kenaikan.Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi
penurunan.Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000
pasti bernilai 100.Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti
Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:
4
1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang
stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).2) Tahun dasar yang dipilih
sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya
jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.
Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan
tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan
untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih
Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode.Oleh karena itu, perlu
dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai.Pada
dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut.
Angka indeks relatif sederhana dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa
memperhitung bobot setiap barang dan jasa. Setiap barang dan jasa diberikan porsi yang sama,
sehingga peran bahan pangan (beras, daging, dan sayuran) sama saja dengan barang lain seperti
5
Angka indeks harga relative sederhana menunjukkan perkembangan harga relative suatu
barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot
terhadap kepentingan barang dan jasa. Angka indeks harga relative sedarhana sbb;
Ht
IH = Ho
x 100
Dimana:
IH: indeks harga
Ht: harga pada tahun t
Ho: harga pada tahun dasar
Contoh
Berikut adalah harga beras perkilogram dijakarta. Hitunglah indeks harga relative sederhana
dengan tahun dasar 2000.
tahun harga
2000 1.014
2001 1.112
2002 2.461
2003 2.058
2004 2.240
2005 2.524
2006 2.777
Penyelesaian:
a. Tahun dasar 2000, maka angka indeks adalah 100
b. Indeks harga relative sederhana untuk tahun 2001 adalah:
Ht
IH = Ho
x 100
maka
1.112
= 1.014 x 100 = 110
6
c. Dengan cara yang sama pada no b, maka indeks harga relative sederhana adalah sbb:
Dari indeks harga sejak 2000-2006 harga telah naik 174%[274-100] atau setiap tahunnya
24,86%
barang dan jasa. Seberapa besar perkembangan kuantitas tersebut dibandingkan dengan tahun
atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot setiap
Kt
IK=
Ko
x 100
Dimana:
Ik : indeks kuantitas
7
Contoh:
Berikut adalah produksi beras diindonesia. Hitunglah indeks kuantitas relative sederhana
c. Dengan cara perhitungan yang sama pada bagian b, maka indeks kuantitas relative
sederhana adalah:
Tahun Produksi [ into ton] indeks perhitungan
2000 31 100 [31/31]x100
2001 30 97 [30/31]x100
2002 32 103 [32/31]x100
2003 33 106 [33/31]x100
2004 32 103 [32/31]x100
2005 30 97 [30/31]x100
2006 31 100 [31/31]x100
Dari indeks kuantitas terlihat bahwa produksi yang lebih kecil dari 2000 adalah tahun
2001 dan 2005. Produksi selama 2000 – 2006 mengalami penurunan 3%[97%-100%] dan
kenaikan tertinggi sebesar 6%[106%-100%]
8
Indeks nilai relative sederhana dirumus sebagai berikut:
Vt Ht Kt
IN=
Vo
x 100= H o KO
x 100
Dimana:
Contoh
Berikut adalah beras dan produksi beras diindonesia tahun 2000-2006. Hitunglah indeks dengan
Penyelesaina;
= 31.434.000.000.000
9
Untuk menyederhanakan ditulis Rp 31.434 M
Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun
Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu. Harga, kuantitas,
dan nilai dari beberapa komoditas dijadikan satu, sehingga mendapatkan angka indeks yang
mewakili agregasi tersebut. Contohnya berdasarkan pada metode BPS, ada agregasi
makanan[ merupakan kelompok dari beras, jagung, keledai, minuman, tembakau,dll], perumahan
[ alat dan bahan perumahan],sandang [ tekstil dan produk tekstil], dan aneka barang dan jasa
[ untuk seluruh barang dan jasa yang tidak masuk agregasi yang lainnya].
Angka indeks harga agregat sederhana adalah angka indeks yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu denga periode dasarnya.
H
IHA = ∑ H x 100
t
10
IHA = indeks harga yang tidak ditimbang[ agregat sederhana]
Hn = harga yang dihitung angka indeksny
Ho = harga pada tahun dasar
Contoh:
Macam barang Harga 2003 Harga 2004
A Rp 200 Rp 300
B 300 350
C 500 500
D 100 50
E 200 300
1.300 1.500
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:
IHA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%
Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.
Contoh:
Macam barang Harga 2003 Harga 2004
A 50 unit 100 unit
B 100 unit 100 unit
C 200 unit 250 unit
D 300 unit 450 unit
E 150 unit 100 unit
Ʃ 800unit 1.000 unit
11
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IKA = 1000/800 x 100 = 125%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.
Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkemangan nilai (harga dikalikan dengan
kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun
dasarnya.
Indeks nilai agregat relatif sederhana dirumuskan sebagai berikut.
V H K
INA= ∑ V t x 100= ∑ H t K t x 100
o o O
Contoh:
INA = angka indeks nilai agregat sederhana
Vt = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Angka indeks tertimbang (weighted index), indeks ini berbeda dengan indeks sederhana. Indeks
tertimbang memberikan bobot berbeda terhadap setiap komponen karna pada dasarnya setiap
barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda. Beras
mungkin dirasakan lebih penting dibandingkan dengan sayuran atau jenis barang lain. Indeks
tertimbang biasa digunakan untk indeks agregat dimana banyaak jenis komoditas, sehingga
setiap komoditas mempunyai bobot yang berbeda. Untik indeks relatif tidak perli diadakan
pembobotan karna barang dan jasanya tunggal.
[ Pt xW ]
IHT=∑ X 100
[ Po xW ]
12
IHT : Indeks harga agregat tertimbang
Pt : Harga agregat pada tahun t
Po: Harga agregat pada tahun dasar
W: Bobot penimbang
Ʃ: Lamabang operasi penjumlahan
b) Rumus laspeyres
Ettienne laspeyres mengembangkan metoe ini pada akhir abad ke-18 dalam menentukan
sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang yaitu periode dasar.
Indeks tertimbang laspeyres dirumuskan sebagai berikut.
Ht Ko
IL=∑ x 100
HO Ko
Dimana:
IL : Indeks laspeyres
Ht: Harga pada tahun t
Ho: Harga pada tahun dasar
Ko: Kuantitas pada tahun dasar sebagai pembobot (W)
c) Rumus paasche
Ht Kt
IP=∑ x 100
HO Kt
13
Dimana:
IP : Indeks paasche
CONTOH:
Macam harga kuntitas
barang Ht x Kt Ho x Kt
2003(Ho] 2004[Ht] 2003[Kt] 2004[Kt]
A Rp 200,00 Rp 300,00 50 unit 100 unit Rp 15.000,00 Rp 10.000,00
Rp 210.000,00 Rp 200.000,00
Berdasarkan data diatas maka indeks laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
IL=210.000/200.000X100=105%
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.
d) Rumus fisher
14
Menurut fisher indeks agregat adalah paduan dari kedua indeks dan merupakan akar dari perkalian
kedua indeks. Indeks fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indels yang lain bail laspeyres
maupun paasche.
IF=√ ILxIP
Dimana:
IF : Indeks fisher
IL : Indeks plaspeyres
IP : Indeks paasche
Contoh:
e) Rumus drobisch
Indeks drobisch dipergunakan apabila nilai indeks laspeyres dan indeks paasche berbeda terlalu jauh.
Indeks drobisch juga merupakan jalan tengah selain indeks fisher. Indeks drobisch merupakan nilai rata-
IL+ IP
ID=
2
Dimana:
ID : Indeks drobisch
IL : Indeks laspeyres
Ip : Indeks paasche
Contoh:
15
Berdasarkan contoh sebelumnya dapat dihitung sebagai berikut:
105+101,04 206,04
ID= = =103,02%
2 2
Marshal edgeworth menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t dengan kuantitas pada
tahun dasar. Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih baik.indeks marshal
Ko+ Kt
¿
Ko+ Kt
¿
H o¿
Ht ¿
¿
IME=∑ ¿
Dimana :
16
Contoh :
Berdasarkan data di atas ,maka angka indeks marshal Edgeward dapat dihitung sebagai berikut
452.000
IM= X100=102,84%
440.000
Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahhun sebelumnya
Contoh
Menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999,angka tindeks tahun 2001 dengan
tahun dasar 2000, dan indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001.
17
-indeks tahun 2000 = 500/500x100=100,00
-indeks tahun2001 =600/500x100=120,00
-indeks tahun 2002 =700/600x100=116,67
-indeks tahun 2003 =800/700x100=114,29
-indeks tahun 2004 =900/800x100=112,5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat analisis
data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil
kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita
bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistika Deskriptif
memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi yang terbatas pada data apa
adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang
18
DAFTAR PUSTAKA
Suharyadi dan Purwanto, 2007, statistika untuk ekonomi dan keuangan modern edisi 2, Jakarta.
http://ekonomisku.blogspot.com/2015/04/pengertian-macam-penyusunan-angka-
indeks.htmlhttp://www.ensikloblogia.com/2017/12/pengertian-angka-indeks-macam-
macam.htmlhttp://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-menghitung-indeks-harga-
dengan.html
19