Anda di halaman 1dari 9

Prasarana Pintar

(Smart Infrastructure)

Dr. Ir. Ar. Martinus Bambang Susetyarto, MT.


NIK: 1826/Usakti I NIDN: 0309116202
Gbr. 1. Sepuluh Aspek Smart City Gbr. 2. Delapan Aspek Smart Infrastructure

Prasaran pintar (Smart Infrastructure) adalah salah satu bagian dari komponen-komponen pada Smart City.
Bagian ini adalah bagian yang pertama direalisasikan karena merupakan bagian yang cukup penting yang
berfungsi mengintegrasikan data, dan mambuat fasilitas-fasilitas sistem informasi didalam keberlangsungan
Smart City menjadi berjalan. Kota Yogyakarta, Indonesia adalah salah satu kota di negara berkembang Asia
Tenggara, yang mulai mengikuti perkembangan zaman modern dengan mengimplementasikan Smart City juga.
Namun setelah dilihat ketersediaan infrastrukturnya, ternyata masih belum terjamah untuk mengintegrasikan
data jaringan internet melalui media Fiber Optic. Hal tersebut terjadi karena belum adanya perancangan untuk
mengintegrasikan data secara terpusat dan secara ringkas dalam bidang system informasi. Pada tulisan ini,
penulis membuat perancangan jaringan dan system informasi untuk membantu pemerintah Kota Yogyakarta
dalam menyelesaikan bidang Smart Infrastructure, terutama dibagian jaringan internet yang menggunakan
Fiber Optic dan Sistem informasi. Perhatikan Gbr.1 dan Gbr.2
Gbr. 3. Sembilan Aspek Smart mobility

Menurut Weiss (2009), infrastruktur pintar adalah lensa dimana masa depan terlihat. Lensa itu seperti lensa
sensorik produk mobil self-driving, yang mengenali kepadatan lalu lintas, situasi jalan, dan lain-lain; atau karya
civil engineering sebuah jembatan yang mampu mendeteksi kondisi dan kelemahan konstruksi sendiri. Dengan
pendek kata, prasarana pintar merupakan sebuah jejaringan di bidang prasarana kota yang mampu bertukar
data secara pintar untuk kebutuhan kelancaran informasi dan telekomunikasi layanan prasarana kota untuk
masyarakat kota, dengan dukungan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelegence (AI). Tatanan berjejaring
itu harus lancar, aman dan nyaman secara. Tatanan jejaring itu harus terintegrasi secara baik dengan prasarana
kota yang ada pada dunia nyata. Sebab, data dan informasi prasarana kota eksisting itulah yang menjadi input
dalam scaning data dan informasi infrastruktur pintar. Kepraktisan dan kepintaran menjadi semakin baik, jika
terkoneksi dengan segala perangkat elektrikal peralatan rumah tangga, perkantoran, industri, dan produk
perangkat yang bergerak (mobile), dengan dukungan sistem infrastruktur cyber physical.
Gbr. 4. Integrated transportation strategy

Dari perspektif kota pintar, Alkandari et.al. (2012) menggambarkan infrastruktur pintar sebagai tulang
punggung kota, digerakkan oleh jaringan sensor nirkabel. Demikian pula studi tentang jaringan listrik
menggambarkan infrastruktur pintar sebagai tulang punggung jaringan distribusi yang terbuat dari subsistem
energi pintar, cerdas subsistem informasi dan subsistem komunikasi pintar itu semua bekerja bersama untuk
memberikan hasil yang diinginkan seperti ditingkatkan kemampuan beradaptasi, umur panjang, dan efisiensi
layanan yang diberikan kepada konsumen dan bisnis (Guizani dan Anan, 2014).

Dalam konteks ekonomi global yang didorong oleh pengetahuan digital, istilah itu 'Infrastruktur pintar' sering
digunakan untuk mewakili tiga strategis elemen, yaitu, pengetahuan individu, kekayaan intelektual dan
jaringan sosial; suatu perpaduan yang menentukan competitiveness keuntungan untuk menjadi pemimpin
dalam suatu organisasi atau industri (Raluca, 2013). Demikian pula, Lee dan Gibson (2002) menjelaskan
hubungan prasarana pintar dengan bakat, teknologi, modal, dan keterampilan (digital) yang berpadu
mempengaruhi pembangunan dan keberlanjutan techno pole terkemuka di dunia, sebagaimana diutarakan
oleh Gibson dan Stiles (2000).
Gbr. 5. Jejaring Prasarana Pintar

Smart Infrastructure secara cerdas menghubungkan sistem energi, bangunan dan industri untuk beradaptasi
dan mengembangkan cara hidup dan bekerja. Pengembang bekerja sama dengan pelanggan (warga kota) dan
mitra (swasta) menciptakan ekosistem yang secara intuitif menanggapi kebutuhan orang-orang dan membantu
pelanggan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih baik. Sistem ini akan sangat membantu pelanggan
untuk berkembang, masyarakat untuk maju, dan mendukung pembangunan kota berkelanjutan. Hal ini
dilakukan dari tingkat makro hingga mikro, dari produk fisik, komponen dan sistem hingga penawaran dan
layanan digital berbasis cloud yang terhubung. Disamping, dari kontrol grid cerdas dan elektrifikasi hingga
solusi penyimpanan cerdas, dan dari membangun otomatisasi dan sistem kontrol hingga sakelar, katup, dan
sensor.
Gagasan pembangunan prasarana
pintar pada akhirnya diselenggarakan
untuk melayani berlangsungnya
kehidupan di kota pintar, yang
mengandung pemanfaatan inventif
teknologi dan Kecerdasan Buatan
(AI). Semua itu diselenggarakan
untuk menjadi kebutuhan dasar dan
penyampaian layanan utilitas kota
secara produktif.

Para pakar perkotaan di dunia mulai


memikirkan perencanaan dan
perancangan kotanya dengan
melibatkan inventif teknologi digital
ke dalam manajemen pengelolaan
kota, baik dalam upaya menjawab
tantangan industri perkotaan 4.0,
universalitas yang akan mengganggu
kehidupan perkotaan dan bahkan
mungkin ke perdesaan. Selain itu,
https://www.smeventure.com/can-smart-cities-india-become-cyber-secured-cities/ dalam upaya menyelaraskan smart
economy, maka profitabilitas dan
Gbr. 6. Prasarana melayani kehidupan pada Kota Pintar
kemahiran mendesain prasarana
pintar harus segera dimulai untuk
mencapai pembelajaran kota masa
depan yang terbaik.
Kota menjadi digital di dunia maya dan
real di dunia nyata. Sementara,
infrastruktur jaringan memainkan
peran yang sangat penting untuk
membuat digitalisasi ini menjadi
kenyataan. Dengan urbanisasi yang
berkembang dan munculnya layanan
Smart di banyak kota, ada kebutuhan
yang meningkat untuk infrastruktur
kabel dan nirkabel luar ruangan yang
menawarkan akses dari ujung ke ujung,
dan memungkinkan untuk diatur tidak
ada pembatasan secara sosial baik
untuk warga, pengunjung, maupun
wisatawan.

Tidak hanya itu, infrastruktur jaringan


yang sama mendukung layanan kota,
https://blog.quantela.com/network-infrastructure-for-smart-cities/ partisipasi warga, dan Internet of
Things (IoT) di seluruh kota. Sangat
Gbr. 7. Network Infrastucture for Smart Cities mirip dengan inti lapisan jaringan
perusahaan, distribusi, dan akses,
jaringan untuk kota pintar memiliki:
lapisan layanan Internet yang dikelola,
pusat data, kota, dan lapisan jalan.
Q&A
• Apakah ide saudari-a mengenai pembangunan prasarana pintar di kawasan kota di
sekitar tempat tinggal saudari-a?
• Bagaimana saudari-a menjelaskan kepada masyarakat tentang kekawatiran mereka
terhadap pengembangan smart infrastructure, terutama dalam hal keamanan data
pribadi, data finansial, dan data rahasia negara?
• Berikan masukan tentang model pembelajaran smart education dalam bidang ilmu
Planologi?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai