Anda di halaman 1dari 18

Penjajakan Rencana Pendataan

Basis Data Perumahan

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DKI JAKARTA


Senin, 21 Februari 2022
DAFTAR ISI
01 Latar Belakang Kegiatan

02 Tujuan Kegiatan

03 Jenis Data dan Informasi

04 Kondisi Data Eksisting

05 Tindak Lanjut Penjajakan


1
Latar
Belakang
Kegiatan
Temuan dan Simpulan Hasil Pemeriksaan BPK
Nomor : 17.C/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.2/5/2021 tanggal 28 Mei 2021

1
Target penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam bentuk rusunawa dan
rusunami belum tergambar jelas. Dasar perencananan penyediaan unit hunian tahun 2017-2022 yang
dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta menggunakan data backlog tahun 2015 belum didukung dengan rincian
data “by name” dan “by address”. (Laporan Hasil Pemeriksaan BPK : hal 19 dan hal 21)

2
Pemenuhan jumlah kebutuhan unit hunian melalui pembangunan rusunami dan rusunawa yang dilakukan
oleh Pemprov DKI Jakarta masih jauh dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Sementara itu, hunian
yang sudah dibangun ditemukan beberapa permasalahan antara lain: kondisi hunian tidak layak karena
rusak dan belum mempunyai akses terhadap sarana dan prasarana pendukungnya. Namun terdapat
perbedaan indikator mengenai kondisi hunian tidak layak antara BPS dan Kementerian PUPR.
Perbedaan Indikator Mengenai Hunian Layak BPS dan
Kementerian PU
Menurut BPS, 2019 Menurut Kementerian PUPR

Rumah tangga diklasifikasikan memiliki akses terhadap


Indikator rumah tangga tidak layak huni (RTLh) Menurut
hunian/rumah layak huni apabila memenuhi 4 (empat) kriteria,
Ketentuan Program BSPS Kementerian PUPR
yaitu:
1) luas lantai tidak mencukupi standar minimal luas /anggota
1) Kecukupan luas tempat tinggal minimal 7,2 m per kapita
2
keluarga = 9 m2;
(sufficient living space)
2) bahan lantai berupa tanah/kayu kelas IV;
2) Memiliki akses terhadap air minum layak
3) bahan dinding berupa bilik bambu/kayu/rotan atau kelas IV;
3) Memiliki akses terhadap sanitasi layak
4) bahan atap berupa daun atau genteng plentong yang sudah
4) Ketahanan bangunan (durable housing), yaitu atap terluas
rapuh;
berupa beton/ genteng/ seng/ kayu/ sirap; dinding terluas
berupa tembok/ plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan 5) tidak/kurang memiliki ventilasi dan pencahayaan;
dan batang kayu; dan lantai terluas berupa marmer/ granit/
6) ketiadaan fasilitas sanitasi dan pembuangan; dan
keramik/ parket/vinil/karpet/ ubin/tegel/teraso/ kayu/papan/
7) ketiadaan/keterbatasan air minum.
semen/bata merah.
Rekomendasi BPK

Dari hasil temuan BPK, BPK memerintahkan Kepala DPRKP untuk mereviu keandalan data yang digunakan dalam
perencanaan penyediaan unit hunian.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI
Jakarta ingin melakukan pendataan terkait basis data perumahan agar data yang dimiliki dapat diakui
keandalannya. Seningga dapat mempermudah stakeholder dalam membuat kebijakan kedepannya.
2 Tujuan
Kegiatan
Tujuan Kegiatan Pendataan Basis Data Perumahan

2022 : Tersusunnya KAK, Anggaran Kegiatan masuk ke dalam TA 2023

• Membutuhkan pendampingan dari BPS Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan KAK (timeline kegiatan, kebutuhan personil dll)
dan penyusunan anggaran untuk kegiatan pendataan basis data perumahan.

• Membutuhkan gambaran mengenai kerjasama dengan BPS Provinsi DKI Jakarta dengan tipe kerjasama swakelola.

2023 : Terlaksananya Kegiatan Pendataan Basis Data Perumahan


• Data backlog, data RTLh, data geospasial, dan data primer perumahan.

• Data yang dibutuhkan adalah data real bukan hanya sampling.

• Sinkronisasi data dengan SKPD lain (bila dibutuhkan).


3
Jenis Data
dan
Informasi
Jenis Data dan Informasi

Gambaran mengenai data dan informasi diperoleh dari Modul Pengelolaan Data dan Informasi Penyediaan Perumahan (Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah).

1. Data Backlog (Kekurangan Rumah)


A. Backlog kepemilikan adalah data kesenjangan/kekurangan antara jumlah rumah milik terbangun dengan
jumlah rumah milik yang dibutuhkan orang/keluarga/rumah tangga.

B. Backlog penghunian adalah data kesenjangan/kekurangan antara jumlah rumah yang dihuni dengan jumlah
rumah hunian yang dibutuhkan orang/keluarga/rumah tangga.

DPRKP menginginkan untuk dapat memperoleh data backlog “by name” dan “by address” sesuai dengan
rekomendasi dari BPK.
Jenis Data dan Informasi

2. Data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)


Data Rumah Tidak Layak Huni adalah data hunian atau tempat tinggal yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Terdapat 4 kriteria rumah tangga
dengan akses hunian layak:
1. Kecukupan luas tempat tinggal minimal 7,2 m2 per kapita
2. Memiliki akses terhadap air minum layak
3. Memiliki akses terhadap sanitasi layak
4. Ketahanan bangunan (durable housing) yaitu yaitu atap terluas berupa beton/ genteng/ seng/ kayu/ sirap;
dinding terluas berupa tembok/ plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan dan batang kayu; dan lantai
terluas berupa marmer/ granit/ keramik/ parket/vinil/karpet/ ubin/tegel/teraso/ kayu/papan/ semen/bata
merah.
Sumber : BPS, 2019
Jenis Data dan Informasi

3. Data Berbasis Geospasial


Data geospasial adalah data yang memiliki referensi geografis (dapat dinyatakan dengan posisi). Dasar pendataan
berbasis geospasial untuk kinerja fisik penyediaan perumahan mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 9
Tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta pada skala 1:50.000. Penetapan Perpres tersebut
dimaksudkan sebagai salah satu upaya penyelesaian konflik pemanfaatan ruang dan dalam rangka mendorong
penggunaan informasi geospasial.

4. Data Primer (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman)
a. sebaran perumahan dan permukiman;
b. sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
c.ketersediaan dan kondisi prasarana, sarana dan utilitas umum;
d.tipologi perumahan dan permukiman;
e.budaya bermukim masyarakat; dan
f.kualitas lingkungan pada perumahan dan permukiman
4 Kondisi Data
Eksisting
Kondisi Data Eksisting

No Jenis Data No Jenis Data


1 Data jumlah rumah berdasarkan Kota 8 Data luas rumah per kapita minimal 7,2 m2
Administrasi
9 Data jumlah rumah berdasarkan jenis
2 Data jumlah rumah berdasarkan status
dinding
kepemilikan
3 Data jumlah rumah berdasarkan jenis rumah 10 Data jumlah rumah berdasarkan sumber air
minum
4 Data jumlah rumah berdasarkan luas rumah
11 Data jumlah rumah berdasarkan jenis atap
5 Data jumlah rumah berdasarkan jumlah KK
dalam satu rumah 12 Data jumlah rumah berdasarkan jenis lantai
6 Data jumlah rumah berdasarkan jumlah
sumber air bersih pada bangunan 13 Data jumlah keluarga

7 Data jumlah rumah berdasarkan sambungan 14 Jumlah penghasilan tetap per bulan seluruh
listrik pada bangunan anggota keluarga

Sumber: Data Sicarik tahun 2021 dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta

Membutuhkan masukan bagaimana mensinkronkan data yang sudah ada dari SKPD lain (baik data pasif
ataupun aktif berjalan) dengan data yang baru akan didata.
Benchmark Data “by name” dan “by address” SIMPERUM
(Jawa Tengah)
No Jenis Data No Jenis Data
1 NIK 16 Kawasan
2 Nama 17 Pondasi
3 Alamat 18 Kondisi kolom
4 Umur 19 Kondisi balok
5 Jenis Kelamin 20 Rangka atap
6 Pendidikan 21 Bahan lantai
7 Pekerjaan 22 Bahan dinding
8 Swadaya 23 Bahan atap
9 Status rumah 24 Jendela
10 Status lahan 25 Ventilasi
11 Tanah lain 26 Sumber air
12 Rumah lain 27 Kamar mandi
13 Luas rumah 28 Jarak septik tank
14 Jumlah penghuni 29 Sumber
penerangan
15 Jumlah keluarga
30 Foto rumah
5 Tindak Lanjut
Penjajakan
Tindak Lanjut Penjajakan

1 DPRKP membutuhkan pendampingan dari BPS Provinsi DKI Jakarta selaku Badan yang berpengalaman
dalam melakukan pendataan untuk menyusun KAK dan anggaran terkait kegiatan basis data perumahaan
yang akan dilakukan DPRKP tahun 2023.

2 DPRKP membutuhkan knowledge sharing mengenai pendataan yang biasa dilakukan oleh BPS
mengenai metode dan analisis pendataan. Sehingga dibutuhkan info mengenai narasumber dari BPS yang
kedepannya dapat berbagi ilmu dengan rekan-rekan di DPRKP.

3 DPRKP membutuhkan informasi mengenai cara kerjasama kegiatan pendataan basis perumahan ini bila
diswakelola-kan dengan pihak BPS Provinsi DKI Jakarta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai