DISEMINASI
SNI BANGUNAN TAHAN GEMPA DAN PENELITIAN GEMPA KOTA SURABAYA
ITS, 3 Oktober 2019
BAHASAN:
• Pendahuluan / Latar belakang
• Kegempaan dan Sumber gempa di Indonesia
• Peta Gempa Indonesia Baru
• Dampak Gempabumi Terhadap Struktur Gedung
• SNI 1726 Sebagai Upaya Mitigasi
• Penutup
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai wilayah
dengan tingkat kegempaan yang sangat tinggi
Tsunami
MENGANTISIPASI RESIKO
PENELITIAN
Infrastruktur perlu
didisain tahan gempa
Sumber BNPB
BAHASAN:
• Pendahuluan / Latar belakang
• Kegempaan dan Sumber gempa di Indonesia
• Peta Gempa Indonesia Baru
• Dampak Gempabumi Terhadap Struktur Gedung
• SNI 1726 Sebagai Upaya Mitigasi
• Penutup
Shallow Earthquake 1900-2016
Cara Mengkuantifikasi Goyangan Gempa?
Dengan Seismic Hazard Analysis
Deterministic (DSHA) Probabilistic (PSHA)
-Analisis mudah difahami/sederhana - Bukan hanya worst case scenario, tapi juga
berbagai level dan kemungkinan
-Worst case scenario (kondisi terjelek): - Memperhitungkan semua sumber gempa yang
Magnitude maksimum mungkin akan terjadi di site yg ditinjau
Jarak terdekat
- Gempa dng perioda ulang tertentu
Tergantung umur bangunan
dan Kemungkinan terlampaui
Probabilistic maps:
Deterministic 50 years
maps 100
200
500
1,000
2,500
5,000
10,000
Cara terbaik dengan mengintegrasikan keduanya
Istilah “Gempa 500 tahun” bukan menunjuk kepada kejadian gempa yang terjadi sekali
setiap 500 tahun, tetapi lebih sebagai gambaran ttg probabilitas suatu percepatan yang
memiliki kemungkinan 1/500 untuk terjadi setiap tahun
Procedure for Developing Deterministic Hazard Map
0.11 g
Semarang M=7.3
Irsyam, 2007
Procedure for Developing Probabilistic Hazard
Development of Maps of
PGA & Response Spectra
▪Expert judgement
▪Expert judgement 4.4.Seismic
Perhitunganhazard
hazard gempa
Calculation
▪Seismic
▪Seismic
design criteria
design criteria Menghitung
Menghitung hazard dengandengan
hazard input input
1.1.Identification
Identifikasi sumber of Earthquake Sources
gempa dari Tahap (1) + (2) + (3) dengan
▪Lokasi: koord. sumber
: koord. sumber gempa dari Tahap (1) + (2) + (3) dengan
▪Lokasi gempa memperhitungkan ketidakpastian
▪Geometri
▪Geometri : arah : arah strike, sudut dip,
strike, sudut dip, memperhitungkan ketidakpastian
epistemic.
kedalaman maksimum
kedalaman maksimum epistemic.
▪Mekanisme : subduksi, patahan
▪Mekanisme : subduksi, patahan
normal, reverse normal, reverse
3.3.Selection
Pemilihan of Data motion
Data strong strong motion
fungsi atenuasi accelerogram
accelerogram yang adayang ada
Atenuation Function
▪Informasi Geologi,
▪Informasi Geologi,
2. Characterization
2. Karakterisasi of Sources
sumber gempa seimologi seimologi
▪Frequency
▪Frekuensi kejadian
distribution ▪Katalog data gempa
▪Katalog data gempa
▪Slip rate
▪Slip rate
▪ Magnitude maksimum
▪ Maximum Magnitude
Irsyam, 2008
HAZARD GEMPA
Dari Analisis Total Probability Theorem
Probability → Magnitude Probability → Jarak
PMi PRi
Rmin
Site
asrurifak@gmail.com
SOURCES MODELLING
Seismotectonik Subduksi
Teridentifikasi Fault
Seismotectonik
Belum Teridentifikasi Background
Shallow backgound
Subduksi
Fault
Interface
Deep BG 3
Deep BG 4
asrurifak@gmail.com
BAHASAN:
• Pendahuluan / Latar belakang
• Kegempaan dan Sumber gempa di Indonesia
• Peta Gempa Indonesia Baru
• Dampak Gempabumi Terhadap Struktur Gedung
• SNI 1726 Sebagai Upaya Mitigasi
• Penutup
BASIC INFORMATION OF GROUND MOTION
FOR EARTHQUAKE RESISTANCE DESIGN?
Based upon
probabilistic and
physics law
Indonesian Earthquake Design Code 1983 Indonesian Earthquake Building Code SNI 1726-2002
Indonesian Seismic Hazard Maps 2010 New National Seismic Hazard Maps 2017
Risk map (MCEG) in SNI 1726:2012 (Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung)
bila ada dipermukaan maka nilai PGA ini bisa bertambah besar karena
terjadi amplifikasi akibat dari kondisi tanah setempat.
asrurifak@gmail.com
LESSONS LEARNED FROM PALU EARTHQUAKE
EW
281 gal
MCEG (SNI 1726:2012)
NS
203 gal
UD
335 gal
SNI 2833:2013
Standar perencanaan ketahanan gema untuk jembatan
PERLU !!!
Disaster awareness / Kesadaran bencana
Budaya Sadar Risiko
asrurifak@gmail.com
DAMPAK GEMPA
Gempa Lombok 2018
BANGUNAN ROBOH/HANCUR
Gempa Lombok 2018
KONSEP “STRONG COLUMN WEAK BEAM”
BELUM DITERAPKAN
STANDAR PENULANGAN MINIMAL
COLLAPSE BUILDING
DAMAGE & LIQUIFACTION
LIQUIFACTION
LIQUIFACTION
OFFSET DISPLASEMENT
LAND SUBSIDENCE
TSUNAMI
BAHASAN:
• Pendahuluan / Latar belakang
• Kegempaan dan Sumber gempa di Indonesia
• Peta Gempa Indonesia Baru
• Dampak Gempabumi Terhadap Struktur Gedung
• SNI 1726 Sebagai Upaya Mitigasi
• Penutup
STRATEGI PENGURANGAN RESIKO (MITIGASI) GEMPA
Kebutuhan dasar untuk
terlindungi dari implikasi buruk
adanya gempa
Tsunami Hindari
Hindari/
Likuifaksi
Ditanggulangi
Goncangan/ GEDUNG DAN INFRASTRUKTUR PERLU
Ditanggulangi DIDISAIN TAHAN GEMPA
Gerakan Tanah
Updating International Building Code Vs
Updating of Indonesian Building Code (SNI 1726)
SNI 1726-2012
SNI-03-1726-2002
▪Seismic Hazard:
Probablistic: 10% PE in 50 yrs
(500 yrs eq.)
PERENCANAAN KONSTRUKSI TAHAN GEMPA
Kaidah untuk perencanaan bangunan tahan gempa umumnya
didasarkan atas ketentuan sebagai berikut:
1. Akibat gempa ringan: bangunan tidak terjadi kerusakan baik
elemen struktural mahupun non struktural.
2. Akibat gempa sedang: elemen struktural tidak boleh
mengalami kerusakan dan non struktural boleh mengalami
kerusakan tetapi masih dapat diperbaiki.
3. Akibat gempa kuat: elemen struktural dan non struktural
rusak (terjadi sendi plastis pada struktur) tetapi struktur tidak
roboh (mekanisme roboh didesain) sehingga korban jiwa
dapat dihindari.
asrurifak@gmail.com
Newton’s 2nd Law:
H=mxa
H
Equivalent-static
loadings in codes
Maximum acceleration
a maximum
Respons spectra
amax
Ground motion parameter
0.15
Time histories acceleration
0.1 Scaled Acceleration
Acceleration (g)
0.05
0
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Motion at Building
Upper Structure
Buiding characteristics
Motion at Foundation
Sub Structure
Soil Condition
Fragility Curve
RTGM (Conditional probability of failure)
∞
Pf = ʃ
0
dPf(a) da
H(a) da
Risk/probability of collapse
=1/5000 Capacity
Hazard
Luco, 2009
(SNI-1726-201x)
Gambar 16-17: Risk-Adjusted Maximum Considered Eq.(MCER)
(Gempa Maksimum Dipertimbangkan Risiko-Tertarget)
Fault Distance
(E.V. Leyendecker)
Maps of Ss and Ss of MCER:
•Probabilistic+
•Deterministic + Risk of Collapse
Design Response Spectra • Fragility 1% in 50 yrs
Map of TL :
•De-Agregation
Seismic Base Shear
Upper
Structure
Sub Structure 70
PGA,
Gempa maksimum yang dipertimbangkan rata-rata geometrik (MCEG)
wilayah Indonesia, pada kelas situs BC (SBC)
SNI 1726:201X
asrurifak@gmail.com
Parameter gerak tanah Ss,
Gempa maksium yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER)
wilayah Indonesia untuk spektrum respons 0,2-detik
(redaman kritis 5 %), pada kelas situs BC (SBC)
SNI 1726:201X
asrurifak@gmail.com
Parameter gerak tanah, S1,
Gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER)
wilayah Indonesia untuk spektrum respons 0,2- detik
(redaman kritis 5 %), pada kelas situs BC (SBC)
SNI 1726:201X
asrurifak@gmail.com
Map of TL Long-Period Transition Periods
asrurifak@gmail.com
PERKEMBANGAN & PERUBAHAN SNI-1726
SNI 1726-2002 SNI 1726-2012 SNI 1726-201x
Partial Adoption from
2.5xPGA
SDS=(2/3)SS
SD1=(2/3)S1 SD1=(2/3)S1
Cv
T SD1 SD1
PGA 0.4Sds T 0.4Sds T
SD1 TL
T2
0 T (sec) 0 0.2 1.0 T (sec) 0 0.2 1.0 TL T (sec)
PERKEMBANGAN & PERUBAHAN SNI-1726
SNI 1726-2002 SNI 1726-2012 SNI 1726-201x
Criteria for Seismic Maps
10% Probability of Exceedance 1% Risk of Collapse in 50 yrs 1% Risk of Collapse in 50 yrs
in 50 yrs
Developed based on
Seismic Hazard / Risk Analysis
- Probabilistic SHA - Probabilistic SHA - Probabilistic SHA
- Deterministic SHA - Deterministic SHA
- Fragility function - Fragility function
- De-Agregation (for TL)
Fragility Function
No fragility function b = 0.70 b = 0.65
asrurifak@gmail.com
SMS = Fa SS
Cara Membuat Spektrum Respons Desain
SNI 1726-201X
Spectral Acceleration
SM1 = Fv S1
SMS = Fa SS SM1 = Fv S1
Ground Surface
SD1 = (2/3) SM1
0.4 SDS
T
0.2 1.0 Fa Fv
T0= 0.2 Ts (Tabel 6) (Tabel 7)
SS Soil Type
Spectral Acceleration
T
0.2 1.0 MCER (SA 0.2-sec) MCER (SA 1-sec)
m_asrurifak@yahoo.com
DESIGN SPECTRA SURABAYA
0.7
Bedrock (SNI-2012)
0.2
Percepatan di Fondasi
0.1
0.0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
(10 lantai) (20 lantai) (30 lantai)
Periode (detik)
asrurifak@gmail.com
DESIGN SPEKTRUM
DISESUAIKAN DENGAN PERIODE ULANG GEMPA DAN PERIODE GETAR STRUKTUR
Recommendation
50 0.60
Mean+1 std Deviasi
Spectral Acceleration (g)
0.40
100
Depth (m)
0.20
150
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
200 Period (sec)
250
asrurifak@gmail.com
PENUTUP
➢ Indonesia sebagai negara dengan wilayah yang mempunyai tingkat
kegempaan yang tinggi, sudah seharusnya dalam perencanaan
bangunan & infrastruktur memperhitungkan beban gempa.
➢ Timbulnya kerugian materi dan jiwa bukan disebabkan gempa, tapi
karena struktur yang gagal menahan gaya gempa tersebut.
➢ Peta hazard gempa sebagai acuan untuk perencanaan struktur
bangunan tahan gempa selalu diupdate mengikuti perkembangan data
dan informasi sumber gempa yang terbaru.
➢ Untuk struktur & Infrastruktur, upaya mitigasi bahaya gempa dari sisi
engineering adalah memahami beban gempa dan kondisi tanah
setempat sehingga bangunan didesain mampu menahan beban gempa
tersebut dengan aman.
➢ Updating SNI 1726:201X (Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan nongedung) telah dilaksanakan,
diharapkan dalam waktu dekat bias dikeluarkan oleh BSN.
m_asrurifak@yahoo.com
MARI KITA BERSERU INDONESIA BERSATU
MARI KITA MENDO’A INDONESIA BAHAGIA
MARI KITA BERJANJI INDONESIA ABADI
diambil dari lirik lagu Indonesia Raya 3-stanza
asrurifak@gmail.com