TOPIK KHUSUS
1
9/3/2021
PENGERTIAN DASAR
Mikrozonasi gempa merupakan langkah awal
dalam studi mitigasi risiko gempa dan
membutuhkan pendekatan multidisiplin dengan
kontribusi besar dari bidang geologi, seismologi,
geofisika, geoteknik dan rekayasa struktural. Hal
ini sangat penting untuk mengidentifikasi formasi
tektonik dan geologi di daerah studi untuk
menentukan sumber gempa dan juga untuk
membangun model bahaya gempa yang realistis
untuk penyelidikan.
2
9/3/2021
PENGERTIAN DASAR
Mikrozonasi gempa melibatkan penyelidikan
lapangan yang sangat rinci untuk mengevaluasi
bahaya. Hal ini sangat efektif dalam
menggambarkan variasi spasial pada bahaya
gempa. Mikrozonasi gempa juga berguna untuk
mengevaluasi skenario risiko di wilayah studi. Peta
mikrozonasi gempa sangat berguna dalam
perencanaan kota karena membantu untuk
memprediksi dampak gempa bumi di masa depan
dan juga dapat digunakan untuk menemukan
lokasi kunci fasilitas seperti rumah sakit, stasiun
pemadam kebakaran, pusat operasi darurat dll.
PENGERTIAN DASAR
Zonasi seismik terdiri dari membagi wilayah
nasional menjadi beberapa seismik zona yang
menunjukkan tingkat progresif dari intensitas
seismik yang diharapkan atau tanah puncak
percepatan untuk periode ulang yang berbeda
berdasarkan intensitas historis dan prediksi gerakan
tanah. Adalah umum untuk melihat negara-negara
diklasifikasikan menjadi tiga, empat atau lebih zona
seismik dan persyaratan desain seismik untuk
bangunan umumnya sama dalam zona seismik yang
ditentukan. Peta tersebut adalah peta skala kecil
yang mencakup wilayah yang luas.
3
9/3/2021
PENGERTIAN DASAR
Microzonasi gempa memberikan informasi rinci
tentang bahaya gempa di skala yang jauh lebih
besar. Nilai spectra percepatan untuk satu kondisi
tanah pada zona seismik sangat bervariasi dan
ditentukan oleh kondisi kondisi geologi wilayah
tersebut. Mikrrozonasi gempa memberikan
gambaran secara rinci semua kemungkinan scenario
gempa dan bahaya yang ditimbulkannya. Penelitian
mikrozonasi gempa melibatkan para ahli seismologi,
geologi, geoteknik dan mengintegrasikan hasil
kajian tersebut sehingga dapat memberikan
gambaran tingkat distribusi bahaya yang dapat
dipahami oleh perencana kota / wilayah.
PENGERTIAN DASAR
International Society of Soil Mechanics and
Foundation Engineering (ISSMFE) membagi tingkat
mikrozonasi gempa menjadi tiga tingkatan
berdasarkan peta gempa yang dihasilkan:
1. Level 1 : skala peta 1:500000 sampai 1:1000000
2. Level 2 : skala peta 1:10000 sampai 1:100000
3. Level 3 : skala peta 1:5000 sampai 1:25000
4
9/3/2021
PENGERTIAN DASAR
Metodologi
1. umum
Estimasi dalam melakukan
parameter gerakanmikrozonasi gempa suatu
tanah menggunakan
wilayah dapat dibagi menjadi empat tahapan utama:
seismisitas historis dan merekam data gerakan
gempa yang meliputi lokasi potensi sumber,
magnitudo, mekanisme, jarak episenter gempa.
2. Penelitian karakter wilayah berdasarkan data
geologi, geomorfologi, geofisika dan data
geoteknik.
3. Penilaian efek kondisi lokal yang mencakup
amplifikasi tanah, frekuensi dominan, bahaya
likuifaksi, tanah longsor, tsunami, dll.
4. Persiapan peta mikrozonasi seismik
PENGERTIAN DASAR
Data Geologi, Seismologi,
Seismotektonik, geofisika
Maximum Considered Earthquake,
Synthetic Ground Motion, Parameter
Analisis Hazard Gempa Hazard, PGA dan Spektra Percepatan pada
Deterministik dan Probabilistik Elevasi Bedrock
Respon Perecepatan
Tanah Setempat di
Permukaan Peta PGA, Peta Faktor Amplifikasi, Respon
spektra percepatan, Korelasi N-SPT dan
Shear Modulus
5
9/3/2021
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
6
9/3/2021
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Tersier adalah istilah sebelumnya untuk periode geologi dari 66 juta hingga 2,58 juta tahun
yang lalu, rentang waktu yang terjadi antara periode Sekunder dan Kuarter yang digantikan.
7
9/3/2021
LATAR BELAKANG
Tersier adalah istilah sebelumnya untuk periode geologi dari 66 juta hingga 2,58 juta tahun
yang lalu, rentang waktu yang terjadi antara periode Sekunder dan Kuarter yang digantikan.
LATAR BELAKANG
Tersier adalah istilah sebelumnya untuk periode geologi dari 66 juta hingga 2,58 juta tahun
yang lalu, rentang waktu yang terjadi antara periode Sekunder dan Kuarter yang digantikan.
8
9/3/2021
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
9
9/3/2021
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
10
9/3/2021
LATAR BELAKANG
Kota Semarang
11
9/3/2021
Tersier adalah istilah sebelumnya untuk periode geologi dari 66 juta hingga 2,58 juta tahun
yang lalu, rentang waktu yang terjadi antara periode Sekunder dan Kuarter yang digantikan.
12
9/3/2021
13
9/3/2021
14
9/3/2021
15
9/3/2021
16
9/3/2021
PERMASALAHAN
1. Identifikasi terhadap semua sumber
gempa dan pemodelan semua sumber
gempa yang berpotensi memberikan
pengaruh terhadap Kota Semarang.
PERMASALAHAN
3. Data ground motion (acceleration time histories),
data elevasi batuan dasar dan data dinamis tanah
sangat diperlukan pada penelitian mikrozonasi
gempa tetapi ketiga jenis data tersebut tidak
mudah diperoleh di Kota Semarang.
17
9/3/2021
TUJUAN
1 Pengembangan Peta Hazard Gempa Kota Semarang untuk periode ulang
gempa 2500 tahun melalui pendekatan probabilistik dan deterministik
dengan menggunakan data geologi, geoteknik, geofisikaa dan data
seismisitas Kota Semarang
3
Pembuatan peta mikrozonasi gempa Kota Semarang melalui
pendekatan probabilistik untuk periode ulang 2500 tahun dan deterministik
dengan mempertimbangkan pengaruh dari sumber gempa di sekitar
wilayah Kota Semarang.
Time Histories
Spektra
akibat Sesar SSA
Permukaan
Lasem
18
9/3/2021
LATAR BELAKANG :
KEBUTUHAN DATA
38
19
9/3/2021
DATA GEMPA
Data gempa dan seismisitas sumber gempa yang terletak pada radius 500 km dari Kota
Semarang hasil pencatatan sejak tahun 1900 sampai 2016.
39
DATA GEMPA
Data gempa dan seismisitas sumber gempa yang terletak pada radius 500 km dari Kota
Semarang hasil pencatatan sejak tahun 1900 sampai 2016.
40
20
9/3/2021
DATA GEMPA
41
42
21
9/3/2021
43
44
22
9/3/2021
45
46
23
9/3/2021
DATA GEMPA
47
48
24
9/3/2021
49
DATA TANAH
Pekerjaan pengeboran dengan kedalaman minimum 30 meter pada 203 titik untuk
mendapatkan nilai N-SPT dan nilai kecepatan rambat gelombang geser VS
25
9/3/2021
DATA TANAH
51
52
26
9/3/2021
53
54
27
9/3/2021
55
56
28
9/3/2021
57
58
29
9/3/2021
59
60
30
9/3/2021
61
62
31
9/3/2021
63
64
32
9/3/2021
65
66
33
9/3/2021
1.2
R = 4 Km
Percepatan (g)
1 R = 6 Km
0.8 R = 8 Km
0.6 R = 10 Km
0.4
R = 12 Km
0.2
R = 14 Km
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode (detik)
67
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode (detik)
68
34
9/3/2021
0.8
R = 6 Km
0.6 R = 8 Km
0.4 R = 10 Km
0.2 R = 12 Km
R = 14 Km
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode (detik)
69
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode (detik)
70
35
9/3/2021
ANALISIS DATA
71
ANALISIS DATA
1. Analisis Probabilitas Hazard Gempa (PSHA)
dengan memperhatikan probabilitas
kehancuran bangunan (Fragility Effect).
2.Analisis Deterministik Hazard Gempa
(DSHA) akibat sumber gempa Sesar
Lasem.
3.Analisis Deagregasi Hazard untuk
menentukan scenario gempa dengan
kekuatan gempa (M) dan jarak sumber
gempa (R) yang berpengaruh pada Kota
Semarang. 72
36
9/3/2021
ANALISIS DATA
73
MODEL 2
PEMODELAN LAPISAN
TANAH PADA ANALISIS
PERAMBATAN
GELOMBANG GEMPA DARI
BATUAN DASAR KE
PERMUKAAN (SSA)
MODEL 1
37